'Imobilisasi Sel Saccharomyces cerevisiae menggunakkan Alginat
Billy Nugraha (7091826), Robby Sanjaya (7091822), Olivia Maria Angelina (7091822) PENDAHULUAN Teknik immobilisasi sel meliputi penempelan (attachment), penggumpalan (aggregration), panangkapan (entrapment) dan peyalutan/enkapsulasi (encapsulation). Kelebihan immobilisasi sel dibandingkan dengan sel bebas (Iree cells) antara lain: melindungi sel dari kondisi buruk lingkungan sekitar (suhu, pH, pelarut organik, racun), proses separasi menjadi lebih mudah dan cepat, mempertahankan stabilitas sel. Kekurangan enzim terimobilisasi adalah aktivitasnya yang berkurang karena enzim/ sel yang terimobil memperlambat bertemunya dengan substrat. Pada dasar teori (jurnal) disebutkan bahwa pengurangan aktivitas enzim dapat mencapai 14 dari enzim/ sel bebas. Alginat merupakan heteroplisakarida dengan rantai linier dari asam D-manurat dan asam L-guluronat,Bila larutan natrium alginat dicampur dengan CaCl 2 maka segera terbentuk gel yang tidak larut dalam air. Sukrosa adalah disakarida terdiri dari alIa-D-glukosa dan beta-D-Iruktosa. Ketika ikatan ini dibelah dalam reaksi hidrolisis didapatkan glukosa dan Iruktosa bebas. Campuran monosakarida disebut gula invert. Sukrosa dapat dihidrolisis dengan adanya enzim yang disebut invertase atau sukrase. Sukrosa H 2 O ---~ glukosa Iruktosa
Absorbansi Iree cell: 0,95 Absorbansi sel terimobil: 0,146 Konsentrasi Iree cell: (0,950,013)/0,0006 1605 ppm Konsentrasi sel terimobil : (0,1460,013)/0,0006 265 ppm Pengurangan aktivitas: 100 - (265/1605 x 100) 83 PEMBAHASAN Pada percobaan dibuat immobilisasi invertase berupa sel ragi ke dalam ka alginat. Sel ragi diimobilisasi dengan cara mencampurkannya dengan alginat dan buIIer kemudian y 00006x 0013 8 0999 0 03 1 13 0 1000 2000 3000 a b s o r b a n s | ppm kurva Standar Sukrosa absorbansl Llnear (absorbansl) menteteskannya pada larutan kalsium klorida. Alginat akan membentuk beads karena terjadinya polimerisasi dengan kalsium menjadi kalsium alginat. BuIIer ditambahkan untuk menjaga pH optimum reaksi enzim. Reaksi enzimya: Sukrosa H 2 O ---~ glukosa Iruktosa Reaksi polimerisasinya:
Sel ragi akan terjebak ke dalam bead kalsium alginat, setelah inkubasi diukur aktivitasnya menggunakan reagen DNS sehingga dapat digunakkan analisa data menggunakkan spektroIotometri visible. DNS bereaksi dengan Iruktosa dan sukrosa menghasilkan warna yang dapat dideteksi dengan spektroIotometri visible. Hasil absorbansi dibandingkan dengan reaksi invertase ragi secara Iree cell. Didapatkan hasil pengurangan konsentrasi dari Iree cell 1605 ppm (absorbansi) 0,95 dan terimobil 265 ppm (absorbansi 0,146) dengan pengurangan aktivitas 83. Tidak sesuai dengan dasar teori (jurnal) bahwa pengurangannya hanya 14-20 saja. Hal ini dikarenakan pada saat inkubasi yang tidak bersamaan (Iree cell telah lebih dahulu ditambahkan substrat) sehingga produk pada Iree cell jauh lebih dahulu terbentuk. Pada dasarnya sel terimobil akan menurun aktivitasnya disebabkan terbentuknya kompleks enzim-substrat yang stabil lebih lama dibandingkan enzim bebas (terhalang pengimobil alginat) sehingga dapat menurunkan laju pembentukan produknya. DAFTAR PUSTAKA hLLp//wwwscrlbdcom/doc/63133643/peLun[ukbloklmla20102011 dlunduh 1 uesember 2011 hLLp//vcampusuomacmu/sugar/research/sucrose/alglnaLeshLm dlunduh 1 uesember 2011 hLLp//blogubacld/nlLLaaa/2011/04/09/lmmoblllsaslselpenlngkaLanprodukslfermenLaslunLuk menanggulanglmasalahpangandunla/ dlunduh 1 uesember 2011 hLLp//ldwlklpedlaorg/wlkl/Lnzlm_Lerlmoblllsasl dlunduh 1 uesember 2011 hLLp//khalrulanamflleswordpresscom/2010/08/enzlmlmoblls2revlslpdf dlunduh 1 uesember 2011