You are on page 1of 7

55

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA SD NEGERI PASIR WETAN BANYUMAS Sony Irianto dan Karma Iswasta Eka
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRACT This watchfulness aims to detect: (1) accomplishment difference learns mathematics that caused by Delikan learning and Conventional learning. (2) accomplishment difference learns mathematics that caused by motivational level difference. (3) accomplishment interaction learns mathematics that caused by Delikan learning, Conventional learning, and Motivational level. This watchfulness is carried out at SD Negeri Pasir Wetan and SD Negeri 2 Kecila in semester even school year 2009/2010. Watchfulness method that used experiment method with factorial design 2x2. This watchfulness population entire IVs SD Negeri Pasir Wetan class students and SD Negeri 2 Kecila. Sample taking is done with Purposive random Cluster Sampling and Chosen as watchfulness sample is IV SD Negeri Pasir Wetan class with Delikan learning treatment; and IV SD Negeri 2 Kecila class as controls class with conventional learning. Data collecting with instrument shaped result test learns formed double helix test and Motivation inquiry. Data analysis uses Variansi's analysis with standard signifikansi 0,05 that cultivated with version SPSS's computer program. Data analysis shows result: (1) there difference significant hit accomplishment learns mathematics that caused by Delikan learning and Conventional learning; (2) there is no difference significant hit accomplishment learns mathematics that caused by motivational level difference; (3) there is no interaction significant accomplishment learns mathematics that caused by Delikan learning, Conventional learning, and Motivational level. Key words: delikan learning, motivational level A. PENDAHULUAN Pengembangan pendidikan di Sekolah Dasar merupakan tahapan yang sangat penting karena pembentukan karakter anak untuk gemar belajar terjadi pada tahap ini. Bila pada tahap pembentukan karakter anak terjadi kesalahan, yaitu kesalahan metode maupun penanaman konsep maka kesalahan tersebut akan terbawa sampai tahapan pendidikan berikutnya. Mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mendapat perhatian terbesar di kalangan guru, orang tua maupun siswa. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang tidak memahami konsep matematika. Akibatnya banyak siswa yang prestasinya rendah dan kurang motivasi belajar matematika. Rendahnya prestasi dan motivasi belajar matematika juga disebabkan karena materi pelajaran matematika dirasakan sulit oleh banyak siswa. Hal ini karena

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

56

matematika berkaitan dengan sejumlah konsep yang abstrak dan tersusun dengan kaidah penalaran yang logis. Khususnya di SD Negeri Pasir Wetan Banyumas, prestasi belajar matematika masih relatif rendah. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan nilai EBTANAS matematika dari tahun pelajaran 1999/ 2000 s.d 2004/2005 pada Tabel 1. sebagai berikut : Tabel 1. Data Perkembangan Nilai EBTANAS Matematika SD Negeri Pasir Wetan Tahun 1999/2000 s.d. 2004/2005 No Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata Matematika 1 1999/2000 6,64 2 2000/2001 5,75 3 2001/2002 5,59 4 2002/2003 5,87 5 2003/2004 6,57 6 2004/2005 6,96 Sumber: Dokumen Nilai SD Negeri Pasir Wetan Banyumas Sedangkan perolehan nilai ujian matematika pada Ujian Akhir Sekolah Tahun 2005/2006 dan 2006/2007, disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Sekolah Mata Pelajaran Matematika SD Negeri Pasir Wetan Tahun Pelajaran 2005/2006 dan 2006/2007 Nilai Tahun 2005/2006 Tahun 2006/2007 Tertinggi 10 9,04 Terendah 4,79 4,90 Rata-rata 7,56 7,02 Standar Deviasi 1,40 0,95 Sumber : Dokumen Nilai SD Negeri Pasir Wetan Banyumas Disamping itu, diperoleh juga informasi nilai rata-rata ulangan matematika kelas IV semester II tahun pelajaran 2005/2006 pokok bahasan berhitung sebesar 6,5. Sedangkan taraf serap mata pelajaran matematika kelas IV A dan IV B pada semester genap tahun 2006/2007 disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Taraf Serap Mata Pelajaran Matematika Kelas IVA dan IVB SD Negeri Pasir Wetan Pada Semester Genap Tahun 2006/2007 Taraf Serap (%) Jenis Kemampuan Kelas IVA Kelas IVB Berhitung 67 66 Geometri/Pengukuran 65 63 Sumber : Dokumen Nilai SD Negeri Pasir Wetan Banyumas

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

57

Dari data diatas terlihat bahwa prestasi dan taraf serap matematika masih relatif rendah. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru kelas IV, rendahnya prestasi belajar matematika disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor diantaranya adalah pembelajaran matematika masih berlangsung secara konvensional dimana aktivitas pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Diperoleh informasi pula bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika pokok bahasan bilangan bulat tanpa menggunakan alat peraga, sehingga guru mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep operasi hitung bilangan bulat. Menurut Suherman (1993:272) alat peraga dapat membuat siswa merasa lebih tertarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Disamping itu perhatian siswa dapat lebih terpusat bila menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. Peranan alat peraga dalam pelajaran matematika adalah untuk meletakkan ide-ide dasar yang melandasi sebuah konsep dan dapat memperoleh suatu kesimpulan dari hasil pengamatannya. Menurut Nana Sudjana (1991: 58) model pembelajaran Delikan tepat digunakan untuk mengajarkan materi pelajaran yang sifatnya fakta dan konsep. Aktivitas mental siswa dalam pembelajaran dengan model Delikan adalah mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menyimpulkan dan menerapkan. Model ini menekankan informasi motivasi dengan aktivitas menyimak (dengar), melihat, dan kerja. Menyimak artinya memperhatikan dan nenangkap makna uraian materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Proses lihat adalah aktivitas siswa dalam hal mengamati peragaan guru, mengamati cara kerja, mengamati contoh pemecahan masalah yang dikerjakan oleh guru, dan membaca buku. Proses lihat adalah kelanjutan dari proses dengar agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang dijelaskan guru. Sedangkan proses kerja adalah aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru dalam rangka penerapan atau penggunaan konsep-konsep materi pelajaran. Penggunaan alat peraga balok garis bilangan melalui model pembelajaran Delikan merupakan salah satu upaya dalam mengatasi kesulitan dalam pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat. Pada dasarnya setiap pengukuran tidak ada yang negatif, namun dalam matematika terdapat bilangan bulat negatif yang kadang membuat siswa bingung dalam mengerjakan operasi hitungnya. Menurut Muhsetyo (2005) alat peraga balok garis bilangan dapat membantu siswa dalam memahami konsep operasi hitung bilangan bulat. Dengan demikian penggunaan alat peraga tersebut melalui pembelajaran Delikan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat, sehingga motivasi dan prestasi belajar matematika akan meningkat. Dalam penelitian ini akan diujicobakan pembelajaran Delikan dengan alat peraga balok garis bilangan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap prestasi belajar matematika khususnya pada aspek pemahaman konsep, disamping itu juga akan dianalisis pengaruh pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari aspek motivasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak Depdiknas dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

58

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.Apakah ada pengaruh pembelajaran Delikan dengan alat peraga balok garis bilangan terhadap prestasi belajar matematika? 2.Apakah ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar matematika? 3.Apakah ada interaksi pengaruh pembelajaran Delikan dan motivasi terhadap prestasi belajar matematika. C. METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri Pasir Wetan dan SD Negeri 2 Kecila Kabupaten Banyumas, semester genap tahun pelajaran 2009/2010 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Pasir Wetan dan SD Negeri 2 Kecila Kabupaten Banyumas. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berdasarkan pada kelompok atau kelas. Pada penelitian ini sebagai kelas eksperimen adalah siswa Kelas IV SD Negeri Pasir Wetan dengan perlakuan pembelajaran Delikan dan siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kecila sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena hasil penelitian ini akan menegaskan bagaimana kedudukan hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti. Tujuannya terletak pada penemuan fakta-fakta akibat tentang perbedaan pengaruh pemberian perlakuan pembelajaran Delikan dan Pembelajaran Konvensional terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari Motivasi Siswa yang digolongkan menjadi dua tingkatan, yaitu motivasi rendah dan motivasi tinggi.Untuk mengidentifikasi variabel, perlu dirancang desain penelitian yang berupa desain faktorial 2x2. Penelitian ini menggunakan dua instrumen pokok, yaitu: tes dan angket motivasi siswa pada waktu mengikuti pembelajaran matematika dengan pembelajaran Delikan dan pembelajaran Konvensional. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji anova interaksi dua faktor digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4. Deskripsi Data Nilai Pos tes Berdasarkan Pembelajaran (Delikan dan Konvensional) dan Tingkat Motivasi (Rendah dan Tinggi) Tabel 4. Between-Subjects Factors Hasil Pengujian Anova Interaksi Dua Faktor
metode 1 2 1 2 Value Label Delikan Konvension al Rendah Tinggi N 48 35 41 42

tingkat

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

59

Tabel 5. Tests of Between-Subjects Effects


Type III Sum of Squares a 6458,851 220044,620 6321,879 97,597 54,310 22056,812 267100,000 28515,663

Source Corrected Model Intercept METODE TINGKAT METODE * TINGKAT Error Total Corrected Total

df 3 1 1 1 1 79 83 82

Mean Square 2152,950 220044,620 6321,879 97,597 54,310 279,200

F 7,711 788,125 22,643 ,350 ,195

Sig. ,000 ,000 ,000 ,556 ,660

a. R Squared = ,227 (Adjusted R Squared = ,197)

Berdasarkan Tabel 5 di atas, maka dapat dianalisis hasil pengujian masingmasing hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis I menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika yang disebabkan oleh pembelajaran Delikan dengan pembelajaran Konvensional atau dengan kata lain, ada pengaruh pembelajaran Delikan terhadap prestasi belajar matematika, dimana prestasi belajar matematika dengan pembelajaran Delikan lebih baik dari prestasi belajar matematika dengan pembelajaran konvensional. 2. Hasil pengujian hipotesis II menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika yang disebabkan oleh tingkat motivasi siswa, yaitu Motivasi Rendah dan Motivasi Tinggi, atau dengan kata lain, tidak ada pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika. Berdasarkan data penelitian, terlihat bahwa siswa yang bermotivasi tinggi ada yang memperoleh prestasi belajar matematika rendah. Demikian juga sebaliknya, siswa yang motivasinya rendah ada yang memperoleh prestasi belajar matematika yang tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat motivasi siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. 3. Hasil pengujian hipotesis III menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang signifikan mengenai prestasi belajar matematika yang disebabkan pembelajaran Delikan, Pembelajaran Konvensional, dan Tingkat motivasi siswa. Secara deskriptif terlihat bahwa kelompok siswa dengan motivasi tinggi memiliki ratarata prestasi belajar matematika lebih tinggi dibanding dengan kelompok siswa dengan tingkat motivasi rendah. Demikian juga pada kelas eksperimen (dengan pembelajaran Delikan) memiliki rata-rata prestasi belajar matematika lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (dengan pembelajaran konvensional). D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada pengaruh pembelajaran Delikan terhadap prestasi belajar matematika, dimana pembelajaran Delikan dapat menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional.
PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

60

2. Tidak ada pengaruh tingkat motivasi (Tinggi dan Rendah) terhadap prestasi belajar matematika. 3. Tidak ada interaksi yang signifikan mengenai prestasi belajar matematika yang disebabkan pembelajaran Delikan, Pembelajaran Konvensional, dan Tingkat motivasi siswa. Secara deskriptif terlihat bahwa kelompok siswa dengan motivasi tinggi memiliki rata-rata prestasi belajar matematika lebih tinggi dibanding dengan kelompok siswa dengan tingkat motivasi rendah. Demikian juga pada kelas eksperimen (dengan pembelajaran Delikan) memiliki rata-rata prestasi belajar matematika lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (dengan pembelajaran konvensional). 4. Untuk melaksanakan pembelajaran Delikan diperlukan persiapan yang baik, persiapan tersebut antara lain; perangkat pembelajaran, media, alat peraga, dan sebagainya. 5. Guru diharapkan dapat mencoba model-model PAKEM sesuai dengan kondisi kelas melalui penelitian eksperimen atau penelitian tindakan kelas.

DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 2004. Statistika Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Darhim. 2001. Materi PokokWork Shop Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka. Djaali. 1999. Materi Pelajaran Matematika di SD Terlalu Abstrak dan Rumit. Kompas 6 Mei 1999. Depdiknas. 2007. Dokumen Nilai SD Negeri Pasir Wetan. Banyumas. Depdiknas. 2007. Dokumen Struktur Kurikulum SD Negeri Pasir Wetan. Banyumas. Gagne, R.M. 1989. Principle of Instructional Design. New York: Hall Rinehant and Winston. Merril, M.D. & Reigeluth, C.M. 2000. Education Psychology. New Jersey : Education Technology Publications. Muhsetyo, Gatot. 2005. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Nana Sudjana. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: Penerbit Sinar Baru Pandoyo. 1992. Konsep-Konsep Essensial Pengajaran Matematika. Makalah Seminar Pendidikan Matematika. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

61

Suherman, Erman. 1993. Materi Pokok Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka. Suryadi. 1997. Alat Peraga dan Media Pengajaran Matematika. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud dan Karunia UT. Sukarman, H. 2003. Dasar-Dasar Didaktik Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas dan Penerapannya Dalam

Singgih Santoso. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Indonesia. Gramedia Widiasarana

___________. 2004. Psikologi Pengajaran (Edisi Revisi). Yogyakarta : Media Abadi.

PENGARUH PEMBELAJARAN DELIK TERHADAP...................(Sony Irianto, Karma Iswasta Eka)

You might also like