You are on page 1of 14

Tulang

Bone tissue occurs in the different bones oI the skeleton. jaringan tulang terjadi pada tulang
yang berbeda kerangka. Bone is a hard and rigid tissue . Tulang adalah jaringan keras dan
kaku. Like cartilage, bone consists oI living cells with large amounts oI ground substance or
matrix . Seperti tulang rawan, tulang terdiri dari sel-sel hidup dengan jumlah besar zat tanah
atau matriks. It is impregnated with organic salts such as calcium carbonate (7) and
calcium phosphate (85) . Small amounts oI sodium and magnesium is also present. Hal ini
diresapi dengan garam organik seperti kalsium karbonat (7) dan kalsium fosfat (85) dan
kecil. Jumlah natrium magnesium juga hadir. In addition to this, the matrix contains numerous
collagenous fibres and a large amount oI water . Collagen fibres together with the bone cells
constitute the organic (living) matter in bone tissue. Selain ini, matriks mengandung banyak
serat kolagen dan sejumlah besar air. Kolagen serat bersama dengan sel-sel tulang merupakan
masalah (hidup) organik di jaringan tulang. There are diIIerent groups oI bone in the skeleton,
3907,, long bones such as the humerus and Iemur. Ada berbagai kelompok tulang dalam
rangka, ,39,7,,3 tulang panjang seperti humerus dan tulang paha.
Structure of a Bone Struktur sebuah Bone
A long bone such as the Iemur, consists oI a centre piece, the shaft (diaphysis) and a thickened
head (epiphysis) at each end. Sebuah tulang panjang seperti Iemur, terdiri dari bagian pusat,
poros (diaphysis) dan kepala menebal (epiphysis) pada akhir masing-masing. The heads
articulate with other bones in the joints and are covered with a thin layer oI hyaline cartilage .
Kepala mengartikulasikan dengan tulang lainnya di sendi dan ditutup dengan lapisan tipis tulang
rawan hialin. The remainder oI the bone is covered with a tough, strong membrane, the
periosteum which is richly supplied with blood vessels. There is a small artery which
penetrates the shaIt near the centre to supply the bone tissue with blood. Sisa dari tulang ditutupi
dengan kuat, membran tangguh, periosteum yang kaya disertakan dengan pembuluh darah.
Ada arteri kecil yang menembus poros dekat pusat untuk memasok jaringan tulang dengan
darah. Beneath the periosteum is a layer of compact bone which is thicker in the shaIt than in
the two heads. Di bawah periosteum adalah lapisan tulang kompak yang lebih tebal pada
porosnya daripada di dua kepala. The shaIt encloses a hollow, the marrow cavity , which is
lined with a thin soIt membrane known as the endosteum . The marrow cavity contains a soIt
tissue richly supplied with Iat cells and blood corpuscles, the yellow marrow . Batang
membungkus sebuah, berongga rongga sumsum, yang dilapisi dengan selaput lembut tipis yang
dikenal sebagai endosteum tersebut. Rongga sumsum berisi jaringan lunak kaya disertakan
dengan sel-sel lemak dan sel-sel darah, sumsum kuning. The epiphysis oI a long bone consist oI
spongy (or cancellous) bone covered with a thin layer oI compact bone. The epiphysis dari
tulang panjang terdiri dari spons (atau cancellous) tulang ditutupi dengan lapisan tipis tulang
kompak. This is made up oI bony bars (or trabeculae) arranged in such a way that they are able
to resist any Iorce which a applied upon the bone. Ini terdiri dari bar tulang (atau trabekula)
diatur sedemikian rupa sehingga mereka mampu menolak setiap kekuatan yang yang diterapkan
pada tulang. Between the bars are many tiny cavities Iilled with a red marrow which contains
numerous red blood corpuscles in diIIerent stages oI development. Antara bar yang banyak
rongga kecil diisi dengan sumsum merah yang mengandung darah sel darah merah banyak
dalam berbagai tahap pembangunan.
icroscopic Structure of Compact Bone Struktur mikroskopis Bone Compact
Under the microscope dense, compact bone shows a deIinite and a characteristic pattern of
arrangement . Di bawah mikroskop padat, tulang kompak menunjukkan pola yang pasti dan
karakteristik pengaturan. The ground substance oI bone is arranged in concentrated layers
(lamellae) round the small canals which run parallel to the long axis (shaIt) oI the bone.
Substansi dasar tulang dilapisi terkonsentrasi (lamellae) bulat kanal-kanal kecil yang berjalan
sejajar dengan sumbu panjang (batang) dari tulang. These canals, called Haversian canals , are
interconnected with one another via Volkmann's canals and contain a blood vessel, a nerve and
a lymph vessel. Kanal-kanal, yang disebut kanal Haversian, saling berhubungan dengan satu
sama lain melalui's kanal Volkmann dan berisi pembuluh darah, saraI dan limIatik. Each
Haversian canal is surrounded by concentric layers oI bone matrix (called lamallae) and
concentric rings oI bone Iorming cells (osteoblasts) . Setiap kanal Haversian dikelilingi oleh
lapisan konsentris dari lamallae) tulang (disebut matriks dan cincin konsentris sel membentuk
tulang (osteoblas). Bone cells remain alive and once they have completely surrounded by the
hard bone matrix, they are called osteocytes . The osteocytes are embedded in Iluid-Iilled
cavities within the concentric lamellae. Sel tulang tetap hidup dan sekali mereka telah benar-
benar dikelilingi oleh matriks tulang keras, mereka disebut osteocytes. Para osteocytes yang
tertanam di rongga berisi cairan dalam lamellae konsentris. These cavities are known as lacunae
and occur at regular intervals in these concentric layers oI bone tissue. Rongga ini dikenal
sebagai lacunae dan terjadi pada interval yang teratur dalam lapisan konsentris dari jaringan
tulang. The lacunae are connected to one another and to the Haversian canals by a system oI
interconnecting canals known as canaliculi . Each Haversian canal, its concentric lamellae,
lacunae with osteocytes and canaliculi Iorms a long cylinder and is called a Haversian system .
lacunae ini adalah terhubung ke satu sama lain dan kanal-kanal Haversian oleh sistem
interkoneksi saluran yang dikenal sebagai sistem canaliculi. Haversian Setiap kanal konsentris
nya, lamellae, lacunae dengan osteocytes canaliculi dan bentuk silinder panjang dan disebut
Haversian sebuah. Separate Haversian systems are joined to each other by means oI interstitial
lamellae . Pisahkan Haversian sistem bergabung satu sama lain dengan cara lamellae
interstisial.
hLLp//wwwbcbuwcacza/Scl_Ld/grade10/mammal/bonehLm

l kLLLn!A8 A8A1l8Clu

l1 AnA1CMl
Secara normal ada empaL buah kelen[ar paraLlrold pada manusla yang LerleLak LepaL
dlbelakang kelen[ar Llrold dua LerLanam dl kuLub superlor kelen[ar Llrold dan dua dl kuLub
lnferlornya (Cbr l1) namun leLak maslngmaslng paraLlrold dan [umlahnya dapaL cukup
bervarlasl [arlngan paraLlrold kadangkadang dlLemukan dl medlasLlnum

Cambar l1

SeLlap kelen[ar paraLlrold pan[angnya klraklra 6 mlllmeLer lebar 3 mlllmeLer dan Lebalnya
dua mllllmeLer dan memlllkl gambaran makroskoplk lemak coklaL kehlLaman kelen[ar
paraLlrold sullL unLuk dlLemukan selama operasl Llrold karena kelen[ar paraLlrold serlng
Lampak sebagal lobulusyang laln darl kelen[ar Llrold uengan alasan lnl sebelum manfaaL
darl kelen[ar lnl dlkeLahul pada LlroldekLoml LoLal aLau subLoLals serlng berakhlr dengan
pengangkaLan kelen[ar paraLlrold [uga
engangkaLan seLengah baglan kelen[r paraLlrold blasanya menyebabkan sedlklL kelalnan
flslologlk Akan LeLapl pengangkaLan pengangkaLan Llga aLau empaL kelen[ar normal
blasanya akan menyebabkan hlpoparaLlroldlsme semenLara 1eLapl bahkan se[umlah
keclldarl [arlngan paraLlrold yang Llnggal blasanya sudah mampu mengalaml hlperLrofl
dengan cukup memuaskan sehlngga dapaL melakukan fungsl semua kelen[ar
kelen[ar paraLlrold orang dewasa LeruLama LeruLama mengandung sel uLama (chlef cell)
yang mengandung apparaLus Colgl yang mencolok plus reLlkulum endoplasma dan granula
sekreLorlk yang menslnLesls dan mensekresl hormon paraLlrold (1P) Sel okslfll yang leblh
sedlklL namun leblh besar mengandung granula okslfll dan se[umlah besar mlLokondrla
dalam slLoplasmanya (Cbr l2) ada manusla sebelum puberLas hanya sedlklL dl[umpal
dan seLelah lLu [umlah sel lnl menlngkaL selrlng usla LeLapl pada sebaglanbesar blnaLang
dan manusla muda sel okslfll lnl Lldak dlLemukan
lungsl sel okslfll maslh belum [elas selsel lnl mungkln merupakan modlflkasl aLau slsa sel
uLama yang Lldak lagl mensekresl se[umlah hormon

Sel darah merah Sel okslfll Sel uLama (chlef cell)

Cambar l2

l2 Sln1LSlS uAn ML1A8CLlSML PC8MCn A8A1l8Clu (1P)
Pormon paraLlrold (1P) manusla adalah suaLu pollpepLlda llnear dengan beraL molekul
9300 yang mengandung 84 resldu asam amlno (Cbr l3) SLrukLurnya sangaL mlrlp dengan
1P sapl dan babl 1P dlslnLesls sebagal baglan darl suaLu molekul yang leblh besar yang
mengandung 113 resldu asam amlno (prapo1P) SeLelah prapo1P masuk ke dalam
reLlkulum endoplasma maka leader sequence yang Lerdlrl darl 23 resldu asam amlno
dlkeluarkan darl Lermlnal n unLuk membenLuk pollpepLlda pro1P yang Lerdlrl darl 90 asam
amlno Lnam resldu asam amlno lalnnya [uga dlkeluarkan darl Lermlnal n pro1P dl
apparaLus Colgl dan produk sekreLorlk uLama chlef cells adalah pollpepLlda 1P yang Lerdlrl
darl 84 asam amlno
kadar normal 1P uLuh dalam plasma adalah 1033 pg/mL WakLu paruh 1P kurang darl 20
menlL dan pollpepLlda yang dlsekreslkan lnl cepaL dluralkan oleh selsel kupffer dl haLl
men[adl 2 pollpepLlda sebuah fragmen Lermlnal C yang Lldak akLlf secara blologls dengan
beraL molekul 2300

Cambar l3

l3 LlLk PC8MCn A8A1l8Clu
1P beker[a langsung pada Lulang unLuk menlngkaLkan resorpsl Lulang dan memoblllsasl
Ca2+ Selaln menlngkaLkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfaL plasma 1P menlngkaLkan
ekskresl fosfaL dalam urln Lfek fosfaLurlk lnl dlsebabkan oleh penurunan reabsorpsl fosfaL dl
Lubulus prokslmal 1P[uga menlngkaLkan reabsorpsl Ca2+ dl Lubulus dlsLal walaupun
ekskresl Ca2+ blasanya menlngkaL pada hlperparaLlroldlsme karena Ler[adl penlngkaLan
[umlahyang dlfllLrasl yang meleblhl efek reabsorpsl 1P [uga menlngkaLkan pembenLukan
123 dlhldrokslkolekalslferol meLabollL vlLamln u yang secara flslologls akLlf Pormon lnl
menlngkaLkan absorpsl Ca2+ darl usus LeLapl efek lnl Lampaknya dlsebabkan hanya aklbaL
sLlmulasl pembenLukan 123 dlhldrokslkolekalslferol

Cambar l4

Lfek hormon paraLlrold Lerhadap konsenLrasl kalslum dan fosfaL dalam calran eksLraselular
nalknya konsenLrasl kalslum LeruLama dlsebabkan oleh dua efek berlkuL lnl (1) efek hormon
paraLlrold yang menyebabkan Ler[adlnya absorpsl kalslum dan fosfaL darl Lulang dan (2)
efek yang cepaL darl hormon paraLlrold dalam mengurangl ekskresl kalslum oleh gln[al
Seballknya berkurangnya konsenLrasl fosfaL dlsebabkan oleh efekyang sangaL kuaL darl
hormon paraLlrold Lerhadap gln[al dalam menyebabkan Llmbulnya ekskresl fosfaL darl gln[al
secara berleblhan yang merupakan suaLu efek yang cukup besar unLuk mengaLasl
penlngkaLan absorpsl fosfaL drl Lulang

Absorpsl kalslum dan losfaL darl Lulang yang dlsebabkan oleh hormon paraLlrold
Pormon paraLlrold mempunyal dua efek pada Lulang dalam menlmbulkan absorpsl kalslum
dan fosfaL erLama merupakan suaLu Lahap cepaLyang dlmulal dalam wakLu beberapa
menlL dan menlngkaL secara progreslf dalam beberapa [am 1ahap lnl dlyaklnl dlsebabkan
oleh akLlvasl selsel Lulangyang sudah ada (LeruLama osLeoslL) unLuk menlngkaLkan absorpsl
kalslum dan fosfaL 1ahap yang kedua adalah Lahap yang leblh lambaL dan membuLuhkan
wakLu beberapa harl aLau bahkan beberapa mlnggu unLuk men[adl berkembang penuh fase
lnl dlsebabkan oleh adanya proses prollferasl osLeoklasyang dllkuLl dengan sangaL
menlngkaLnya reabsorpsl osLeoklasLlk pada Lulang sendlrl [adl bukan hanya absorpsl garam
fosfaL kalslum darl Lulang

lase cepaL absorpsl kalslum dan fosfaL (osLeollsls) 8lla dlsunLlkan se[umlah besar hormon
paraLlrold maka dalam wakLu beberapa menlL konsenLrasl lon kalslum dalam darah akan
menlngkaL [auh sebelum seLlap sel Lulangyang baru dapaL LerbenLuk Pormon paraLlrold
dapaL menyebabkan pemlndahan garamgaram Lulang darl dua LempaL dldalam Lulang
Cambar l3

(1) darl maLrlks Lulang dlseklLar osLeoslL yang LerleLak dldalam Lulangnya sendlrl dan (2)
dlseklLar osLeoblas yang LerleLak dlsepan[ang permukaan Lulang ada membran sel
osLeoblas dan osLeoslL memlllkl proLeln resepLor (Cbr l4) unLuk menglkaL hormon
paraLlrold Pormon paraLlrold dapan mengakLlfkan pompa kalslum dengan kuaL sehlngga
menyebabkan pemlndahan garamgaram kalslum fosfaL dengan cepaLdarl krlsLal Lulang
amorf yang LerleLak dekaL dengan sel Pormon paraLlrold dlyaklnl merangsang pompa lnl
dengan menlngkaLkan permeablllLas lon kalslum pada slsl calran Lulangdarl membran
osLeoslLlk sehlngga mempermudah dlfusl lon kalslum ke dalam membran sel calran Lulang
Selan[uLnya pompa kalslum dl slsl lalndarl membran sel memlndahkan lon kalslum yang
Lerslsa Ladl kedalam calran eksLraselular

lase lambaL absorpsl Lulang dan pelepasan kalslum dan fofaL (akLlvasl osLeoklas)
SuaLu efek hormon paraLlrold yang leblh banyak dlkenal dan yang pen[elasannya leblh balk
adalah akLlvasl hormon paraLlrold Lerhadap osLeoklas namun osLeoklas sendlrl Lldak
memlllkl proLeln resepLor membran unLuk hormon paraLlrold Seballknya dlyaklnl bahwa
osLeoblas dan osLeoslL LerakLlvasl menglrlmkan suaLu slnyal sekunder LeLapl Lldak dlkenall ke
osLeoklas menyebabkan osLeoklas memulal ker[anyayang blasa yalLu melahap Lulang
dalam wakLu bermlnggumlnggu aLau berbulanbulan
AkLlvasl slsLem osLeoklasLlk Ler[adl dalam dua Lahap (1) akLlvasl yang berlangsung darl
semua osLeoklas yang sudah LerbenLuk dan (2) pembenLukan osLeoklas yang baru
keleblhan hormon paraLlrold selama beberapa harl blasanya menyebabkan slsLem
osLeoklasLlkberkembang dengan balk LeLaplkarena pengaruh rangsangan hormon
paraLlroldyang kuaL perLumbuhan lnl berlangsung Lerus selama berbulanbulan SeLelah
beberapa bulan resorpsl osLeoklasLlk Lulang dapaL menyebabkan lemahnya Lulang dan
menyebabkan rangsangan sekunder pada osLeoblasyang mencoba memperbalkl keadaan
Lulang yang lemah Cleh karena lLu efek yang Lerakhlr darl hormon paraLlrold yang
sebenarnya adalah unLuk menlngkaLkan akLlvlLas darl osLeoblasLlk dan osLeoklasLlk namun
bahkan pada Lahap akhlr maslh Ler[adl leblh banyak absorpsl Lulang darlpada pengendapan
Lulang dengan adanya keleblhan hormon paraLlroldyang Lerus menerus
8lla dlbandlngkan dengan [umlah LoLal kalslum dalam calran eksLraselular (yang besarnya
klraklra 1000 kall) LernyaLa Lulang mengandung banyak sekall kalslum bahkan blla hormon
paraLlrold menyebabkan penlngkaLan konsenLrasl kalslum yang sangaL besar dalam calran
eksLraselular Lldaklah mungkln unLuk memperhaLlkan adanya efek yang berlangsung
dengan segera pada Lulang emberlan aLau sekresl hormon paraLlrold yang dlperlama
(dalam wakLu beberapa bulan aLau Lahun) akhlrnya menyebabkan absorpsl seluruh Lulang
yang sangaL nyaLa dengan dlserLal pembenLukan ronggarongga yang besar yang Lerlsl
dengan osLeoklas besar berlnLl banyak

Lfek hormon paraLlrold Lerhadap ekskresl fosfaL dan kalslum oleh gln[al
emberlan hormon paraLlrold menyebabkan pelepasan fosfaL dengan segera dan cepaL
masuk kedalam urln karena efek darl hormon paraLlrold yng menyebabkan berkurangnya
reabsorpsl lon fosfaL pada Lubulus prokslmal
Pormon paraLlrold [uga menlngkaLkan reabsorpsl Lubulus Lerhadap kalslum pada wakLu
yang sama dengan berkurangnya reabsorpsl fosfaL oleh hormon paraLlrold Selaln lLu
hormon lnl [uga menyebabkan menlngkaLnya kecepaLan reabsorpsl lon magneslum dan lon
hydrogen sewakLu hormon lnl mengurangl reabsorpsl lon naLrlum kallum dan asam amlno
dengan cara yang sangaL mlrlp seperLl hormon paraLlrold mempengaruhl fosfaL
enlngkaLan absorpsl kalslum LeruLama Ler[adl dl baglan akhlr Lubulus dlsLal dukLus
kollgenLes dan baglan awal dukLus kollgenLes
8lla bukn oleh karena efek hormon paraLlrold pada gln[al yang menlngkaLkan reabsorpsl
kalslum pelepasan kalslum yang berlangsung Lerus menerus pada akhlrnya akan
menghablskan mlneral Lulang lnl darl calran eksLraselular dan Lulang

Lfek hormon paraLlrold pada absorpsl kalslum dan fosfaL dalm usus
Pormon paraLlrold sangaL berperan dalam menlngkLkan absorpsl kalslum dan fosfaL darl
usus dengan cara menlngkaLkan pembenLlkan 123 dlhldrokslkolekalslferol darl vlLamln u

Lfek vlLamln u pada Lulang serLa hubungannya dengan akLlvlLas hormon paraLlrold
vlLamln u memegang peranan penLlng pada absorpsl Lulang dan pengendapan Lulang
emberlan vlLamln u yang banyak sekall menyebabkan absorpslLulang yang sangaL mlrlp
dengan pemberlan hormo paraLlrold !uga blla Lldak ada vlLamln u maka efek hormon
paraLlrold dalam menyebabkan absorpsl Lulang sangaL berkurang aLau malahan dlhambaL
Mekanlsme ker[a vlLamln u lnl belum dlkeLahul LeLapl dlyaklnl merupakan hasll darl efek
123 dlhldrokslkalslferol (yang merupakan produk uLama darl vlLamln u) dalam
menlngkaLkan pengangkuLan kalslum melewaLl membran sel
vlLamln u dalam [umlah yang leblh kecll menlngkaLkan kalslflkasl Lulang Salah saLu cara
yang dapaL dlpakal unLuk menlngkaLkan kalslflkasl adalah dengan cara menlngkaLkan
absorpsl kalslum dan fosfaL darl usus Akan LeLapl bahkan blla Lldak ada penlngkaLan
absorpsl akan LeLap menlngkaLkan proses mlnerallsasl Lulang Sekall lagl mekanlsme
Ler[adlnya efek lnl Lldak dlkeLahul LeLapl mungkln dlsebabkan oleh kemampuan 123
dlhldrokslkolekalslferol unLuk menyebabkan Llmbulnya pengangkuLan lon kalslum melewaLl
membran sel
Sebaglan besar efek hormon paraLlrold pada organ sasarannya dlperenLaral oleh slkllk
adenosln monofosfaL (cAM) yang beker[a sebagal mekanlsme second messenger ualam
wakLu beberapa menlL seLelah pemberlan hormon paraLlrold konsenLrasl cAM dl dalam
osLeoslL osLeoklas dan selsel sasaran lalnnya menlngkaL Selan[uLnya cAM mungkln
berLanggung [awab Lerhadap beberapa fungsl osLeoklas seperLl sekresl enzlm dan asam
asam sehlngga Ler[adl reabsorpsl Lulang pembenLukan 123 dlhldrokslkolekalslferol dl dalam
gln[al dan sebagalnya Mungkln maslh ada efekefek langsung laln darl hormon paraLlrold
yang efeknya Lldak berganLung pada mekanlsme second messenger

engaLuran sekresl paraLlrold oleh konsenLrasl lon kalslum
8ahkan penurunan konsenLrasl lon kalslum yang pallng sedlklL pun dalm calran eksLraselular
akan menyebabkan kelen[ar paraLlrold menlngkaLkan kecepaLan sekreslnya dalam wakLu
beberapa menlL blla penurunak konsenLrasl lon kalslum meneLap kelen[ar paraLlrold akan
men[adl hlperLrofl serlng llm kall aLau leblh ConLohnya kelen[ar paraLlrold akan men[adl
sangaL besar pada 8lkeLs dlmana kadar kalslum blasanya hanya LerLekan sedlklL [uga
kelen[ar akan men[adl sangaL besar saaL hamll walaupun penurunan konsenLrasl lon
kalslum pada calran eksLraselular lbu sangaL sullL dlukur dan kelen[ar sangaL membesar
selama lakLasl karena kalslum dlgunakan unLuk pembenLukan alr susu lbu Seballknya seLlap
keadaan yang menlngkaLkan konsenLrasl lon kalslum dlaLas nllal normal akan menyebabkan
berkurangnya akLlvlLas dan ukuran kelen[ar paraLlrold 8eberapa keadaan LersebuL mellpuLl
(1) [umlah kalslum yang berleblhan dalam dleL (2) menlngkaLnya vlLamln u dalam dleL dan
(3) absorpsl Lulang yang dlsebabkan oleh fakLorfakLor yang berbeda dengan hormon
paraLlrold (conLohnya absorpsl Lulang yang dlsebabkan oleh Lldak dlgunakannya Lulang lLu)

Cambar l6

Cambar l7
konLrol darl hormon araLlrold
Sekresl darl hormon paraLlrold LerganLung darl suaLu negaLlve feedback mechanlsm yang
dlaLur oleh kadar lon kalslum dalam plasma !uga ada hormon laln yang lkuL mengaLur kadar
kalslum dalam serum yalLu calclLonln aLau LhyrocalclLonln Pormon lnl dlproduksl oleh
kelen[ar Llrold
8eberapa observasl menun[ukan bahwa ada hubungan anLara paraLlrold dengan kelen[ar
kelen[ar endokrln laln umpamanya pernah dldapaL hlperplasla kelen[ar paraLlrold pada
akromegall slndrom Cushlng dan penyaklL Addlson PlpoflsekLoml (pada blnaLang)
menyebabkan lnvoluLlodarl kelen[arkelen[ar paraLlrold sedangkan pemberlan hormon
perLumbuhan (CP) adrenokorLlkoLropln (AC1P) eksLrak lobus anLerlor hlpoflsls dan sLerold
sLerold adrenal mengaklbaLkan hlperplasla darl kelen[arkelen[ar paraLlrold 1eLapl mungkln
pula bahwa perubahan kelen[arkelen[ar paraLlrold adalah sekunder aklbaL perubahan kadar
fosfaL dalam serum yang dlsebabkan oleh hormonhormon LersebuL
Plperplasla darl kelen[arkelen[ar paraLlrold LerdapaL dalam keadaankeadaan dlmana ada
Lendens darl lon kalslum unLuk menurun umpamanya pada penyaklL 8achlLls (aLau
CsLeomalacla) kehamllan hllangnya kalslum dalam darah dan lnsuflslensl gln[al yang
dlserLal reLensl fosfor

HORON PARATIROID
Hormon paratiroid (HPT) berasal dari kelenjar paratiroid yg td empat kelenjar kecil, terletak
bilateral pd ujung atas dan bawah kelenjar tiroid.
Fungsi kelenjar paratiroid diketahui sejak th 1891, ketika terlihat adanya gejala yg timbul akibat
terangkatnya kelenjar tsb pd operasi kelenjar tiroid.
Kemudian th 1900 dilakukan paratiroidektomi tanpa merusak tiroid, ternyata tindakan ini
menyebabkan tetani, konvulsi dan diakhiri kematian dg cepat.
Pd tahun 1909, terlihat adanya hubungan antara kadar Ca

plasma yg rendah dg gejala yg


timbul akibat pengangkatan kelenjar paratiroid.
Ternyata ekstrak aktiI kelenjar paratiroid dpt mengatasi tetani akibat hipokalsemia pd hewan yg
telah mengalami paratiroidektomi dan dpt meninggikan kadar Ca

pd hewan normal.
Pd th 1948 ditemukan adanya hubungan antara beberapa kelainan klinik dg hiperIungsi
paratiroid, misal perubahan skelet pd penderita osteitis Iibrosa sistika dg tumor paratiroid.

1. Asal kimia dan sintesis
a. HPT merupakan rantai polipeptida tunggal yang terdiri dari 84 asam amino, 34 asam amino
pertama, merupakan bagian yg penting, karena menentukan aktivitas biologisnya.
b. HPT disintesis dlm kelenjar paratiroid sbg prohormon dg MR 12.000.
c. Prohormon ini disintesis dlm RE dan bergerak ke aparat Golgi hg berubah menjadi HPT.
d. Di sini, HPT disimpan dalam granula dan setelah mengalami proses pematangan, akan
disekresikan. Dlm darah atau jaringan HPT akan dipecah antara asam amino ke-33 dan ke-34.

2. FISIOLOGI HORMON PARATIROID
a. Fungsi utama: ikut mempertahankan kadar Ca

dlm cairan ekstrasel agar tetap stabil. Berbagai


mekanisme yg dipengaruhi a.l: absorpsi Ca

melalui saluran cerna, penyimpanan dlm tulang


dan mobilisasinya, serta ekskresi Ca

melalui urin, Ieses, keringat dan air susu.


b. EIek utama HPT mobilisasi Ca

dr tulang.
c. Aktivitas sekretoris kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh kadar Ca

dlm darah atau dlm


sel kelenjar.
d. Bila kadar Ca

rendah, sekresi HPT meningkat, dan bila hipokalsemia cukup lama, terjadi
hipertroIi dan hiperplasi kelenjar paratiroid.
e. Pd keadaan hiperkalsemia terjadi hal yg sebaliknya.

EFEK TERHADAP KALSIUM

1. Keseimbangan Ca

dlm tubuh dipengaruhi oleh berbagai Iaktor, a.l. :


a. vitamin D, HPT, dan kalsitonin;
b. berbagai hormon: hormon pertumbuhan, hormon kelamin, tiroksin, glukokortikoid dan
hormon pankreas;
c. diet, misalnya fosfat anorganik dan sitrat.
2. Jumlah Ca

pd orang dewasa normal berkisar 1.000-1.200 g, dan kira-kira 99 tdpt dlm tulang
sbg hidroksiapatit.
3. Dari 1 g Ca yg tdp dlm cairan ekstrasel kira-kira 54 dlm btk terionisasi dan sisanya terikat dg
albumin.
4. Sebagian Ca yg terionisasi berada dlm btk ikatan dg anion, terutama IosIat dan sitrat.
5. Ion Ca bebas diperlukan dlm proses pembekuan darah, kontraksi otot skelet dan Iungsi saraI.
6. Penurunan kadar ion Ca darah dpt menyebabkan tetani.
7. Absorpsi dr saluran cerna sangat sedikit; ambilan Ca dlm diet yg kurang;
8. Ekskresi Ca bertambah melalui urin, misal pd penderita neIritis; atau deIisiensi paratiroid.
9. Gangguan tubuli ginjal yg menyebabkan bertambahnya retensi IosIat, juga dpt mempermudah
penurunan Ca plasma.
10. Dlm tulang Ca tdp dlm dua btk sebagian dlm btk cadangan yg labil yg mudah diganti, dan
sebagian besar merupakan cadangan yg stabil. Keseimbangan terjadi antara Ca darah dan
kalsium tulang yang labil.

FUNGSI TERHADAP TULANG

1. HPT dapat menambah kecepatan resorpsi ion Ca dan IosIat dari bagian tulang yang stabil.
Pengaruh HPT pada mobilisasi ion Ca dari tulang ke plasma hanya terjadi bila kadar ion Ca
plasma lebih dari 7 mg .
2. Hormon paratiroid dpt mempercepat resorpsi tulang dg menambah kecepatan diIerensiasi sel-sel
mesenkim menjadi osteoklas, dan memperpanjang masa paruh sel-sel tsb.
3. Hormon paratiroid juga merangsang tulang untuk melepaskan kalsium ke dalam darah dan
menyebabkan ginjal membuang lebih sedikit kalsium ke dalam urin.
4. Meningkatkan konsentrasi kalsium plasma dan menurunkan konsentrasi IosIat plasma dengan
bekerja pada tulang

EKSKRESI KALSIU
1. HPT dpt menambah reabsorpsi ion Ca dan ekskresi IosIat di tubuli ginjal; hal ini mnyebabkn
kadar ion Ca di cairan ekstrasel bertambah.
2. Paratiroidektomi, menurunkan reabsorpsi Ca di tubuli distal, sedangkan HPT meningkatkannya.
3. Bila kadar ion Ca plasma menurun sampai 7 mg , ekskresinya akan berkurang karena jml yg
diIiltrasi glomerulus menurun dan hampir seluruh kation ini direabsorpsi di tubuli meskipun
kapasitas reabsorpsinya menurun.
4. HPT dpt menambah ekskresi IosIat anorganik dr ginjal, karena reabsorpsi di tubuli proksimal.

EFEK LAIN
1. HPT dpt menurunkan kadar ion Ca, sedangkan paratiroidektomi menambah kadar ion Ca dalam
air susu ibu dan saliva.
2. EIek ini berlawanan dengan eIek hormon tsb thd ion Ca plasma.
3. Karena eIek inilah HPT dpt mengadakan konservasi ion Ca dlm cairan ekstrasel, yaitu dg
mengurangi kecepatan transport ion Ca dr cairan ekstrasel ke air susu dan saliva.
4. Jadi bukan saja karena eIeknya pada tulang, ginjal dan usus. HPT juga dpt menurunkan kadar
ion Ca dlm lensa mata.


GANGGUAN FUNGSI PARATIROID

HIPOPARATIROIDISE
1. Pengangkatan atau hipoIungsi kelenjar paratiroid dpt menyebabkan suatu sindrom akibat
langsung hipokalsemia.
2. Gejala klinik hipoparatiroidisme dg akibat gangguan metabolisme Ca (hipokalsemia) a.l.
berupa: tetani, parestesia, peningkatan ambang rangsang sambungan otot- saraI, spasme laring,
spasme otot dan konvulsi.
3. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh
a. deIisiensi Ca dan vit D, misal akibat gangguan absorpsi atau jmlnya yg memang tdk cukup dlm
diet;
b. hipoparatiroidisme yg dpt terjadi spontan, akibat pembedahan kelenjar tiroid atau tindakan
operasi lain pd daerah leher.


Tulang terdiri atas matriks organic keras yang sangat diperkuat dengan endapan garam kalsium
dan garam tulang. Matriks organik ini terdiri dari serat-serat kolagen dan medium gelatin
homogen yang disebut substansi dasar. Substansi dasar ini terdiri atas cairan ekstraseluler
ditambah proteoglikan, khususnya kondroitin sulIat dan asam hialuronat yang membantu
mengatur pengendapan kalsium. Garam-garam tulang terutama terdiri dari kalsium dan IosIat.
Rumus garam utamanya dikenal sebagai hidroksiapatit.
Tahap awal pembentukan tulang adalah sekresi kolagen (kolagen monomer) dan substansi dasar
oleh osteoblas. Kolagen monomer dengan cepat membentuk serat-serat kolagen dan jaringan
akhir yang terbentuk adalah osteoid, yang akan menjadi tempat di mana kalsium mengendap.
Sewaktu osteoid terbentuk, beberapa osteoblas terperangkap dalam osteoid dan selanjutnya
disebut osteosit. Osteoblas dapat dijumpai di permukaan luar tulang dan dalam rongga tulang.
Lawan dari osteoblas yang membentuk tulang adalah osteoklas yang menyerap tulang dan
mengikisnya.
Pada pertumbuhan tulang normal, kecepatan pengendapan dan absorpsi tulang sama satu dengan
lainnya, sehingga massa total dari tulang tetap konstan. Biasanya, osteoklas terdapat dalam
massa yang sedikit tetapi pekat, dan sekali massa osteoklas mulai terbentuk, maka osteoklas akan
memakan tulang dalam waktu 3 minggu dan membentuk terowongan. Pada akhir waktu ini,
osteoklas akan menghilang dan terowongan itu akan ditempati osteoblas. Selanjutnya, mulai
dibentuk tulang baru. Pengendapan tulang ini kemudian terus berlangsung selama beberapa
bulan, dan tulang yang baru itu diletakkan pada lapisan berikutnya dari lingkaran konsentris
(lamella) pada permukaan dalam rongga tersebut sampai pada akhirnya terowongan itu terisi
semua. Pengendapan ini berhenti setelah ada pembuluh darah yang mendarahi daerah tersebut.
Kanal yang dilewati pembuluh darah ini disebut kanal harvers. Setiap daerah tempat terjadinya
tulang baru dengan cara seperti ini disebut osteon.
Apabila mendapat beban yang berat, tulang akan menebal. Selain itu, tulang akan terus
melakukan regenerasi kalau sudah mulai perlu diganti. Kemampuan tulang melakukan
regenerasi akibat adanya absorpsi-pengendapan tulang. Kecepatan absorpsi-pengendapan tulang
yang berlangsung cepat, misalnya pada anak-anak, cenderung membuat tulang rapuh
dibandingkan dengan absorpsi-pengendapan tulang yang lambat. Jadi, pada anak-anak akan
terjadi regenerasi yang cepat apabila ada kerusakan.
Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1100gr kalsium, dan 99nya berada dalam
kerangka tubuh. Kalsium dalam tulang terdiri Atas 2 tipe: cadangan yang dapat ditukar dengan
cepat, dan cadangan kalsium yang jauh lebih besar ddengan proses penukaran yang lambat. Ada
2 sistem homeostatik yang independen: sistem yang mengatur Ca2 plasma yang tiap harinya
bergerak keluar masuk dari cadangan yang mudah ditukar; dan sistem yang berperan dalam
remodelling tulang melalui resropsi dan deposisi tulang yang konstan.
Ada 2 tipe kalsium: plasma dan bebas. Kalsium plasma ada yang terikat pada protein (albumin
dan globulin) dan ada juga yang berdiIusi (berionisasi dan berkompleks dengan HCO3-, sitrat,
dst). Kalsium bebas yang terionisasi dalam cairan tubuh adalah perantara kedua dan diperlukan
untuk pembekuan darah, kontraksi otot, dan Iungsi saraI. Penurunan kadar Ca2 dapat
menyebabkan tetani hipokalsemik yang ditandai dengan sejumlah besar spasme otot rangka,
seperti yang terjadi pada laringospasme dimana jalan napas akan tersumbat dan menimbulkan
asIiksia Iatal.
Metabolisme kalsium pada manusia dewasa yang mengonsumsi 1000mg (25mmol) kalsium per
hari. Terdapat 3 hormon yang mengatur metabolisme kalsium, yaitu: (1) 1,25-
dihidroksikolikalsiIerol yang merupakan hormon steroid yang dibentuk dari vitamin D. Reseptor
1,25-dihidrokolekalsiIerol ditemukan di banyak jaringan selain usus, ginjal, dan tulang. Jaringan
tersebut di antaranya adalah kulit, limIosit, monosit, otot rangka dan jantung, payudara, dan
kelenjar hipoIisis anterior. Zat ini dapat mempermudah penyerapan Ca2 dari usus,
mempermudah reasorbsi Ca2 di ginjal, meningkatkan aktivitas sintetik osteoblas, dan
diperlukan untuk klasiIikasi normal matriks. (2) Hormon paratiroid (PTH) yang memobilisasi
kalsium dari usus. PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang,
ekskresi IosIat dalam urine dan memobilisasi Ca2. (3) Kalsitonin yang menurunkan kadar
kalsium dengan cara menghambat resorpsi tulang, dan menghambat aktivitas osteoklas secara in
vitro.
Ketiga hormon ini bekerja secara terpadu untuk mempetahankan kadar Ca2 yang konstan dalam
cairan tubuh.
Mineralisasi tulang merupakan proses penempatan kalsium ke dalam jaringan tulang. Sedangkan
demineralisasi merupakan proses yang antagonis dengan mineralisasi yaitu proses pengambilan
kalsium dari jaringan tulang.
Selama hidup, tulang secara terus-menerus diresobsi dan dibentuk tulang baru. Kalsium dalam
tulang mengalami pergantian dengan kecepatan 100 per tahun pada bayi dan 18 per tahun
pada orang dewasa. Remodeling tulang ini, sebagian bessar adalah proses local yang berlangsung
di daerah yang terbatas oleh populasi sel yang disebut unit remodeling tulang.
Tulang mempertahankan bentuk eksternalnya selama masa pertumbuhan akibat proses
remodeling konstan, disertai proses pengerasan tulang oleh osteoblas (mineralisasi) dan pada
proses resoprsi oleh osteoklas (demineralisasi) yang terjadi pada permukaan dan di dalam tulang.
Osteoklas membuat terowongan ke dalam tulang korteks yang diikuti oleh osteoblas, sedangkan
remodeling tulang trabekular terjadi di permukaan trabekular. Pada kerangka manusia, setiap
saat sekitar 5 tulang mengalami remodeling oleh sekitar 2 juta unit remodeling tulang.
Kecepatan pembaruan untuk tulang adalah sekitar 4 per tahun untuk tulang kompak dan 20
per tahun untuk tulang trabekular.
Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada tulang, antara lain: (1) Osteopetrosis,
merupakan penyakit tulang yang jarang sekali dijumpai dan sering kali parah. Hal ini dimana
osteoklas mengalami gangguan dan tidak mampu menyerap tulang secara wajar sehingga
osteoblas bekerja tanpa ada yang menyeimbagi. Akibatnya adalah pemadatan tulang, gangguan
neurologik akibat penyempitan dan distorsi Iorame tempat lewatnya berbagai saraI, dan kelainan
hematologik akibat dipenuhinya rongga sumsum. (2) Osteoporosis, merupakan kelainan pada
tulang yang disebabkan oleh kelebihan relatiI Iungsi osteoklas. Matriks tulang pada penyakit ini
berkurang dan insidens Iraktura meningkat. Artinya, keadaan tulang osteoporosis ini sangat
rapuh karena osteoklas tidak diimbangi oleh osteoblas. Osteoporosis ini sering terjadi pada
wanita dewasa terutama yang telah mnegalami menopaose karena tingkat estrogen sangat
berpengaruh dalam pembetukan tulang atau osteoblas. (3) Osteomalasia, merupakan kelainan
pada tulang yang terjadi karena gagalnya osteoid pada tulang untuk mengeras karena kekurangan
vitamin D dan Estrogen, selain itu juga penurunannya tingkat kalsium dan IosIat serta
demineralisasi seperti yang telah dijelaskan di atas. Hal ini juga terjadi karena meningkatnya
hormon paratiroid dalam tubuh. Osteomalasia ini sering disebut soItbone atau tulang lunak.
Istilah-istilah dalam anatomi:
1. Osteoblas : sel pembentuk tulang.
2. Kartilago : tulang rawan.
3. Osteon : tulang keras.
4. OsiIikasi : proses pembentukan tulang.
5. OsiIikasi intramembranosus : osiIikasi langsung.
6. OsiIikasi endokondral : osiIikasi tidak langsung.
7. Osteosit : sel-sel tulang dewasa.
8. Ostreoprogenator : derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang
mampu berdiIerensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
9. Osteoklas : sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar
permukaan tulang .
10.Periosteum : membran tulang.
11.Kanalikuli : batas pertemuan antara epiIisis dan diaIisis.
12.EpiIise : terdapat pada tulang pipih yang letaknya pada bagian
ujung.
13.DiaIise : terdapat pada tulang pipih yang letaknya pada bagian
tengah.
14.Origo : tempat melekatnya otot.
15.Kapsula sendi : lapisan berserabut yang melapisi sendi.
16.Ligamen : jaringan pengikat (alat yang memperkuat kapsul sendi di
sebelah luar).
17.Cairan sinovial : cairan yang terdapat pada sel-sel tulang rawan.
18.Membran sinovial : lapisan bagian dalam kapsul sendi (selaput sendi).
19.Membran Iibrosa : lapisan bagian luar kapsul sendi.

You might also like