You are on page 1of 45

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan. Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan. Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. KTSP ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah. B. Landasan Penyusunan KTSP 1. Landasan Filosofis Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang

bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini. 2. Landasan Yuridis Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan: a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia dan Pasal 32 ayat (1), Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya. b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pasal 36 ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pasal 38 ayat (2), Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik. d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar

dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait. C. Tujuan Penyusunan KTSP KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan. D. Prinsip Pengembangan KTSP Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini. a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b. belajar untuk memahami dan menghayati, c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya dan kekuatan). 5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan). 6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah: a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif f. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik g. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya h. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dala kehidupan sehari-hari i. j. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan tanah air Indonesia l. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal luang m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu

k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan

n. Berkomunikasi secara jelas dan santun o. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis q. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung. Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas pelajaran seperti berikut: 1) Agama dan Akhlak Mulia; 2) Kewarganegaraan dan Kepribadian; 3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 4) Estetika; 5) Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran. Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut: No 1. Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) 1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak 2. Menunjukkan sikap jujur dan adil 3. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya 4. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan 5. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya 6. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian 1. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia 2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya 3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan kelompok-kelompok mata

golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya 4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan 5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri 6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya 7. Berkomunikasi secara santun 8. Menunjukkan kegemaran membaca 9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang 10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya 11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal 3. Ilmu Pengetahuan 1. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang dan Teknologi lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif 2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik 3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi 4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari 5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar 6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung 7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. 4. Estetika Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal 5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang 2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
Tabel 1. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran ( SK-KMP )

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. B. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengacu pada tujuan umum tersebut, dapat dijabarkan tujuan pendidikan sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar dapat melanjutka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi Mengembangkan keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi kontribusi bagi pengembangan daerah Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antarumat beragama Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global sehingga dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakan bangsa lain Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya 11. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender 12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi, dan ciri khas sekolah

C. Visi Sekolah Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Adapun visi SD Negeri Cipari 02 adalah : VISI : BERBUDAYA MAJU, KOKOH DALAM ILMU, SANTUN DALAM PERILAKU BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang : 1. Berorentasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian. 2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. 3. Ingin mencapai keunggulan. 4. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah 5. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik. 6. Mengerahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah Untuk melakukan visi tersebut perlu adanya misi yang dijabarkan sebagai berikut: D. Misi Sekolah Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang mencita-citakan Berbudaya Maju, Kokoh dalam Ilmu, Santun dalam Perilaku Berdasarkan Iman dan Taqwa perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi SD Negeri Cipari 02 yang dirumuskan berdasarkan visi sekolah : 1. Menumbuhkan sikap pengamalan dan pembiasaan terhadap agama yang dianut. 2. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan. 3. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara obtimal. 4. Membantu dan menciptakan siswa untuk meningkatkan sopan santun. E. Tujuan Sekolah Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini. 1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan dasar. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan budaya dan karakter bangsa. Menjalin kerja sama lembaga pendidikan dengan media dalam memublikasikan program sekolah. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya dalam proses pembelajaran. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.

10. Menghargai

11. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif. 12. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru. 13. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya. 14. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan seharihari. 15. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar. 16. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan. 17. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia. 18. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya. 19. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. 20. Berkomunikasi secara jelas dan santun. 21. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya. 22. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis. 23. Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung. Secara khusus, sesuai visi dan misi sekolah, tujuan SD Negeri Cipari 02 pada setiap tahun pelajaran mengantarkan siswa/ peserta didik untuk:

10

Mewujudkan manusia bertakwa, beriman, berkompeten dan berahlak mulia. Perolehan Nilai UASBN/US selalu meningkat. Unggul dalam persaingan masuk jenjang SMP/MTs terbaik. Memiliki kebiasaan perilaku yang sopan. Meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik. Menciptakan lingkungan yang sehat,bersih dan nyaman. Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi.

11

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini. 1. 2. 3. 4. 5. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi Kelompok mata pelajaran estetika Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut ini.

Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia

Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,

Melalui Kegiatan keagamaan, pembelajaran kewarganegaraan dan pembinaan kepribadian/akhlak mulia, pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani,

12

atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Kewarganegaraan dan Kepribadian Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hakhak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasidan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,

olahraga dan kesehatan, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler Kegiatan keagamaan, pembinaan kepribadian/akhlak mulia, pembelajaran kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler

Kegiatan pembelajaran bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. Kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler

Kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler

13

sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Tabel 2. Cakupan Kelompok Mata Pelajara

1.

Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

2. 3. 4. 5.

Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu. Pembelajaran pada Kelas IIII dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Pembelajaran pada Kelas IIII dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IVVI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

6. 7.

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 3438 minggu.

14

Adapun muatan kurikulum SD Negeri Cipari 02 seperti ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut. Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan B. Muatan Lokal : 1) Bahasa Jawa 2) Bahasa Inggris 3) Mulok Sekolah C. Pengembangan Diri 1) Bimbingan Konseling 2) Baca Tulis Al-Quran 3) Kegiatan Ektrakurikuler a. Pramuka b. Olah raga c. Kesenian Jumlah *) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Table 3. Struktur kurikulum SD Negeri Cipari 02 Kecamatan Cipari

Kelas dan Alokasi Waktu II III IV, V, dan VI 3 2 5 5 4 3 4 4 2 2 2 2*)

26

PENDEKATAN TEMATIK 27 28

36

B. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum Sekolah Dasar meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal. 7. Mata Pelajaran Wajib Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di Sekolah Dasar terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut ini. a. Pendidikan Agama Pendidikan agama yang diselenggarakan di SDN Cipari 02 adalah agama Islam, Tujuan: 1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan agamanya masing-masing; 2) Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan

15

3) Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama. b. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan: Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan. Ruang lingkup: 1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. 3) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara. 5) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. 6) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. 7) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.

16

c. Bahasa Indonesia Tujuan: Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK. Ruang lingkup: 1) Mendengarkan 2) Berbicara 3) Membaca 4) Menulis d. Matematika Tujuan: Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka penguasaan IPTEK. Ruang lingkup: 1) Bilangan 2) Aljabar 3) Geometri dan Pengukuran 4) Statistika dan Peluang e. Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan: Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai dasardasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Ruang lingkup: 1) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 2) Materi dan Sifatnya 3) Energi dan Perubahannya 4) Bumi dan Alam Semesta f. Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan: Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri. Ruang lingkup: 1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3) Sistem Sosial dan Budaya

17

4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan g. Seni Budaya Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional. Ruang lingkup: 1) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. 2) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. 3) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. h. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin dan percaya diri pada peserta didik. Ruang lingkup; 1) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. 2) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. 4) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya. 8. Muatan Lokal Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.

18

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan. Muatan Lokal yang diselenggarakan di SD Negeri Cipari 02 adalah sebagai berikut : No. 1. 2. 3. Mapel Muatan Lokal Bahasa Jawa Bahasa Inggris Mulok Sekolah JUMLAH Alokasi Waktu (JP) I 2 2 II 2 2 4 III 2 2 1 5 IV 2 2 1 5 V 2 2 1 5 VI 2 2 1 5

Table 4. Alokasi Waktu Pelajaran Muatan Lokal SD Negeri Cipari 02

C. Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri di SD Negeri Cipari 02 dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling,TPQ,dan kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak dan tidak terprogram. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu. a. Untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan terprogram sebagai berikut ini. Kegiatan Layanan dan kegiatan pendukung konseling Baca Tulis Al-Quran Pelaksanaan Individual Kelompok: tatap muka guru ke kelas Individu/Per-kelas Iqro Tadarus Alquran

19

Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Olahraga Kesenian

Pelaksanaan

Tabel 5. Program Kegiatan Pengembangan Diri SD Negeri Cipari 02

b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut. Kegiatan Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal Contoh Piket kelas Upacara Bendera Ibadah Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas Bakti sosial Memberi dan menjawab salam Meminta maaf Berterima kasih Mengunjungi orang yang sakit Membuang sampah pada tempatnya Menolong orang yang sedang dalam kesusahan Melerai pertengkaran Performa guru Mengambil sampah yang berserakan Cara berbicara yang sopan Mengucapkan terima kasih Meminta maaf Menghargai pendapat orang lain Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda Mendahulukan kesempatan kepada orang tua Penugasan peserta didik secara bergilir Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan) Memberi salam ketika bertemu Berpakaian rapi dan bersih Menepati janji Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi Berperilaku santun Pengendalian diri yang baik Memuji pada orang yang jujur Mengakui kebenaran orang lain Mengakui kesalahan diri sendiri Berani mengambil keputusan Berani berkata benar Melindungi kaum yang lemah 20

Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus

Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari

Kegiatan

Contoh Membantu kaum yang fakir Sabar mendengarkan orang lain Mengunjungi teman yang sakit Membela kehormatan bangsa Mengembalikan barang yang bukan miliknya Antri Mendamaikan

c. Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SD Negeri Cipari 02 adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri A. Bimbingan Konseling (BK) Nilai-nilai yang ditanamkan Kemandirian Percaya diri Kerja sama Demokratis Peduli sosial Komunikatif Jujur Keimanan Ketaqwaan Jujur Toleransi Disiplin Demokratis Disiplin Kerja sama Rasa Kebangsaan Toleransi Peduli sosial dan lingkungan Cinta damai Kerja keras Sportifitas Menghargai prestasi Kerja keras Cinta damai Disiplin Jujur Disiplin Jujur Peduli budaya Peduli sosial Cinta tanah air Semangat kebangsaan Strategi Pembentukan karakter atau kepribadian Pemberian motivasi Bimbingan karier

B. Baca Tulis Al-Quran

Bimbingan Terprogram

C. Kegiatan Ekstrakurikuler: 1. Kepramukaan

Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)

2. Olahraga

Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond) Perlombaan olah raga Latihan rutin Mengikuti latihan seni lukis Berkompetisi internal dan eksternal Pagelaran seni

3. Kesenian

21

Kegiatan pengembangan diri meliputi kegiatan kepramukaan, kegiatan olahraga, dan kegiatan kesenian. Siswa wajib mengikuti kegiatan kepramukaan. Khusus untuk kegiatan olahraga dan kegiatan kesenian, siswa bebas memilih cabang-cabang olahraga atau seni yang sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. a. Kegiatan pelayanan Konseling Melayani : 1) Masalah kesulitan belajar siswa 2) Pengembangan karir siswa 3) Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi 4) Masalah dalam kehidupan sosial siswa b. Kegiatan Baca Tulis Al-Quran Meliputi : 1) Belajar Iqro bagi kelas pemula 2) Baca tulis Al-Quran / Tadarus bagi kelas terampil 3) Sholat dhuhur Berjamaah 4) Kultum c. Kepramukaan Kegiatan kepramukaan bertujuan untuk: 1) Membekali siswa tentang pengetahuan kepanduan 2) Menanamkan sikap kepribadian sesuai Trisatya, Dwidarma, dan Dasadarma 3) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi 4) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri 5) Mengembangkan sikap rasa ingin tahu 6) Mengembangkan sikap cinta alam dan sesama 7) Mengembangkan sikap suka menolong dan bergotong royong d. Olahraga Kegiatan olahraga meliputi olahraga permainan, atletik dan senam, yang bertujuan untuk: 1) Menyalurkan dan mengembangkan bakat siswa dalam olahraga tertentu yang menjadi pilihannya. 2) Mempersiapkan siswa mengikuti even lomba/ popda. 3) Mempersiapkan siswa untuk menjadi atlet yang handal 4) Mengembangkan siswa agar bersikap sportif, jujur, disiplin dan mandiri. e. Kesenian Kegiatan kesenian meliputi, seni tari, seni musik, seni lukis, seni kaligrafi, bertujuan untuk: 1) Sebagai wahana bagi siswa untuk berlatih mengapresiasi karya seni.

22

2) 3) 4) 5) 6) 7)

Mengembangkan bakat siswa dibidnag seni tertentu Melatih siswa mengembangkan daya kreasi seni Melatih siswa menghargai karya seni Melatih siswa menciptakan karya seni Melatih siswa menggunakan karya seni sebagai sarana komunikasi Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui apresiasi seni.

Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Diri Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran ekstrakurikuler dibina oleh guru-guru dan atau nara sumber/pelatih yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah. a. Jadwal Kegiatan NO 1 2 3 5 6 NAMA KEGIATAN Kegiatan pelayanan BK BTQ Kegiatan Kepramukaan Kegiatan Olahraga Kegiatan Kesenian HARI Senin Sabtu Selasa-Jumat Jumat Sabtu Jumat WAKTU 07.30 11.45 07.00 07.30 14.00 16.00 14.00 16.00 14.00 16.00

b. Alokasi Waktu Untuk kelas 1 - 6 di berikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 35 menit) Untuk kelas 5 dan 6 diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk persiapan menghadapi UN Kegiatan Pengembangan Diri untuk kelas rendah (1,2,3) diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai dengan ciri khas masing-masing tema. c. Penilaian : Kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kuantitatif tetapi dituangkan dalam laporan kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :

23

Katagori A = 86 -100 B= 76 - 85 C = 56 -75 D = 0 - 55

Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang

*) 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri dilaksanakan setiap hari di luar jam tatap muka (ekstrakurikuler) atau jam ke-0 sesuai dengan jadwal yang berlaku) D. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan

24

melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial. Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam sebagai berikut ini. BT MT MB MK : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tandatanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) Nilai dan Indikator Pembelajaran Budaya dan Karakter Bangsa di internalisasikan ke dalam kompetensi Dasar dan Indikator dimasing-masing mata pelajaran adapun nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut : KETERKAITAN NILAI DAN INDIKATOR UNTUK SEKOLAH DASAR
NILAI Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. INDIKATOR 13 Mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan melalui cara merawatnya dengan baik. Mengagumi kebesaran Tuhan karena kelahirannya di dunia dan hormat kepada orangtuanya. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai jenis bahasa dan suku bangsa. 46 Mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ tubuh manusia yang sempurna dalam sinkronisasi fungsi organ. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya. Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai keteraturan dalam berbahasa.

pernyataan kualitatif

25

NILAI

INDIKATOR 13 Senang mengikuti aturan kelas dan sekolah untuk kepentingan hidup bersama. Senang bergaul dengan teman sekelas dan satu sekolah dengan berbagai perbedaan yang telah diciptakan-Nya. 46 Merasakan manfaat aturan kelas dan sekolah sebagai keperluan untuk hidup bersama. Membantu teman yang memerlukan bantuan sebagai suatu ibadah atau kebajikan. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah. Mengatakan dengan sesungguhnya sesuatu yang telah terjadi atau yang dialaminya. Mau bercerita tentang kesulitan menerima pendapat temannya. Mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakininya. Mengemukakan ketidaknyaman dirinya dalam belajar di sekolah. Menjaga hak teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ajaran agamanya. Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat. Membantu teman yang mengalami kesulitan walaupun berbeda dalam agama, suku, dan etnis. Menerima pendapat teman yang berbeda dari pendapat dirinya. Menghargai pendapat yang berbeda sebagai sesuatu yang alami dan insani. Bekerja sama dengan teman yang berbeda agama, suku, dan etnis dalam kegiatan-kegiatan kelas dan sekolah. Bersahabat dengan teman yang berbeda pendapat. Menyelesaikan tugas pada waktunya.

Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas. Menjawab pertanyaan guru tentang sesuatu berdasarkan yang diketahuinya. Mau bercerita tentang kesulitan dirinya dalam berteman. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya. Mau menyatakan tentang ketidaknyaman suasana belajar di kelas.

Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.

Disiplin: Tindakan yang menunjukkan

Datang ke sekolah dan masuk kelas pada waktunya.

26

NILAI perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

INDIKATOR 13 Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Duduk pada tempat yang telah ditetapkan. Menaati peraturan sekolah dan kelas. 46 Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tugas kelas terlaksana dengan baik. Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas. Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan katakata sopan dan tidak menyinggung. Berpakaian rapi. Mematuhi aturan permainan. Berpakaian sopan dan rapi. Mematuhi aturan sekolah. Mengerjakaan tugas dengan teliti dan rapi. Mencari informasi dari sumbersumber di luar sekolah. Mengerjakan tugas-tugas dari guru pada waktunya. Menggunakan sebagian besar waktu di kelas untuk belajar. Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang ditugaskan guru. Fokus pada tugas-tugas yang diberikan guru di kelas. Mencatat dengan sungguhsungguh sesuatu yang dibaca, diamati, dan didengar untuk kegiatan kelas.

Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Mengerjakan semua tugas kelas dengan sungguh-sungguh. Mencari informasi dari sumber di luar buku pelajaran. Menyelesaikan PR pada waktunya.

Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki.

Membuat suatu karya dari bahan yang tersedia di kelas. Mengusulkan suatu kegiatan baru di kelas. Menyatakan perasaannya dalam gambar, seni, bentuk-bentuk komunikasi lisan dan tulis. Melakukan tindakan-tindakan untuk membuat kelas menjadi sesuatu yang nyaman.

Membuat berbagai kalimat baru dari sebuah kata. Bertanya tentang sesuatu yang berkenaan dengan pelajaran tetapi di luar cakupam materi pelajaran. Membuat karya tulis tentang hal baru tapi terkait dengan materi pelajaran. Melakukan penghijauan atau penyegaran halaman sekolah. Mencari sumber untuk

Mandiri:

Melakukan sendiri tugas kelas yang

27

NILAI Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Demokratis: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

INDIKATOR 13 menjadi tanggung jawabnya. 46 menyelesaikan tugas sekolah tanpa bantuan pustakawan sekolah. Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya. Menerima ketua kelas terpilih berdasarkan suara terbanyak. Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah. Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas. Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas. Menerima arahan dari ketua kelas, ketua kelompok belajar, dan OSIS. Mengerjakan PR tanpa meniru pekerjaan temannya. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman. Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas. Mengemukakan pendapat tentang teman yang jadi pemimpinnya. Memberi kesempatan kepada teman yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja. Melaksanakan kegiatan yang dirancang oleh teman yang menjadi pemimpinnya. Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran. Bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi. Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari radio atau televisi. Bertanya tentang berbagai peristiwa yang dibaca dari media cetak. Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi. Bertanya tentang beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang baru didengar. Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang dibahas di kelas.

Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran.

Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

Turut serta dalam upacara peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan. Menggunakan bahasa Indonesia ketika ada teman dari suku lain.

Turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan. Menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas.

28

NILAI kepentingan diri dan kelompoknya.

INDIKATOR 13 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu wajib. Mengagumi banyaknya keragaman bahasa di Indonesia. Mengakui persamaan hak dan kewajiban antara dirinya dan teman sebangsa dari suku, etnis, budaya lain. Membaca buku-buku mengenai suku bangsa dan etnis yang berjuang bersama dalam mempertahankan kemerdekaan. perjuangan. Menyukai berbagai upacara adat di nusantara. Bekerja sama dengan teman dari suku, etnis, budaya lain berdasarkan persamaan hak dan kewajiban. Menyadari bahwa setiap perjuangan mempertahankan kemerdekaan dilakukan bersama oleh berbagai suku, etnis yang ada di Indonesia. Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan laut dan udara dengan negara lain. Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia. Menyenangi keragaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia. Mengagumi keragaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia. Mengagumi kekayaan hutan Indonesia. Mengagumi laut serta perannya dalam kehidupan bangsa Indonesia. Mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia. Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan yang hadir di wilayah negara Indonesia. Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi dunia. Mengagumi peran hutan Indonesia bagi dunia. Mengagumi peran laut dan hasil laut Indonesia bagi bangsabangsa di dunia. Rajin belajar untuk berprestasi tinggi. Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai kegiatan olah raga dan kesenian di 46 Menyanyikan lagu-lagu

Cinta tanah air: Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.

Menghargai prestasi: mendorong berguna dirinya

Mengerjakan tugas dari guru untuk Berlatih keras untuk berprestasi

Sikap dan tindakan yang dengan sebaik-baiknya. menghasilkan sesuatu yang dalam olah raga dan kesenian. bagi masyarakat,

29

NILAI mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

INDIKATOR 13 sekolah. Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain. Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua. Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lain. Menghargai upaya orang tua untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain. Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya. Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya. Menghargai hasil kerja pemimpin dalam menyejahterakan masyarakat dan bangsa. Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan manusia dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni. 46

Bersahabat/ komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Bekerja sama dalam kelompok di kelas. Berbicara dengan teman sekelas. Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat. Bergaul dengan teman lain kelas.

Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas. Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas. Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas. Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah. Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.

Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya. Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya Tidak mengambil barang teman. Tidak menggunakan kekuatan fisik dalam berselisih dengan teman. Berbicara dengan kata-kata yang tidak mengundang amarah teman.

Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya. Mendamaikan teman yang sedang berselisih. Menggunakan kata-kata yang menyejukkan emosi teman yang sedang marah. Ikut menjaga keamanan barangbarang di kelas.

30

NILAI

INDIKATOR 13 Mengucapkan salam atau selamat pagi/siang/sore ketika bertemu teman untuk pertama kali pada hari itu. 46 Menjaga keselamatan teman di kelas/sekolah dari perbuatan jahil yang merusak. Membaca buku dan tulisan yang terkait dengan mata pelajaran. Mencari bahan bacaan dari perpustakaan daerah. Membaca buku novel dan cerita pendek. Membaca buku atau tulisan tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi. Mengunjungi rumah yatim dan orang jompo. Menghormati petugas-petugas sekolah. Mmbantu teman yang sedang memerlukan bantuan. Menyumbang darah untuk PMI. Membersihkan WC. Membersihkan tempat sampah. Membersihkan lingkungan sekolah. Tidak memetik bunga di taman sekolah. Tidak menginjak rumput di taman sekolah. Menjaga kebersihan rumah Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman. Ikut memelihara taman di halaman sekolah. Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

Gemar membaca: Kebiasaan waktu berbagai dirinya. untuk

Membaca buku atau tulisan yang membaca Membaca buku-buku cerita yang yang ada di perpustakaan sekolah. dinding. Membaca buku yang ada di rumah tentang flora, fauna, dan alam.

menyediakan diwajibkan guru. bacaan

memberikan kebajikan bagi Membaca koran atau majalah

Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang

Membagi makanan dengan teman.

selalu ingin memberi bantuan Berterima kasih kepada petugas kepada orang lain dan kebersihan sekolah. yang Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa atau tidak punya. Mengumpulkan uang dan barang untuk korban bencana alam. Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Buang air besar dan air kecil di WC. Membuang sampah di tempatnya. Membersihkan halaman sekolah. masyarakat membutuhkan.

E. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Cipari 02 adalah Komputer

31

PROGRAM PEMBELAJARAN KOMPUTER SD NEGERI CIPARI 02 Kelas IV Materi 1. Pengenalan bagian-bagian komputer 2. Menghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benar 3. Games 1. Mengetik huruf dan angka 2. Mengetik surat 3. Membuat dan mengetik surat 4. Games 1. Membuat kolom tabel Jadwal Pelajaran 2. Membuat surat 3. Menghitung 4. Pengenalan Internet 5. Games
Tabel. . Program Pembelajaran Komputer (dalam rintisan)

Waktu Selasa 14.00 16.00 Kamis 14.00 16.00 Sabtu 14.00 16.00

VI

F. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standarpengelolaan pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di SD Negeri Cipari 02 dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini. Kelas I II III IV V VI Satu jam pembelajaran tatap muka/menit 35 35 35 35 35 35 Jumlah jam pembelajaran perminggu 26-28 27-29 28-30 32-36 32-36 32-36 Minggu efektif pertahun ajaran 34-38 34-38 34-38 34-38 34-38 34-38 Waktu pembelajaran /jam per tahun @ 60 menit 30.940 32.130 33.320 38.080 38.080 38.080

Alokasi waktu 35 menit untuk setiap mata pelajaran Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh persen 32

(50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik. G. Ketuntasan Belajar Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. SKBM ditetapkan sebagai berikut Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.

33

REKAPITULASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SD NEGERI CIPARI 02 TH. 2011/2012

Komponen A. Mata Pelajaran 1. Agama 2. P K n 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. S B K 8. Penjasorkes B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2. Bahasa Inggris 3. Mulok Sekolah C. Pengembangan Diri 1. Bimbingan Konseling 2. BTQ 3. Ekstrakurikuler a. b. Kepramukaan Olahraga

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas I II III IV V VI


Rata2

64 65 64 63 66 65 65 65 63

65 65 65 63 65 65 68 68 65 65

65 65 67 65 64 63 68 68 64 65

65 65 68 63 65 63 70 70 63 65 65

65 67 68 63 68 65 70 70 65 63 65

65 66 68 63 65 65 70 70 65 65 65

64,83 65,50 66,67 63,33 65,50 64,33 68,50 68,50 64,17 64,33 65,00

B B B B

B B B B

B B B B

B B B B

B B B B

4. Seni Budaya

Tabel . Standar Ketuntasan Belajar Minimal SDN Cipari 02 (2011/2012)

Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peserta didik yang belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus mengikuti program perbaikan (remedial) sampai

34

mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai 90% dapat mengikuti program pengayaan (enrichment), sedangkan siswa yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari 90% mengikuti program percepatan (accelerated). 1. Program Remedial (Perbaikan) a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator. b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian. d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes. e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial. f. Nilai remedial dapat melampaui KKM. 2. Program Pengayaan a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar. b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes. H. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1. Kenaikan Kelas Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Telah menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun pelajaran; 2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK; 3) Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 25 % atau 4 mata pelajaran yang diajarkan dimasing-masing kelas pada semester yang diikuti. 4) Jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit kurang dari 48 hari per tahun. 2. Kelulusan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila: 1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2) Nilai rata rata kepribadian minimal baik 3) Mata pelajaran yang di-UN-kan mendapat nilai minimal 3,50 dan nilai Ujian Sekolah minimal 6,00 dan rata-rata semua mata pelajaran minimal 6,00.

35

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut secara rinci. HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu KEGIATAN Upacara Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar KKG/KKKS WAKTU 07.15 07.45 07.45 12.25 07.15 12.25 07.15 12.25 07.15 12.25 07.15 11.10 07.15 10.25 10.30 - 12.25

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kelender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. A. Alokasi Waktu Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah 36

semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel : No 1. Kegiatan Minggu efektif belajar 2. 3. 4. Jeda tengah semester Jeda antarsemester Libur akhir tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2 4 minggu Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 6. 7. 8. Hari libur umum/nasional Hari libur khusus Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 2 minggu Maksimum 1 minggu Maksimum 3 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II Alokasi Waktu Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu Maksimum 2 minggu Keterangan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan Satu minggu setiap semester

Tabel. Alokasi waktu pada kalender pendidikan

B. Penetapan Kalender Pendidikan 1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala

37

Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

38

BAB V PENUTUP Syukur Alhamdulilah, atas segala berkat dan ridoNya kurikulum KTSP SD Negeri Cipari 02 telah selesai kami susun, tanpa ada kendala yang berarti. Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SD Negeri Cipari 02 telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2011/2012. Dengan demikian, mulai tahun pelajaran 2011/2012 ini, SD Negeri Cipari 02 secara serempak akan melaksanakan KTSP untuk semua kelas. Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

Penyusun

39

DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. . 2006. Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. . 2006. Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Komptensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

40

Catatan :

41

GLOSARIUM
1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan. 3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. 6. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. 7. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 8. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. 9. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran. 10. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan. 11. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

42

12. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. 13. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mats pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. 14. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi. lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. 15. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan. 16. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan 17. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. 18. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kolas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud. 19. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran-mata pelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan pendidikan yang dimaksud. 20. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. 21. Permulaun tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan 22. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan

43

23. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. 24. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus 25. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan.

44

KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI CIPARI 02 TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012


Tahun Bulan HARI / TANGGAL JUMLAH HARI Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg Sn HK HL HE HE SMT 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 1 1 1 2 3 2 4 1 1 2 3 1 1 2 3 4 2 4 3 1 5 2 1 5 3 5 5 2 4 2 6 3 2 6 4 1 6 6 3 1 5 3 7 4 3 7 5 2 7 7 4 2 6 4 8 5 4 8 6 3 8 8 5 3 7 5 9 6 5 9 7 4 9 9 6 4 8 6 7 6 8 5 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 7 5 9 7 8 7 9 6 8 6 8 9 8 9 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 8 9 21 30 30 31 29 31 31 5 9 5 4 6 5 5 9 14 21 20 25 3 25 24 26 19 5 0 220

JULI AGT SEPT OKT NOV DES JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI

31 12 18

2011

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

31 16

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

2012

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

30 12 20 30 22 12 12

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JUMLAH HARI EFEKTIF

Keterangan : SEMESTER I Masuk Sekolah : 11 Juli 2011 Libur Awal Puasa : 29 Juli 1 Agustus 2011 Libur Idul Fitri : 24 Agustus 6 Sept. 2011 Perkiraan Ulangan Tengah Semester I : 17 22 Okt . 2011 Perkiraan Ulangan Akhir Semester I : 1 10 Des. 2011 Pembagian Raport Semester I : 17 Desember 2011 Perkiraan Libur Semester 1 : 19 31 Des 2011 HE = Hari Efektif HK = Hari Kalender HL SEMESTER II Awal Masuk Sekolah Semester II Perkiraan Ulangan Tengah Semester II Perkiraan UN SD Perkiraan Ulangan Akhir Semester I Pembagian Raport/ Pengumuman UN Perkiraan Libur Semester 2 : 2 Jan 2012 : 9 14 April 2012 : 7 9 Mei 2012 : 1 9 Juni 2012 : 23 Juni 2012 : 24 Juni 15 Juli 2012 Disalin sesuai dengan aslinya KEPALA SDN CIPARI 02

SETYOWATI, A.Ma.Pd. NIP. 19661204 198806 2 001 = Hari Libur

119 45

101

You might also like