You are on page 1of 15

Mengusulkan: Program Kreativitas Mahasiswa TELENURSING Sebagai Kolaborasi yang efektif antara Rumah Sakit dengan panti wreda

DALAM MEMENUHI KESEHATAN DI PANTI WREDA Bidang Kegiatan: PKM Gagasan Tertulis

Pengusul : Ema Maulina G2B009072 Angkatan 2009

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT (Pilih salah satu) : : : : : : : : orang : : : __________, ______________ Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/Departemen/ Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa (__________________________) NIP. Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi, (__________________________) NIP. Ketua Pelaksana Kegiatan (_________________________) NIM. Dosen Pendamping

(_________________________) NIP.

ii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul TELENURSING Sebagai Kolaborasi yang efektif antara Unit pelayanan kesehatan dengan panti wreda DALAM MEMENUHI KESEHATAN DI PANTI WREDA. Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Meidiana Dwidiyanti S.Kp.,M.Sc., Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang sangat besar sekali dorongan beliau kepada mahasiswanya agar berkarya dan menulis.
2. Agus

Santoso, S.Kp.,M.Kep dosen pembimbing kami yang senantiasa mendampingi dan memberikan bimbingan pada penyusun dalam menyelesaikan karya tulis ini

3. Teman-teman mahasiswa PSIK angkatan 2009 yang telah banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ini. 4. Serta pihak-pihak lain yang terkait, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karya tulis ini terdapat banyak kekurangan, karena penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan kualitas karya tulis ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi semua pihak.

Semarang , September 2011

Penulis

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................. i Lembar Pengesahan ............................................................. ii Kata Pengantar ........................................................... iii Daftar Isi ............................................................ iv Daftar Lampiran ............................................................. v Ringkasan .............................................................. 1 Pendahuluan Latar belakang ............................................................. 2 Tujuan ..............................................................3 Manfaat . ..............................................................3 Gagasan Kondisi ..............................................................4 Solusi ..............................................................4 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian...............................................................5 Pihak yang Dipertimbangkan ............................................................. 5 Langkah-Langkah Strategi yang Dilakukan .......................................... 5 Kesimpulan Gagasan yang Diajukan ............................................................7 Taknik Implementasikan yang Akan Dilakukan........................................7 Prediksi yang Akan Diperoleh (Manfaat dan dampak gagasan) ...............7 Daftar Pustaka Lampiran

iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing ............................... 8 Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis ....................................................... 8

TELENURSING Sebagai Kolaborasi yang efektif antara Rumah Sakit dengan panti wreda DALAM MEMENUHI KESEHATAN DI PANTI WREDA Ema Maulina Universitas Diponegoro RINGKASAN Kesehatan merupakan kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme organisme, sering implisit manusia (medicine, 2009/10/11). Peningkatan populasi orang lanjut usia diikuti pula berbagai persoalan-persoalan bagi orang lanjut usia itu sendiri. Penurunan kondisi fisik dan psikis, menurunnya penghasilan akibat pensiun, kesepian akibat ditinggal oleh pasangan atau teman seusia dan lain-lain. Salah satu dari berbagai persoalan orang lanjut usia, pemerintah dalam hal ini mengupayakan suatu wadah atau sarana untuk menampung orang lanjut usia dalam satu institusi yang disebut Panti Werdha. Tercatat bahwa ada 38 lansia yang tinggal di panti wreda yaitu dipanti wreda harapan ibu,ngaliyan, dan hanya terdapat 6 caregiver yang mengasuh para lansia ,di panti tersebut juga tidak terdapat tenaga kesehatan sehingga pelayanan kesehatan dipanti tersebut kurang maksimal dalam memenuhi masalah kesehatan di panti wreda tersebut. Panti wreda harapan ibu terletak dikota semarang, merupakan panti wreda swasta,dana yang didapat dari kota semarang. Para lansia dipanti wreda tersebut didapat dari mendaftar dan razia lansia yang terlantar yang ada dikota semarang yang kemudian ditampung dipanti wreda tersebut.Panti wreda harapan ibu yang hanya memiliki 6 caregiver yang mengurusi kondisi lansia, padahal masalah yang sering muncul pada lansia yaitu masalah kesehatannya, sedangkan 6 caregiver yang harus mengurusi 38 lansia tidak cukup untuk memenuhi semua lansia yang berada dipanti wreda tersebut. Terbatasnya caregiver membuat panti wreda kewalahan dalam mengurusi satu per satu lansia sehingga muncul masalah kesehatan dipanti wreda tersebut. Total 38 lansia 50% lansia mengalami gangguan sendi, 10 %mengalami psikogeriatric depresi,dimensia, isolasi sosial). Potensi yang terjadi pada 1 orang lansia bahwa 100% mengalami lebih dari satu masalah kesehatan. Dalam hal tersebut, maka diperlukan peran rumah sakit kepada panti wreda dalam memenuhi masalah kesehatan yang dialami lansia dipanti wreda tersebut dengan cara menjalin kolaborasi terlebih dahulu dan kemudian kolaborasi yang digunakan berupa telenursing. Rumah Sakit menjalin kerjasama dengan panti wreda kolaborasi tersebut berupa telenursing untuk tempat berkonsultasi masalah kesehatan.Telenursing ini berupa mengirimkan modul tentang kesehatan, CD tentang kesehatan yang diserahkan ke panti wreda oleh pihak rumah sakit, kemudian pihak panti wreda mempelajari modul kesehatan yang diberikan kepada rumah sakit, jika mereka belum mengerti , mereka bisa menelpon ke pihak rumah sakit untuk menanyakan hal yang belum dimengerti sehingga dapat memandirikan pihak panti wreda dalam menangani masalah kesehatan pada lansia.

vi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme organisme, sering implisit manusia (medicine, 2009/10/11). Sekarang ini Indonesia menempati peringkat keempat dunia dengan penduduk orang berusia lanjut terbanyak di Dunia dibawah Cina, India, dan Amerika Serikat. Data dari BPS penduduk orang lanjut usia (60 tahun keatas) cenderung meningkat. Jumlah penduduk orang lanjut usia di Indonesia tahun 2000 adalah 17.767.709 orang atau 7.97 % dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2010 Diprediksikan jumlah orang lanjut usia meningkat menjadi 9,58 % dan pada tahun 2020 sebesar 11,20 %. Peningkatan populasi orang lanjut usia diikuti pula berbagai persoalanpersoalan bagi orang lanjut usia itu sendiri. Penurunan kondisi fisik dan psikis, menurunnya penghasilan akibat pensiun, kesepian akibat ditinggal oleh pasangan atau teman seusia dan lain-lain. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu perhatian besar dan penanganan khusus bagi orang lanjut usia tersebut. Salah satu upaya mengatasi dari berbagai persoalan orang lanjut usia, pemerintah dalam hal ini mengupayakan suatu wadah atau sarana untuk menampung orang lanjut usia dalam satu institusi yang disebut Panti Werdha. Pada awalnya institusi ini dimaksudkan untuk menampung orang lanjut usia yang miskin dan terlantar untuk diberikan fasilitas yang layak mulai dari kebutuhan makan minum sampai kebutuhan aktualisasi. Namun lambat laun dirasakan bahwa yang membutuhkan pelayanan kesejahteraan lanjut usia yang berbasis panti tidak hanya bagi mereka yang miskin dan terlantar saja, tetapi orang yang berkecukupan dan mapan pun membutuhkannya (subhankadir, 2007/08/20). Panti wreda merupakan tempat di mana tempat berkumpulnya orang-orang lanjut usia yang baik secara sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala keperluannya. Tercatat bahwa ada 38 lansia yang tinggal dipanti wreda yaitu dipanti wreda harapan ibu,ngaliyan, dan hanya terdapat 6 caregiver yang mengasuh para lansia ,dipanti tersebut juga tidak terdapat tenaga kesehatan sehingga pelayanan kesehatan dipanti tersebut kurang maksimal dalam memenuhi masalah kesehatan dipanti wreda tersebut. Panti wreda harapan ibu terletak dikota semarang, merupakan panti wreda swasta,dana yang didapat dari kota semarang. Para lansia dipanti wreda tersebut didapat dari mendaftar dan razia lansia yang terlantar yang ada dikota semarang yang kemudian ditampung dipanti wreda tersebut.Panti wreda harapan ibu yang hanya memiliki 6 caregiver yang mengurusi kondisi lansia, padahal masalah yang sering muncul pada lansia yaitu masalah kesehatannya. Dengan 6 caregiver yang harus mengurusi 38 lansia tidak cukup untuk memenuhi semua lansia yang berada dipanti wreda tersebut. Terbatasnya caregiver membuat panti wreda kewalahan dalam mengurusi satu per satu lansia sehingga muncul masalah kesehatan dipanti wreda tersebut. Dari total 38 lansia 50% lansia mengalami gangguan sendi, 10% mengalami psikogeriatric depresi,dimensia, isolasi sosial). Potensi yang terjadi bahwa 1 orang lansia 100%
vii

mengalami lebih dari satu masalah kesehatan. Dalam hal tersebut, maka diperlukan peran unit pelayanan kepada panti wreda dalam memenuhi masalah kesehatan yang dialami lansia dipanti wreda tersebut dengan cara menjalin kolaborasi terlebih dahulu dan kolaborasi yang digunakan berupa telenursing, tempat berkonsultasi masalah kesehatan sehingga unit pelayanan dapat bermanfaat lebih bagi panti wreda tersebut bukan hanya dalam pemberian obat saja tapi pemberian perawatan lansia jangka panjang. B. Tujuan 1. Untuk memberikan solusi atau alternatif pemecahan masalah panti wreda dalam menangani masalah kesehatan lansia di panti wreda 2. Menjalin kemitraan antara unit pelayanan kesehatan dengan panti wreda 3. Untuk mewujudkan Indonesia Sehat C. Manfaat 1. Manfaat bagi mahasiswa a. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu permasalahan. b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menentukan sebuah solusi terhadap permasalahan yang terjadi yaitu dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dalam memberikan asuhan dipanti wreda. 2. Manfaat bagi masyarakat Untuk memberikan solusi cara praktis, murah dan dapat di jangkau dari kalangan manapun.

viii

GAGASAN A. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negatif dan keliru, dimana lansia dianggap sebagai beban keluarga maupun masyarakat sekitarnya. Hal ini muncul persepsi tentang hidup lansia yang sangat tergantung dengan oramg lain. Persepsi itulah yang membuat beban keluarga, sehinga mereka dititipkan ke panti-panti wreda. Panti wreda memang tempat yang paling cocok untuk para lansia yang ditinggalkan para keluarga. Permasalahan itu tidak begitu saja akan selesai, karena panti wreda masih membutuhkan para caregiver untuk merawat para lansia, belum tentu para caregiver mampu menangani masalah kesehatan para lansia. Hal ini membuat tingkat kesehatan para lansia semakin meningkat yang mengharuskan mereka untuk diperiksakan ke Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan yang sehari-harinya melakukan kontak dengan pasien. Setiap hari rumah sakit menerima pasien dengna berbagai keluhan. Pelayanan yangh ada terkadang tidak semuanyabisa terpenuhi dengan baik, sehingga Rumah Sakit belum bisa menjangkau semua pasien untuk ditangani sekaligus.
B. Solusi yang Pernah Di tawarkan Sebelumnya Untuk Memperbaiki Keadaan

Pencetus Gagasan. Solusi yang pernah di tawarkan adalah dalam rangka mendukung pencapaian Indonesia Sehat 2010, Departemen Kesehatan sudah lama menyusun Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Indonesia sehat 2010 akan tercapai dengan baik apabila di dukung oleh tersedianya data dan informasi yang akurat serta disajikan secara cepat dan tepat waktu. Dengan kata lain, pencapaian Indonesia Sehat 2010 memerlukan dukungan informasi yang dapat diandalkan (Boy, 2007).. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.Terutama dibidang Keperawatan bagian integral dari pelayanan kesehatan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehatan. Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 54 juta orang dengan pertumbuhan 20%. Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet diikuti pula perkembangan. dalam dunia kesehatan dan keperawatan, maka saat ini telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi alternative dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Keuntungan telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat terutama di negara maju, mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. Telenursing telah lama diaplikasikan di
ix

Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Peningkatan kebutuhan perawat homecare dalam 7 tahun mendatang terdapat 36% di Amerika Serikat yang di tanggulangi oleh telenursing, sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah dilaporkan memerlukan tekhnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi eropa memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan telenursing c. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan. Gagasan ini bisa dilakukan dengan baik jika antara rumah sakit dengan panti wreda dapat berkolaborasi dengan baik sesuai visi dan misi yang mereka tanamkan, sehingga peningkatan masalah kesehatan pada lansia dapat menurun setiap tahunnya untuk menuju Indonesia sehat pada tahun selanjutnya. d. Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-Masingnya. 1. Rumah Sakit Pihak Rumah sakit melakukan gagasan ini, memberikan pengetahuan, mengawasi, dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan. 2. Panti Wreda Pihak panti wreda ikut melaksanakan gagasan ini. 3. Perawat Perawat sebagai pelaksana dan ikut serta dalam gagasan ini 4. Caregiver Panti Wreda Caregiver sebagai penerima gagasan ini. 5. Masyarakat Masyarakat sebagai pendukung gagasan ini e. Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan Untuk Mengimplementasikan Gagasan Sehingga Tujuan atau Perbaikan yang Diharapkan Dapat Tercapai. 1. Menjalin koordinasi antara pihak rumah sakit dengan pihak panti wreda. 2. Menjelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan. Rencana tindakan yang dilakukan misalnya : mengkaji tentang masalah yang terjadi dipanti wreda, kemudian pihak rumah sakit merencanakan untuk membuat materi yang bisa diperlukan oleh panti wreda tersebut, memberikan telenursing sebagai kolaborasi yang efektif dalam hal penanganan masalah kesehatan. Disitu, kedua belah pihak memahami rencana yang akan dilakukan supaya tidak terjadi kesalahpahaman. 3. Menyusun kurikulum materi yang dibutuhkan oleh panti wreda berupa : modul atau CD. Kurikulum yang diajukan sesuai kebutuhan yang diperlukan dipanti wreda. Pihak panti wreda mengatakan tentang masalah kesehatan yang sering terjadi, yang kemudian masalah kesehatan disampaikan kepada pihak rumah sakit,sehingga pihak rumah sakit bisa memberikan solusi terhadap masalah kesehatan yang terjadi dipanti wreda. 4. Mengevaluasi tindakan yang sudah direncanakan.

Setelah pihak rumah sakit memberikan materi modul atau CD yang diperlukan di panti wreda tersebut. Pihak panti wreda memahami tentang modul tersebut kemudian pihak panti wreda menerapkan kepada lansia sesuai prosedur yang diberikan oleh rumah sakit melaui materi modul yang diberikan. Jika, pihak panti wreda belum bisa memahami tentang isi modul yang diberikan, maka pihak panti wreda bisa menanyakan ke pihak rumah sakit dengan menggunakan metode telenursing, melalui telepon seluler. 5. Melakukan review kembali tentang tindakan yang sudah dilakukan Pihak panti wreda melihat kembali apakah yang diberikan rumah sakit dapat mengurangi masalah kesehatan yang terjadi. Jika belum, pihak panti wreda bisa meminta bantuan kembali kepada pihak rumah sakit untuk menangani masalah kesehatan hingga dapat tertangani dengan baik sesuai tugas rumah sakit.

KESIMPULAN

xi

Gagasan yang diajukan Masa tua atau Lansia merupakan periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negatif dan keliru, dimana lansia dianggap sebagai beban keluarga maupun masyarakat sekitarnya. Hal ini muncul karena lansia (jompo) hidupnya sangat tergantung kepada orang lain sehingga para keluarga kurang mampu mengurus mereka dan menempatkannya ke panti jompo. Panti wreda memang menjadi solusi yang baik bagi para keluarga yang kurang mampu merawat lansia, sebaliknya banyak para lansia yang mengalami masalah kesehatan didalam panti wreda karena kurangmnya pengetahuan caregiver terhadap tindak lanjut penanganan masalah kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa unit pelayanan kesehatan setiap harinya sangat diperlukan dalam lingkup gerontik di panti wreda. Dengan kolaborasi melalui telenursing masyarakat akan senang dan merasa terbantu. Teknik implementasikan yang akan dilakukan Dengan menerapkan telenursing yaitu upaya penggunaan tehnologi komunikasi dan informasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Telenursing ini dapat di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh. Disitu, unit pelayanan dan panti wreda bisa saling berinteraksi dalam menagani masalah kesehatan yang dialami para lansia dipanti wreda, melalui telenursing (alatnya menggunakan telepon seluler) unit pelayanan kesehatan memberikan pengetahuan dan pengarahan terhadap panti wreda sehingga dapat memandirikan panti wreda dalam menangani masalah kesehatan dipanti wreda, selain itu, panti wreda akan lebih mudah memberikan asuhan kepada pasien. Pihak rumah sakit memberikan modul yang berhubungan dengan masalah yang dialami panti wreda kemudian pihak panti wreda memahami dan mengimplementasikan sesuai prosedur yang diberikan pihak rumah sakit. Jika ada hal yang belum dapat dimengerti pihak panti wreda bisa menanyakan lewat telenursing. Prediksi yang akan diperoleh (Manfaat dan dampak gagasan) a. Terciptanya kolaborasi yang efektif antara unit pelayanan kesehatan dengan panti wreda dalam menangani masalah kesehatan lansia b. Terciptanya sebuah trobosan baru dalam menangani masalah kesehatan di panti wreda. c. Dengan berkolaborasi akan meningkatkan kinerja Rumah Sakit dalam melayani masyarakat. d. Dengan telenursing yaitu program kolaborasi yang digunakan dalam kolaborasi antara Rumah Sakit dengan panti wreda dapat memudahkan masyarakat dalam mencari info tentang kesehatan. e. Mengasah kemampuan panti wreda DAFTAR PUSTAKA

xii

http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing, diperoleh tanggal 24 september 2011 http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm, diperoleh tanggal 24 september 2011 http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2091011-pengertiankesehatan/#ixzz1YuH3hNvD, diperoleh tanggal 24 september 2011 http://subhankadir.wordpress.com/2007/08/20/panti-werdha-adalah-pilihan, tanggal 24 september 2011 http://ners.unair.ac.id/materikuliah/PUSKESMAS.pdf diperoleh

LAMPIRAN
xiii

1. Lampiran Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing Nama : Agus Santoso, S.Kp, M.Kep Alamat Tempat/tanggal lahir Jabatan Telp rumah Telp HP Departemen Email Website : Jl. Banowati RT 01/RW 03 Bandungan Kalongan Ungaran Semarang : Tulungagung / 21-Agustus-1972 : Dosen / Sekretaris Akademik : 6224 70789866 : 6281 64891140 : DKKD : agussantoso@undip.ac.id : Agus Santoso 26 September 2011 Dosen pembimbing

Agus Santoso, S.Kp, M.Kep 2. Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis Nama Tempat/tanggal lahir Alamat Asal Tembalang Alamat Semarang Tembalang Alamat E-mail Pengalaman Organisasi HP Riwayat Pendidikan : Ema Maulina : Semarang, 21 September 1991 : Jl. Gerungsari RT.04 RW 03 Bulusan, : Jl. Gerungsari RT.04 RW 03 Bulusan,

: maulinaema@yahoo.co.id :Anggota magang FOSIMMIK DAN KSIK 2009 : 085740088735 : SD Karangasem 02 Semarang (1997-2003) SMP Negeri 40 Semarang (2003-2006) SMA DON BOSKO Semarang (2006-2009) Pelatihan yang pernah di ikuti : Pelatihan Batik di Semarang batik,Meteseh 26 September 2011 Anggota Pelaksana Ema Maulina

xiv

15

You might also like