Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Liz Highleyman, hivandhepatitis.com, 21 Oktober 2008 Penggunaan terapi antiretroviral (ART) sebagai profilaksis selama kehamilan telah mengurangi risiko penularan HIV dari ibu-ke-bayi (MTCT) secara bermakna. Secara keseluruhan penelitian menunjukkan bahwa manfaat profilaksis melampaui risikonya, tetapi tetap bermasalah terhadap dampak jangka panjang pada pajanan sebelum kelahiran.
Kanker dan toksisitas jangka panjang pada anak yang terpajan pada ARV sebelum kelahiran
Hasil Pajanan ART dalam kandungan dikaitkan dengan peningkatan risiko neutropenia (jumlah neutrofil rendah) pada bayi sampai dengan usia satu bulan. 21,7% bayi yang terpajan ART mengembangkan neutropenia dibandingkan dengan 5,5% bayi yang hanya terpajan pada AZT saja (p < 0,01). Namun neutropenia tidak lagi dikaitkan dengan pajanan ART sebelum kelahiran setelah usia satu bulan. Pajanan ART setelah kelahiran tidak dikaitkan dengan toksisitas darah atau hati. Toksisitas darah adalah tidak bergejala secara klinis pada seluruh bayi kecuali satu. Pajanan ART yang dipakai ibu selama kehamilan mungkin meningkatkan risiko neutropenia pada bayi, khususnya di antara bayi yang disusui, tetapi makna temuan tersebut secara klinis belum pasti, para peneliti menyimpulkan. Ketiadaan hubungan antara pajanan ART melalui menyusui dan toksisitas jangka panjang pada bayi melegakan tetapi patut diteliti dalam kohort yang lebih besar.
Fungsi mitokondria
Dalam sebuah penelitian baru lain, Helene Cote dari Universitas British Columbia dan rekan mengamati dampak ART sebelum kelahiran terhadap fungsi mitokondria pada bayi. Toksisitas mitokondria diketahui sebagai efek samping dari NRTI tertentu dan dapat mengakibatkan bentuk perubahan misalnya lipoatrofi dan kerusakan hati. Hasil temuan tersebut diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases edisi 15 September 2008. Para peneliti membandingkan tingkat DNA mitokondria (mtDNA) dalam darah dan bentuk genetik mtDNA (mtRNA) pada bayi terpajan ART tetapi tidak terinfeksi HIV, yang lahir dari ibu terinfeksi HIV, membandingkannya dengan tingkat mtDNA dan mtRNA bayi dalam kelompok kontrol yang lahir dari ibu yang HIV-negatif. Contoh darah diambil pada berbagai titik waktu sejak lahir hingga delapan bulan. Hasil Tingkat mtDNA waktu kelahiran lebih tinggi pada bayi terpajan ARV dibandingkan bayi dalam kelompok kontrol, walaupun perbedaannya tidak mencapai angka yang bermakna secara statistik (p = 0,07 pada contoh yang diambil pada hari 0-3 setelah kelahiran). Tingkat mtDNA pada bayi terpajan ARV terus meningkat selama masa penggunaan profilaksis AZT pascakelahiran, dari usia empat hari hingga enam minggu (p = 0,001). Tingkat mtDNA tetap lebih tinggi secara bermakna dibandingkan tingkat yang diamati pada bayi dalam kelompok kontrol hingga akhir penelitian. Sebaliknya tingkat mtRNA waktu kelahiran lebih rendah pada bayi yang terpajan ARV dibandingkan bayi dalam kelompok kontrol (p = 0,03). Namun tingkat mtRNA selanjutnya tidak berbeda secara statistik. Berdasarkan temuan tersebut para penulis penelitian menulis, Apabila bayi dalam kelompok kontrol dan pada bayi terpajan ARV dibandingkan, tingkat mtDNA meningkat tetapi tingkat mtRNA menurun pada bayi terpajan ARV. Perbedaan tersebut tetap ada setelah AZT dihentikan, memberi kesan bahwa perubahan tingkat mtDNA dan mtRNA terjadi selama dan setelah pajanan ART, mereka menambahkan. Perubahan tersebut mungkin dampak ARV terhadap mitokondria. Makna secara klinis dan dampak jangka panjang perubahan tersebut harus diteliti. Ringkasan: Cancer and Long-term Toxicities in Children Exposed to Antiretroviral Drugs before Birth
Sumber: V Benhammou, J Warszawski, S Bellec, and others. Incidence of cancer in children perinatally exposed to nucleoside reverse transcriptase inhibitors. AIDS 22(16): 2165-2177. October 18, 2008. (Abstract). WH Bae, C Wester, LM Smeaton, and others. Hematologic and hepatic toxicities associated with antenatal and postnatal exposure to maternal highly active antiretroviral therapy among infants. AIDS 22(13): 1633-1640. August 20, 2008. (Abstract). HCF Cote, J Raboud, A Bitnun, and others. Perinatal exposure to antiretroviral therapy is associated with increased blood mitochondrial DNA levels and decreased mitochondrial gene expression in infants. Journal of Infectious Diseases 198(6): 851-859. September 15, 2008. (Abstract).