You are on page 1of 7

HEALTH EDUCATION BEHAVIOR MODELS AND THEORIES-- A

REVIEW OF THE LITERATURE


As a part oI any planning model, it is necessary to attempt to classiIy and explain the
multitude oI Iactors which can, and do, inIluence human behavior. Current models/theories that
help to explain human behavior, particularly as it relates to health education, can be classiIied on
the basis oI being directed at the level oI: a) Individual (Intrapersonal); b) Interpersonal; or c)
Community. Within these three categories, those models/theories that have tended to dominate in
the health education Iield in the past 20-30 years will be brieIly outlined.

Individual (Intrapersonal) Health Behavior Models/Theories
1. Health Belief Model (Rosenstock, Becker, Kirscht, et al.)
The Health BelieI Model (HBM) was one oI the Iirst models which adapted
theories Irom the behavioral sciences to examine health problems. It is still one oI the
most widely recognized and used models in health behavior applications. This model was
originally introduced by a group oI psychologists in the 1950's to help explain why
people would or would not use available preventive services, such as chest x-rays Ior
tuberculosis screening and immunizations Ior inIluenza. These researchers assumed that
people Ieared diseases and that the health actions oI people were motivated by the degree
oI Iear (perceived threat) and the expected Iear reduction oI actions, as long as that
possible reduction outweighed practical and psychological barriers to taking action (net
beneIits).
The HBM can be outlined using Iour constructs which represent the perceived
threat and net beneIits: 1) perceived susceptibility, a person's opinion oI the chances oI
getting a certain condition; 2) perceived severity, a person's opinion oI how serious this
condition is; 3) perceived benefits, a person's opinion oI the eIIectiveness oI some
advised action to reduce the risk or seriousness oI the impact; and 4) perceived barriers,
a person's opinion oI the concrete and psychological costs oI this advised action. (See
Figure 1) Another concept is known as cues to action. These are events (internal or
external) which can activate a person's "readiness to act" and stimulate an observable
behavior. Some examples oI external strategies to activate "readiness" can be delivered in
print with educational materials, through any electronic mass media or in one-to-one
counseling. Another concept that has been added to HBM since 1988 in order to better
meet the challenges oI changing unhealthy habitual behaviors (such as being sedentary,
smoking or overeating) is self-efficacy. SelI-eIIicacy, a concept originally developed by
Albert Bandura in social cognitive theory (social learning theory), is simply a person's
conIidence in her/his ability to successIully perIorm an action.
Even though the HBM was originally developed to help explain certain health
related behaviors, it has also helped to guide the search Ior "why" these behaviors occur
and to identiIy points Ior possible change. Using this Iramework, change strategies can be
designed as reIerred to earlier. The HBM has been used to help in developing messages
that are likely to persuade an individual to make a healthy decision. Using the HBM,
messages that are suitable to health education Ior such topics as hypertension, eating
disorders, contraceptive use, or breast selI-examination have been developed.
However, there are two main weaknesses which have been noted about the HBM.
First, health belieIs compete with an individual's other belieIs and attitudes (outside oI
those described in modiIying Iactors in Figure 1) which can also inIluence behavior.
Secondly, in decades oI research in the social psychology oI behavioral change, it has not
been shown that belieI Iormation always precedes behavioral change. In Iact, the
Iormation oI a belieI may actually Iollow a behavior change.
2. Stages of Change Model or Transtheoretical Model (Prochaska and DiClemente)
The Stages oI Change or Transtheoretical Model was initially published in 1979 by
Prochaska. In the 1980's Prochaska and DiClemente worked Iurther on this model in
outlining the stages oI an individual's readiness to change, or attempt to change, toward
healthy behaviors. The Stages oI Change Model evolved Irom research in smoking
cessation and also the treatment oI drug and alcohol addiction. More recently it has been
applied to other health behaviors, such as dietary changes. Behavior change is viewed as
a process, not an event, with individuals at various levels oI motivation or "readiness" to
change. Since people are at diIIerent points in this process, planned interventions should
match their stage.
There are six stages that have been identiIied in the model: 1) !recontemplation -
the person is unaware oI the problem or has not thought seriously about change; 2)
Contemplation - the person is seriously thinking about a change (in the near Iuture); 3)
!reparation - the person is planning to take action and is making Iinal adjustments
beIore changing behavior; 4) Action - the person implements some speciIic action plan to
overtly modiIy behavior and surroundings; 5) Maintenance - the person continues with
desirable actions (repeating the periodic recommended steps while struggling to prevent
lapses and relapse; and 6) Termination - the person has zero temptation and the ability to
resist relapse.
In relapse, the person reverts back to old behavior which can occur during either
action or maintenance. This model is a circular, rather than a linear model. In Iact, as seen
in Figure 2, it is more oI a spiral as the person may go through several cycles oI
contemplation, action, relapse (or recycle) beIore either reaching termination or exiting
the system without becoming Iree oI the addictive behavior. Prochaska has used a
"revolving-door schema" to explain the sequence that people pass through in their eIIorts
to become Iree Irom addictions. People do not go through the stages and graduate; they
can enter and exit at any point and oIten recycle several times. Other studies indicate that
individuals oIten go through these same changes whether they use selI-help or selI-
management techniques, seek proIessional counseling or attend organized programs.

MODEL DAN TEORI !ERILAKU !ENDIDIKAN KESEHATAN -- SATU
ULASAN DARI DAFTAR !USTAKA

Sebagai satu bagian dari berbagai model perencanaan, perlu untuk berusaha
menggolongkan dan menjelaskan banyak Iaktor yang dapat, dan lakukan, mempengaruhi
perilaku manusia. Model/teori saat ini yang membantu untuk menjelaskan perilaku manusia,
terutama yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan, dapat digolongkan atas kebutuhan
dasar yang diarahkan pada taraI dari: a) Individu (Intrapersonal); b ) Hubungan Antar Pribadi;
atau c) Komunitas. Diantara tiga kategori tersebut, model / teori yang mempunyai
kecenderungan untuk mendominasi pada bidang Pendidikan kesehatan di masa lalu 20 - 30 tahun
diuraikan secara singkat.

Model / Teori !erilaku Kesehatan !erorangan (Intrapersonal)
1. Health Belief Model (Rosenstock, Becker, Kirscht, et al.)
The Health Belief Model (HBM) adalah salah satu model pertama yang
merupakan teori adaptasi dari ilmu pengetahuan tingkah laku untuk menguji masalah
kesehatan. Ini salah satu model yang paling dikenal dan dipakai secara luas pada aplikasi
perilaku kesehatan. Model ini mula-mula diperkenalkan oleh sekelompok ahli jiwa pada
1950 untuk membantu menjelaskan kenapa orang-orang akan atau tidak akan
mempergunakan pelayanan pencegahan yang tersedia, seperti rontgen dada untuk
skrining tuberculosis dan imunisasi untuk inIluensa. Peneliti ini mengasumsikan bahwa
penyakit menakutkan orang-orang dan aksi kesehatan dari orang-orang dimotivasi oleh
derajat ketakutan (ancaman perasaan) dan ketakutan diharapkan berkurang oleh aksi
tersebut, sepanjang mungkin pengurangan mempertimbangkan halangan praktis dan
psikologis untuk mengambil tindakan (bermanIaat bagi keuntungan).
HBM dapat diuraikan secara singkat mempergunakan empat konsep yang mewakili
ancaman perasaan dan bermanIaat bagi keuntungan: 1 ) kepekaan perasaan, pendapat
seseorang tentang kesempatan mengambil suatu kondisi tertentu; 2 ) perasaan
kekerasan, pendapat seseorang tentang betapa seriusnya suatu keadaan; 3 ) perasaan
bermanfaat, pendapat seseorang tentang keeIektiIan beberapa tindakan yang disarankan
untuk mengurangi risiko atau kegentingan pengaruh yang kuat; dan 4) merasa
halangan, pendapat seseorang tentang kerugian psikologis dan nyata dari tindakan
disarankan ini. (Lihat Figur 1 ) Konsep lain dikenal sebagai isyarat bertindak. Ada
beberapa peristiwa (internal atau eksternal) yang dapat mengaktiIkan "kesiapan untuk
bertindak" seseorang dan merangsang suatu perilaku yang tampak. Beberapa contoh
strategi eksternal untuk mengaktiIkan "kesiapan" dapat disampaikan pada cetakan dengan
materi bidang pendidikan, melalui berbagai media massa elektronik atau konseling orang
ke orang. Konsep lain yang telah ditambahkan ke HBM sejak 1988 dalam rangka
pertemuan lebih baik tantangan perubahan perilaku kebiasaan yang tak sehat (seperti
duduk terus menerus, merokok atau makan terlalu banyak) adalah keberhasilan diri.
Keberhasilan diri, satu konsep yang mula-mula dikembangkan oleh Albert Bandura pada
teori sosial kognitiI (teori pembelajaran sosial), adalah hanya kepercayaan seseorang
pada kemampuannya untuk dengan sukses melaksanakan satu tindakan.
Walaupun HBM mula-mula dikembangkan untuk membantu menjelaskan
kesehatan yang berhubungan dengan perilaku, ini juga membantu untuk memandu
pencarian "kenapa" perilaku ini terjadi dan untuk mengidentiIikasi titik untuk
kemungkinan perubahan. Mempergunakan kerangka ini, strategi perubahan dapat
didesain sebagaimana dimaksud lebih awal. HBM biasanya membantu dalam
mengembangkan pesan yang mungkin untuk mengajak individu membuat satu keputusan
yang sehat. Mempergunakan HBM, pesan yang cocok untuk pendidikan kesehatan adalah
topik seperti hipertensi, gangguan makan, penggunaan kontrasepsi, atau pemeriksaan
payudara sendiri yang telah dikembangkan.
Bagaimanapun, ada dua kelemahan utama yang telah dicatat tentang HBM.
Pertama, kepercayaan kesehatan bersaing dengan kepercayaan dan sikap individu
tersebut (sisi luar dari penggambaran itu terurai dalam Iaktor modiIikasi pada Figur 1)
yang juga dapat mempengaruhi perilaku. Kedua, pada dasawarsa penelitian psikologi
sosial dalam perubahan tingkah laku, belum terlihat bahwa Iormasi kepercayaan selalu
mendahului perubahan tingkah laku. Pada kenyataannya, Iormasi dari satu kepercayaan
mungkin sebenarnya mengikuti satu perubahan perilaku.
2. Tahap Model !erubahan atau Model Transtheoretical (Prochaska dan DiClemente)
Tahap Perubahan atau Model Transtheoretical pada awalnya dipublikasikan pada
1979 oleh Prochaska. Pada 1980an Prochaska dan DiClemente melanjutkan pada model
tersebut menguraikan secara singkat tahap kesiapan individu untuk berubah, atau
percobaan untuk berubah, ke arah perilaku sehat. Tahap Model Perubahan dikembangkan
peneliti pada pemberhentian merokok dan juga perawatan kecanduan obat dan alkohol.
Baru-baru ini telah berlaku bagi perilaku kesehatan lain, seperti itu perubahan pengaturan
diet. Perubahan perilaku dipandang sebagai satu proses, bukan satu peristiwa, dengan
individu pada berbagai taraI motivasi atau "kesediaan" untuk berubah. Sejak orang-orang
ada di titik berbeda di proses ini, perencanaan intervensi harus menyesuaikan tahap
mereka.
Ada enam langkah yang telah diidentiIikasi pada model: 1) !recontemplation -
seseorang tidak acuh pada masalah atau belum berpikir dengan serius tentang perubahan;
2) Contemplation (!erenungan) - seseorang dengan serius berpikir tentang suatu
perubahan (pada masa depan yang dekat); 3) !reparation (!ersiapan) - seseorang
sedang merencanakan untuk mengambil tindakan dan membuat penyesuaian Iinal
sebelum mengubah perilaku; 4) Action (Aksi) - seseorang menerapkan beberapa rencana
tindakan spesiIik untuk memodiIikasi perilaku dan lingkungan secara terbuka; 5)
Maintenance (!emeliharaan) - seseorang berlanjut dengan aksi yang diinginkan
(mengulangi tahapan yang direkomendasikan berkala saat menggelut untuk mencegah
penyelewengan dan berbuat tidak baik lagi); dan 6) Termination (!enghentian) -
seseorang yang tidak pernah mencoba dan kemampuan untuk melawan berbuat tidak baik
lagi.
Dalam kekambuhan, seseorang kembali pada perilaku dahulu yang dapat terjadi
selama tahap baik Action (aksi) ataupun Maintenance (pemeliharaan). Model ini adalah
satu lingkaran, daripada satu model linear. Pada kenyataannya, seperti dilihat di Figur 2 ,
ini adalah lebih dari satu pilinan sebagai seseorang mungkin melewati beberapa siklus
Contemplation (perenungan), Action (aksi), relapse (berbuat tidak baik lagi) (atau daur
ulang) sebelum mencapai Termination (penghentian) atau keluar sistem tanpa menjadi
bebas dari perilaku adiktiI. Prochaska telah mempergunakan satu "bagan pintu-putar"
untuk menjelaskan urutan orang-orang itu lalui pada upaya mereka untuk menjadi bebas
dari ketagihan. Orang-orang tidak melewati tahap secara runtut dan lulus; mereka dapat
masuk dan keluar pada titik manapun dan sering kembali beberapa kali. Pembahasan lain
menandai individu itu sering melewati perubahan yang sama ini apakah mereka
mempergunakan tanpa bentuan atau teknik manajemen diri, mencari konseling
proIesional atau menghadiri program terorganisir.

You might also like