You are on page 1of 16

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOPOLITIK INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : SRI HARINI DWIYATMI, SH. M.S.


KELOMPOK 15 :

NIKOLAS HARYO WISNUTOMO BRAMANDIA GILANGLAKSANA ADAM GUNAWAN SETIYANA

(212010059) (212010077) (292011006)

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


2011

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Geopolitik Indonesia

Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan Geopolitik Indonesia. Nilai-nilai tersebut adalah:


1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan

menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing. 2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan. 3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

Aspek Sosial Budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

B. Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan Geopolitik di Indonesia.

C. Tujuan 1. Memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Bagaimana bangsa Indonesia memaknai dan turut ambil bagian dalam penerapan Geopolitik yang sudah ada saat ini.

D. Batasan Masalah Pada makalah ini hanya dijelaskan penerapan Geopolitik Di Indonesia.

BAB II Pembahasan A. Geopolitik Secara Umum Geopolitik, berasal dari bahasa Yunani (Geo / Earth / Bumi) dan

(Politik / Politics / Politik ) dalam arti luas, adalah teori dalam

Hubungan Internasional dan menggambarkan hubungan antara politik dan wilayah. Penggunaan istilah Geopolitik pada awalnya hanya pada ruang lingkup akademis dan diterapkan terutama untuk dampak geografi pada politik, tetapi

pemakaiannya telah berkembang selama abad yang lalu untuk mencakup konotasi yang lebih luas.

Ada

beberapa

pemikir

yang

berkontribusi

dalam

penciptaan

dan

perkembangannya:

1. F. Ratzel dengan gagasannya yang biasa disebut teori ruang (lebensraum),

"bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang primitif". Ajarannya mengatakan bahwa dalam hal tertentu pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup.

2. Rudolf Kjellen dengan Teori Kekuatan yang mengatakan bahwa "negara

adalah kesatuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas. Negara yang dijelaskan mirip sebagai organisme, yang tunduk dan juga melaksanakan hukum alam. Jadi negara kuat akan berpotensi mengambil alih negara lemah, dan negara lemah akan menganggap negara kuat sebagai ancaman.

3. Karl Haushofer dengan Teori Pan Region, berpendapat bahwa pada

hakikatnya dunia dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh negara unggul. Terlihat bahwa beliau menitikberatkan pada soal-soal strategis perbatasan. Dan Geopolitik menjadi landasan bagi tindakan politik untuk mendapatkan ruang hidup. Isi teori Pan Regional adalah:

Lebensraum (ruang hidup) yang cukup. Autarki (swasembada). Dunia dibagi empat Pan Region, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan

Rusia India, dan Pan Eropa Afrika.

Ada juga para pemikir yang memikirkan konsep kekuatan suatu negara. Para ahli tersebut adalah: 1. Sir Halford Mackinder Menggagas Teori Kekuatan Darat yang berbunyi, "Siapa pun yang menguasai Heartland maka ia akan menguasai World Island". Selanjutnya siapa yang menguasai World Island akan menguasai dunia. Yang dimaksud dengan heartland (daerah jantung) adalah Asia dan Eropa, sedang world island (pulau dunia) adalah Eropa, Asia dan Afrika. Contohnya adalah Inggris menguasai daerah di beberapa benua.

2. Sir Walter Raleigh dan Alfred T. Mahan Keduanya menganut Teori Kekuatan Maritim, teori mereka berbunyi:

Sir Walter Raleigh mengatakan "siapa yang menguasai laut akan Alfred T. Mahan mengatakan "Laut untuk kehidupan, sumber daya

menguasai perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia". alam banyak terdapat di laut. Oleh karena itu, harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya". Contoh: Portugis, Belanda. 3. W. Mitchel, A. Sarversky, Giulio Douhet, dan J. F. C. Fuller Penggagas Teori Kekuatan Udara, yang menjelaskan bahwa kekuatan udara dapat menangkal serangan dari darat maupun laut, memiliki kemampuan melumpuhkan lawan di kandang sendiri, dan sebagai penentu kemenangan akhir. Contoh: Jerman dan Jepang Pada prinsipnya Indonesia menganut konsep ketahanan nasional bukan konsep kekuatan. Konsep kekuatan diperlukan pada masa sebelum perdamaian,

yaitu pada masa penjajahan. Dalam konsep ketahanan nasional dikenal adanya gangguan, ancama, hambatan, dan tantangan. Di mana ancaman diketahui, pada bagian tersebut diperkuat kekuatannya.
B. Wilayah Sebagai Ruang Hidup

Wilayah berperan penting dalam perkembangan negara, dan menjadi salah satu unsur pembentuknya. Interaksi antara wilayah dengan manusia melahirkan aktifitas-aktifitas sosial budaya. Ruang gerak suatu bangsa membutuhkan wilayah sebagai subyeknya. Politik ekspansi terjadi bila ruang lingkup dan sumber daya yang disediakan oleh wilayah tidak mencukupi untuk kelangsungan hidup negara. Ini dibenarkan oleh Inggris, Belanda, Jepang, dan terbentuknya pengelompokan seperti Pan German (German Raya), Pan Amerikana (Amerika Raya), Pan Asia (Jepang). Politik Ekspansi menemukan apinya setelah dipantik oleh pemikiran para ahli yang mengemukakan konsep ketahanan negara. Poin-poin yang dibahas adalah mempertahankan kekuasaan, perang, stabilitas politik, dan ekonomi. Beberapa diantaranya adalah: 1. Machiavelli (abad 17) Pandangannya tertuang dalam bukunya Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik di masa itu. Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan, kekuasaan dimana dilakukan tertulis, dengan Dalam merebut atau mempertahankan cara. Termasuk menghalalkan segala

diantaranya politik adu domba, dsb. 2. Napoleon Bonaparte

Pandangannya adalah, Bahwa perang di masa depan merupakan perang total yang menggerakkan seluruh potensi nasional. Maka dari itu bukan

hanya tentara saja, tapi kemajuan iptek untuk efisiensi dan efektifitas perang, dan logistik, juga kekuatan hankam. 3. Clausewitz (Abad 18) Perang adalah sah-sah saja dilakukan untuk mencapai tujuan nasional. 4. Feurbach dan Hegel Feurbach dengan paham Materialismenya dan Hegel dengan teori Dialektik Hegel memunculkan dua aliran besar yaitu Komunisme dan Kapitalisme di barat. Paham Kapitalisme pada waktu itu sangat erat dengan praktek kolonialisme imperialisme. 5. Lenin (Abad 19) Mengemukakan teori yaitu perang merupakan kelanjutan politik dengan cara kekerasan. 6. Lucian W. P. dan Sidney Pandangannya yaitu bahwa kemantapan suatu sistem politik dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar pada budaya politik bangsa yang bersangkutan. Pada saat ini, pengutamaan tujuan suatu negara bukan lagi ekspansi namun kesejahteraan dunia dan pengembangan dalam negeri negara itu sendiri. Oleh karena itu, orientasi oenerapan geopolitik lebih digunakan untuk menerapkan batas-batas wilayah.

C. GEOPOLITIK INDONESIA Istilah Geopolitik di Indonesia mulai populer ketika Soekarno dalam pidato 1 Juni 1945 menegaskan tentang konsep bangsa dengan menyitir tiga teori yaitu, yang pertama adalah teori Ernest Renan, yang menyatakan bahwa syarat bangsa adalah le desir d etre ensemble, yaitu kehendak akan bersatu. Menurut teori ini yang menjadi bangsa yaitu satu persekutuan manusia yang mau

bersatu, yang merasa dirinya bersatu. Kedua, teori Otto Bauer, di dalam bukunya Die Nationalitatenfrage, yang menyatakan Was ist eine Nation dan jawabannya ialah Eine Nation ist eine aus Schiksalgemeinschaft erwachsene Character-gemeinschaft. Otto Bauer mengatakan bangsa adalah satu persatuan perangai yang timbul karena kehidupan bersama itu telah dijalani secara turun temurun sehingga timbul cara-cara hidup yang sama. Ketiga dari teori Geopolitik, yaitu teori yang menghubungkan antara wilayah dengan kekuasaan (bumi dan politik). Menurut teori Geopolitik bangsa adalah sekumpulan orang yang tinggal dan terikat didalam wilayah tertentu. (kesatuan antara orang dengan tempat). Dari semua itu kita dapat memahami Sumpah Pemuda, yang salah satu bunyinya yaitu Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Dari situ dapat dipahami akan keberadaan ide Persatuan Indonesia yang menjadi bagian dari Pancasila. Dengan demikian konsep bangsa Indonesia terbentuk oleh adanya keinginan untuk bersatu, keinginan untuk hidup bersama sebagai satu bangsa yang besar dan dalam arti yang luas nyang mencakup seluruh tanah air. 1. Indonesia: Negara Kepulauan yang Berciri Nusantara Pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV yang berbunyi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan yang berciri Nusantara. Suatu bangsa yang telah menegara ada naluri dalam untuk menyelenggarakan kehidupannya disatu pihak

melangsungkan kehidupannya dan dilain pihak ada masalah yang harus dihadapi baik yang disebabkan oleh lingkungan strategis disekitarnya maupun masalah yang muncul dari diri bangsa sendiri, oleh karena itu perlu suatu konsep yang berupa wawasan nasional untuk jadi pedoman. Wawasan Nasional dimaknai sebagai cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasional dan aspirasiaspirasinya dalam rangka mencapai tujuan dan cita-citanya. Tiga faktor penentu utama yang patut diperhitungkan untuk mewujudkan aspirasi dan cita-cita bangsa : Wilayah (geografi: ruang/space) dimana bangsa itu ada Manusianya (jiwa, semangat dan tekad atau spirit) Lingkungan sekitarnya

2. Penggunaan Istilah Geopolitik Indonesia dalam Konteks Wawasan Nusantara Bangsa Indonesia tidak mengembangkan geopolitiknya berdasarkan wawasan kekuatan, tetapi berdasarkan wawasan nusantara. Wawasan nusantara merupakan wawasan nasional bangsa Indonesia yang merupakan wawasan nasional bangsa Indonesia (Persatuan Indonesia). yang merupakan aktualisasi dari falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila khususnya sila yang ketiga Selain didasarkan wawasan nusantara sebagai aktualisasi dari falsafah Pancasila, pelaksanaan geopolitik Indonesia tetap berada dalam bingkai nilai dasar sebagaimana yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu semangat menghormati hak kemerdekaan bangsa menolak penjajahan karena penjajahan tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan dan keadilan.

3. Wawasan Nusantara Sebagai Implementasi Ide Persatuan Yang menjadi persoalan setelah Indonesia berdiri sebagai Negara (kesatuan) yang merdeka adalah klaim Persatuan Indonesia (spirit bangsa yang satu dan tanah air yang satu sebagaimana yang inheren dalam teori geopolitik) belum memadai karena diantara pulau-pulau Indonesia masih ada laut bebas. Keberadaan laut bebas diantara pulau-pulau ini disebabkan oleh Ordonansi 1939 yang disebut Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonanzie (TZMKO) 1939 yang mengatur tentang laut territorial sepanjang 3 mil. Keberadaan TZMKO 1939 sebagai warisan hukum kolonial dirasakan tidak menjamin keutuhan dan kesatuan Indonesia mengingat karakter wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut dan selat. Atas pertimbangan itulah maka tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan Deklarasi Djuanda.

4. Langkah Awal Proses Penyatuan Wilayah Indonesia

a. Deklarasi Djuanda Berikut bunyi Deklarasi Djuanda berdasarkan pertimbangan-pertimbangan maka pemerintah menyatakan bahwa segala perairan disekitar dan diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian yang wajar daripada wilayah daratan negara Indonesia dengan demikian bagian dari perairan pedalaman atau nasioanal berada dibawah kedaulatan mutlak negara Indonesia. Lalu lintas dalam di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing dijamin selama tidak bertentangan dengan /mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.. b. Pengukuhan Mengenai Pembulatan Wilayah melalui Undang-Undang Deklarasi Djuanda ditindaklanjuti dengan pengukuhan dalam UndangUndang No 4 / Prp th 1960 tentang perairan Indonesia yang berisi: 1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia

2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut 3. Perairan Pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis dasar. Penentuan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Alasan-alasan penentuan ZEE : a. b. c. Persediaan ikan yang semakin terbatas Kebutuhan akan Pembangunan Nasional ZEE merupakan Rezim Hukum Internasional

ZEE ini diumumkan pada 21 Maret 1980 dengan lebar 200 mil dihitung dari garis datar laut wilayah Indonesia. Melalui perjuangan panjang diterima oleh Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York tanggal 30 April 1982 yaitu menerima UNCLOS (The United Nation Convention on The Law of The Sea). Ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaika oleh 117 negara termasuk Indonesia.

Keunikan Wilayah Indonesia -Indonesia bercirikan negara kepulauan (Archipelago state) dengan jumlah 17.508 pulau. -Indonesia negara maritim dengan luas laut 3,166 juta km,luas daratan 2,027 juta km. -Indonesia terletak diantara 2 benua dan 2 samudra (benua asia-australia dan samudra indonesia dan pasifik). -Indonesia dilalui garis katulistiwa,beriklim tropis dengan 2 musim Iindonesia menjadi pertemuan 2 jalur pegunungan yaitu mediterania dan sirkum pasifik. -Berada pada 6 derajat LU-11 derajat LS dan 95 derajat BT-141 derajat BT. -Indonesia dengan wilayahnya yang subur,kaya flora-fauna,dan sumber daya alam. -Memiliki etnik yang beragam. -Memiliki jumlah penduduk yang besar(pada tahun 2002 sekitar 220 juta)

5. Tujuan wawasan nusantara Tujuan wawasan nusantara adalah untuk mewujudkan ketahanan nasional,yaitu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan membahayakan dalam menghadapi dan ancaman,gangguan,hambatan mengejar cita-cita dan serta tantangan dari dalam maupun dari luar,baik secara langsung yang dapat integritas perjuangan kelangsungan hidup bangsa. Tujuan keluar yaitu untuk ikut mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia, sedangkan kedalam:hendak mewujudkan kesatuan di bidang politik,ekonomi,sosial-budaya dan hankam.

6. Manfaat wawasan nusantara Manfaat yang di kemukakan oleh Winarno (2006) adalah sebagai berikut:

a.Diterima dan di akuinya konsepsi nusantara di forum internasional. b.Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. c.Keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa. d.Menjadi salah satu sarana integrasi nasional. 7. Implikasi persoalan yang timbul: a.Persoalan garis batas/wilayah indonesia dengan negara lain yaitu batas darat,laut,dan udara.contoh: indonesia dengan malaysia (mengenai Sipadan dan Ligitan serta kasus Ambalat). b.Masuknya pihak luar ke dalam wilayah Yuridiksi indinesia yang tidak terkendali dan terawasi.contoh: masuknya nelayan asing ke wilayah perairan indonesia,kasus perampokan di laut,dan melintasnya pesawat perang negara lain di wilayah udara indonesia.

D. Politik otonomi di daerah Hakikat otonomi daerah pengurusan,atau merupakan adalah berkenaan dengan pengaturan dan prose demokratisasi pemeritahan dengan

keterlibatan langsung masyarakat melalui pendekatan lembaga perwakilan sebagai personifikasi.Otonomi daerah sebagai wujud politik artinya sebagai hasil kebijakan karena UUD 1945 Pasal 18 menyatakan bahwa negara indonesia menganut negara kesatuan dengan sistem Desentralisasi.Otonomi daerah dasarnya adalah UU yang di era reformasi di mulai dengan UU No:22 tahun 1999 kemudian di refisi dengan UU No:32 tahun 2004. Otonomi daerah sebagai wujud strategi nasional karena otonomi daerah di harapkan (kebijakan nusantara. Otonomi daerah yang harus di perhatikan sebagai berikut: dapt memper cepat terwujudnya rakyat juga kesejahteraan suatu tantangan rakyat di daerah.mewujudkan kesejahteraan adalah sebagai putusan politik

nasional).otonomi

daerah

wawasan

a.Pelaksanaan otonomi daerah harus dikawal supaya tetap dalam track yang benar tidak menimbulkan semangat kedaerahan yang sempit. b.Pembuatan perda-perda tidak boleh bertentangan dengan UU otonomi daerah dan UUD 45 serta semangat persatuan dan kesatuan. c.Menghadapi tantangan otonomi daerah yang menyangkut birokrasi.

BAB III KESIMPULAN

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus

sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional. 2. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.

3. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat

korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulaupulau terluar dan pulau kosong.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyatmi, Sri Harini, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Widya Sari Press, Salatiga Wikipedia.com

Google.com

You might also like