You are on page 1of 5

ICT DEVELOPMENT INDEX (IDI) LATAR BELAKANG DAN METODOLOGI 1.

Latar Belakang Karena peran utamanya dalam pengumpulan dan diseminasi dari telekomunikasi dan statistik ICT worldwide, ITU menempatkan untuk mengembangkan sebuah alat statistik yang memperkenankan negaranegara untuk benchmark informasi masyarak mereka secara global dan regional. Dengan penyebaran yang revolusioner dari ICT selama dua dekade terakhir, dan dampak hasilnya pada sosial dan ekonomi, dunia internasional meminta untuk memonitor dan benchmarking telah meningkat. Pada saat yang sama, sejak pergantian abad ketersediaan data yang berhubungan dengan internet secara global telah meningkat, membuat nya mudah untuk membentuk sebuah index komposit yang menggabungkan beberapa indikator menjadi satu nilai statistik dan membandingkannya antar tahun. 2. Digital Access Index Tahun 2003, ITU mengembangkan Digital Access Index yang disajikan pada fase pertama dari World Summit on the Information Society (WSIS). Tujuan utama dari DAI adalah untuk mengukur keseluruhan kemampuan individu di suatu negara untuk mengakses dan menggunakan ICT. DAI dibentuk oleh lima kategori : Infrastruktur, Kesanggupan, Ilmu pengetahuan, Kualitas, dan Pemakaian aktual ICT. DAI berdasarkan metodologi yang menggunakan goal-post (atau batas nilai atas), yang dirata-ratakan untuk mendapatkan nilai kategori. Kategori-kategori tersebut kemudian di rata-ratakan untuk mendapatkan nilai index keseluruhan. DAI memasukkan delapan indikator dan dihitung untuk 178 negara untuk tahun 2002. Perbandingan skor DAI untuk tahun 1998 dan 2002 dihitung untuk 40 negara. Walaupun DAI hanya dipublikasikan sekali, namun mendapatkan perhatian dari pemerintah dan pengguna lainnya dan menunjukkan bahwa ada permintaan internasional yang jelas untuk alat benchmarking. 3. ICT Opportunity Index Tahun 2005, ITU dan Orbicom memutuskan untuk menggabungkan DAI dengan index lainnya, the Orbicom infostate index untuk membentuk ICT Opportunity Index (ICT-OI). Keputusan untuk menggabungkan dua index diambil untuk memperkaya dari pengalaman yang didapatkan dalam memproduksi dua index dan menghindari mempublikasikan dua index ICT yang mirip. Penggabungan ini juga untuk menjawab permintaan dari komunitas internasional dan mengikuti WSIS Geneva Plan of Action Recomendation untuk mengembangkan sebuah index komposit ICT Development (Digital Opportunity) menggabungkan indikator statistik dan pekerjaan analisis.

ICT-OI secara khusus didesain untuk memonitor pemisahan digital global dan untuk melihat kemajuan negara sepanjang waktu dan antar negara dengan tingkat pendapatan yang mirip. Berdasarkan frame konseptual Orbicom Infostate, yang linknya dekat pada teori ekonomi, ICT-IO membedakan antara infodensity (termasuk infrastruktur ICT dan keahlian) dan info-use (termasuk pengambilan ICT dan Penggunaan ICT). Kemudian mengelompokkan sepuluh indikator menjadi empat sub index, dimana masing-masing dapat dilacak terpisah dan diperkenankan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam area ICT yang berbeda. ICT-OI banyak mengadopsi indikator dari DAI. Dengan mengurangi indikator nomor 17 sampai 10, ICT-OI dapat dihitung untuk sejumlah negara yang lebih besar (183) dibandingkan dengan pendahulunya, Orbicom Infostate Index (139 negara). Metodologi yang digunakan ICT-OI (dan Infostate Index) lebih komplek dibandingkan DAI. Berdasarkan pemahaman bahwa pemisahan digital adalah sebuah konsep yang relatif , ICT-OI mengukur untuk sebuah negara referensi dan tahun referensi yang disajikan sebagai dasar untuk menghitung perubahan dalam perkembangan infostate. ICT-OI kurang mendesain sebagai alat untuk benchmarking dan peringkat negara, tapi lebih untuk melihat perbedaan negara dan grup antar waktu dan ada hubungannya satu sama lain. Satu dari kekurangan index ini yaitu negara-negara tidak dapat sacara mudah meniru penghitungannya untuk menghitung index nasional dikarenakan berdasarkan nilai negara-negara lain, yang dapat berubah tiap tahun. 4. Digital Opportunity Index Pada tahun 2005 juga index ITU yg lain Digital Opportunity Index Index (DOI) dikembangkan untuk menjawab rencana WSIS di Geneva yaitu tindakan panggilan untuk perkembangan ICT (Digital Opportunity) index. Versi persiapan dari DOI diluncurkan pada WSIS,2005, dan genda WSIS Tunis membuat referensi dan pengakuan bahwa DOI adalah salah satu dari dua index untuk mengukur kemajuan informasi masyarakat. Versi lengkap DOI dipublikasikan tahun 2006 dan versi updatenya tahun 2007. Tujuan utama dari DOI adalah untuk mengukur kesempatan digital (ditital opportunity) atau potensi dari negara-negara untuk memanfaatkan dari akses ke ICT. DOI berdasarkan tiga kategori utama : kesempatan, infrastruktur dan pemanfaatan/penggunaan. Diluar dari 11 indikator yang digunakan dalam index ini, 9 indikator berhubungan pada subset dari internationally agreed core list of ICT indikator yang dikembangkan oleh partnership dalam ICT untuk pembangunan. DOI memasukkan indikator menghitung teknologi baru, seperti fix dan mobile broadband, seperti halnya data harga untuk mencerminkan kesanggupan (disebut kesempatan). Metodologi yang digunakan DOI sangat dekat dengan yang digunakan DAI, dengan menggunakan goalpost dan nilai absolut dari pada tampilan/kinerja relatif, seperti yang digunakan ICT-OI. DOI ini memudahkan negara-negara untuk meniru metodology dan bahkan

sejumlah negara menggunakan metodologi DOI untuk membuat index nasional. 5. Pembentukan Single Index Dengan publikasi ICT-OI dan DOI, diskusi darurat tahun 2006 mengenai ketidakgunaan ITU mempublikasikan dua index ICT. Resolusi 131 hasil konferensi duta besar ITU yang diselenggarakan di antalya, Turki (2006), meminta ITU Telecommunication Development Bureau (BDT) untuk mengembangkan sebuah index ICT single. Konferensi perkembangan telekomunikasi dunia (WTDC) 2006, melalui rencana tindakan Doha, meminta ITU untuk lebih mengembangkan dan memperbaiki usaha benchmarking, termasuk ICT Opportunity Index (resolusi 8). Oleh karena itu, pekerjaan ommenced dimulai tahun 2007 untuk mempertimbangkan menggabungkan dua index dan menciptakan index ICT ITU single. Walaupun dua index tersebut (ICT-OI dan DOI) berbeda dalam term/istilah dan indikator yang dimasukkan seperti metodologi statistiknya, analisis statistik dasar menunjukkan bahwa hasilnya berkorelasi dekat dengan koefisien korelasi 0,94. Hal ini terutama karena indikator yang digarisbawahi berkorelasi dekat dengan tingkat pendapatn negara. Sebuah perbedaan yang sangat besar antara dua index tersebut adalah metodologi, dimana ICT-OI menggunakan referensi negara dan tahun yang memperkenankan tiap negara melihat kemajuan nyata pada skor index, sedangkan DOI menggunakan metodologi yang lebih sederhana, dengan tidak menormalkan data (semua indikator ditunjukkan dalam bentuk persen), dan yang membandingkan nilai index negaradan peringkat antar waktu yang berbeda. Metodologi yang digunakan ICT-OI mencerminkan asumsi uatam yang digarisbawahi, yang memperlihatkan pemisahan digital adalah konsep relatif dan oleh karena itu kemajuan yang dibuat satu negara tergantung kemajuan yang dibuat oleh negara lain (grup negara) dalam periode waktu yang sama. Metodologi yang digunakan DAI dan DOI khusus pengguna dan berorientasi penyebaran oleh karena itu sejumlah negara menggunakan index ini untuk mengukur kemajuan ICT pada tingkat nasional. Suatu pertimabangan yang sangat penting pada proses penggabungan dua index apakah menerapkan satu atau metodology lain atau menggabungkan keduanya. Pada tauhun 2007, ITU bersepakat dalam suatu proses untuk menguji kemungkinan, dan membuat prosposal konkrit, untuk pembentukan index single. Latar belakang telah dipersiapkan dan disajikan pada waktu pertemuan telekomunikasi dunia/ICT indicator meeting yang dilaksanakan di geneva pada 13-15, sebagai suatu dasar topik diskusi. Perserta diskusi mendukung keputusan untuk memiliki satu index ITU untuk melihat pemisahan digital dan untuk mengukur kemujuan negara-negara untuk mewujudkan masyarakat informasi. Sejumlah point khusus muncul mengenai perkembangan kedepan dari index ini, seperti :

Untuk mempertimbangkan apakah memasukkan indikator trafik telepon outgoing internasional karena hal ini tidak cukup mencerminkan intensitas penggunaan, khususnya dengan meningkatnya penggunaan jaringan IP. Untuk mempertimbangkan apakah memasukkan indikator menghitung internet bandwith internasional karena beberapa negara mempertimbangkan bandwith dalam negeri lebih penting Untuk memasukkan data rumah tangga, berdasarkan survey, jika diperlukan (misal tersedia) Untuk memilih indikator mana yang mencerminkan tingkat perkembangan semua negara Untuk mempertimbangkan memasukkan indikator broadband dan internet wireless dalam menunjukkan perkembangan teknologi terkini Untuk mempertimbangkan memasukkan indikator keahlian ICT Untuk menjaga index tetap sederhana dan mudah dimengerti. Pertemuan WTI juga merekomendasikan bahwa aspek teknik dari index single harus didiskusikan lebih jauh dan difinalkan oleh sekelompok ahli. Untuk mengakhirinya, ITU meluncurkan forum diskusi online (single index forum) yang ditutup sampai 100 anggota mendaftar dan menyumbangkan beberapa kontribusi mengenai single index. Selama periode berikutnya dalam pembentukan index, ITU secara teratur mengirimkan ke forum versi update dari sebuah diskusi yang mencermikan kemajuan pekerjaan. Selanjutnya, diskusi bilateral diselenggarakan dengan pakar yang tertarik. Komentar diterima selama proses ini, seperti halnya selama WTIM dilaksanakan untuk menghitung ketika mengembangkan single index. Harus menjadi catatan index komposit secara alami adalah pokok untuk menanyakan dan harus di tafsirkan dengan perhatian (OECD dan komisi eropa, 2008). Mereka melakukan pelayanan satu tujuan penting, yaitu : mereka meningkatkan keperdulian diantara pembuat kebijakan dari daerah yang pantas mendapatkan perhatian khusus pada keputusan kebijakan kedepan. Ini juga merupakan masalah untuk masyarakat informasi yang berhubungan dengan kebijakan. Bab ini menyajikan single index. Nama yang baru dipilih (ICT Development Index IDI) mencerminkan bukan hanya namanya yang diusulkan di rencana tindakan WSIS Geneva, tapi juga merupakan tujuan utama dari index- untuk melihat kemajuan dalam perkembangan ICT di suatu negara, dan utuk memonitor pemisahan digital global. Pembentukan index membawa pertimbangan, sebanyak mungkin, index ITU sebelumnya, dan komentar diterima dari anggota dan para pakar. Selain itu, sebelum menghitung index, ITU berkonsultasi dengan anggotanya mengenai data yang dimasukkan pada index, untuk diambil menjadi laporan/akun yang dapat diupdate. Proses keseluruhan dari pembentukan index dimabil berdasarkan petunjuk rekomendasi dari OECD. Kedepan, diramalkan untuk mempublikasikan ICT development index dalam dasar tahunan. Elemen kunci dibawah ini merupakan gabungan dari dua index sebelumnya. Dari DOI Indikator yang berhubungan dengan rumah tangga

Indikator yang berhubungan dengan broadband Sederhana dan mudah untuk mengerti metodology dan penyajian (goalpost) Dari ICT-OI Indikator yang berhubungan dengan keahlian Metode normalisasi (jarak ke nilai referensi) Analysis pemisahan digital dan metodologi (seperti yang diterapkan di IDI) Apa yang ditambahkan/dimodifikasi : Framework konseptual, berdasarkan model masyarakat informasi tiga tahap (kesiapan-penggunaan-dampak) Analisis penggunaan komponen utama (PCA) untuk menghilangkan indikator yang mempunyai pengaruh sedikit pada penghitungan index Satu dari kunci pertimbangan ketika mengembangkan index adalah apakah memasukkan komponen harga yang dapat mengukur kesanggupan dari ICT (termasuk dalam DOI tapi tidak di ICT-OI) Untuk beberapa alasan, diputuskan tidak memasukkan harga pada index, pertama framework konseptual yang disajikan dibawah ini tidak memasukkan gagasan kesanggupan.

You might also like