You are on page 1of 1

Cyber TOKOH

Career Development Center Unud Keterampilan Komunikasi untuk Kesuksesan dan Reputasi
Selasa, 26 Juli 2011

Career Development Center (CDC) Universitas Udayana merupakan suatu divisi yang khusus menangani peningkatan soft skill sumber daya manusia agar sukses dalam karier. CDC melaksanakan berbagai pelatihan soft skill seperti teknik melamar pekerjaan, teknik menghadapi wawancara kerja, komunikasi, manajemen, kepribadian, etika pegawai, dan lain sebagainya. CDC Unud juga menjembatani para pencari kerja dengan dunia kerja dengan berbagai bentuk kegiatan, seperti campus hiring, job fair, dan bursa kerja online yang merupakan kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Sampai saat ini setidaknya sekitar 50 perusahaan swasta, instansi pemerintah, dan BUMN telah bekerja sama dengan CDC Unud untuk melaksanakan pendaftaran dan seleksi pegawai baru. Sasaran program CDC, bukan hanya mahasiswa dan alumni Unud tetapi juga masyarakat umum. Dr.Eng. Made Sucipta, S.T., M.T. Ketua CDC Unud, dengan merujuk hasil survei yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) USA tahun 2002 mengatakan bahwa untuk bisa sukses dalam karier, faktor terpenting yang harus mendapat perhatian adalah keterampilan komunikasi. Argumentasi ini juga diperkuat oleh hasil survei CDC Unud tahun 2009 terhadap 60 responden perusahaan peserta Job Fair yang menunjukkan hasil bahwa di antara 21 indikator soft skill dan hard skill ternyata, faktor yang dianggap terpenting menunjang kesuksesan karier adalah keterampilan komunikasi. Sementara hard skill yang ditunjukkan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menduduki peringkat ke-17. Survei lain menunjukkan bahwa dari pembeli/nasabah/klien/pasien yang beralih ke pesaing, ternyata 74,5% karena faktor buruknya komunikasi dan sisanya 25,5% karena kinerja produk tidak baik. Ini menyiratkan bahwa kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat dicapai dan dipertahankan melalui komunikasi yang baik. Sebagai contoh, bisa jadi karena ada miskomunikasi dengan petugas keamanan pintu masuk, seorang pengunjung restoran urung berbelanja dan memilih pergi ke restoran lain. Contoh lain, penjualan sudah terjadi dengan proses yang sangat baik, tetapi berujung pada kekesalan pembeli karena ada masalah dengan bagian accounting yang mengakibatkan pembeli kapok dan tidak berniat datang lagi untuk bertransaksi. Contoh lain lagi, seseorang pergi ke sebuah rumah sakit, tetapi tidak pernah kembali lagi karena petugas tidak komunikatif. Berbagai konflik antarindividu dalam keluarga, organisasi atau perusahaan pun sangat sering terjadi yang berakar pada miskomunikasi. Masalah komunikasi tidak hanya menimbulkan benturan, tetapi juga bisa menghancurkan hubungan antarindividu, antara individu dengan organisasi, atau antara organisasi dengan organisasi lain. “Sangatlah keliru apabila kita menganggap komunikasi tidak perlu dipelajari lagi,” kata Sucipta yang kini juga Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Unud. “Jangan pernah berhenti meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan tidak ada satu orang pun yang dapat menghindarkan diri dari peristiwa komunikasi. Apa pun profesinya, entah dokter, guru, dosen, pegawai, notaris, pengacara, konsultan, satpam, mahasiswa, pengusaha, dan lain-lain,” imbuhnya. Teknologi informasi dan perbedaan budaya sangat memengaruhi efektivitas komunikasi. Teknologi senantiasa mengalami perkembangan dan hubungan antarbudaya akibat arus globalisasi juga senantiasa mengalami pergerakan yang mengakibatkan perubahan gaya komunikasi. Oleh karena itu kita tidak akan tidak pernah bisa berhenti belajar komunikasi, karena teknologi dan budaya bergerak sangat dinamis. Mengingat pentingnya keterampilan komunikasi, CDC Unud akan menyelenggarakan workshop “Effective Business Communication” selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 Agustus. Sutrisna Dewi, dosen komunikasi bisnis Fakultas Ekonomi Unud, Ketua Pusat Kewirausahaan Unud, penyusun buku Komunikasi Bisnis, dan owner Indonesia Young Entrepreneur School (Indonesia YES), akan dihadirkan sebagai salah satu pembicara. Terkait dengan komunikasi yang efektif di tempat kerja, para pegawai perlu memiliki sense of ownership. Rasa memiliki akan membuat pegawai lebih berhati-hati ketika berkomunikasi dan mendukung terciptanya hubungan yang baik dengan relasi organisasi atau perusahaan. Peserta akan dimotivasi oleh Made Robert, seorang pengusaha dan motivator bisnis dan owner Indonesia YES. Secara rinci, materi menarik yang akan diberikan pada workshop tersebut antara lain nature of business, the power of communication, basic elements of communication, how to grab the audience, ethics and etiquette of communication. Selain itu peserta akan dilatih senam otak kanan, praktik berbicara dan menyimak, serta presentasi bisnis. Workshop tersebut menjadi lebih spesial lagi karena peserta diberikan gratis buku komunikasi bisnis, diberi kesempatan untuk memamerkan produknya, memperoleh voucer diskon seminar bisnis, dan aneka doorprize. Workshop akan dilaksanakan di sebuah hotel di Denpasar dan terbuka untuk peserta umum yang telah berusia 17 tahun. “CDC Unud lebih mengutamakan fungsi sosial ketimbang bisnis,” kata Sucipta ketika ditanya mengenai harga tiket yang relatif murah.

http://www.cybertokoh.com

Powered by: Joomla!

Generated: 21 September, 2011, 03:16

You might also like