You are on page 1of 15

TEORI BAHASA OTOMATA DAN PENERAPANNYA

NIM : 08201464 Nama : Syaifurrahman Otomata (Automata) Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa tertentu.

Beberapa Pengertian Dasar : Simbol adalah sebuah entitas abstrak (seperti halnya pengertian titik dalam geometri). Sebuah huruf atau sebuah angka adalah contoh simbol. String adalah deretan terbatas (finite) simbol-simbol. Sebagai contoh, jika a, b, dan c adalah tiga buah simbol maka abcb adalah sebuah string yang dibangun dari ketiga simbol tersebut. Jika w adalah sebuah string maka panjang string dinyatakan sebagai w dan didefinisikan sebagai cacahan (banyaknya) simbol yang menyusun string tersebut. Sebagai contoh, jika w = abcb maka w = 4. String hampa adalah sebuah string dengan nol buah simbol. String hampa dinyatakan dengan simbol (atau ^) sehingga = 0. String hampa dapat dipandang sebagai simbol hampa karena keduanya tersusun dari nol buah simbol. Alfabet adalah hinpunan hingga (finite set) simbol-simbol

Operasi Dasar String Diberikan dua string : x = abc, dan y = 123 Prefik string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut. Contoh : abc, ab, a, dan adalah semua Prefix(x) ProperPrefix string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut. Contoh : ab, a, dan adalah semua ProperPrefix(x) Postfix (atau Sufix) string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling depan dari string w tersebut. Contoh : abc, bc, c, dan adalah semua Postfix(x)

ProperPostfix (atau PoperSufix) string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling depan dari string w tersebut. Contoh : bc, c, dan adalah semua ProperPostfix(x) Head string w adalah simbol paling depan dari string w. Contoh : a adalah Head(x) Tail string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan simbol paling depan dari string w tersebut. Contoh : bc adalah Tail(x) Substring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut. Contoh : abc, ab, bc, a, b, c, dan adalah semua Substring(x) ProperSubstring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut. Contoh : ab, bc, a, b, c, dan adalah semua Substring(x) Subsequence string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol dari string w tersebut. Contoh : abc, ab, bc, ac, a, b, c, dan adalah semua Subsequence(x) ProperSubsequence string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol dari string w tersebut. Contoh : ab, bc, ac, a, b, c, dan adalah semua Subsequence(x) Concatenation adalah penyambungan dua buah string. Operator concatenation adalah concate atau tanpa lambang apapun. Contoh : concate(xy) = xy = abc123 Alternation adalah pilihan satu di antara dua buah string. Operator alternation adalah alternate atau . Contoh : alternate(xy) = x = abc atau 123 y Kleene Closure : x* = x xxx = x 2 3 xx x x + = x xxx = x 2 3 Positive Closure : x xx x x

Beberapa Sifat Operasi Tidak selalu berlaku : x = Prefix(x)Postfix(x) Selalu berlaku : x = Head(x)Tail(x) Tidak selalu berlaku : Prefix(x) = Postfix(x) atau Prefix(x) Postfix(x) Selalu berlaku : ProperPrefix(x) ProperPostfix(x) Selalu berlaku : Head(x) Tail(x) Setiap Prefix(x), ProperPrefix(x), Postfix(x), ProperPostfix(x), Head(x), dan Tail(x) adalah Substring(x), tetapi tidak sebaliknya Setiap Substring(x) adalah Subsequence(x), tetapi tidak sebaliknya Dua sifat aljabar concatenation : Operasi concatenation bersifat asosiatif : x(yz) = (xy)z Elemen identitas operasi concatenation adalah : x = x = x

Tiga sifat aljabar alternation : Operasi alternation bersifat komutatif : x = y y x Operasi alternation bersifat asosiatif : x z) = (x z (y y) Elemen identitas operasi alternation adalah dirinya sendiri : x = x x Sifat distributif concatenation terhadap alternation : x (y = xy z) xz Beberapa kesamaan : Kesamaan ke-1 : (x*)* = x* Kesamaan ke-2 : x + = x + = x* Kesamaan ke-3 : (x = x xx xy = semua string yang y)* y yy yx merupakan concatenation dari nol atau lebih x, y, atau keduanya. GRAMMAR DAN BAHASA

Konsep Dasar Anggota alfabet dinamakan simbol terminal. Kalimat adalah deretan hingga simbol-simbol terminal. Bahasa adalah himpunan kalimat-kalimat. Anggota bahasa bisa tak hingga kalimat. Simbol-simbol berikut adalah simbol terminal : huruf kecil, misalnya : a, b, c, 0, 1, .. simbol operator, misalnya : +, dan , simbol tanda baca, misalnya : (, ), dan ; string yang tercetak tebal, misalnya : if, then, dan else. Simbol-simbol berikut adalah simbol non terminal /Variabel : huruf besar, misalnya : A, B, C huruf S sebagai simbol awal string yang tercetak miring, misalnya : expr Huruf yunani melambangkan string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbol-simbol non terminal atau campuran keduanya, misalnya : , , dan . Sebuah produksi dilambangkan sebagai , artinya : dalam sebuah derivasi dapat dilakukan penggantian simbol dengan simbol . Derivasi adalah proses pembentukan sebuah kalimat atau sentensial. Sebuah derivasi dilambangkan sebagai : .

Sentensial adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbolsimbol non terminal atau campuran keduanya. Kalimat adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal. Kalimat adalah merupakan sentensial, sebaliknya belum tentu..

Grammar : Grammar G didefinisikan sebagai pasangan 4 tuple : V T , V N , S, dan P, dan dituliskan sebagai G(V T , V N , S, P), dimana : VT VN SV N P Contoh : 1. G1 : VT = {I, Love, Miss, You}, V N = {S,A,B,C}, P = {S ABC, A I, B Love | Miss, C You} S ABC IloveYou L(G1)={IloveYou, IMissYou} 2. . G2 : VT = {a}, V N = {S}, P = {S aS a} S aS aaS aaa : himpunan simbol-simbol terminal (alfabet) kamus : himpunan simbol-simbol non terminal : simbol awal (atau simbol start) : himpunan produksi

L(G2) ={an n 1}

L(G2)={a, aa, aaa, aaaa,} Klasifikasi Chomsky Berdasarkan komposisi bentuk ruas kiri dan ruas kanan produksinya ( ), Noam Chomsky mengklasifikasikan 4 tipe grammar : 1. Grammar tipe ke-0 : Unrestricted Grammar (UG) Ciri : , (V T N )*, > 0 V 2. Grammar tipe ke-1 : Context Sensitive Grammar (CSG) Ciri : , (V T N ) *, 0 < V 3. Grammar tipe ke-2 : Context Free Grammar (CFG) Ciri : V N , (V T N )* V

4. Grammar tipe ke-3 : Regular Grammar (RG) Ciri : V N , {V T , V T V N } atau V N , {V T , V N V T } Tipe sebuah grammar (atau bahasa) ditentukan dengan aturan sebagai berikut : A language is said to be type-i (i = 0, 1, 2, 3) language if it can be specified by a type-i grammar but cant be specified any type-(i+1) grammar. Contoh Analisa Penentuan Type Grammar 1. Grammar G 1 dengan P 1 = {S aB, B bB, B b}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V N maka G 1 kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah V T atau string V T V N maka G 1 adalah RG(3). 2. Grammar G 2 dengan P 2 = {S Ba, B Bb, B b}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V N maka G 2 kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah V T atau string V N V T maka G 2 adalah RG(3). 3. Grammar G 3 dengan P 3 = {S Ba, B bB, B b}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V N maka G 3 kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena ruas kanannya mengandung string V T V N (yaitu bB) dan juga string V N V T (Ba) maka G 3 bukan RG, dengan kata lain G 3 adalah CFG(2). 4. Grammar G 4 dengan P 4 = {S aAb, B aB}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V N maka G 4 kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena ruas kanannya mengandung string yang panjangnya lebih dari 2 (yaitu aAb) maka G 4 bukan RG, dengan kata lain G 4 adalah CFG. 5. Grammar G 5 dengan P 5 = {S aA, S aB, aAb aBCb}. Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 (yaitu aAb) maka G 5 kemungkinan tipe CSG atau UG. Selanjutnya karena semua ruas kirinya lebih pendek atau sama dengan ruas kananya maka G 5 adalah CSG.

6. Grammar G 6 dengan P 6 = {aS ab, SAc bc}. Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 maka G 6 kemungkinan tipe CSG atau UG. Selanjutnya karena terdapat ruas kirinya yang lebih panjang daripada ruas kananya (yaitu SAc) maka G 6 adalah UG. Derivasi Kalimat dan Penentuan Bahasa Tentukan bahasa dari masing-masing gramar berikut : 1. G 1 dengan P 1 = {1. S aAa, 2. A aAa, 3. A b}. Jawab : Derivasi kalimat terpendek : S aAa (1) aba (3) Derivasi kalimat umum : S aAa (1) aaAaa (2) a n Aa n (2) a n ba n

(3)

Dari pola kedua kalimat disimpulkan : L 1 (G 1 ) = { a n ba n n 1} 2. G 2 dengan P 2 = {1. S aS, 2. S aB, 3. B bC, 4. C aC, 5. C a}. Jawab : Derivasi kalimat terpendek : S aB (2) abC (3) aba (5) Derivasi kalimat umum : S aS (1) a n -1 S a n B a n bC a n baC (4) a n ba m -1 C a n ba m (5)

(1) (2) (3)

(4)

Dari pola kedua kalimat disimpulkan : L 2 (G 2 )={a n ba m 1, m 1} n 3. G 3 dengan P 3 = {1. S aSBC, 2. S abC, 3. bB bb, 4. bC bc, 5. CB BC, 6. cC cc}.

Jawab : Derivasi kalimat terpendek 1: S abC (2) abc (4) Derivasi kalimat terpendek 2 : S aSBC (1) aabCBC (2) aabBCC (5) aabcBC (4) aabbCC (3) aabbcC (4) aabbcc (6)

Derivasi kalimat terpendek 3 : S aSBC (1) aaSBCBC (1) aaabCBCBC (2) aaabBCCBC (5) aaabBCBCC (5) aaabBBCCC (5) aaabbBCCC (3) aaabbbCCC (3) aaabbbcCC aaabbbccC aaabbbccc (6)

(4) (6)

Dari pola ketiga kalimat disimpulkan : L 3 (G 3 ) = { a n b n c n n 1} Menentukan Grammar Sebuah Bahasa 1. Tentukan sebuah gramar regular untuk bahasa L 1 = { a n n 1} Jawab : P 1 (L 1 ) = {S aS a} 2. Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa : L 2 : himpunan bilangan bulat non negatif ganjil Jawab : Langkah kunci : digit terakhir bilangan harus ganjil. Vt={0,1,2,..9} Vn ={S, G,J} P={SHT|JT|J; TGT|JT|J; H2|4|6|8; G0|2|4|6|8;J1|3|5|7|9} P={SGS|JS|J; G0|2|4|6|8;J1|3|5|7|9} Buat dua buah himpunan bilangan terpisah : genap (G) dan ganjil (J) P 2 (L 2 ) = {S J JS, G 0 4 8, J 1 5 9} GS 2 6 3 7 3. Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa : A. L 3 = himpunan semua identifier yang sah menurut bahasa pemrograman Pascal dengan batasan : terdiri dari simbol huruf kecil dan angka, panjang identifier boleh lebih dari 8 karakter

Jawab : Langkah kunci : karakter pertama identifier harus huruf. Buat dua himpunan bilangan terpisah : huruf (H) dan angka (A) SHT|H;THT|AT|H|A; Ha|..|z; A0|..|9 P 3 (L 3 ) = {S H HT, T AT H HT A, H a c b , A 0 2 1 } 4. Tentukan gramar bebas konteks untuk bahasa L 4 (G 4 ) = {a n b m n,m 1, n m} Jawab : Langkah kunci : sulit untuk mendefinisikan L 4 (G 4 ) secara langsung. Jalan keluarnya adalah dengan mengingat bahwa x y berarti x > y atau x < y. L 4 = L A L B , L A ={a n b m > m 1}, L B = {a n b m n < m}. n 1 P A (L A ) = {A aA C aCb aC, ab}, Q(L B ) = {B Bb D aDb Db, ab} P 4 (L 4 ) = {S A A aA C aCb B Bb D aDb B, aC, ab, Db, ab} 5. Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa : L 5 = bilangan bulat non negatif genap. Jika bilangan tersebut terdiri dari dua digit atau lebih maka nol tidak boleh muncul sebagai digit pertama. Jawab : Langkah kunci : Digit terakhir bilangan harus genap. Digit pertama tidak boleh nol. Buat tiga himpunan terpisah : bilangan genap tanpa nol (G), bilangan genap dengan nol (N), serta bilangan ganjil (J). P 5 (L 5 ) = {S N GA A N JA, NA G 2 6 JA, 4 8, N 0 4 8, J 1 5 9} 2 6 3 7 B. Mesin Pengenal Bahasa

Untuk setiap kelas bahasa Chomsky, terdapat sebuah mesin pengenal bahasa. Masingmasing mesin tersebut adalah : Kelas Bahasa Unrestricted Grammar (UG) Context Sensitive Grammar (CSG) Context Free Gammar (CFG) Regular Grammar, RG Mesin Pengenal Bahasa Mesin Turing (Turing Machine), TM Linear Bounded Automata, LBA Pushdown Automata, PDA Finite State Automata, FSA

FINITE STATE AUTOMATA (FSA) FSA didefinisikan sebagai pasangan 5 tupel : (Q, , , S, F).

Q : himpunan hingga state : himpunan hingga simbol input (alfabet) : fungsi transisi, menggambarkan transisi state FSA akibat pembacaan simbol input. Fungsi transisi ini biasanya diberikan dalam bentuk tabel. S Q : state AWAL F Q : himpunan state AKHIR Contoh : FSA untuk mengecek parity ganjil Q ={Gnp, Gjl} diagram transisi = {0,1} tabel transisi 0 Gnp Gnp Gjl Gjl 1 Gjl Gnp

S = Gnp, F = {Gjl}

Ada dua jenis FSA : Deterministic finite automata (DFA) Non deterministik finite automata.(NFA) - DFA : transisi state FSA akibat pembacaan sebuah simbol bersifat tertentu. : Q Q - NFA : transisi state FSA akibat pembacaan sebuah simbol bersifat tak tentu. : Q 2Q

DFA : Q = {q0, q1, q2} diberikan dalam tabel berikut :

= {a, b} S = q0 F = {q0, q1} q0 a

q0 q1 q2

a q0 q0 q2 q1

b q1 q2 q2

a a q2 b

Kalimat yang diterima oleh DFA : a, b, aa, ab, ba, aba, bab, abab, baba Kalimat yang dittolak oleh DFA : bb, abb, abba DFA ini menerima semua kalimat yang tersusun dari simbol a dan b yang tidak mengandung substring bb. Contoh : Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima DFA di atas : abababaa diterima aaaabab diterima aaabbaba ditolak Jawab : i) (q0,abababaa) (q0,bababaa) (q1,ababaa) (q0,babaa) (q1,abaa) (q0,baa) (q1,aa) (q0,a) q0 Tracing berakhir di q0 (state AKHIR) kalimat abababaa diterima

ii) (q0, aaaabab) (q0,aaabab) (q0,aabab) (q0,abab) (q0,bab) (q1,ab) (q0,b) q1 Tracing berakhir di q1 (state AKHIR) kalimat aaaababa diterima iii) (q0, aaabbaba) (q0, aabbaba) (q0, abbaba) (q0, bbaba) (q1,baba) (q2,aba) (q2,ba) (q2,a) q2 Tracing berakhir di q2 (bukan state AKHIR) kalimat aaabbaba ditolak Kesimpulan : sebuah kalimat diterima oleh DFA di atas jika tracingnya berakhir di salah satu state AKHIR.

NFA : Berikut ini sebuah contoh NFA (Q, , , S, F). dimana : Q = {q 0 , q 1 , q 2 ,q 3 , q 4 } diberikan dalam tabel berikut : = {a, b,c} S=q0 F = {q 4 } q0 q1 q2 q3 q4 a {q 0 , q 1 } {q 1 , q 4 } {q 2 } {q 3 } b {q 0 , q 2 } {q 1 } {q 2 , q 4 } {q 3 } c {q 0 , q 3 } {q 1 } {q 2 } {q 3 , q 4 }

Ilustrasi graf untuk NFA adalah sebagai berikut : a, b, c a q0 c q3 a, b, c b b q2 a, b, c c kalimat yang diterima NFA di atas : aa, bb, cc, aaa, abb, bcc, cbb kalimat yang tidak diterima NFA di atas : a, b, c, ab, ba, ac, bc Sebuah kalimat di terima NFA jika : salah satu tracing-nya berakhir di state AKHIR, atau himpunan state setelah membaca string tersebut mengandung state AKHIR q4 q1 a a, b, c

Contoh :

Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima NFA di atas : ab, abc, aabc, aabb Jawab : 1. (q 0 ,ab) (q 0 ,b) (q 1 ,b) {q 0 , q 2 } {q 1 } = {q 0 , q 1 , q 2 } Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR kalimat ab tidak diterima 2. (q 0 ,abc) (q 0 ,bc) (q 1 ,bc) { (q 0 ,c) (q 2 ,c)}(q 1 , c) {{ q 0 , q 3 }{ q 2 }}{ q 1 } = {q 0 , q 1 , q 2 ,q 3 } Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR kalimat abc tidak diterima 3. (q 0 ,aabc) (q 0 ,abc) (q 1 ,abc){ (q 0 ,bc) (q 1 ,bc)} (q 1 ,bc) {{ (q 0 , c) (q 2 ,c)} (q 1 , c)} (q 1 , c) {{{ q 0 , q 3 } { q 2 }} {q 1 }} {q 1 } = {q 0 , q 1 , q 2 ,q 3 } Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR kalimat aabc tidak diterima 4. (q 0 ,aabb) (q 0 ,abb) (q 1 ,abb) { (q 0 ,bb) (q 1 ,bb)} (q 1 ,bb) {{ (q 0 , b) (q 2 ,b)} (q 1 , b)} (q 1 , b) {{{ q 0 , q 2 } { q 2 , q 4 }} {q 1 }} {q 1 } = {q 0 , q 1 , q 2 , q 4 } Himpunan state mengandung state AKHIR kalimat aabb diterima

TERAPAN -TERAPAN TEORI BAHASA DAN OTOMATA : Bahasa pada aras formal diartikan hanya sebagai kumpulan/himpunan yang memenuhi grammer dibahasa itu. Misalnya: Program bahasa Pascal adalah string yang dirangkai dari alpabet bahasa Pascal (identifier, keyword) yang memenuhi grammer bahasa Pascal. Program bahasa C adalah string yang dirangkai dari alpabet bahasa C (identifier, keyword) yang memenuhi grammer bahasa C. Program bahasa Java adalah string yang dirangkai dari alpabet bahasa Java (identifier, keyword) yang memenuhi grammer bahasa Java. Bahasa Pascal Aspek Lesik Spesifikasi bahasa selalu menyatakan terlebih dulu karakter pembentuk bentukanbentukan lesiknya. Pada Pascal himpunan alpabet VT = { a..z, 0..9, ,, ;, ., =, <, >, ^, %, (, ), _, -, +, ,/}. Alpabet ini kemudian digunakan untuk membentuk token yang berupa keyworddan identifier misalnya if, then, <, >, <>, nama variabel, nama fungsi, nama prosedur dst. yang memenuhi leksik pascal. Token-token ini yang selanjutnya menjadi alpabet pembentuk bentukan-bentukan kalimat/string di Pascal. Satu token diartikan satu karakter di alpabet untuk pembentukan kalimat. Aspek sintaks Pembentukan sintaks yang dapat diterima adalah penyambungan token-token yang memenuhi syarat sintaks Pascal: misalnya syarat pembentukan kalimat/string IF THEN, IFTHENELSE,WHILE DO, REPET.UNTIL, FOR..TO ..DO, Function.., Procedure, dsb.Susunan penyambungan token-token yang memenuhi syarat-syarat Pascal merupakan kalimat/string di Pascal. Seluruh kalimat/string harus memenuhi bahasa Pascal adalah yang dibolehkan memenuhi program dibahasa Pascal. Aspek Semantik Setelah memenuhi 2 aspek diatas juga harus memenuhi aspek semantikseperti dalam pernyataan perkaliannya sbb: var1 := var2 * var3; Hanya memiliki arti bila var1 merupakan tipe numerik, begitu juga var2 dan var3. Perkalian diatas tidak bermakna (salah secara semantik) bila antara var2 dan var3 tipenya berbeda. Setelah memenuhi 3 aspek diatas maka dapat diterima sebagai program pascal, kompialtor akan melakukan translasi program menjadi string padanan dalam bahasa mesin, dan biladijalankan akan menghasilkan efek yang sama maknanya dengan yang dikehendaki didalam program (string) bahasa Pascal. Pengolahan Kata Pada perangkat lunak pengolahan kata (misalnya Ms.Word), Pengolah teks semacam NotePad memanang dokumenn diolahnya sebagia string. Pencarian kata tertentu, berarti pencarian apakahterdapat substringkata tertentu di dokumen/string yang sedang diolah.

Aplikasi Genetik Penerapannya tidak terbatas dipengolahan kata dan teks, tapi pada aplikasi genetik misalnya untuk pemetaan gen makhluk hidup maka rangkaian gen adalah string gen yang karakter pembentuknya adalah empat karakter yang menyatakan basa. Pencarian substring gen tertentu merupakan hal yang sering dilakukan untuk mengetahui apakah makhluk mempunyai sifat tertentu. Basisdata Sistem Unix Pemahaman string sangat penting karena kebanyakan fasilitas di Unix direpresentasikan dengan rangkaian teks ASCII. Basisdata Sistem (data-data untuk mengatur sisem Unix) terdapat di direktori/etc/ misalnya /etc/passwdmerupakan basis data untuk konfigurasi dan pengendalian pemakai sistem merupakan dokumen/file ASCII. Dengan cara itu, pengkonfigurasian dan pengendalian sistem Unix berubah menjadi manipulasi terhadap string ASCII. Server-side script Programing PHP, ASP(active server Page), JSP (Javva Server Page) dsb. yang merupakan Server-side scrip Programing berupaya membangkitkan dokument HTML yang dapat ditampilkan oleh browser sebagai informasi yang diperlukan oleh pemakai. Sementara itu, dokumen HTML sendiri merupakan dokumen ASCII atau string ASCII yang akan diinterpretasi oleh Web Browser menjadi tampilan-tampilan. Tampilan-tampilan ini kemudian sebagai sarana untuk menyampaikan makna sesuatu ang diterima oleh pemakainya. Server-side scrip Programing terutama merupakan pengolahan untuk menghasilkan string ASCII yang memenuhi grammer HTML dimana tampilannya mempunyai makna informasi yang diperlukan. Dengan demikian pemahaman string sangat amat diperlukan saat melakukan Server-side scrip Programing ini. Printer Language Pada printer Hewlet packard terdapat bahasa PostScript dan bahasa PDL. Dengan keduanya maka dokumen-dokumen misalnya dokumen MsWord.doc ketika dicetakberarti seluruh dokumentersebut diubah menjadi berbentuk stringyang termasuk kedalam kalimat PDL atau PostScript oleh suatu lapisan perangkat lunak ( Print Managerdi Ms.Windows ) setelah itu, Print Spoolerakan mengirim dokumen ke bahasa yang dimengerti oleh printer tsb. Saat diterima oleh printer maka dokumen tersebut dimuatkan ke buffer memory di printer. Setelah itu secara berurutandibaca dan diterjemahkan menjadi pergerakan-pergerakan mekanik printer untuk menghasilkan cetakan yang dikehendaki.

Command Line Saat ini GUI (Graphical User Interface)telah mempopuler. Namun apakah baris perintah (Command Line) mati dengan seketika seluruhnya. Tidak juga. Keduanya mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing yang tidak saling menggantikan. Command Line merupakan kalimat tertentu-tertentu saja. Kalimat-kalimat yang tertentu berarti kalimat-kalimat yang dibentuk dari rangkaian karakter yang mengikuti suatugrammer tertentu. Homomorphism Homomorphism inilah yang merupakan landasan penerjemahan satu bahasa menjadi bahasa lain. Dari program yang ditulis dari bahasa Pascal yang mempunyai alpabet karakter ASCII. Token-token Pascal menjadi program padanannya dalam bahasa mesin yang siap dieksekusi pemroses. Pemetaan ini tidak merupakan pemetaan satu-ke-satu sehingga bentuk IF..THENdapat diterjemahkan menjadi beberapa kalimat di bahasa mesin. Yang terpenting adalahmakna yang sama berada di stringalpabet (kode mesin) baru yang dihasilkan bahasa yang baru (mesin).

You might also like