You are on page 1of 108

PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI

PERNAFASAN PERNAFASAN
Hawin Nurdiana Hawin Nurdiana
Tujuan dan Fungsi Tujuan dan Fungsi
M Menyediakan enyediakan OO2 2 untuk untuk jaringan jaringan tubuh tubuh dan dan
membuang membuang CO CO2 2.. Untuk Untuk mencapai mencapai tujuan tujuan ini ini
terdapat terdapat 4 4 fungsi fungsi utama utama respirasi respirasi: :
1. 1. Ventilasi Ventilasi
2. 2. Difusi Difusi OO2 2 dan dan CO CO2 2 antara antara alveoli alveoli dan dan darah darah..
3. 3. Transport Transport OO2 2 dan dan CO CO2 2 dalam dalam darah darah- -cairan cairan
tubuh tubuh dan dan sel sel
4. 4. Pengaturan Pengaturan pernafasan pernafasan dan dan hal hal- -hal hal lain lain dari dari
pernafasan pernafasan
PEMBAGIAN SALURAN NAFAS PEMBAGIAN SALURAN NAFAS
Berdasar Berdasar A Anatomi natomi
SaIuran nafas bagian atas SaIuran nafas bagian atas tdd rongga hidung, tdd rongga hidung,
nasopharynx dan larynx nasopharynx dan larynx
SaIuran nafas bagian bawah SaIuran nafas bagian bawah trachea, bronchi, trachea, bronchi,
bronchioli dan percabangannya sampai alveoli bronchioli dan percabangannya sampai alveoli
Berdasar fungsionaInya Berdasar fungsionaInya
Area konduksi Area konduksi sepanjang saluran nafas sepanjang saluran nafas
berakhir sampai bronchioli terminalis berakhir sampai bronchioli terminalis
Area fungsionaI Area fungsionaI atau atau respirasi respirasi mulai mulai
bronchioli respiratory sampai alveoli bronchioli respiratory sampai alveoli
STRUKTUR SALURAN NAFAS STRUKTUR SALURAN NAFAS
'ENTILASI 'ENTILASI
'entiIasi puImonaI : 'entiIasi puImonaI : Masuk Masuk
keIuarnya udara antara atmosfir keIuarnya udara antara atmosfir
dengan aIveoIi paru. dengan aIveoIi paru.
Prinsip fisika udara mengalir dari tempat Prinsip fisika udara mengalir dari tempat
tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah
H Hukum Boyle tekanan pada ruangan ukum Boyle tekanan pada ruangan
tertutup berbanding terbalik dengan tertutup berbanding terbalik dengan
volumenya. volumenya.
Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas bagi yang berfungsi sebagai pelumas bagi
pergerakan paru dalam rongga thorax. pergerakan paru dalam rongga thorax.
Bila rongga dada mengembang Bila rongga dada mengembang FF vol. vol.
paru akan paru akan ,, tekanan udara paru tekanan udara paru G G FF
udara luar masuk paru ( udara luar masuk paru ( Inspirasi Inspirasi
Bila volum thorax menurun, volume paru Bila volum thorax menurun, volume paru
G G,, tekanannya tekanannya FF udara keluar dari paru udara keluar dari paru- -
paru ( paru (ekspirasi ekspirasi) )
PPa adda a pernafasan normaI pernafasan normaI
(quietbreathing = eupnea): (quietbreathing = eupnea):
- - nspirasi berlangsung aktif oleh kontraksi nspirasi berlangsung aktif oleh kontraksi
otot. otot.
- - Ekspirasi berlangsung pasif oleh daya Ekspirasi berlangsung pasif oleh daya
elastisitas ( elastisitas (elastic recoil elastic recoil jaringan. jaringan.
$elama berlangsungnya ventilasi paru $elama berlangsungnya ventilasi paru
(pernafasan (pernafasan yang berupa inspirasi dan ekspirasi yang berupa inspirasi dan ekspirasi
terjadi perubahan terjadi perubahan
Volume paru Volume paru
Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0 Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0- -( (- -1 cm H2O, 1 cm H2O,
naik saat ekspirasi (0 naik saat ekspirasi (0- -(+1 cm H2O (+1 cm H2O
Tekanan pleura (intra pleura Tekanan pleura (intra pleura
Tekanan TranspuImoner Tekanan TranspuImoner
Beda tekanan aIveoIus dan pIeura Beda tekanan aIveoIus dan pIeura,, merupakan beda merupakan beda
tekanan alveoli dan tekanan permukaan luar tekanan alveoli dan tekanan permukaan luar
paru.Merupakan nilai elastisitas dlm paru yg paru.Merupakan nilai elastisitas dlm paru yg
cenderung mengempiskan paru pd tiap titik cenderung mengempiskan paru pd tiap titik
pengembangan disebut pengembangan disebut tekanan daya lenting paru tekanan daya lenting paru. .
CompIiance Paru CompIiance Paru
NiIai dimana pengembangan paru untuk NiIai dimana pengembangan paru untuk
setiap unit dpt meningkatkan tekanan setiap unit dpt meningkatkan tekanan
transpuImoner transpuImoner. Nilai . Nilai compliance compliance total total
normal dari kedua paru dewasa normal dari kedua paru dewasa 200 ml/cm 200 ml/cm
tekanan air, bisa bervariasi tekanan air, bisa bervariasi sebanding dg sebanding dg
berat badan orang tanpa lemak. Artinya berat badan orang tanpa lemak. Artinya
setiap kali tekanan transpulmoner meningkat setiap kali tekanan transpulmoner meningkat
sebanyak 1 centimeter air maka terjadi sebanyak 1 centimeter air maka terjadi
pengembangan paru sebanyak 200 mililiter. pengembangan paru sebanyak 200 mililiter.
Diagram compliance menghubungkan Diagram compliance menghubungkan
perubahan volume paru dg perubahan perubahan volume paru dg perubahan
tekanan transpulmoner. Hubungan ini tekanan transpulmoner. Hubungan ini
berbeda pada waktu inspirasi maupun berbeda pada waktu inspirasi maupun
ekspirasi. Kedua kurva disebut ekspirasi. Kedua kurva disebut kurva kurva
compliance inspiratorik compliance inspiratorik dan dan kurva kurva
compliance ekspiratorik compliance ekspiratorik ..
Surfaktan Surfaktan
$uatu bahan aktif permukaan, bila meliputi $uatu bahan aktif permukaan, bila meliputi
seluruh permukaan cairan seluruh permukaan cairanFFmenurunkan menurunkan
tegangan permukaan. tegangan permukaan.
Disekresi oleh sel Disekresi oleh sel- -sel Pneumocyte atau sel sel Pneumocyte atau sel
epitel alveolus tipe , merupakan 10% dari epitel alveolus tipe , merupakan 10% dari
seluruh permukaan alveoli. seluruh permukaan alveoli.
Pengaruh Ukuran AIveoIi pada Tekanan Pengaruh Ukuran AIveoIi pada Tekanan
Pengempisan yang Disebabkan oIeh Tegangan Pengempisan yang Disebabkan oIeh Tegangan
Permukaan. Permukaan.
Bila alveoli memiliki radius Bila alveoli memiliki radius normal maka tekanan normal maka tekanan
pengempisan menjadi pengempisan menjadi 2x 2x. . AArti penting rti pentingnya nya bagi bayi bagi bayi
prematur yg kecil, mereka memiliki alveoli dg radius prematur yg kecil, mereka memiliki alveoli dg radius
kurang dari kurang dari 1/4 1/4 normal. normal.
$urfaktan $urfaktan normal normalnya nya mulai mulai disekresi antara bulan disekresi antara bulan
kke e- -6 6 dan ke dan ke- -7 7 kehamilan sehingga banyak bayi kehamilan sehingga banyak bayi
prematur hanya sedikit atau tidak memiliki sama prematur hanya sedikit atau tidak memiliki sama
sekali surfaktan d sekali surfaktan dlm lm alveolinya alveolinya FF paru pd bayi paru pd bayi
punya punya kecenderungan kolaps yg ekstrem kecenderungan kolaps yg ekstrem FF
sindrom gawat pernafasan sindrom gawat pernafasan
Kerja Pernafasan Kerja Pernafasan untuk 3 haI untuk 3 haI
normal otot pernafasan hanya bekerja untuk normal otot pernafasan hanya bekerja untuk
menimbulkan inspirasi menimbulkan inspirasi
1. 1. Pengembangan paru melawan compliance dan Pengembangan paru melawan compliance dan
elastisitas jar dada(naik pd peny. Paru fibrosis elastisitas jar dada(naik pd peny. Paru fibrosis
2. 2. Melawan viksositas paru& jar. dada (resistensi Melawan viksositas paru& jar. dada (resistensi
jaringan jaringan naik p naik pa ad da a peny penyakit akit nfeksi nfeksi
3. 3. Melawan resistensi ja Melawan resistensi jalan lan nafas (naik pd peny. nafas (naik pd peny.
Obstruksi Obstruksi
PPa ad da a kondisi tertentu (Asma/kel. Obstruksi kerja kondisi tertentu (Asma/kel. Obstruksi kerja
ekspirasi jauh lebih berat ( resistensi jal.nafas >> ekspirasi jauh lebih berat ( resistensi jal.nafas >>
pd ekspirasi dibanding inspirasi. pd ekspirasi dibanding inspirasi.
'oIume dan Kapasitas Paru 'oIume dan Kapasitas Paru
Alat untuk mengukur volum paru Alat untuk mengukur volum paru spirometer spirometer. T . Tdd dd
drum yg dibalikkan di atas bak air, diimbangi beban. drum yg dibalikkan di atas bak air, diimbangi beban.
Dalam drum ter Dalam drum terisi isi gas untuk bernafas, biasanya gas untuk bernafas, biasanya
udara atau oksigen dan sebuah pipa yang udara atau oksigen dan sebuah pipa yang
menghubungkan mulut dengan ruang gas. menghubungkan mulut dengan ruang gas.
Apabila seseorang bernafas dengan alat ini, drum Apabila seseorang bernafas dengan alat ini, drum
akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai
di atas gulungan kertas yang berputar di atas gulungan kertas yang berputar ( spirogram ( spirogram ..
ambar $pirometri ambar $pirometri
'oIume Paru 'oIume Paru
Arti dari masing Arti dari masing- -masing volume masing volume
Vol Vol.. alun nafas atau tidal volume (TV alun nafas atau tidal volume (TV vol yg diinspirasi vol yg diinspirasi
atau atau diekpirasi tiap kali bernafas normal, kira kira 500 diekpirasi tiap kali bernafas normal, kira kira 500
mililiter pada rata mililiter pada rata- -rata orang dewasa muda rata orang dewasa muda
Vol. Vol. cadangan inspirasi (RV ialah volume udara ekstra cadangan inspirasi (RV ialah volume udara ekstra
yang diinspirasi yang diinspirasi mel. inspirasi kuat setelah mel. inspirasi kuat setelah volume alun volume alun
nafas normal nafas normal,, mencapai 3000 mililiter mencapai 3000 mililiter
volume cadangan ekspirasi (ERV yaitu jumlah udara ekstra volume cadangan ekspirasi (ERV yaitu jumlah udara ekstra
yang yang dpt dpt diekspirasi oleh ekspirasi kuat setelah ekpirasi diekspirasi oleh ekspirasi kuat setelah ekpirasi
alun alun,, sekitar 1100 mililiter. sekitar 1100 mililiter.
volume residu (RV yaitu volume udara yang tersisa dalam volume residu (RV yaitu volume udara yang tersisa dalam
paru setelah ekspirasi paru setelah ekspirasi maksimal, maksimal, sekitar 1 sekitar 12 200 mililiter 00 mililiter
Kapasitas Paru Kapasitas Paru
inspirat inspiration ion capacity capacity (C (C TV TV +RV +RV, , Adl jumlah Adl jumlah
udara yg dapat dihirup seseorang mulai pada udara yg dapat dihirup seseorang mulai pada
tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan
paru2nya sp jumlah maksimal( paru2nya sp jumlah maksimal( 3500 m 3500 ml l ..
functionaI residuaI capacity functionaI residuaI capacity (FRC (FRC ERV+RV ERV+RV..Adl Adl
jumlah udara maksimum tersisa jumlah udara maksimum tersisa pada akhir pada akhir
ekspirasi normal (kira ekspirasi normal (kira- -kira 2300 mililiter. kira 2300 mililiter.
'itaI capacity 'itaI capacity (VC (VCRV+TV+ERV RV+TV+ERV. . Adlvol max yg Adlvol max yg
dpt dpt dikeluarkan , setelah terlebih dahulu mengisi dikeluarkan , setelah terlebih dahulu mengisi
paru secara maksimum paru secara maksimum&&kemudian mengeluarkan kemudian mengeluarkan
sebanyak sebanyak- -banyaknya ( banyaknya (4600 4600ml ml. .
TotaI Iung capacity TotaI Iung capacity(TLC (TLC vol vol ma maxx pengembangan pengembangan
paru paru dengan inspirasi paksa (kira dengan inspirasi paksa (kira- -kira 5800 kira 5800
mililiter mililiter VVC C + RV + RV
Singkatan dan Iambang yang dipakai pada Singkatan dan Iambang yang dipakai pada
peneIitian fungsi paru peneIitian fungsi paru : :
VC VC = RV +VT+ ERV = RV +VT+ ERV
VC VC = C + ERV = C + ERV
TLC TLC = VC + RV = VC + RV
TLC TLC = C + FRC = C + FRC
FRC FRC = ERV + RV = ERV + RV
'olume pernafasan semenit 'olume pernafasan semenit adalah jumlah total adalah jumlah total
udara baru yg masuk ke dl udara baru yg masuk ke dlm m saluran pernafasan saluran pernafasan
tiap menit tiap menit ( ( volume volume tidal tidal dikali dg frekuensi dikali dg frekuensi nafas. nafas.
Bila v Bila volume olume tidal tidal ki kir ra kira 500 m a kira 500 ml l && frekuensi frekuensi n nafas afas
semenit 12 semenit 12 xx maka maka sekitar 6 liter/menit sekitar 6 liter/menit
Ruang Rugi dan Efeknya pada Ruang Rugi dan Efeknya pada
'entiIasi AIveoIus 'entiIasi AIveoIus
$ebagaian udara tidak pernah sampai pada daerah $ebagaian udara tidak pernah sampai pada daerah
pertukaran gas, tapi tetap berada dalam saluran pertukaran gas, tapi tetap berada dalam saluran
nafas dimana tidak terjadi pertukaran gas nafas dimana tidak terjadi pertukaran gas ( ( hidung, hidung,
faring dan trakea faring dan trakea . . D Disebut udara ruang rugi. P isebut udara ruang rugi. Pd d
ekspirasi yg pertama dikeluarkan ad ekspirasi yg pertama dikeluarkan adl l udara ruang udara ruang
rugi rugi.. Volume ruang rugi normal dewasa muda Volume ruang rugi normal dewasa muda
150 m 150 ml l. . M Meningkat dengan bertambahnya usia. eningkat dengan bertambahnya usia.
Ruang rugi anatomik Ruang rugi anatomik v vol ol.ruang .ruang yg tidak ada proses yg tidak ada proses
pertukaran pertukaran gas. gas.
Ruang rugi fisiologik Ruang rugi fisiologik area di alveoli yg mana tdk tjd area di alveoli yg mana tdk tjd
pertukaran gas krn buruknya aliran darah. pertukaran gas krn buruknya aliran darah.
Kecepatan 'entiIasi AIveoIus Kecepatan 'entiIasi AIveoIus
'A= Frek.A ('T 'A= Frek.A ('T- -'D) 'D)
VA VA volume ventilasi alveolus per menit, frekuensi volume ventilasi alveolus per menit, frekuensi
pernafasan per menit. pernafasan per menit.
VT VT volume alun nafas volume alun nafas
VD VD volume ruang rugi volume ruang rugi
Tidal volume Tidal volume normal sebesar 500 m normal sebesar 500 ml l, ruang rugi , ruang rugi
normal 150 m normal 150 ml l dan frekuensi pernafasan ventilasi dan frekuensi pernafasan ventilasi
alveolus 12x/menit 4200 ml/menit. Ventilasi alveolus 12x/menit 4200 ml/menit. Ventilasi
alveolus salah satu faktor penting menentukan alveolus salah satu faktor penting menentukan
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam
alveoli. alveoli.
Fungsi SaIuran Pernafasan Fungsi SaIuran Pernafasan
Trakea, Bronkus, dan Bronkiolus Trakea, Bronkus, dan Bronkiolus
Cincin kartiIago Cincin kartiIago multipel mempertahankan trakea multipel mempertahankan trakea
agar tidak kolaps agar tidak kolaps. . bronkus terdapat lebih bronkus terdapat lebih
sedikit kartilago sedikit kartilago, semakin kebawah , semakin kebawah
jumlahnya semakin sedikit&menghilang pd jumlahnya semakin sedikit&menghilang pd
bronkiolus ( pengembangannya tergantung bronkiolus ( pengembangannya tergantung
tekanan transpulmoner.. tekanan transpulmoner..
Otot poIos Otot poIos.Pd bagian dmn tdk terdapat kartilago .Pd bagian dmn tdk terdapat kartilago
diisi otot polos yg mudah berkonstriksi terutama diisi otot polos yg mudah berkonstriksi terutama
pada penyakit obstruksi Asma bronchiale pada penyakit obstruksi Asma bronchiale
terutama pd bronchiolus terminal ( krn ukurannya terutama pd bronchiolus terminal ( krn ukurannya
kecil dan prosentse otot polosnya yang besar shg kecil dan prosentse otot polosnya yang besar shg
mudah obstruksi mudah obstruksi
Pengaturan Otot Bronchus oIeh Pengaturan Otot Bronchus oIeh
SSO SSO
Perangsangan simpatis Perangsangan simpatis berefek dilatasi, mel. receptor berefek dilatasi, mel. receptor
2 dg neurotransmiter epinefrin dan norepinefrin. 2 dg neurotransmiter epinefrin dan norepinefrin.
Perangsangan parasimpatis Perangsangan parasimpatis (P$, dg neurotrasmiter (P$, dg neurotrasmiter
asetil kolin berefek konstriksi ringan asetil kolin berefek konstriksi ringan- -sedang.Pd asma sedang.Pd asma
pemberian antikolinergik ( atropin kadang dapat pemberian antikolinergik ( atropin kadang dapat
meringankan..Rangsangan P$ dpt pula oleh iritasi meringankan..Rangsangan P$ dpt pula oleh iritasi
epitel jln nafas oleh gas racun, debu, rokok atau infeksi epitel jln nafas oleh gas racun, debu, rokok atau infeksi
atau mikroemboli yg menyumbat arteri paru yg kecil. atau mikroemboli yg menyumbat arteri paru yg kecil.
Faktor konstriksi IokaI Faktor konstriksi IokaI histamin histamin & substansi & substansi
anafilaktik lambat yg dirilis mast cell akibat respon anafilaktik lambat yg dirilis mast cell akibat respon
alergi (misal krn udara dingin,debu, serbuksari di alergi (misal krn udara dingin,debu, serbuksari di
udar udara a
RefIeks Batuk RefIeks Batuk
Bronkus Bronkus &&trakea sensitif trakea sensitif thd iritasi yg berakibat thd iritasi yg berakibat refleks refleks
batuk. batuk. aring aring &karina &karina tempat tempat ter tersensitif, sensitif, sedang sedang bronkiolus bronkiolus
terminalis terminalis &&alveoli alveoli sensitif sensitif rangsangan korosif rangsangan korosif ( (gas sulfur gas sulfur
dioksida dioksida &&klorin klorin . . Impuls aferen Impuls aferen yg berasal dari saluran yg berasal dari saluran
nafas berjalan mel nafas berjalan mel.n. .n. vagus ke medula vagus ke medula..PPeristiwa otomatis eristiwa otomatis
ini ini digerakkan oleh lintasan neuronal medula, digerakkan oleh lintasan neuronal medula,
menyebabkan efek s menyebabkan efek sbb bb
Inspirasi Inspirasi kuat kuat, epigIotis , epigIotis & &pita suara menutup pita suara menutup ( (menjerat menjerat
udara d udara dIm Im paru paru) ). .
Otot otot ekspirasi & Otot otot ekspirasi & perut konstraksi kuat mendorong perut konstraksi kuat mendorong
diafragma diafragma
Tekanan paru meningkat Tekanan paru meningkat >100mmHg >100mmHg, , mendadak mendadak pita pita
suara suara& &epigIotis terbuka sehingga udara bertekanan epigIotis terbuka sehingga udara bertekanan
tinggi meIedak keIuar tinggi meIedak keIuar membawa puIa benda asing membawa puIa benda asing pd pd
bronkus dan trakea. bronkus dan trakea.
R RefIeks efIeks Bersin Bersin
Refleks bersin sangat mirip dengan refleks batuk Refleks bersin sangat mirip dengan refleks batuk
kecuali refleks ini berlangsung pada saluran hidung. kecuali refleks ini berlangsung pada saluran hidung.
Rangsangan yang menimbulkan refleks bersin Rangsangan yang menimbulkan refleks bersin
adalah iritasi adalah iritasi dalam saluran hidung dalam saluran hidung, , impuls aferen impuls aferen
berjalan dalam nervus kelima menuju medula berjalan dalam nervus kelima menuju medula. .
Terjadinya serangkaian reaksi yang mirip dengan Terjadinya serangkaian reaksi yang mirip dengan
refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga jumlah refleks batuk tetapi uvula ditekan sehingga jumlah
besar udara dengan cepat besar udara dengan cepat melalui hidung melalui hidung dengan dengan
demikian membantu membersihkan saluran hidung demikian membantu membersihkan saluran hidung
dari benda asing dari benda asing
DFU8 OK8GEN DAN DFU8 OK8GEN DAN
KARBONDOK8DA MELALU KARBONDOK8DA MELALU
MEMBRAN PERNAFA8AN MEMBRAN PERNAFA8AN
ifusi ifusi oksigen dari aIveoIi ke pembuIuh oksigen dari aIveoIi ke pembuIuh
darah paru dan difusi karbondioksida darah paru dan difusi karbondioksida
daIam arah sebaIiknya daIam arah sebaIiknya meI. membran meI. membran
pernafasan pernafasan
Prinsip Prinsip- -Prinsip Fisis Pertukaran Gas; Prinsip Fisis Pertukaran Gas;
Difusi Oksigen dan Karbon dioksida Difusi Oksigen dan Karbon dioksida
MeIaIui Membran Pernafasan MeIaIui Membran Pernafasan
Difusi Gas Berdasarkan MoIekuI Difusi Gas Berdasarkan MoIekuI
Makin tinggi tekanan gas makin rapat molekul gas, Makin tinggi tekanan gas makin rapat molekul gas,
makin besar energi untuk saling berbenturan makin besar energi untuk saling berbenturan..
Difusi Netto Gas daIam Satu Arah Difusi Netto Gas daIam Satu Arah - - Efek Efek
Gradien Konsentarsi Gradien Konsentarsi
Difusi mengalir dari tempat dg konsentrasi tinggi Difusi mengalir dari tempat dg konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah ke konsentrasi rendah
Tekanan ParsiaI dari Masing Tekanan ParsiaI dari Masing- -Masing Gas Masing Gas
daIam Campuran Gas daIam Campuran Gas
%%ekanan total berbanding langsung dengan ekanan total berbanding langsung dengan
konsentrasi molekul konsentrasi molekul- -molekul gas molekul gas..
Kecepatan difusi Kecepatan difusi tiap tiap gas berbanding l gas berbanding lurus urus
dengan tekanan gas yang disebabkan oleh gas dengan tekanan gas yang disebabkan oleh gas
itu sendiri disebut itu sendiri disebut tekanan parsial tekanan parsial gas. gas.
&dara &dara dg dg nitrogen 79%, oksigen 21%. Tekanan nitrogen 79%, oksigen 21%. Tekanan
total dari campuran ini pada ketinggian di atas total dari campuran ini pada ketinggian di atas
permukaan laut kira permukaan laut kira- -kira 760 mm Hg, jelas bahwa kira 760 mm Hg, jelas bahwa
tekanan dasar molekul yang menyokong tekanan dasar molekul yang menyokong tiap tiap gas gas
terhadap tekanan total sebanding konsentrasinya. terhadap tekanan total sebanding konsentrasinya.
79% dari 760 mm Hg oleh nitrogen 79% dari 760 mm Hg oleh nitrogen ( (600 mmHg, 600 mmHg,
&&21% oleh oksigen (160 mmHg. Tekanan parsial 21% oleh oksigen (160 mmHg. Tekanan parsial
masing masing- -masing gas dalam campuran dinyatakan masing gas dalam campuran dinyatakan
dengan P dengan POO2, P 2, PCO CO2, PN2, PH2O, PHe, dan 2, PN2, PH2O, PHe, dan
sebagainya. sebagainya.
Tekanan Gas TerIarut daIam Air dan Tekanan Gas TerIarut daIam Air dan
Jaringan Jaringan
as yang terlarut dalam air atau jaringan tubuh as yang terlarut dalam air atau jaringan tubuh
juga memerlukan tekanan, sebab molekul yang juga memerlukan tekanan, sebab molekul yang
larut bergerak dengan bebas dan mempunyai larut bergerak dengan bebas dan mempunyai
energi kinetik. energi kinetik.
Tekanan dari gas yang larut sebagian Tekanan dari gas yang larut sebagian
dinyatakan sama seperti tekanan parsial gas dinyatakan sama seperti tekanan parsial gas
dalam keadaan gas, misalnya P dalam keadaan gas, misalnya POO2, P 2, PCO CO2, PN2, 2, PN2,
PH2O, P PH2O, PHe He..
Faktor Faktor- -Faktor yang Menentukan Konsentrasi Faktor yang Menentukan Konsentrasi
Gas TerIarut daIam Cairan. Gas TerIarut daIam Cairan.
Konsentrasinya Konsentrasinya
koefisien larutan koefisien larutan dari gas. dari gas. $emakin tinggi maka $emakin tinggi maka
tekanan yg ditimbulkannya semakin rendah ( scr tekanan yg ditimbulkannya semakin rendah ( scr
kimia dan fisik mudah ditarik oleh molekul air kimia dan fisik mudah ditarik oleh molekul air
ukum enry
Tekanan =
kelarutan KoeIisien
terlarut gas i Konsentras
Oksigen 0,024
Karbon dioksida 0,57
Karbon monoksida 0,018
Nitrogen 0,012
Helium 0,008
Karbondioksida 20 X
kelarutannya
dibanding oksigen
Koefisien keIarutan:
Difusi Gas antara Fase Gas daIam AIveoIi Difusi Gas antara Fase Gas daIam AIveoIi
dan Fase TerIarut daIam Darah Paru dan Fase TerIarut daIam Darah Paru
Tekanan parsial masing Tekanan parsial masing- -masing gas dalam masing gas dalam
campuran gas pernafasan alveolus cenderung campuran gas pernafasan alveolus cenderung
memaksa molekul gas ke dalam larutan. memaksa molekul gas ke dalam larutan.
Mula Mula- -mula dalam membran alveolus mula dalam membran alveolus
kemudian dalam darah kapiler alveolus. kemudian dalam darah kapiler alveolus.
$ebaliknya molekul $ebaliknya molekul- -molekul gas yang sama molekul gas yang sama
yang telah terlarut dalam darah memantul yang telah terlarut dalam darah memantul
secara acak dalam cairan darah, sebagian secara acak dalam cairan darah, sebagian
masuk kembali ke dalam alveoli. masuk kembali ke dalam alveoli.
Kecepatan masuknya molekul ini sebanding Kecepatan masuknya molekul ini sebanding
dengan tekanan parsialnya dalam darah. dengan tekanan parsialnya dalam darah.
ifusi netto ifusi netto ditentukan oleh perbedaan ditentukan oleh perbedaan
antara kedua tekanan parsial. antara kedua tekanan parsial.
Tekanan parsial lebih besar pada fase gas Tekanan parsial lebih besar pada fase gas
alveoli, normalnya pada oksigen maka akan alveoli, normalnya pada oksigen maka akan
lebih banyak molekul O2 lebih banyak molekul O2 masuk ke dalam masuk ke dalam
darah darah daripada sebali daripada sebalikknya. nya.
$ecara bergantian, jika tekanan gas lebih $ecara bergantian, jika tekanan gas lebih
besar dalam darah secara normal pada besar dalam darah secara normal pada
karbon dioksida, maka difusi netto terjadi karbon dioksida, maka difusi netto terjadi ke ke
arah fase gas arah fase gas dalam alveoli dalam alveoli
Difusi Gas MeIaIu Jaringan Difusi Gas MeIaIu Jaringan
Daya larutnya gas Daya larutnya gas- -gas pernafasan yang tinggi gas pernafasan yang tinggi
dalam lipid dalam lipid, sehingga sangat larut dalam , sehingga sangat larut dalam
membran sel membran sel
Pembatas utama kecepatan difusi gas Pembatas utama kecepatan difusi gas adalah adalah
melalui air jaringan ( melalui air jaringan (tissue water tissue water . . Difusi gas Difusi gas
melalui jaringan membran pernafasan, hampir melalui jaringan membran pernafasan, hampir
sama dengan difusi gas melalui air sama dengan difusi gas melalui air..
&dara alveolus mempunyai &dara alveolus mempunyai komposisi komposisi
konsentrasi gas yang tidak sama dengan udara konsentrasi gas yang tidak sama dengan udara
atmosfer atmosfer
Manfaat Penggantian Udara Manfaat Penggantian Udara
AIveoIus Secara Lambat AIveoIus Secara Lambat
Penggantian udara alveolus secara lambat Penggantian udara alveolus secara lambat
terutama penting terutama penting untuk mencegah untuk mencegah
perubahan konsentrasi gas yang mendadak perubahan konsentrasi gas yang mendadak
dalam darah dalam darah. Keadaan ini . Keadaan ini menyebabkan menyebabkan
mekanisme yang mengatur pernafasan lebih mekanisme yang mengatur pernafasan lebih
stabil dan membantu mencegah peningkatan stabil dan membantu mencegah peningkatan
dan penurunan oksigen yang berlebihan dan penurunan oksigen yang berlebihan
dalam jaringan, konsentrasi karbon dioksida dalam jaringan, konsentrasi karbon dioksida
jaringan jaringan dan dan pH jaringan pH jaringan sewaktu sewaktu
pernafasan berhenti sementara waktu. pernafasan berhenti sementara waktu.
Konsentrasi dan Tekanan ParsiaI Konsentrasi dan Tekanan ParsiaI
Oksigen daIam AIveoIi Oksigen daIam AIveoIi
Dipengaruhi Dipengaruhi
kecepatan absorbsi oksigen ke dalam darah kecepatan absorbsi oksigen ke dalam darah
kecepatan masuknya oksigen baru ke dlm paru kecepatan masuknya oksigen baru ke dlm paru
$aat aktivitas PO2 alveolus dipertahankan pd $aat aktivitas PO2 alveolus dipertahankan pd
nilai normal (104mmHg nilai normal (104mmHg
Nilai PO2 alveolus maksimal tercapai pd Nilai PO2 alveolus maksimal tercapai pd
ventilasi di ketinggian permukaan laut ( 149 ventilasi di ketinggian permukaan laut ( 149
mmHg mmHg
Konsentrasi dan Tekanan ParsiaI Konsentrasi dan Tekanan ParsiaI
CO2 daIam AIveoIi CO2 daIam AIveoIi
peningkatan PCO2 alveolus berbanding peningkatan PCO2 alveolus berbanding
langsung dengan kecepatan ekskresi langsung dengan kecepatan ekskresi
karbon dioksida. karbon dioksida.
penurunan PCO2 alveolus berbanding penurunan PCO2 alveolus berbanding
terbalik dengan ventilasi alveolus terbalik dengan ventilasi alveolus
Konsentrasi dan Tekanan ParsiaI Konsentrasi dan Tekanan ParsiaI
CO2 daIam AIveoIi CO2 daIam AIveoIi
Udara Ekspirasi Udara Ekspirasi
&dara ekspirasi normal berisi udara ruang &dara ekspirasi normal berisi udara ruang
rugi dan udara alveolus rugi dan udara alveolus
Difusi Gas MeIaIui Membran Difusi Gas MeIaIui Membran
Pernafasan Pernafasan
Alveolus sangat tipis Alveolus sangat tipis,, di dalamnya terdapat di dalamnya terdapat
jaringan kapiler yang hampir pa jaringan kapiler yang hampir pad dat dan saling at dan saling
berhubungan sebagai suatu lembaran aliran berhubungan sebagai suatu lembaran aliran
darah. darah. as alveolus berada amat sangat dekat as alveolus berada amat sangat dekat
dengan darah kapiler. dengan darah kapiler. PPertukaran gas antara ertukaran gas antara
udara alveous dan darah paru terjadi melalui udara alveous dan darah paru terjadi melalui
membran di seluruh bagian terminal paru, tidak membran di seluruh bagian terminal paru, tidak
hanya dalam alveoli itu sendiri. Membran ini hanya dalam alveoli itu sendiri. Membran ini
dikenal dikenal membran pernafasan atau membran membran pernafasan atau membran
paru. paru.
Membran Pernafasan Membran Pernafasan
Lapisan cairan melapisi Lapisan cairan melapisi
alveolus berisi surfaktan alveolus berisi surfaktan
Epitel alveolus Epitel alveolus tdd tdd sel sel
epitel yang tipis epitel yang tipis
Membran basalis epitel Membran basalis epitel
Ruang interstisial tipis Ruang interstisial tipis
Membran basalis kapiler Membran basalis kapiler
yang pada yang pada beberapa beberapa
tempat bersatu dengan tempat bersatu dengan
membran basalis epitel membran basalis epitel
Membran endotel kapiler Membran endotel kapiler
Faktor Faktor- -Faktor yang Mempengaruhi Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Difusi Gas MeIaIui Membran Kecepatan Difusi Gas MeIaIui Membran
Pernafasan Pernafasan
Ketebalan membran Ketebalan membran (edem,fibrosis ketebalan>> (edem,fibrosis ketebalan>>
Luas permukaan membran Luas permukaan membran(lobektomi, emfisema (lobektomi, emfisema
Koefisien difusi gas dalam subtansi membran Koefisien difusi gas dalam subtansi membran
( berbanding lurus dg kelarutan gas dan berbanding ( berbanding lurus dg kelarutan gas dan berbanding
terbalik terbalik dg akar pangkat2 molekulnya terbalik terbalik dg akar pangkat2 molekulnya
Perbedaan tekanan antara ke Perbedaan tekanan antara ke2 2 sisi membran sisi membran
(perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dg (perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dg
tekanan dlm darah tekanan dlm darah
Kapasitas Difusi Membran Pernafasan Kapasitas Difusi Membran Pernafasan
Kemampuan membran pernafasan dalam Kemampuan membran pernafasan dalam
pertukaran gas antara alveoli dan darah paru pertukaran gas antara alveoli dan darah paru
dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan
kapasitas difusi membran kapasitas difusi membran yang didefinisikan yang didefinisikan
sebagai sebagai volume gas yang berdifusi melalui volume gas yang berdifusi melalui
membran tiap menit pada setiap pebedaan membran tiap menit pada setiap pebedaan
tekanan 1 mm Hg tekanan 1 mm Hg..
Kapasitas Difusi Oksigen Kapasitas Difusi Oksigen
LLaki aki- -Iaki dewasa muda kapasitas difusi oksigen Iaki dewasa muda kapasitas difusi oksigen
pada keadaan istirahat rata pada keadaan istirahat rata- -rata 21 mI/menit/mm rata 21 mI/menit/mm
Hg. Hg.
Perbedaan tekanan oksigen rata Perbedaan tekanan oksigen rata- -rata diantara rata diantara
membran pernafasan selama pernafasan tenang membran pernafasan selama pernafasan tenang
dan normal adalah kira dan normal adalah kira- -kira 11 mm Hg. kira 11 mm Hg.
!erkalian tekanan ini dengan kapasitas difusi !erkalian tekanan ini dengan kapasitas difusi
(11x21) (11x21) FF ]] milimeter difusi oksigen melalui milimeter difusi oksigen melalui
membran pernafasan tiap menit membran pernafasan tiap menit, ini sebanding , ini sebanding
dengan kecepatan pemakaian oksigen tubuh dengan kecepatan pemakaian oksigen tubuh..
Perubahan Kapasitas Difusi Oksigen Perubahan Kapasitas Difusi Oksigen
SeIama Kerja SeIama Kerja
$elama kerja berat aliran darah paru dan ventilasi $elama kerja berat aliran darah paru dan ventilasi
alveolus, kapasitas difusi oksigen alveolus, kapasitas difusi oksigen pada pria pada pria
dewasa muda sp maksimum dewasa muda sp maksimum 65 ml/menit mm Hg, 65 ml/menit mm Hg,
3x 3x kapasitas difusi pada keadaan istirahat. kapasitas difusi pada keadaan istirahat.
Peningkatan disebabkan Peningkatan disebabkan
(1 pembukaan sejumlah kapiler paru (1 pembukaan sejumlah kapiler paru
(2 per (2 pertukaran tukaran yang lebih baik antara ventilasi alveoli yang lebih baik antara ventilasi alveoli
dan perfusi kapiler alveolus dengan darah disebut dan perfusi kapiler alveolus dengan darah disebut
ratio ventilasi perfusi. ratio ventilasi perfusi.
Kapasitas Difusi Karbon Kapasitas Difusi Karbon
dioksida dioksida
Kapasitas difusi karbon dioksida Kapasitas difusi karbon dioksida belum belum
pernah diukur pernah diukur karena adanya kesukaran karena adanya kesukaran
teknik berikut ini teknik berikut ini karbon dioksida berdifusi karbon dioksida berdifusi
melalui mebran pernafasan sedemikian melalui mebran pernafasan sedemikian
cepatnya hingga !2 dalam darah paru cepatnya hingga !2 dalam darah paru
tidak berbeda banyak dengan !2 dalam tidak berbeda banyak dengan !2 dalam
alveoli, perbedaannya rata alveoli, perbedaannya rata- -rata kurang dari 1 rata kurang dari 1
mm Hg mm Hg dan dengan menggunakan teknik dan dengan menggunakan teknik
yang ada perbedaan ini sangat kecil untuk yang ada perbedaan ini sangat kecil untuk
diukur. diukur.
PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN
{TRAN8POR_ OK8GEN DAN {TRAN8POR_ OK8GEN DAN
KARBON DOK8DA D KARBON DOK8DA D
DALAM DARAH DAN CARAN DALAM DARAH DAN CARAN
TUBUH TUBUH
BiIa oksigen teIah berdifusi dari aIveoIi ke BiIa oksigen teIah berdifusi dari aIveoIi ke
daIam darah paru, oksigen terutama daIam darah paru, oksigen terutama
ditranspor daIam bentuk gabungan dengan ditranspor daIam bentuk gabungan dengan
hemogIobin ke kapiIer jaringan hemogIobin ke kapiIer jaringan
AAdanya hemoglobin dalam sel darah merah danya hemoglobin dalam sel darah merah
memungkinkan darah mengangkut 30 memungkinkan darah mengangkut 30 - -100 kali 100 kali
jumlah oksigen terlarut di dalam cairan darah jumlah oksigen terlarut di dalam cairan darah
(plasma. (plasma.
Karbon dioksida sama seperti oksigen Karbon dioksida sama seperti oksigen
juga bergabung dengan bahan juga bergabung dengan bahan- -bahan bahan
kimia dalam darah yang meningkatkan kimia dalam darah yang meningkatkan
transportasi karbon dioksida 15 transportasi karbon dioksida 15- -20 kali 20 kali
lipat. lipat.
Tekanan Oksigen dan Karbon Dioksida Tekanan Oksigen dan Karbon Dioksida
daIam Paru, Darah, dan Jaringan daIam Paru, Darah, dan Jaringan
as bergerak as bergerak dg dg cara difusi cara difusi, , yg disebabkan yg disebabkan
perbedaan tek perbedaan tekanan anan. .
Oksigen berdifusi dari alveoli ke dalam darah Oksigen berdifusi dari alveoli ke dalam darah
kapiler paru karena PO2 alveoli kapiler paru karena PO2 alveoli >> PO2 darah PO2 darah
paru. Kemudian d paru. Kemudian da alam jaringan, PO2 yang lam jaringan, PO2 yang
sangat tinggi dalam darah kapiler menyebabkan sangat tinggi dalam darah kapiler menyebabkan
oksigen berdifusi ke dalam sel. oksigen berdifusi ke dalam sel.
Oksigen dimetabolisme d Oksigen dimetabolisme dlm lm sel membentuk sel membentuk
CO2 CO2, PCO2 meningkat ke nilai yang tinggi, , PCO2 meningkat ke nilai yang tinggi,
sehingga berdifusi ke kapiler jaringan. sehingga berdifusi ke kapiler jaringan.
Kemudian Kemudian CO2 CO2 berdifusi dari darah masuk ke berdifusi dari darah masuk ke
a alveoli, karena PCO2 lveoli, karena PCO2 darah kapiler darah kapiler > > alveoli. alveoli.
ambar Tekanan parsial O, CO , O dan N ambar Tekanan parsial O, CO , O dan N
PengambiIan Oksigen oIeh PengambiIan Oksigen oIeh
Darah Paru Darah Paru
PO2 dari gas oksigen dalm alveolus rata PO2 dari gas oksigen dalm alveolus rata- -rata rata
104 mm Hg, sedangkan PO2 darah vena 104 mm Hg, sedangkan PO2 darah vena
yang masuk kapiler rata yang masuk kapiler rata- -rata hanya 40 mm rata hanya 40 mm
Hg karena sejumlah besar oksigen Hg karena sejumlah besar oksigen
dikeluarkan dari darah setelah melalui dikeluarkan dari darah setelah melalui
seluruh jaringan perifer. Perbedaan tekanan seluruh jaringan perifer. Perbedaan tekanan
awal yang menyebabkan oksigen berdifusi awal yang menyebabkan oksigen berdifusi
ke dalam paru adalah 100 mm Hg ke dalam paru adalah 100 mm Hg 40 mm 40 mm
Hg = 60 mm Hg. Hg = 60 mm Hg.
Transpor Oksigen daIam Arteri Transpor Oksigen daIam Arteri
98% darah paru teroksigenasi sampai PO2 104 98% darah paru teroksigenasi sampai PO2 104
mmHg mmHg
2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial 2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial
menyuplai jar paru dg PO2 hampir sama dg menyuplai jar paru dg PO2 hampir sama dg
vena 40 mmHg ( vena 40 mmHg ( liran Pintas" liran Pintas"
Perubahan PO dlm darah kapiler paru, darah Perubahan PO dlm darah kapiler paru, darah
arteri arteri & & darah kapiler sistemik menggambarkan darah kapiler sistemik menggambarkan
efek .ampuran vena" efek .ampuran vena"
Difusi Oksigen dari KapiIer Perifer ke Difusi Oksigen dari KapiIer Perifer ke
daIam Cairan InterstiaI daIam Cairan InterstiaI
PPa ad da a jaringan jaringan.. perifer, PO2 kapiler 95 mm Hg. PO2 perifer, PO2 kapiler 95 mm Hg. PO2
interstial interstial 40 mm Hg. 40 mm Hg. $ehingga O2 $ehingga O2 berdifusi cepat berdifusi cepat
ke jar ke jar. maka . maka PO2 kapiler turun hampir sama d PO2 kapiler turun hampir sama dg g
intersti interstial.Berakibat al.Berakibat PO2 PO2 da darah vena dari kapiler rah vena dari kapiler
juga juga 40 mm Hg. 40 mm Hg.
Efek Kecepatan AIiran Darah pd PO2 Efek Kecepatan AIiran Darah pd PO2
Cairan InterstisiaI Cairan InterstisiaI
Jika aliran darah yang melalui jaringan utama Jika aliran darah yang melalui jaringan utama
meningkat maka oksigen yg ditranspor ke jaringan meningkat maka oksigen yg ditranspor ke jaringan
pada suatu waktu pada suatu waktu && PO2 jar PO2 jar. m . meningkat eningkat pula pula. .
Efek Kecepatan MetaboIisme Jaringan Efek Kecepatan MetaboIisme Jaringan
pada PO2 Cairan InterstisiaI pada PO2 Cairan InterstisiaI
Jika sel memakai oksigen untuk metabolisme Jika sel memakai oksigen untuk metabolisme > >
normal, maka PO2 interstisial normal, maka PO2 interstisial turun turun..
KKesimpulannya PO2 jar ditentukan oleh esimpulannya PO2 jar ditentukan oleh
keseimbangan antra keseimbangan antra
1. 1. Kecepatan transpor dalam darah ke jaringan Kecepatan transpor dalam darah ke jaringan
2. 2. Kecepatan pemakaian oksigen oleh jaringan. Kecepatan pemakaian oksigen oleh jaringan.
Difusi Oksigen dari KapiIer ke SeI Difusi Oksigen dari KapiIer ke SeI
OO2 2 selalu dipakai sel, karena itu PO2 selalu dipakai sel, karena itu PO2
intraselular intraselular << PO2 kapiler PO2 kapiler, , berkisar dari 5 berkisar dari 5- -40 40
mm Hg, rata mm Hg, rata- -rata 23 mm Hg. rata 23 mm Hg. N Normal ormalnya nya
dibutuhkan tekanan oksigen 1 dibutuhkan tekanan oksigen 1 - -3 mm Hg 3 mm Hg saja saja
untuk proses kimia sel untuk proses kimia sel..
Difusi Difusi CO2 CO2 dari SeI Jaringan ke daIam KapiIer dari SeI Jaringan ke daIam KapiIer
Jaringan dan dari KapiIer Paru ke daIam Jaringan dan dari KapiIer Paru ke daIam
AIveoIi AIveoIi
Karbon dioksida dapat berdifusi Karbon dioksida dapat berdifusi 20 20x x Iebih Iebih
cepat dari oksigen. cepat dari oksigen.Disebabkan Disebabkan dibutuhkan dibutuhkan
tekanan lebih kecil tekanan lebih kecil untuk untuk difusi CO2 dari p difusi CO2 dari pd d
O2 O2. .
Difusi Karbon Dioksida dari SeI Jaringan ke Difusi Karbon Dioksida dari SeI Jaringan ke
daIam KapiIer Jaringan dan dari KapiIer Paru daIam KapiIer Jaringan dan dari KapiIer Paru
ke daIam AIveoIi ke daIam AIveoIi
Transpor Oksigen daIam Darah Transpor Oksigen daIam Darah
( (97% terikat Hb, 3% Iarut dIm pIasma&seI ) 97% terikat Hb, 3% Iarut dIm pIasma&seI )
Gabungan ReversibeI antara Gabungan ReversibeI antara
HemogIobin dan Oksigen HemogIobin dan Oksigen
O2 O2 bergabung secara longgar bergabung secara longgar&&reversibel d reversibel dg g bag bag..
heme dari heme dari Hb Hb, bila PO2 tinggi seperti d , bila PO2 tinggi seperti dlm lm kapiler kapiler
paru, paru, O2 O2 berikatan d berikatan dg g Hb Hb, , namun namun bila bila rendah, rendah,
misal misal pd pd kapiler jaringan, kapiler jaringan, O2 O2 dilepaskan dari dilepaskan dari Hb. Hb.
!!eningkatan progresif pada prosentase eningkatan progresif pada prosentase
hemoglobin yang terikat dengan oksigen ketika hemoglobin yang terikat dengan oksigen ketika
!2 meningkat disebut !2 meningkat disebut persentase kejenuhan persentase kejenuhan
hemoglobin hemoglobin..
Efek HemogIobin untuk Efek HemogIobin untuk
"Dapar"PO2 Oksigen Jaringan "Dapar"PO2 Oksigen Jaringan
Peran Peran Hb Hb dlm mempertahankan PO2 kostan dlm mempertahankan PO2 kostan
dlm jaringan pd keadaan basal, jar dlm jaringan pd keadaan basal, jar.. butuh butuh 5 5
m ml l O2 O2 tiap desiliter darah yg melalui kapiler tiap desiliter darah yg melalui kapiler
jaringan. jaringan. TTiap 5 iap 5ml ml O2 O2 yg dilepask yg dilepaskan an , PO2 , PO2
turun turun sampai sampai 40 mmHg. Oleh karena itu, 40 mmHg. Oleh karena itu,
PO2 PO2 jaringan normalnya tidak dapat jaringan normalnya tidak dapat
meningkat di atas 40 mm meningkat di atas 40 mm
Bila konsentrasi oksigen atmosfer berubah nyata, efek Bila konsentrasi oksigen atmosfer berubah nyata, efek
dapar hemoglobin masih dapat mempertahankan PO2 dapar hemoglobin masih dapat mempertahankan PO2
jaringan hampir konstan. jaringan hampir konstan.
PO2 normal dalam alveoli kira PO2 normal dalam alveoli kira- -kira 104 mm Hg, tetapi kira 104 mm Hg, tetapi
ketika seseorang mendaki gunung atau naik pesawat ketika seseorang mendaki gunung atau naik pesawat
udara PO2 mudah turun sampai kurang dari setengah udara PO2 mudah turun sampai kurang dari setengah
jumlah ini. jumlah ini.
Bila PO2 Bila PO2 alveolus diturunkan sampai 60 mm Hg alveolus diturunkan sampai 60 mm Hg
kejenuhan hemoglobin arteri masih 89%, hanya 8% kejenuhan hemoglobin arteri masih 89%, hanya 8%
dibawah kejenuhan normal sebesar 97%. dibawah kejenuhan normal sebesar 97%. PO2 PO2 darah darah
vena turun menjadi 35 mm Hg hanya 5 mililiter dibawah vena turun menjadi 35 mm Hg hanya 5 mililiter dibawah
nilai normal. nilai normal.
Dengan demikian Dengan demikian PO2 jaringan PO2 jaringan sedikit sedikit berubah berubah
walaupun PO2 alveolus jelas menurun dari 104 menjadi walaupun PO2 alveolus jelas menurun dari 104 menjadi
60 mm Hg. 60 mm Hg.
$ebaliknya bila PO2 alveolus meningkat sampai 500 $ebaliknya bila PO2 alveolus meningkat sampai 500
mm Hg kejenuhan oksigen maksimum dari mm Hg kejenuhan oksigen maksimum dari
hemoglobin tidak pernah meningkat diatas 100%, hemoglobin tidak pernah meningkat diatas 100%,
yang hanya 3% diatas nilai normal, yaitu 97%. yang hanya 3% diatas nilai normal, yaitu 97%.
Bila darah mengalir melalui kapiler jaringan, darah Bila darah mengalir melalui kapiler jaringan, darah
masih kehilangan beberapa mililiter oksigen ke masih kehilangan beberapa mililiter oksigen ke
jaringan, PO2 darah jaringan, PO2 darah vena vena turun sedikit yaitu turun sedikit yaitu 40 mm 40 mm
Hg. Hg.
Jadi Jadi oksigen alveolus oksigen alveolus bisa sangat bervariasi bisa sangat bervariasiFF PO2 PO2
dari 60 menjadi 500 mm Hg dari 60 menjadi 500 mm Hg, tapi , tapi PO2 PO2 kapiler kapiler
jaringan jaringan besarnya hanya beberapa mililiter dari nilai besarnya hanya beberapa mililiter dari nilai
normal normal FF menggambarkan fungsi hemoglobin menggambarkan fungsi hemoglobin
sebagai sebagai dapar oksigen jaringan yang baik sekali dapar oksigen jaringan yang baik sekali
Faktor Faktor- -faktor yang Menggeser Kurva Disosiasi faktor yang Menggeser Kurva Disosiasi
O2 O2- -H Hbb & & Kepentingannya untuk Transpor Kepentingannya untuk Transpor O2 O2
faktor yang memindahkan kurva ke kanan faktor yang memindahkan kurva ke kanan : :
1. 1. Peningkatan konsentrasi karbon dioksida, Peningkatan konsentrasi karbon dioksida,
2. 2. Peninggian temperatur darah Peninggian temperatur darah
3. 3. Peningkatan 2,3 difosfogliserat (DP yaitu senyawa fosfat Peningkatan 2,3 difosfogliserat (DP yaitu senyawa fosfat
yang secara normal berada dalam darah tetapi yang secara normal berada dalam darah tetapi
konsentrasinya berubah pada kondisi yang berbeda. konsentrasinya berubah pada kondisi yang berbeda.
Fx yg Fx yg menggeser kurva disosiasi ke kiri menggeser kurva disosiasi ke kiri; ; adanya adanya Hb Hb
janin janin d dlm lm jumlah besar di jumlah besar di darah yaitu tipe darah yaitu tipe Hb Hb yg ada pd yg ada pd
janin sebelum lahir. Hemoglobin janin menyebabkan janin sebelum lahir. Hemoglobin janin menyebabkan
peningkatan pelepasan oksigen ke jaringan janin pada peningkatan pelepasan oksigen ke jaringan janin pada
keadaan hipoksia janin. keadaan hipoksia janin.
Pergeseran Kurva Pergeseran Kurva
Disosiasi SeIama Kerja Disosiasi SeIama Kerja
kurva disosiasi kurva disosiasi O2 O2- -Hb Hb dari darah kapiIer dari darah kapiIer
otot otot akan bergeser ke kanan karena ; akan bergeser ke kanan karena ;
Otot yg bekerja melepaskan sejumlah Otot yg bekerja melepaskan sejumlah CO2 CO2 ditambah ditambah
asam yg dilepaskan oleh otot yg sedang bekerja akan asam yg dilepaskan oleh otot yg sedang bekerja akan
meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dlm darah meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dlm darah
kapiler otot tersebut. $uhu otot seringkali meningkat kapiler otot tersebut. $uhu otot seringkali meningkat
sebesar 2 sebesar 2 - -3 3
0 0
C yg dapat meningkatkan PO2 untuk C yg dapat meningkatkan PO2 untuk
melepaskan melepaskan O2 O2 ke dlm otot sebnyak 15 mmHg. ke dlm otot sebnyak 15 mmHg.
Kemudian dalam paru terjadi pergeseran arah yang Kemudian dalam paru terjadi pergeseran arah yang
berlawanan dan memungkinkan pengambilan oksigen berlawanan dan memungkinkan pengambilan oksigen
dalam jumlah ekstra dari alveoli. dalam jumlah ekstra dari alveoli.
Penggunaan MetaboIisme Penggunaan MetaboIisme
Oksigen oIeh SeI Oksigen oIeh SeI
D Dalam sel hanya dibutuhkan sedikit tekanan alam sel hanya dibutuhkan sedikit tekanan O2 O2 untuk untuk
reaksi kimia intraselular yg normal. reaksi kimia intraselular yg normal. Walau Walau PO2 sel PO2 sel
lebih dari 1 mm Hg, lebih dari 1 mm Hg, ke ketersedi tersediaa aan n O2 O2 masih masih cukup cukup
untuk reaksi kimia tersebut. Malahan faktor pembatas untuk reaksi kimia tersebut. Malahan faktor pembatas
utamanya adalah konsentrasi adenosin difosfat (ADP utamanya adalah konsentrasi adenosin difosfat (ADP
d dlm lm sel. Bila adenosin trifosfat (ATP digunakan sel. Bila adenosin trifosfat (ATP digunakan
dalam sel untuk pelepasan energi, ATP diubah dalam sel untuk pelepasan energi, ATP diubah
menjadi ADP. Peningkatan konsentrasi ADP menjadi ADP. Peningkatan konsentrasi ADP
meningkatkan metabolisme meningkatkan metabolisme/penggunaan /penggunaan O2 O2 && nutrien nutrien
yg bercampur d yg bercampur dg O2 g O2 untuk melepaskan energi. untuk melepaskan energi.
Energi ini dibutuhkan untuk mengubah ADP menjadi Energi ini dibutuhkan untuk mengubah ADP menjadi
ATP. ATP.
Transpor Oksigen daIam Transpor Oksigen daIam
Keadaan TerIarut Keadaan TerIarut
3% jumlah total, bandingkan dg 97% yg 3% jumlah total, bandingkan dg 97% yg
ditranspor Hb. ditranspor Hb.
Bila seseorang menghirup O2 pd Bila seseorang menghirup O2 pd PO2 alveolus PO2 alveolus
sangat tinggi, jumlah yg ditranspor dlm bentuk sangat tinggi, jumlah yg ditranspor dlm bentuk
terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi
kelebihan yg serius dlm jaringan kelebihan yg serius dlm jaringan&&
mengakibatkan keracunan mengakibatkan keracunan O2 O2..
Gabungan HemogIobin dengan Karbon Gabungan HemogIobin dengan Karbon
Monoksida Monoksida- -Pemindahan Oksigen Pemindahan Oksigen
Kekuatan ikatan Kekuatan ikatan Hb Hb- -CO CO 250 250 xx kekuatan kekuatan O2 O2..
$hg menggeser ikatan O2 $hg menggeser ikatan O2- -Hb Hb
Resiko intoksikasi tinggi ( fatal Resiko intoksikasi tinggi ( fatal
Transpor karbon dioksida daIam Transpor karbon dioksida daIam
darah darah
Transpor Transpor CO2 CO2 lebih mudah lebih mudah daripada daripada O2 pd O2 pd
orang normal dlm keadaan istirahat. orang normal dlm keadaan istirahat.
Bentuk Bentuk- -Bentuk Kimia Bentuk Kimia CO2 CO2 saat Ditranspor saat Ditranspor
&ntuk memulai proses transpor &ntuk memulai proses transpor CO2 CO2, maka , maka CO2 CO2
dlm bentuk gas berdifusi keluar dari sel jaringan dlm bentuk gas berdifusi keluar dari sel jaringan
dlm bentuk molekul dlm bentuk molekul CO2 CO2 yg terlarut. Waktu yg terlarut. Waktu
memasuki kapiler memasuki kapiler CO2 segera bereaksi scr CO2 segera bereaksi scr
kimia&fisika. kimia&fisika.
%ranspor karbon dioksida dalam %ranspor karbon dioksida dalam
darah darah
Transpor karbon dioksida dIm bentuk terIarut Transpor karbon dioksida dIm bentuk terIarut..
Hanya sebagian kecil CO2 ditranspor dlm bentuk Hanya sebagian kecil CO2 ditranspor dlm bentuk
terlarut ke paru (7% terlarut ke paru (7%
Transpor CO2 daIam bentuk ion bikarbonat Transpor CO2 daIam bentuk ion bikarbonat
Karbon dioksida yang terlarut dalam darah bereaksi Karbon dioksida yang terlarut dalam darah bereaksi
dengan air membentuk dengan air membentuk asam karbonat asam karbonat. Enzim karbonik . Enzim karbonik
anhidrase pd eritrosit mengkatalis reaksi ini anhidrase pd eritrosit mengkatalis reaksi ini
memungkinkan sejumlah besar CO2 bereaksi dg memungkinkan sejumlah besar CO2 bereaksi dg
cairan eritrosit bahkan sebelum darah tersebut cairan eritrosit bahkan sebelum darah tersebut
meninggalkan jaringan. meninggalkan jaringan.
$$elanjutnya as karbonat berdisosiasi jadi ion H & elanjutnya as karbonat berdisosiasi jadi ion H &
ion bikarbonat. $ebagian besar ion H bercampur ion bikarbonat. $ebagian besar ion H bercampur
dg Hb dlm eritrosit sebab protein Hb merupakan dg Hb dlm eritrosit sebab protein Hb merupakan
dapar asam dapar asam- -basa kuat. $ebaliknya banyak ion basa kuat. $ebaliknya banyak ion
HCO3 berdifusi dari eritrosit ke dlm plasma HCO3 berdifusi dari eritrosit ke dlm plasma
sementara ion Cl berdifusi ke dlm eritrosit dan sementara ion Cl berdifusi ke dlm eritrosit dan
menggantikannya. menggantikannya.
Dibawah pengaruh anhidrase karbonat, gabungan Dibawah pengaruh anhidrase karbonat, gabungan
CO2 dg air dlm eritosit bersifat reversibel& dua CO2 dg air dlm eritosit bersifat reversibel& dua
arah, meliputi sekitar 70% proses transpor CO2 arah, meliputi sekitar 70% proses transpor CO2
Transpor CO2 dIm gabungan dg Hb & protein Transpor CO2 dIm gabungan dg Hb & protein
pIasma pIasma- -karbaminohemogIobin karbaminohemogIobin
CO2 dapat langsung berikatan dg bentuk radikal CO2 dapat langsung berikatan dg bentuk radikal
amino dari Hb menjadi karbaminohemoglobin amino dari Hb menjadi karbaminohemoglobin
(CO2Hgb, adl reaksi reversibel dengan ikatan (CO2Hgb, adl reaksi reversibel dengan ikatan
longgar, sehingga CO2 mudah dilepas ke alveoli longgar, sehingga CO2 mudah dilepas ke alveoli
dimana PCO2 nya lebih rendah daripada kapiler dimana PCO2 nya lebih rendah daripada kapiler
jaringan. Proses ini 30% dari proses transpor jaringan. Proses ini 30% dari proses transpor
Karbon dioksida dalam darah berada dalam berbagai Karbon dioksida dalam darah berada dalam berbagai
bentuk (1 sebagai CO2 bebas& (2 dlm gabungan bentuk (1 sebagai CO2 bebas& (2 dlm gabungan
kimiawi dg air, Hb& protein plasma. Jumlah total kimiawi dg air, Hb& protein plasma. Jumlah total
gabungan CO2 dg darah dlm semua bentuk ini gabungan CO2 dg darah dlm semua bentuk ini
bergantung pada PCO2. bergantung pada PCO2.
kurva disosiasi karbon dioksida kurva disosiasi karbon dioksida
PCO2 darah normaI d PCO2 darah normaI da aIIa am kisaran sempit antara 40 mmHg m kisaran sempit antara 40 mmHg
dda aIIa am arteri m arteri & & 45 mmHg dIm vena 45 mmHg dIm vena
BiIa O2 Berikatan dg Hb, CO2 diIepaskan Efek BiIa O2 Berikatan dg Hb, CO2 diIepaskan Efek
HaIdane untuk Meningkatkan Transpor CO2. HaIdane untuk Meningkatkan Transpor CO2.
Peningkatan CO2 dlm darah menyebabkan O2 Peningkatan CO2 dlm darah menyebabkan O2
dilepas dari Hb ( dilepas dari Hb ( efek Bohr efek Bohr,merupakan faktor ,merupakan faktor
penting dlm meningkatkan transpor O2. penting dlm meningkatkan transpor O2.
$ebaliknya, pengikatan O2 dg Hb cenderung $ebaliknya, pengikatan O2 dg Hb cenderung
mengeluarkan CO2 dari darah..Hal ini disebut mengeluarkan CO2 dari darah..Hal ini disebut efek efek
Haldane Haldane, secara kuantitatif lebih penting dlm , secara kuantitatif lebih penting dlm
meningkatkan transpor CO2 daripada meningkatkan transpor CO2 daripada efek Bohr efek Bohr
dlm meningkatkan transpor O2. dlm meningkatkan transpor O2. Efek ini disebabkan Efek ini disebabkan
gabungan oksigen dengan hemoglobin dalam paru gabungan oksigen dengan hemoglobin dalam paru
menyebabkan hemoglobin menjadi asam yang menyebabkan hemoglobin menjadi asam yang
lebih kuat lebih kuat
Efek ini memindahkan CO2 dari darah & masuk ke Efek ini memindahkan CO2 dari darah & masuk ke
alveoli melalui 2 cara alveoli melalui 2 cara
(1 semakin tinggi Hb asam makin berkurang (1 semakin tinggi Hb asam makin berkurang
kecendrungannya gabung dg CO2 untuk kecendrungannya gabung dg CO2 untuk
memindahkan banyak CO2 dalam bentuk karbamino memindahkan banyak CO2 dalam bentuk karbamino
dari darah, dari darah,
(2 meningkatnya keasaman Hb menyebabkan Hb (2 meningkatnya keasaman Hb menyebabkan Hb
melepaskan sejumlah ion H & berikatan dg ion melepaskan sejumlah ion H & berikatan dg ion
bikarbonat membentuk as karbonat kemudian bikarbonat membentuk as karbonat kemudian
berdisosiasi jadi air&CO2 dikeluarkan dari darah berdisosiasi jadi air&CO2 dikeluarkan dari darah
masuk ke alveoli. masuk ke alveoli.
Dlm kapiler, efek ini berakibat peningkatan Dlm kapiler, efek ini berakibat peningkatan
pengambilan CO2 krn O2 dikeluarkan dari Hb & pengambilan CO2 krn O2 dikeluarkan dari Hb &
dlm darah paru berakibat peningkatan dlm darah paru berakibat peningkatan
pelepasan CO2 krn oksigen diambil oleh pelepasan CO2 krn oksigen diambil oleh
hemoglobin hemoglobin
PENGATURAN PERNAFASAN PENGATURAN PERNAFASAN
(CENTRAL RESPIRATION) (CENTRAL RESPIRATION)
PUSAT PERNAFASAN (RESPIRATORY PUSAT PERNAFASAN (RESPIRATORY
CENTER) TERDIRI DARI: CENTER) TERDIRI DARI:
Kelompok neuron pernafasan dorsal Kelompok neuron pernafasan dorsal (area inspirasi (area inspirasi
Kelompok neuron pernafasan ventral Kelompok neuron pernafasan ventral (area ekspirasi (area ekspirasi
Pusat pneumotaksik Pusat pneumotaksik (mengatur kecepatan pernapasan (mengatur kecepatan pernapasan
yang terletak pada pons dan medula oblongata, dalam yang terletak pada pons dan medula oblongata, dalam
melakukan aktifitasnya dipengaruhi oleh melakukan aktifitasnya dipengaruhi oleh
Pusat pernafasan di Pusat pernafasan di kortex serebri mengendalikan kortex serebri mengendalikan
secara sadar (volunter. Pengaturan pernafasan secara sadar (volunter. Pengaturan pernafasan
volunter seseorang dapat melakukan hiperventilasi volunter seseorang dapat melakukan hiperventilasi
atau hipoventilasi sedemikian besarnya sehingga atau hipoventilasi sedemikian besarnya sehingga
terjadi kekacauan PCO2, pH terjadi kekacauan PCO2, pH && PO2 dlm darah. PO2 dlm darah.
emosi dari pusat sistem limbik emosi dari pusat sistem limbik
kemoreseptor perifer di arkus aorta dan badan kemoreseptor perifer di arkus aorta dan badan
(percabangan arteri karotis oleh penurunan (percabangan arteri karotis oleh penurunan
PO2, peningkatan PCO2 PO2, peningkatan PCO2 &&pH yang menurun. pH yang menurun.
Rangsangan oleh reseptor regang (strecth Rangsangan oleh reseptor regang (strecth
receptor jaringan paru yang menimbulkan receptor jaringan paru yang menimbulkan
Hering Breur Reflex Hering Breur Reflex..
Rangsangan oleh Proprioreceptor yang ada di Rangsangan oleh Proprioreceptor yang ada di
otot dan sendi akibat gerakan otot dan sendi akibat gerakan- -gerakan bagian gerakan bagian
tubuh. tubuh.
Rangsang sensorik raba, suhu dan nyeri melalui Rangsang sensorik raba, suhu dan nyeri melalui
serabut sensorik merangsang pusat pernafasan serabut sensorik merangsang pusat pernafasan
PeIepasan SinyaI Inspirasi Ritmis dari PeIepasan SinyaI Inspirasi Ritmis dari
KeIompok Neuron Pernafasan DorsaI KeIompok Neuron Pernafasan DorsaI
rama dasar pernafasan terutama dari neuron pernafasan rama dasar pernafasan terutama dari neuron pernafasan
dorsal. dorsal.
SinyaI ispirasi yang naik SinyaI ispirasi yang naik pperIahan erIahan- -Iahan Iahan
$inyal yang dijalarkan ke otot inspirasi primer, meningkat $inyal yang dijalarkan ke otot inspirasi primer, meningkat
perlahan perlahan secara secara landai selama landai selama 2 detik 2 detik, , berakhir hampir 3 berakhir hampir 3
detik berikutnya yg detik berikutnya yg berakibat berakibat penghentian perangsangan penghentian perangsangan
diafragma diafragma&& menimbulkan daya lenting elastisitas dinding menimbulkan daya lenting elastisitas dinding
dada dada & & paru untuk menghasilkan ekspirasi. paru untuk menghasilkan ekspirasi.
Jadi sinyal inspirasi merupakan Jadi sinyal inspirasi merupakan sinyal yang landai (ramp sinyal yang landai (ramp
signal) signal). Keuntungan . Keuntungannya nya adalah terjadinya peningkatan adalah terjadinya peningkatan
volume paru yg mantap selama inspirasi, sehingga kita tidak volume paru yg mantap selama inspirasi, sehingga kita tidak
terengah terengah- -engah. engah.
Pusat Pneumotaksik Membatasi Masa Inspirasi Pusat Pneumotaksik Membatasi Masa Inspirasi
dan Meningkatkan Kecepatan Pernafasan dan Meningkatkan Kecepatan Pernafasan
Efek utama Efek utama pusat ini pusat ini untuk mematikan untuk mematikan ramp inspirasi ramp inspirasi. .
Bila sinyal Bila sinyalnya nya cukup kuat, inspirasi hanya berlangsung cukup kuat, inspirasi hanya berlangsung
0,5 detik jadi pengisian paru 0,5 detik jadi pengisian paru berlangsung singkat, bila berlangsung singkat, bila
sinyal sinyalnya nya lemah, inspirasi berlangsung lemah, inspirasi berlangsung <<5 detik, 5 detik,
dengan demikian paru terisi dengan banyak sekali. dengan demikian paru terisi dengan banyak sekali.
Jadi fx utamanya Jadi fx utamanya membatasi inspirasi. Efek membatasi inspirasi. Efek
sekund sekundernya ernya peningkatan kecepatan pernafasan, k peningkatan kecepatan pernafasan, krn rn
pembatasan inspirasi memperpendek ekspirasi pembatasan inspirasi memperpendek ekspirasi & &
seluruh periode pernafasan seluruh periode pernafasan,, meningkatkan meningkatkan freq freq
pernafasan 30 pernafasan 30- -40 kali per menit. 40 kali per menit. Demikian pula Demikian pula
sebaliknya sebaliknya
KeIompok Neuron Pernafasan 'entraI yang KeIompok Neuron Pernafasan 'entraI yang
Berfungsi pada Inspirasi dan Ekspirasi Berfungsi pada Inspirasi dan Ekspirasi
Neuron Neuron- -neuron dari kelompok pernafasan ventral sc neuron dari kelompok pernafasan ventral scr r
total hampir total hampir inaktif inaktif selama nafas tenang selama nafas tenang &&normal. normal.
Neuron ventral Neuron ventral tidak tidak berpartisipasi menentukan irama berpartisipasi menentukan irama
dasar pernafasan. dasar pernafasan.
Bila Bila dibutuhkan dibutuhkan ventilasi ventilasi >> normal normal, sinyal respirasi dari , sinyal respirasi dari
mekanisme dasar di area dorsal mekanisme dasar di area dorsal tercurah ke neuron tercurah ke neuron
ventral, akibatnya area pernafasan ventral kemudian ventral, akibatnya area pernafasan ventral kemudian
turut membantu merangsang pernafasan. turut membantu merangsang pernafasan.
Neuron Neuron2 2 ini menyokong inspirasi ini menyokong inspirasi &&ekspirasi ekspirasi,, penting dlm penting dlm
menghasilkan sinyal ekspirasi kuat ke otot abdomen. menghasilkan sinyal ekspirasi kuat ke otot abdomen.
Maka a Maka area ini bekerja sbg mekanisme pendorong bila rea ini bekerja sbg mekanisme pendorong bila
dibutuhkan ventilasi paru yg besar. dibutuhkan ventilasi paru yg besar.
Pusat pnea Pusat pnea di Pons bagian bawah di Pons bagian bawah
AAda pusat lain di bawah pons yg disebut da pusat lain di bawah pons yg disebut pusat pusat
apnea apnea..
Pusat apnea pada pons bagian bawah Pusat apnea pada pons bagian bawah
mengirimkan sinyal ke kelompok neuron mengirimkan sinyal ke kelompok neuron
pernafasan dorsal yang mencegah atau pernafasan dorsal yang mencegah atau
melemahkan pemadaman sinyal melemahkan pemadaman sinyal ramp ramp
inspirasi inspirasiFF paru paru- -paru hampir seluruhnya terisi paru hampir seluruhnya terisi
dengan udara dan kadang dengan udara dan kadang- -kadang hanya terjadi kadang hanya terjadi
ekspirasi pendek yang terengah ekspirasi pendek yang terengah- -engah. engah.
Fungsi pusat apnea diduga kerjanya berkaitan Fungsi pusat apnea diduga kerjanya berkaitan
dengan pusat pneumotaksik untuk mengatur dengan pusat pneumotaksik untuk mengatur
dalamnya inspirasi dalamnya inspirasi
RefIeks infIasi Hering RefIeks infIasi Hering- -Breur Breur
Reflek syaraf perifer yg Reflek syaraf perifer yg membantu mengatur membantu mengatur
pernafasan pernafasan, , terletak di otot dinding bronkus terletak di otot dinding bronkus &&
bronkiolus seluruh paru, yaitu bronkiolus seluruh paru, yaitu reseptor regang reseptor regang yg yg
menjalankan sinyal menjalankan sinyal mel. mel. nervus vagus nervus vagus ke neuron ke neuron
dorsal bila paru sangat teregang dorsal bila paru sangat teregang (inspirasi kuat (inspirasi kuat- -
dalam maka dalam maka reseptor regang mengaktifkan reseptor regang mengaktifkan
respons umpan balik yg mematikan respons umpan balik yg mematikan ramp ramp inspirasi inspirasi
sehingga sehingga menghentikan inspirasi selanjutnya, ini menghentikan inspirasi selanjutnya, ini
disebut disebut r refeks inflasi ering efeks inflasi ering- -Breur Breur. Refleks ini . Refleks ini
juga meningkatkan kecepatan pernafasan, seperti juga meningkatkan kecepatan pernafasan, seperti
sinyal dari pusat pneumotaksik. sinyal dari pusat pneumotaksik.
Baru Baru diaktifkan diaktifkan bila bila TV TV meningkat meningkat >> 1,5 1,5 L L. . $ebagai $ebagai
m mekanisme protektif mencegah inflasi paru yg ekanisme protektif mencegah inflasi paru yg
berlebihan. berlebihan.
Pengaturan Kimia Pernafasan Pengaturan Kimia Pernafasan
Aktivitas pernafasan sangat responsif terhadap Aktivitas pernafasan sangat responsif terhadap
perubahan konsentrasi perubahan konsentrasi O2,CO2 & ion H O2,CO2 & ion H..
Kelebihan Kelebihan CO2 CO2 atau ion atau ion H H merangsang pusat merangsang pusat
pernafasan itu sendiri, menyebabkan peningkatan pernafasan itu sendiri, menyebabkan peningkatan
sinyal inspirasi sinyal inspirasi & & ekspirasi yg kuat ke otot ekspirasi yg kuat ke otot- -otot otot
pernafasan. pernafasan.
O2 O2 tidak mempunyai efek tidak mempunyai efek langsung langsung yang yang
bermakna terhadap pusat pernafasan, malahan bermakna terhadap pusat pernafasan, malahan O2 O2
bekerja hampir seluruhnya pada kemoreseptor bekerja hampir seluruhnya pada kemoreseptor
perifer yg terletak di perifer yg terletak di aorta aorta & & badan badan- -badan karotis badan karotis
kemudian menjalarkan sinyal saraf yang sesuai ke kemudian menjalarkan sinyal saraf yang sesuai ke
pusat pernafasan untuk mengatur pernafasan pusat pernafasan untuk mengatur pernafasan
Pengaturan Karbon dioksida dan Ion Pengaturan Karbon dioksida dan Ion
Hidrogen Secara Langsung pada Hidrogen Secara Langsung pada
Aktivitas Pusat Pernafasan Aktivitas Pusat Pernafasan
TTidak idak ssatu pun dari atu pun dari 3 3 area utama dipengaruhi area utama dipengaruhi
langsung oleh perubahan konsentrasi langsung oleh perubahan konsentrasi CO2 CO2 atau ion atau ion
H H dlm dlm darah darah,, justru area neuron tambahan justru area neuron tambahan memiliki memiliki
area kemosensitif area kemosensitif yg sensitif yg sensitif.T .Terletak bilateral erletak bilateral
hanya hanya 0,2 0,2 m mm m dibawah permukaan ventral dibawah permukaan ventral
mendula. Area ini sangat sensitif mendula. Area ini sangat sensitif pd pd perubahan perubahan
PCO2 PCO2,, konsentrasi konsentrasi ion H ion H lalu lalu merangsang pusat merangsang pusat
pernafasan. pernafasan.
Respon Neuron Kemosensitif terhadap Respon Neuron Kemosensitif terhadap
Ion Hidrogen Ion Hidrogen- -Kemungkinan Rangsangan Kemungkinan Rangsangan
Primer Primer
Neuron Neuron- -neuron sensoris pd neuron sensoris pd area area kemosensitif kemosensitif
terutama dirangsang oleh ion hidrogen, terutama dirangsang oleh ion hidrogen,
d dirangsangnya neuron irangsangnya neuron- -neuron ini neuron ini secara Iangsung secara Iangsung, ,
namun ion hidrogen tidak mudah melalui sawar namun ion hidrogen tidak mudah melalui sawar
darah darah- -otak atau sawar darah otak atau sawar darah- -cairan serebrospinal. cairan serebrospinal.
Karbon dioksida diduga merangsang neuron Karbon dioksida diduga merangsang neuron- -neuron neuron
ini ini secara sekunder secara sekunder melalui perubahan konsentrasi melalui perubahan konsentrasi
ion hidrogen. ion hidrogen.
Efek Karbon Dioksida Darah pada Efek Karbon Dioksida Darah pada
Perangsangan Area Kemosensitif Perangsangan Area Kemosensitif
CO CO
2 2
sangat berpengaruh pd sangat berpengaruh pd efek tidak Iangsung efek tidak Iangsung. . CO CO
2 2
bereaksi dg cairan jaringan membentuk as karbonat bereaksi dg cairan jaringan membentuk as karbonat yg yg
kemudian berdisosiasi jadi ion bikabonat kemudian berdisosiasi jadi ion bikabonat && ion ion H H. . Ion Ion H H
berpengaruh pd rangsangan Iangsung. berpengaruh pd rangsangan Iangsung.
CO2 CO2 Iebih kuat merangsang neuron Iebih kuat merangsang neuron kemosensitif daripd kemosensitif daripd
ion ion H H. Krn . Krn sawar darah sawar darah- -otak otak&& sawar darah sawar darah- -cairan cairan
serebrospinal serebrospinal (LC$ (LC$ hampir seluruhnya impermeabel hampir seluruhnya impermeabel
terhadap terhadap ion H, ion H, sedangkan sedangkan CO2 CO2 hampir hampir tanpa tanpa hambatan, hambatan,
akibatnya akibatnya bila bila PCO2 darah PCO2 darah naik naik, maka PCO2 cairan , maka PCO2 cairan
interstisial medula interstisial medula & & cairan serebrospinal juga meningkat. cairan serebrospinal juga meningkat.
D Dlm lm cairan cairan LC$ dan medula LC$ dan medula, , CO2 CO2 bereaksi dg air bereaksi dg air
membentuk ion membentuk ion H H. . $ehingga $ehingga lebih banyak ion lebih banyak ion H H dilepas ke dilepas ke
area kemosensitif. area kemosensitif. Karena Karenanya nya aktivitas pusat pernafasan aktivitas pusat pernafasan
Iebih dipengaruhi perubahan Iebih dipengaruhi perubahan CO2 CO2 darah daripada darah daripada
perubahan ion perubahan ion H H darah. darah.
Makna Penting PCO2 Cairan SerebrospinaI daIam Makna Penting PCO2 Cairan SerebrospinaI daIam
Merangsang Area Kemoreseptif Merangsang Area Kemoreseptif
Perubahan PCO2 Perubahan PCO2 LC$ LC$ yg membasahi area yg membasahi area
kemoreseptif batang otak merangsang pernafasan kemoreseptif batang otak merangsang pernafasan
dg cara sama seperti interstisial medula. dg cara sama seperti interstisial medula.
Perangsangan Perangsangan LC$ LC$ beberapa kali lebih beberapa kali lebih
cepat. cepat.D Diduga iduga krn krn LC$ LC$ memiliki sedikit dapar asam memiliki sedikit dapar asam- -
basa protein. $ebaliknya jaringan otak memiliki jauh basa protein. $ebaliknya jaringan otak memiliki jauh
lebih banyak dapar protein, sehingga perubahan lebih banyak dapar protein, sehingga perubahan
yang terjadi pada konsentrasi ion yang terjadi pada konsentrasi ion H H sebagai sebagai
responnya terhadap karbon dioksida menjadi responnya terhadap karbon dioksida menjadi
terlambat. terlambat.
Efek Kuantitatif PCO2 Darah Efek Kuantitatif PCO2 Darah & & Konsentrasi Ion Hidrogen Konsentrasi Ion Hidrogen
Darah Terhadap 'entiIasi AIveoIus Darah Terhadap 'entiIasi AIveoIus
PPeningkatan ventilasi ny eningkatan ventilasi nya ata ta
disebabkan peningkatan PCO2. disebabkan peningkatan PCO2.
namun namun peningkatan konsentrasi peningkatan konsentrasi
ion ion H H ( pH ( pH turun turun memberi efek memberi efek
yg yg kecil pd ventilasi. kecil pd ventilasi.Pd Pd PCO2 PCO2
darah darah normal 35 normal 35- -60 mmHg, 60 mmHg,
terjadi perubahan besar pd terjadi perubahan besar pd
ventilasi. Hal ini memperlihatkan ventilasi. Hal ini memperlihatkan
perubahan perubahan CO2 CO2 memberi efek memberi efek
yang luar biasa pada yang luar biasa pada
pengaturan pernafasan. pengaturan pernafasan.
Perubahan pernafasan pada pH Perubahan pernafasan pada pH
darah normal 7,3 darah normal 7,3- -7,5 10 7,5 10 xx lebih lebih
sedikit. sedikit.
Oksigen tidak Penting Bagi Pengaturan Oksigen tidak Penting Bagi Pengaturan
Langsung Terhadap Pusat Pernafasan Langsung Terhadap Pusat Pernafasan
Perubahan konsentrasi oksigen sebetulnya Perubahan konsentrasi oksigen sebetulnya tidak tidak
memberi efek memberi efek langsung langsung pada pusat pernafasan. pada pusat pernafasan.
Dalam mengubah rangsang pernafasan, memiliki Dalam mengubah rangsang pernafasan, memiliki
efek tidak langsung yang bekerja melalui efek tidak langsung yang bekerja melalui
kemoreseptor perifer. kemoreseptor perifer.
Ternyata untuk kondisi Ternyata untuk kondisi- -kondisi khusus ( kondisi khusus (
kebocoran O2 jaringan ) tubuh memiIiki kebocoran O2 jaringan ) tubuh memiIiki
mekanisme khusus yg akan dijeIaskan, untuk mekanisme khusus yg akan dijeIaskan, untuk
mengatur pernafasan ketika oksigen darah mengatur pernafasan ketika oksigen darah
turun menjadi terIaIu rendah, terutama di bawah turun menjadi terIaIu rendah, terutama di bawah
PO2 60 PO2 60 - - 70 mm Hg. 70 mm Hg.
Sistem Kemoreseptor Perifer untuk Sistem Kemoreseptor Perifer untuk
Mengatur Aktivitas Pernafasan Mengatur Aktivitas Pernafasan- -Peranan Peranan
Oksigen daIam Pengaturan Pernafasan Oksigen daIam Pengaturan Pernafasan
Merupakan r Merupakan reseptor kimia saraf khusus , eseptor kimia saraf khusus , terIetak terIetak
di beberapa area di sisi Iuar otak di beberapa area di sisi Iuar otak, dan reseptor , dan reseptor- -
reseptor ini khususnya reseptor ini khususnya penting untuk penting untuk
mendeteksi perubahan oksigen daIam darah mendeteksi perubahan oksigen daIam darah
( juga CO2 & ion H ( juga CO2 & ion H, menjalarkan sinyal saraf ke , menjalarkan sinyal saraf ke
pusat pernafasan otak membantu mengatur pusat pernafasan otak membantu mengatur
aktivitas pernafasan. aktivitas pernafasan.
$ebagian besar terletak di $ebagian besar terletak di badan karotis badan karotis ( (p pd d
percabangan a percabangan a. . karotis komu karotis komun nis is && ssaraf aferennya araf aferennya
mel n mel n.. losofaringeus losofaringeus lalu ke MO lalu ke MO , lainnya di , lainnya di
badan aorta yg aferennya mel. N.vagus lalu ke badan aorta yg aferennya mel. N.vagus lalu ke
MO.Kontak kemoreceptor selalu dg darah arteri MO.Kontak kemoreceptor selalu dg darah arteri
Kontrol Pernafasan oleh karotis Kontrol Pernafasan oleh karotis
dan badan aorta dan badan aorta
Perangsangan Kemoreseptor Akibat Perangsangan Kemoreseptor Akibat
Penurunan Penurunan O2 O2 Arteri Arteri
kemoreseptor menjadi sangat terangsang kemoreseptor menjadi sangat terangsang hanya saat PO2 arteri hanya saat PO2 arteri
turun < normal (30 turun < normal (30- -60mmHg 60mmHg
Efek Efek CO2 CO2 & & Konsentrasi Ion Hidrogen Konsentrasi Ion Hidrogen
pada Aktivitas Kemoreseptor pada Aktivitas Kemoreseptor
Peningkatan konsentrasi Peningkatan konsentrasi CO2 CO2 atau ion atau ion H H
merangsang kemoreseptor merangsang kemoreseptor baik scr baik scr
langsung maupun tidak langsung maupun tidak. Efek langsung . Efek langsung
faktor ini pd pusat pernafasan jauh lebih faktor ini pd pusat pernafasan jauh lebih
kuat daripada efek tidak langsung kuat daripada efek tidak langsung
melalui kemoreseptor ( melalui kemoreseptor ( 7x 7x lebih kuat lebih kuat
sehingga untuk tujuan praktisnya sehingga untuk tujuan praktisnya efek efek
tidak langsung melalui kemoreseptor ini tidak langsung melalui kemoreseptor ini
tidak perlu dipikirkan. tidak perlu dipikirkan.
Rendahnya Kuantitatif PO2 Arteri Rendahnya Kuantitatif PO2 Arteri
Terhadap 'entiIasi AIveoIus Terhadap 'entiIasi AIveoIus
Bila PO2 darah Bila PO2 darah turun akan turun akan merangsang merangsang
kemoreseptor kemoreseptor yg yg akan meningkatkan pernafasan. akan meningkatkan pernafasan.
EEfek ini jauh lebih kecil dari perkiraan, karena fek ini jauh lebih kecil dari perkiraan, karena
peningkatan pernafasan akan membuang peningkatan pernafasan akan membuang CO2 CO2 dg dg
demikian menurunkan P demikian menurunkan PC CO2 darah O2 darah & & konsentrasi konsentrasi
ion ion H yg mana H yg mana menekan pernafasan, efek akhir menekan pernafasan, efek akhirnya nya
sebagai respons PO2 rendah kebanyakan sebagai respons PO2 rendah kebanyakan malah malah
terbalik. terbalik. D Diperlihatkan gambar dibawah ini. iperlihatkan gambar dibawah ini. Tampak Tampak
penurunan P penurunan PC CO2 yg bermakna O2 yg bermakna && hanya sedikit hanya sedikit
peningkatan ventilasi paru sebagai responsnya peningkatan ventilasi paru sebagai responsnya
terhadap penurunan PO2 darah arteri sebanyak terhadap penurunan PO2 darah arteri sebanyak 5x 5x..
Efek PO2 arteri yg rendah terhadap ventilasi paru Efek PO2 arteri yg rendah terhadap ventilasi paru
jauh lebih besar bila jauh lebih besar bila
(1CO2 (1CO2 arteri dan konsentrasi ion arteri dan konsentrasi ion H H tetap normal tetap normal
meskipun terjadi peningkatan pernafasan meskipun terjadi peningkatan pernafasan
(2menghirup O2 konsentrasi rendah selama (2menghirup O2 konsentrasi rendah selama
beberapa hari beberapa hari
Keadaan Keadaan saat saat Rangsang 'entiIasi oIeh PO2 Rangsang 'entiIasi oIeh PO2
Arteri yg Rendah tidak Dihambat oIeh Arteri yg Rendah tidak Dihambat oIeh
Penurunan PCO2 dan Ion Penurunan PCO2 dan Ion H H
Pd Pd pneumonia pneumonia, , emfisema emfisema atau tiap kondisi paru atau tiap kondisi paru
yg mencegah pertukaran gas yg mencegah pertukaran gas- -gas secara adekuat gas secara adekuat
mel mel. . me mem mbran paru, maka bran paru, maka O2 O2 yg diarbsorpsi arteri yg diarbsorpsi arteri
jadi sedikit, saat bersamaan PCO2 arteri jadi sedikit, saat bersamaan PCO2 arteri & &
konsentrasi ion konsentrasi ion H H biasanya normal atau bahkan biasanya normal atau bahkan
meningkat akibat transpor meningkat akibat transpor CO2 CO2 yg buruk mel yg buruk mel..
membran. membran. Pd kasus ini rangsangan ventiIasi Pd kasus ini rangsangan ventiIasi
dari PO2 yg rendah tidak dihambat oIeh dari PO2 yg rendah tidak dihambat oIeh
perubahan pd PCO2 darah perubahan pd PCO2 darah & & ion ion H H. .
O2 O2 yg rendah penting yg rendah penting dlm dlm membantu meningkatkan membantu meningkatkan
pernafasan. pernafasan. JJika seseorang diberi ika seseorang diberi O2 O2 dg konsentrasi dg konsentrasi
tinggi , ia akan kehilangan rangsangan stimulatornya tinggi , ia akan kehilangan rangsangan stimulatornya
dari PO2 arteri yg rendah dari PO2 arteri yg rendah & & ventilasi turun sangat ventilasi turun sangat
rendah rendahFF kematian kematian akibat terbentuknya PCO2 letal akibat terbentuknya PCO2 letal
&& konsentrasi ion konsentrasi ion H H yg berlebihan. yg berlebihan.
Pd Pd Iatihan yg sangat berat Iatihan yg sangat berat khususnya pada khususnya pada
penderita penderita dg sistem paru yg terganggu, mak dg sistem paru yg terganggu, maka a PCO2 PCO2
arteri arteri & & konsentrasi ion konsentrasi ion H H meningkat pd saat yg meningkat pd saat yg
bersamaan dgn penurunan PO2. bersamaan dgn penurunan PO2. PPenurunan PO2- enurunan PO2-
arteri arteri bersama bersama dg peningkatan dg peningkatan CO2 CO2 && peningkatan peningkatan
konsentrasi ion konsentrasi ion H H, menghasilkan rangsangan , menghasilkan rangsangan
ventilasi yg sangat kuat. ventilasi yg sangat kuat.
Asidosis Respiratorik Asidosis Respiratorik
Penurunan kecepatan ventilasi paru Penurunan kecepatan ventilasi paruFF
- - konsentrasi CO2 cairan ekstrasel konsentrasi CO2 cairan ekstrasel
- - asam karbonat&ion hidrogen asam karbonat&ion hidrogen
PH cairan tubuh turun sampai 7,0 PH cairan tubuh turun sampai 7,0
Penyebab antara lain Penyebab antara lain
- - kerusakan pusat pernapasan dlm MO kerusakan pusat pernapasan dlm MO
- - obstruksi saluran nafas obstruksi saluran nafas
- - pneumonia pneumonia
dll dll
Alkalosis respiratorik Alkalosis respiratorik
Ventilasi paru yang berlebihan Ventilasi paru yang berlebihanFF
- - konsentrasi ion hidrogen konsentrasi ion hidrogen G G
- - konsentrasi CO2 cairan ekstrasel konsentrasi CO2 cairan ekstrasel G G
PH cairan tubuh PH cairan tubuh sampai 7,9 sampai 7,9
Penyebab Penyebab
- - Psikoneurosis Psikoneurosis
- - Berada pada tempat yang tinggi Berada pada tempat yang tinggi
Penyakit pernafasan Obstruktif Penyakit pernafasan Obstruktif
Peningkatan resistensi terhadap aliran udara Peningkatan resistensi terhadap aliran udara
Penyakit Paru Obsrtuktif Menahun (PPOM Penyakit Paru Obsrtuktif Menahun (PPOM
- - Bronkitis kronik pembentukan mukus yang Bronkitis kronik pembentukan mukus yang
berlebihan dlm bronkus berlebihan dlm bronkus FF batuk kronik & batuk kronik &
pembentukan sputum paling sedikit 3 bulan pembentukan sputum paling sedikit 3 bulan
dalam waktu 1 tahun sekurang dalam waktu 1 tahun sekurang- -kurangnya kurangnya
dalam 2 tahun berturut dalam 2 tahun berturut- -turut turut
- - Emfisema paru perubahan anatomis parenkim Emfisema paru perubahan anatomis parenkim
paru yg ditandai dgn pembesaran alveolus dan paru yg ditandai dgn pembesaran alveolus dan
duktus alveolaris,serta destruksi dinding alveolar duktus alveolaris,serta destruksi dinding alveolar
- -
- - Asma hipersensitifitas cabang2 Asma hipersensitifitas cabang2
trakeobronkial thd pelbagai jenis trakeobronkial thd pelbagai jenis
rangsangan Asma hipersensitifitas rangsangan Asma hipersensitifitas
cabang2 trakeobronkial thd pelbagai jenis cabang2 trakeobronkial thd pelbagai jenis
rangsangan rangsangan
- - Bronkiektasis dilatasi kronik bronkus dan Bronkiektasis dilatasi kronik bronkus dan
bronkiolus ukuran sedang bronkiolus ukuran sedang
- - Fibrosis kistik pembentukan sekret Fibrosis kistik pembentukan sekret
abnormal yang lengket abnormal yang lengket FFpenyumbatan penyumbatan
FFfibrosis fibrosis
Penyakit Pernafasan Restriktif Penyakit Pernafasan Restriktif
Ditandai dng kekakuan paru Ditandai dng kekakuan paru- -paru, toraks paru, toraks
atau keduanya atau keduanya
Penurunan compliance dan seluruh
volume paru termasuk kapasitas
vital
Klasifikasi Klasifikasi
o o Penyakit ekstrapulmoner Penyakit ekstrapulmoner
- - angguan Neurologik dan neuromuskuler angguan Neurologik dan neuromuskuler
- - angguan dinding thoraks angguan dinding thoraks
o o Penyakit pleura dan parenkim paru Penyakit pleura dan parenkim paru
Penyakit Pleura Penyakit Pleura
- - Efusi pleura penimbunan cairan dalam Efusi pleura penimbunan cairan dalam
rongga pleura rongga pleura
- - Pneumothoraks udara dlm rongga pleura Pneumothoraks udara dlm rongga pleura
- - Atelektasis pengembangan paru Atelektasis pengembangan paru- -paru yang paru yang
tdk sempurna tdk sempurna
Penyakit Parenkim Paru Penyakit Parenkim Paru
Pneumonia infeksi pada parenkim paru Pneumonia infeksi pada parenkim paru
Fibrosis paru terbentuk jaringan ikat dlm Fibrosis paru terbentuk jaringan ikat dlm
jumlah berlebihan jumlah berlebihan
Pneumokoniosis sekelompok penyakit Pneumokoniosis sekelompok penyakit
yang disebabkan inhalasi debu anorganik yang disebabkan inhalasi debu anorganik
dan organik tertentu dan organik tertentu

You might also like