Professional Documents
Culture Documents
( KOBINAS )
PROFIL
KOPERASI BIOENERGI NASIONAL
( KOBINAS )
I. LATAR BELAKANG
1. Krisis energi yang melanda dunia mengakibatkan beberapa negara
besar termasuk Amerika Serikat mengalami kepanikan dengan krisis
energi ini.
2. Indonesia sebagai negara peng -impor BBM untuk kebutuhan dalam
negeri mengalami pengaruh buruk dengan adanya krisis energi
tersebut.
3. Pengaruh buruk sangat mendasar yang langsung dapat dirasakan ole h
Indonesia antara lain :
a. Pemerintah terpaksa harus menaikan harga BBM;
b. Biaya transportasi, produksi barang dan jasa meningkat;
c. Harga barang kebutuhan rakyat sehari-hari melonjak naik;
d. Angka jumlah kemiskinan rakyat semakin meningkat;
e. Daya beli masyarakat semakin berkurang.
4. Bahwa krisis energi tersebut harus segera diakhiri, dan untuk
mengakhiri krisis tersebut, pemerintah bersama -sama segenap
komponen bangsa harus bangkit menanggulangi krisis energi ini.
5. Konsep bioenergi yang diperkenalkan oleh pemerintah melalui
biodiesel yakni bahan bakar sejenis solar yang menggunakan bahan
baku jarak pagar (jatropha), adalah merupakan solusi cerdas dan
tepat untuk mengatasi krisis energi.
II. TANTANGAN DAN PELUANG
Akta KOBINAS yang dibuat oleh Notaris Mina Ng, SH dibawah No. : 9,
tanggal 25 Juni 2008.
IV. PROFIL KOBINAS
3. PENGURUS.
3.1. Ketua Umum : H. Marthias Dawi, MBA
3.2. Waketum I : Drs. Djamudin, MM
3.3. Waketum II : Iskandar Hadi, SE
3.4. Sekr. Umum : Kostia Permana
3.5. Wasekum : Drs. Acep Muhib, MM
3.6. Bend. Umum : Ir. Mohammad Soleh Hamid
3.7. Wabendum : Drs. Malidu Ahmad
STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI BIOENERGI NASIONAL
RAPAT ANGGOTA
KOBINAS PUSAT
Cluster Cluster
XII. PEMBIAYAAN
Dengan hormat,
PERMOHONAN Sehubungan dengan Kerja -sama KO PERASI BI OENERGI NAS IONAL (KOBINAS)
deng an pihak Investor yang akan memban gun pabr ik Biodiesel di Provinsi
KELOMPOK TANI ........... .......... , maka bersama ini perkenankanlah kami dari Kelompok Tani Jarak
Pagar (Jatropha Curcas) :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
(sesuai daftar terlampir adalah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari permohonan ini), ingin m engajukan permohonan kepada KOBINAS agar
dapat diterima sebagai Kelompok Tani Binaan .
Selanjutnya agar dapat memperoleh kepastian dari KOBINAS dan pendapatan
peng hasilan Kelompok Tani sendiri, maka kami telah bersepakat setuju dan
berjanji :
1. Bersedia untuk menanam Jarak sesuai petunjuk/penyuluhan KOBINAS
pada lahan yang telah diperuntukkan atas nama masing -masing .
2. Menjual seluruh hasil biji jarak yang kami tanam kepada KOBINAS.
3. Berjanji tidak aka n menjual kepada oknum -oknum lain seperti Peng -ijon,
Tengku lak -Tengkulak, dan Makelar lainnya.
4. Harga yang kami tetapkan per Kg biji jarak yang telah dikupas adalah
sebesar Rp.1.000. - (seribu rupiah) franko Sektor KOBINAS setempat.
5. Apabila h arga diatas ternyata lebih rendah dari harga yang ditetapkan
Pemerintah, maka harga yang berlaku adalah harga yang ditetapkan oleh
Pemerintah .
6. Apabila terjadi pelanggaran dari kesepakatan persetujuan dan janji kami,
maka kami bersedia menerima sangsi yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah setempat atas dasar besarnya bentuk pelanggaran yang dimaksud.
7. Bersedia mengembalikan pinjaman sesuai dengan RDKK yang akan
dikurangi dari hasil penjualan .
Demikian hal ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasi h.
Hormat kami,
Catatan :
1. Atas permohonan ini tidak dikenakan biaya apapun k ecuali atas beban Materai .
2. Permohonan ini disetujui/tidak disetjui , setelah adanya jawaban tertulis dari K OBINAS
kepada Ketua Kelompok Tani masing -masing dan telah dilegalisir oleh PEMDA kabupaten
setempat .
3. Permohonan ini terdiri dari 3 (t iga) rangkap , asli untuk KOBINAS Pusat, copynya untuk
PEMDA dan pertinggal.
DAFTAR KELOMPOK TANI :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
LAMPIRAN No:
N A M A KTP No. SKT/SERTIPIKAT TANDA TANGAN
Urut
NOMOR
PERMOHONAN
KELOMPOK TANI
KETERSEDIAAN LAHAN PERKEBUNAN JATROPHA
YANG BISA DISURVEY SAAT INI
DI PROVINSI JAMBI
• 55.000 HEKTAR
DI KABUPATEN KERINCI
• 25.000 HEKTAR
DI KABUPATEN SAROLANGUN
• 20.000 HEKTAR
DI KABUPATEN MERANGEN
DISULAWESI SELATAN
• 120.000 HEKTAR
DI LUWU RAYA