You are on page 1of 10

Pers sebagai Media Komunikasi Massa 1.

Penulisan Berita/Informasi untuk Publikasi


Dalam kehidupan saat ini, orang mudah sekali mendapatkan berita atau informasi. berita-berita tersebut disebarluaskan melalui berbagai media. Berita melalui media cetak,misalnya Koran,tabloid,majalah,leaflet,dan spanduk.Berita melalui media elektronik,misalnya radio,televise,dan internet.Abad sekarang dikenal sebagai abad informasi dan komunikasi. Selain itu,abad ini juga sebagai kelanjutan dari peradaban masyarakat industri. Abad industr ditandai dengan besarnya peranan tekhnologi komunikasi dan informasi diberbagai bidang kehidupan. Selain itu perkembangan masyarakat ditandai dengan budaya masyarakat yang lebih intensif dalam hal membaca dan menulis. Kedua kebiasaan ini sangat menentukan keberhasilan suatu bangsa untuk meraih kemajuan tekhnologi. Contohnya adalah bangsa Jepang yang memiliki kebiasaan kuat dalam hal memebaca dan menilis berhasil menjadi bangsa yang maju di Asia. Oleh karena itu,memupuk kebiasaan membaca dan menulis akan sangat berguna sebagai pondasi masa depan bangsa Indonesia. Jika kita mau jujur,budaya membaca dan menulis pada masyarakat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Kebiasaan mereka lebih banyak di dominasi budaya komunikasi lisan atau budaya perkataan. Kalangan pelajar pun lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain dari pada membaca. Anak yang rajin membaca justru diolok-olok sebagai kutu buku. Seolah-olah budaya membaca adalh hal yang aneh. Persepsi yang salah inilah yang dapat berakibat buruk bagi pendidikan kita. Selain budaya membaca,budaya menulis masih sangat kurang dalam masyarakat Indonesia. Menulis memang dituntut kemampuan yang lebih dari pada sekedar membaca. Terutama bagi pelajar, menulis sangat penting dilakukan selain kegiatan membaca. Menulis berarti menyampaikan gagasan,pikiranatau ide dalam bentuk tulisan. Maksud orang menulis bebeda-beda. Ada orang yang menulis untuk catatan harian, ada pula menulis dengan maksud untuk dipublikasikan melalui media cetak. Bagi wartawan atau insan pers yang lainnya, kegiatan menulis dimaksudkan untuk dipublikasikan kepada khalayak umum melalui media cetak atau media lainnya. Semua yang kita baca dan dengar dari berbagai media adalah berita-berita yang ditulis oleh para insan pers. Sebagai pelajar dan orang terdidik, ada baiknya kita berlati menulis berita/informasi dengan maksud untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas. Namun, terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang pengertian berita.

a. Mengenal Berita Berita berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu vrit. Dalam bahasa Inggris disebut write, arti sebenarnya adalah ada atau terjadi. Ada yang menyebut dengan vritta yang artinya kejadian atau yang telah terjadi. Vritta dalam bahasa Indonesia menjadi berita atau warta. Menurut kamus besar bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwodarminta, berita berarti kabar atau warta. Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka menjelaskan berita sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Jadi, berita dikatkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Beberapa pengertian berita dari para ahli, antara lain sebagai berikut. 1. Mitchel V. Charnley, berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik minat, penting, atau kedua-duanya bagi sejumlah orang. 2. Henshall dan Ingram, berita adalah susunan kejadian tiap hari sehingga masyarakat menerima dalam bentuk tersusun dan dikemas rapi menjadi cerita pada hari yang sama di radio atau di televisi dan esok harinya di berbagai surat kabar 3. Djafar H.Assegaf, berita adalah laporan tentang fakta atau ide baru yang di pilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan sehingga dapat menarik perhatian pembaca 4. Amak Syariffudin,berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian public media massa. Undang-Undang tentang Pers,Informasi, dan Komunikasi adalah sebsgai berikut. 1. Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. 2. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. 3. Undang-Undang No. 32 Tahun tentang Penyiaran Undang-Undang No. 32 Tahun 2002, antara lain berisi sebagai berikut. a. Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan 1. siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui melalui perangkat penerima siaran. 2. Penyiaran adalah kgiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat,di laut, atau di antariksa dengan menggunakan spectrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

3. Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 4. Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar yyang menyalurkan gagasan dan informasii dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berrupa program yang teratur dan berkesinambungan. 5. Siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak deengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan.. 6. Siaran iklan niaga adalah siaran iklan komersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televise dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran untuk memengaruhi konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan. 7. Siaran iklan layanan masyrakat adalah siaran iklan nonkomersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyrakatkan, dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran, dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyrakat untuk memengarruhi khalayak agar berbuat dan/atau bertiingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut. 8. Spectrum frekuensi radio adalah gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan merupakan ranah publik dan sumber alam terbatas. 9. Lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku 10. System penyiaran nasional adalah tatanan penyelenggaraan penyiaran nasional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menuju tercapainya asas, tujuan, fungsi, dan arah penyiaran nasional sebagai upaya mewujuudkan cita-cita nasional sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 11. Tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang adalah kondisi informasi yang tertib, terrtur dan harmonis terutama mengenai arus informs atau pesan dalam penyiaran antara pusat dan daerah, antarwilayah di Indonesia, serta antara Indonesiadan dunia internasional. 12. Pemerintah adalah mentri atau pejabat lainnya yang di tunjuk oleh presiden atau gubernur.

13. Komisi penyiaran Indonesia adalah lembaga Negara yang bersifat independen yang ada di pusat dan daerah yang tugas dan wewenangnya diatur dalam undangundang sebagai wujud peran serta masyarakat di bidang penyiarran. 14. Izin penyelenggaraan penyiaran adalah hak yang diberikan oleh Negara kepada lembaga penyiaran untuk menyelenggarakan penyiaran.

b. Pasal 36 1. Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan mamfaat untuk pembentukan intelektualitas, wtak,moral, kemajuan kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, seerta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. 2. Isi siaran daribjasa panyiaran televise yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran swasta dan lembaga penyiaran publik wajib memuat sekurangkurangnya 60% (enam puluh per seratus) mata acara yyang berasal dari dalam negeri. 3. Isi siaran wajib meberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran. 4. Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu. 5. Isi siaran dilarang a. Bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; b. Menonjolkan unsure kekerasan, cabul, perjuudian, penyalahgunaan narkotika dan oobat terlarang; c. Mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan. 6. Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. Untuk dapat menjadi berita diperlukan data. Data ini diambil dari segala kejadian atau peristiwa. Suatu berrita paling tidak harus memenuhi dua persyratan, yaitu sebgai berikut. 1) Faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa hingga kebenarannya hanya sebagian.jadi data sebagai sumber berita harus benar, bukan suatu kebohongan.

2) Berita itu harus dapat menceritkan segala aspek secra lengkap. Agar dapat menceritakan segala aspek, suatu berita haruus memenuhi unsure 5W1H, yaitu what, who, where, when, why, dan how. a. What (apa), artinya apa yang tengah terjadi,peristiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi. Misalnya, kecelakaan, kebakaran, perklahian, olahraga dan kesenian. b. Who(siapa), artinya siapa pelaku kejadian atau peristiwa itu, siapa saja yang terlibat. c. Where(di mana), artinya di mana peristiwa atau kejadan itu berlangsung. d. When(kapan) artinya kapan peristiwa itu berlansung. Misalnya kejadian berlangsung pada pagi hari, senin pagi, kemarin, sepanjang hari, atau waktu lainnya. e. Why(mengapa), artinya mengapa kejadian itu bias terjadi, apa yang melattarbelakangi sehingga peristiwa itu terjadi. f. How(bagaimana), artinya bagaimana kejadian itu berlangsung sehingga perlu diceritakan, tahap-tahap berlanggsungnya peristiwa itu perlu ditulis.

a) Macam-Macam Berita Berita banyak ragamnya sesuai dengan peristiwa yang ditulis dalam berita tersebut. Berdasarkan masalahnya, berita dapat dibedakan, antara lain sebagai berikut. 1) Berita acara adalah catatan laporan yang dibuat polisi mengenai terjadinya pristiwa, seperti waktu, tempat, keterangan, dan petunjuk lain suatu perkara. 2) Berita criminal adalah berita atau laporan mengenai kejahatan 3) Berita keluarga adalah berita yang berisikan hal ikhwal keluarga, seperti kelahiran, kematian, perkawinan, wisuda, dan ulang tahun. 4) Berita ekonomi adalah berita yang menyangkut kegiatan ekonomi, prdagangan, keuangan dan pasar. 5) Berita politik adalah berita yang melaporkan peristiwa atau kegiatan politik, baik dalam negeri maupun dalam negeri. 6) Berita Negara adalah berita resmi Negara yang biasanya dikeluarkan pemerintah, dan berisi pengumuman yang ditujukan kepada warga negara berkenaan dengan kebijakan atau perundangan. 7) Berita olahraga adalah berita atau laporan mengenai hal keolahragaan. Misalnya, pertandingan, pembinaan, kegiatan yang menyangkut kesehatan, dan kebugaran jasmani. 8) Berita singkat adalah berita secara singkat mengenai peristiwa yang sedang terjadi.

Berita ditulis dan dan dipublikasikan melalui media, berupa media cetak dan media elektronik. Media cetak contohnya Koran, majalah, dan tabloid. Media elektronik, contohnya radio dan televisi. 2. Menulis berita yang baik Menulis berita pada hakikatnya adalah menerjemahkan pengalaman factual yang pernah kita lihat dan dengar denganmenggunakan lambang berupa bahasa tulisan. Bahasa tulisan yang ditjukan khusus untuk penulisan berita sering disebu bahasa junalistik. Karya jurnalistik selalu bersumber dari fakta atau realitas yang mengandung nilai berita di masyrakat, seperti peristiwa, pendapat, masalah hangat atau hal-hal yang unik. Oleh karena itu, berita bersifat factual. Menulis suatu berita berbeda dengan menulis suatuartikel atau opini. Suatu artikel berisi pendapat, argumen penulis yang disertai dengan landasan-landasan ilmiah atau factual. Opini adalah pendapat yang dilandasi oleh selera pribadi sehingga pantang untuk dimsukkan ke dalam berita. Untuk dapat menulis berita dengan baik,perlu kita ketahui cirri-ciri tulisan yang baik. Menurut Melvin Mencher, tulisan yang baik memiliki cirri-ciri sebagai berikut. a. Akurat, artinya kata dan kalimatyang digunakan sesuai dengan situasi, pilihan kata hharus tepat. b. Jelas, artinya kalimat yang ditulis tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda. c. Meyakinkan, artinya apa yang ditulis dapat dipercaya kebenarannya. d. Wajar, artinya gaya penulisannya yang wajar, lancar, logis dan masuk akal. Ernest Hemingway seorang penulis Amerika menyebutkan beberapa patokan dalam menulis antara lain a. b. c. d. e. f. g. Menggunakan kalimat-kalimat pendek Menggunakan bahasa biasa yangmudah difahami orang. Menggunakan bahasa sederhana dan jernih pengutaraannya. Menggunakan bahasa tanpa kalimat majemuk. Menggunakan bahasa dengan kalimat aktif bukan pasif. Menggunakan bahasa yang padat dan kuat. Menggunakan bahasa positif bukan negative.

Syarat menulis berita yang baik di surat kabar adalah menggunakan kalimat yang tepat, ringkas, jelas, sederhana, dapat dipercaya.

a. Tepat Berita harus tepat, artinya pilihan kata-kata dalam menyusun kalimat harus benar dan tepat. Misalnya kata eks,bekas dan mantan. Kata eks biasanya digunakan untuk bekas pelaku kejahatan, misalnya eks tahanan G-30-S/PKI. Kata bekas digunakan untuk barang atau benda yang sudah tidak terpakai lagi. Misalnya bangunan ini untuk sementara menggunakan kayu bekas. Kata mantan digunakan untuk pengganti nama orang, misalnya mantan Bupati Kabupaten Sukaharjo. b. Jelas Berita harus jelas, artinya penyusun kalimat berita, kata demi katanya harus dirangkai secara tepat dan mengandung artiyang jelas. Janganlah menggunakan kata asing atau daerah yang tidak dimengerti dan membingungkan masyarakat luas. Agar berita itumudah dimengerti, penulis menggunakan unsure 5W 1H. Jika perlu, berita itu dilengkapi dengan gambar atau foto peristiwa. c. Ringkas Berita harus ringkas artinya dalam menyusun kalimat untuk berita harus menggunakankalimat yang ringkas, tidak terbelit-belit dan hindari kata yang tidak perluu. Jangan menggunakan kalimat majemuk sebab banyak membuang kata. d. Sederhana Berita harus sederhana artinya susunan kata rangkaian kalimat dibuat sesederhana mungkin dan harus sesuai standar bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa yang baik adalah bahasa yang kata-katanya cukup etis dan masuk akal, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang kata-katanya sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang dibakukan. Contoh, pemuda kampong itu memenangkan oerlombaan. Sebutan pemuda kampung dalam kalimat tersebut kurang etis. Akan lebih baik bila denga kalimat ,pemuda dari kampung itu memenangkan perlombaan. Contoh kalimat yang tidak benar , Aku beli baju itu meski harganya mahal. Akan benar bila ditulis , Saya membeli baju itu meskipun harganya mahal. e. Dapat dipercaya Berita harus dapat dipercaya artinya semua kalimat untuk berita harus mempunyai arti dan makna yang benar dan masuk akal. Kalimat yang mengada-ada sulit dipercaya pembaca. Misalnya, jika ia dapat menebak teka teka-tekiitu ia akan mendapat hadiah apa saja yang diminta. Ini tidak masuk akal sebab hanya dengan mampu menebak teka-teki ia

akan akan mendapatkan hadiah apa saja. Lbih baik hadiah itu disebutkan sehingga maduk akal dan mudah dimngerti. Pemanfaatan Media Komunikasi dalam Penyampaian Berita 1. Jenis Media Komunikasi Dalam kehidupan masyarakat, media massa dapat memberikan informasi atau berita yang jelas dan akurat. Media massa dalam penyampaian beritanya untuk kehidupan masyarakat memiliki manfaat yang cukup besar. Istilah media mengandung makna untuk semua organisasi, baik swasta maupun pemerintah yang bertugas member informasi kepada publik. Mereka menggunakan alat seperti, Koran, radio,televise, seni, dan pertunjukan. Peralatan tersebut dipergunakan untuk menyampaikan pesan. Penyampaian berita dapat dilakukan melalui dua cara, yaitumedia komunikasi modern dan tradisional. a. Media Komunikasi Tradisional Media komunikasi tradisional yaitu alat komunikasi yang memakai teknologi sederhana sampai sekarang masih diprtahankan. Media ini telah lama digunakan oleh masyarakat di desa. Isi media tradisional, berupa lisan, gerak isyarat dan alat bunyibunyian. Contoh medi tradisional adalah 1. Media lisan, berupa seni, dongeng, ludruk, ketoprak,dan wayang. 2. Media bunyi, berupa kentongan(Jawa), bedug, peluit, siulan,terompet dan gong. 3. Media gerak atau isyarat, misalnya mengirim sirih tanda meminang dan api unggun tanda pertolongan. Media komunikasi tersebut sampai sekarang masih digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia hanya saja sampai saat ini sebagian telah mengalami transformasi. Seperti, ketoprak,menjadi ketoprak humor di televisi. b. Media Komunikasi Modern Media komunikasi modern yaitu media komunikasi yang telah menggunakan perangkat teknologi modern, seprtiradio, televise,telepon, handphone, televise kabel, majalah, buku, pertunjukan opera, teater, sinetron, film,dan internet. Meskipun telah ada media komunikasi modern, media tradisional music masih banyak disukai dan dipelihara oleh masyarakat. Dalam GBHN 1999-2004 dinytakan bahwa pemanfaatan peran komunikasi melalui media massa modern dan tradisional ditingkatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkukuh persatuan dan kesatuan, membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi.

2. Pers Nasional Menurut UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 1 Ayat 1 tentang Pers dinyatakan bahwa pers adalah lembaga social dan wahana komonikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, meliputi mencari,memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,suara, gambar, suara dan gambar, serta data grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Pasal 6 tentang Pers dijelaskan bahwa peranan pers nasional, antara lain a. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; b. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hokum, dan hak asasi manusia, serta menghormati kebinekaan; c. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar; d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. e. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Hal itu sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004 untuk meningkatkan peran pers yang bebas sejalan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan insane pers agar profesiona, berintegritas, dan menjunjung tinggi etika pers, supremasi hokum, dan hak asasi manusia. Undang-Undang Nomor 40 Tahun1999 tentang Pers telah member landasan kuat bagi perwujudan kebebasan pers di Indonesia. Apbila dibandingkan dengan undang-undang sebelumnya, yaitu UU No. 11 Tahun 1996 dan UU No. 21 tentang Pers Nasional maka pers nasional yang berdasar UU No. 40 Tahun 1999 telah banyak menikmati wujud kebebasan pera sebagai cerminan dari Pasal 28 UUD 1945. Pers nasional sekarang ini memiliki xisi sebagai pers kerakyatan. Pers nasional sebagai wahana komunikasi massa bertujuan untuk memenuhi hak masyarakat dalam mengetahui dan menegakkan nilai-nilai demokrasi., HAM, dan suremasi hokum. Melalui pers, kemerdekaan berpendapat , berbicara dan mendapatkan informasi akan terjamin. Dengan demikian, pers dalam negara demokrasi ditujukan untuk memprkuat nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hokum.

You might also like