You are on page 1of 9

,5,3,3%07-,3

TUGAS LAPANGAN TERBANG



SOAL
1. Pada suatu Bandar udara yang direncanakan akan menggunakan pesawat rencana
jenis tertentu dengan kebutuhan panjang runway sebesar A. Apa yang terjadi bila :
1.1. Ketinggian Landasan pacu berada 100 meter di atas permukaan laut atau 700
meter di atas permukaan laut.
1.2. Bila suhunya 4
0
C atau 45
0
C
1.3. Bila kemiringan 0,5 atau 3

2. Disurvei suatu Bandar Udara diperoleh x jumlah penumpang yang datang, y jumlah
penumpang yang keluar dan z yang transit, berapa jumlah penumpang ?

3. Buatlah tahapan-tahapan penentuan prakiraan jumlah penumpang pada suatu bandara
yang akan di operasikan!

4. Buatlah tahapan dari pergerakan pesawat dengan menggunakan Instrument Flight
Rule (IFR) atau Visual Flight Rule (VFR), Jelaskan hubungan dengan atc!

5. Gambarkan Distribusi beban roda belakang pesawat udara, apakah dia single atau
tandem?

6. Pada suatu lapangan Udara diperoleh tingkat pelayanan rata-rata pesawat terbang
adalah 50 detik, simpangan baku 10 detik, tingkat kedatangan 40 pesawat / jam.
Berapa tunggaan rata-rata yang terjadi?

7. Coba jelaskan system antrian pesawat terbang !









,5,3,3%07-,3
PERHTUNGAN PAN1ANG RUNWAY BERDASARKAN BEDA
KETNGGAN, SUHU DAN KEMRNGAN

Pada suatu Bandar udara yang direncanakan dengan menggunakan pesawat rencana
jenis tertentu dengan kebutuhan panjang runway sebesar A, yang terjadi bila : Ketinggian
Landasan pacu berada 100 meter di atas permukaan laut atau 700 meter di atas
permukaan laut. Bila suhunya 4
0
C atau 45
0
C, Bila kemiringan 0,5 atau 3 adalah
sebagai berikut :
Runway digunakan untuk kegiatan mendarat dan tinggal landas pesawat terbang.
Panjang runway utama ditentukan oleh pesawat yang memiliki maximum take oII weight
terbesar dari pesawat rencana yang akan beroperasi dibandar udara tersebut. Pesawat
rencana yang akan digunakan meliputi kelas terbesar hingga yang terkecil.
Penentuan panjang landasan pacu dipengaruhi oleh kondisi lokal bandara. Lingkungan
bandara yang berpengaruh terhadap panjang runway adalah: temperatur, angin permukaan
(surIace wind), kemiringan runway (eIIective gradient), elevasi runway dari permukaan laut
(altitude) dan kondisi permukaan runway.
Sesuai dengan rekomendasi dari International Civil Aviation Organization (ICAO)
bahwa perhitungan panjang runway harus disesuaikan dengan kondisi lokal lokasi bandara.
Metoda ini dikenal dengan metoda Aeroplane ReIerence Field Length (ARFL). Menurut
ICAO, ARFL adalah runway minimum yang dibutuhkan untuk lepas landas pada maximum
sertiIicated take oII weight, elevasi muka laut, kondisi atmosIir standar, keadaan tanpa angin
bertiup, runway tanpa kemiringan (kemiringan 0). Jadi didalam perencanaan persyaratan-
persyaratan tersebut harus dipenuhi dengan melakukan koreksi akibat pengaruh dari keadaan
lokal. Adapun uraian dari Iaktor koreksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Koreksi elevasi (koreksi terhadap ketinggian di atas permukaan laut)
Menurut ICAO bahwa panjang runway bertambah sebesar 7 setiap kenaikan 300 m
(1000 It) dihitung dari ketinggian di atas permukaan laut. Maka rumusnya adalah:
Fe 1 0.07 300h (1.9)
Dengan Fe : Iaktor koreksi elevasi, h : elevasi di atas permukaan laut, m





,5,3,3%07-,3
2. Koreksi temperatur
Pada temperatur yang tinggi dibutuhkan runway yang lebih panjang sebab temperatur
tinggi akan menyebabkan density udara yang rendah. Sebagai temperatur standar adalah
15
o
C. Menurut ICAO panjang runway harus dikoreksi terhadap temperatur sebesar 1
untuk setiap kenaikan 1
o
C. Sedangkan untuk setiap kenaikan 1000 m dari permukaaan
laut rata-rata temperatur turun 6.5
o
C.
Dengan dasar ini ICAO menetapkan hitungan koreksi temperatur dengan rumus:
Ft 1 0.01 (T (15 - 0.0065h)) (1.10)
Dengan Ft : Iaktor koreksi temperatur
T : temperatur dibandara,
o
C

3. Koreksi kemiringan runway
Faktor koreksi kemiringan runway dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Fs 1 0.1 S (1.11)
Dengan Fs : Iaktor koreksi kemiringan
S : kemiringan runway,

4. Koreksi angin permukaan (surface wind)
Panjang runway yang diperlukan lebih pendek bila bertiup angin haluan (head wind)
dan sebaliknya bila bertiup angin buritan (tail wind) maka runway yang diperlukan lebih
panjang. Angin haluan maksimum yang diizinkan bertiup dengan kekuatan 10 knots, dan
menurut Basuki (1990) kekuatan maksimum angin buritan yang diperhitungkan adalah 5
knots.













,5,3,3%07-,3
DSURVE SUATU BANDAR UDARA DPEROLEH X 1UMLAH
PENUMPANG YANG DATANG, Y 1UMLAH PENUMPANG YANG
KELUAR DAN Z YANG TRANST, BERAPA 1UMLAH PENUMPANG ?

Penumpang yang datang dapat dikategorikan sebagai jumlah penumpang,
penumpang yang keluar tidak karena sudah meninggalkan bandar udara, sedangkan
penumpang yang transit juga merupakan jumlah penumpang karena penumpang transit
berada dalam bandar udara dan masih akan melakukan penerbangan.
Jadi, Bila x jumlah penumpang yang datang, y jumlah penumpang yang keluar, dan z
yang transit maka jumlah penumpang adalah jumlah penumpang yang masuk ditambah
jumlah penumpang yang transit dikurang jumlah penumpang yang keluar. Atau (xz-y).


TAHAPAN-TAHAPAN PENENTUAN PRAKRAAN 1UMLAH
PENUMPANG PADA SUATU BANDARA YANG AKAN D
OPERASKAN!

Tahapan-tahapan dalam penentuan prakiraan jumlah penumpang pada suatu bandara yang
akan dioperasikan dapat ditentukan dengan menggunakan Iormula, namun tahapan pertama yaitu
menentukan umur rencana angkutan udara misalnya selama 20 tahun, 2010-2030. Formulanya
adalah sebagai berikut :

Vn Vo (1 i) n (1)

dengan:
Vn volume lalulintas angkutan udara pada tahun ke - n
V0 volume lalulintas angkutan udara pada tahun ke awal prediksi
I pertumbuhan lalulintas angkutan udara
N umur rencana

Untuk mengetahui perkembangan penduduk dan PDRB perkapita pada tahun ke-n
dilakukan analisa dengan metode pertumbuhan (uture Jalue), yaitu:
F P (1i)n (2)
dengan:
F nilai tahun ke-n



,5,3,3%07-,3
P nilai tahun data awal
i pertumbuhan rata-rata
n selisih tahun perkiraan dan tahun data awal


V TAHAPAN DAR PERGERAKAN PESAWAT DENGAN
MENGGUNAKAN NSTRUMENT FLGHT RULE (FR) ATAU VSUAL
FLGHT RULE (VFR), 1ELASKAN HUBUNGAN DENGAN ATC !

NSTRUMENT FLGHT RULE (FR)
Pada keadaan cuaca yang kurang baik, terutama jarak pandang yang rendah
menyebabkan penerbang tidak dapat menerbangkan pesawatnya dengan cara
konvensional yaitu VFR (Visual Flight Rules).
KONDS TERBANG FR
Seorang penerbang yang kompeten untuk terbang IFR, dapat terbang secara IFR
kapan saja, bahkan pada saat cuaca yang baik dan cerah. Hal ini terutama dilakukan oleh
penerbang pesawat jet yang akan terbang tinggi dan perlu dipantau oleh radar ATC,
sehingga harus mengikuti aturan-aturan IFR.
Pada saat cuaca kurang baik, ada keadaan minimum yang memaksa penerbang untuk
terbang dengan cara IFR. Keadaan cuaca yang berada di bawah minimum VMC atau
tidak memenuhi syarat VMC disebut IMC. Jika syarat keadaan cuaca tidak memenuhi
keadaan VMC (Visual Meteorogical Condition), misalnya jarak pandang lebih kecil dari
5 km di bawah ketinggian 10 ribu kaki, maka penerbang tanpa lisensi IR tidak dapat
menerbangkan pesawat. Di sinilah kelebihan penerbang dengan lisensi IR.
Syarat-syarat VFR untuk terbang dengan jarak tertentu dari awan juga tidak berlaku bagi
penerbang dengan aturan IFR.\
Pada saat terbang, reIerensi yang dipakai oleh penerbang adalah hanya instrumen
pesawat. Ada beberapa cara untuk menemukan bandara pada waktu terbang dengan cara
IFR. Cara untuk turun dari ketinggian jelajah dan mendarat ini disebut approach.



,5,3,3%07-,3
VSUAL FLGHT RULE
Pada awal perkembangan dunia penerbangan, navigasi yang digunakan untuk
menerbangkan sebuah pesawat hanyalah melihat kompas dan daratan dengan mengikuti
tanda-tanda alam seperti sungai, gunung, pantai dan lain-lain. Atau dapat juga dengan
mengikuti jalan raya. Jadi misalnya anda menerbangkan pesawat dari Jakarta ke
Semarang, maka tanda alam (landmark) yang diikuti adalah pantai utara pulau Jawa. Cara
terbang seperti ini mengikuti aturan yang disebut VFR (Visual Flight Rules).
Cara seperti ini punya keterbatasan, yaitu keadaan cuaca dan jarak pandang yang harus
bagus. Kecepatan pesawat yang relatiI tinggi mengharuskan jarak pandang yang cukup
jauh. Dan keadaan cuaca seperti hujan dan kabut dapat mengakibatkan jarak pandang
yang berkurang. Kondisi cuaca untuk menerbangkan pesawat dengan aturan VFR disebut
VMC (Visual Meteorological Condition).
Dalam perkembangannya, teknologi penerbangan memungkinkan penerbang untuk
menerbangkan pesawat tanpa melihat keluar, hanya mengikuti panduan instrument di
dalam pesawat.
ATC (AR TRAFFC CONTROLLER)
ATC atau air traIIic controller adalah rekan terdekat penerbang di samping unit-unit yang
lain. Karena salah satu kriteria terbang IFR (Instrument Flight Rules) adalah adanya
komunikasi antara penerbang dengan ATC. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara tidak langsung, di beberapa tempat/ negara, penerbang dapat mendapatkan
clearance/ijin untuk terbang IFR melalui telepon dan kembali menelepon ATC setelah
mendarat, untuk melaporkan bahwa penerbangan telah selesai dilakukan dan Ilight plan
dapat ditutup.









,5,3,3%07-,3
V GAMBAR DSTRBUS BEBAN RODA BELAKANG PESAWAT UDARA,
APAKAH DA SNGLE ATAU TANDEM?


































%
,5,3,3%07-,3
V COBA 1ELASKAN SYSTEM ANTRAN PESAWAT TERBANG

DSPLN ANTRAN
Disiplin antrian mempunyai pengertian tentang bagaimana tata cara kendaraan
atau manusia mengantri. Ada dua klasiIikasi dalam disiplin mengantri yaitu prioritas dan
Iirst come Iirst served. Disiplin prioritas dikelompokan menjadi dua, yaitu preemptive
dan non preemptive. Disiplin preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan sedang
melayani seseorang, kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan meskipun
belum selesai melayani orang sebelumnya. Sementara disiplin non preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan pelayanaanya baru
kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan. Sedangkan disiplin Iirst come Iirst
served menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani lebih
dahulu.
Beberapa jenis disiplin antrian yang sering digunakan dalam bidang transportasi atau arus
lalu lintas, adalah :
1. First In First Out (FIFO) atau First Come First Served (FCFS)
Disiplin antrian FIFO sangan sering digunakan dalam bidang transportasi dimana
orang dan/atau kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanaan akan dilayani
pertama.
2. First In Last Out (FILO) atau First Come Last Served (FCLS)
Sebagai Contoh Adalah ilustrasi bagaimana tata cara disiplin antrian FILO adalah
berkas laporan yang pertama tiba akan terletak paling bawah sehingga akan diproses
paling akhir. Sedangkan berkas laporan yang masuk paling akhir akan terletak paling atas,
sehingga akan diproses paling awal. Antrian kendaraan pada pelayanan Ieri di terminal
penyeberangan (kendaraan yang pertama masuk ke Ieri, akan keluar terakhir, atau barang
yang pertama masuk pada gudang pada saat pemuatan akan keluar terakhir pada saat
pembongkaran), dan cukup banyak contoh lainnya.
3. First Vacant First Served (FVFS).
Dengan disiplin antrian FVFS ini, orang yang pertama tiba akan dilayani oleh
tempat pelayanan yang pertama tiba akan dilayani oleh tempat pelayanan yang pertama
kosong. Dalam kasus FVFS, hanya akan terbentuk 1 (satu) antrian tunggal saja , tetapi
jumlah tempat pelayanan bisa lebih dari 1 (satu).
Kinerja disiplin antrian FVFS akan sangat baik jika waktu pelayanan di setiap tempat
pelayanan sangat bervariasi (atau dengan kata lain jika standar deviasi waktu pelayanan


%
,5,3,3%07-,3
antartempat pelayanan relatiI besar). Hal ini disebabkan penggunaan disiplin FIFO akan
menjadi sangat tidak eIektiI jika waktu pelayanan sangat bervariasi antar tempat
pelayanan, yang akan mengakibatkan panjang antrian yang tidak merata untuk setiap lajur
antrian. Contoh kegiatan pelayanan yang mempunyai standar deviasi waktu pelayanan
antartempat pelayanan yang sangat bervariasi adalah: loket pelayanan bank, imigrasi atau
pabean, pasar swalayan, dan lain lain.
Salah satu kelebihan utama dalam penerapan disiplin antrian FVFS adalah hanya akan
terbentuk 1 (satu) lajur antrian saja (lajur-tunggal). Pada prakteknya, antrian tersebut
dapat digantikan dengan sistem kartu tunggu sehingga secara Iisik antrian tersebut tidak
perlu terbentuk, karena dapat digantikan dengan nomor urut kartu.

You might also like