You are on page 1of 21

KEPERAWATAN GERONTIK PENGKAJIAN LANSIA DI PANTI JOMPO TRESNA WERDA SICINCIN DENGAN KASUS ARTRITIS REMATHOID

KELOMPOK III DEMILA SYUKRINA L SYARIFAH USWATUN H A.R YULIA SUNARTI LOLY HIDAYATI ABDUL AZIZ NADIA HIDAYATUL HASNI FEBYONA ATZAL ADITI 0810321002 0810321003 0810321007 0810321009 0810322017 0810322022 0810322028 0810322035

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2011

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. DATA UMUM a. Nama Kepala Keluarga b. Usia c. Alamat dan Telepon d. Pekerjaan KK e. Pendidikan KK f. Komposisi Keluarga
No Nama JK Hub dg KK 1. 2. Umur

: Ny.A : 70 Tahun : panti jompo tresna werda sicincin

: ibu rumah tangga : SMA sederajat :


Pekerjaan BC G 1 2 Polio 3 4 1 Status Imunisasi Hepatitis 2 3 1 DPT 2 3 Campak Ket

Genogram

Keterangan : O : Perempuan ::: : Laki - laki : Meninggal _ : Menikah

--- : Serumah : Identifikasi Klien : Identifikasi klien

g. Tipe keluarga Tipe Keluarga Ny.A adalah tipe keluarga inti. Keluarga Ny.A terdiri dari Tn.R,tapi 3 bulan yang lalu Tn. R meninggal dunia dan sekarang Ny.A hanya sendiri saja. Ny. A. Tn. R dan Ny. A tidak memiliki anak satu orangpun. Ny. A sebelumnya hanya seorang Ibu Rumah Tangga. h. Suku bangsa Ny. A bersuku jawa. Sebelum Tn. R meninggal Ny.A dan Tn. R sama sama tinggal di p anti tresna werda, dan sebelum Tn. R meninggal mereka sering menghabiskan waktu bersama dan setiap hari makan bersama. Ny. A suka makan makanan yang manis-manis. i. Agama Ny. A beragama Islam, dan biasanya Ny.A selalu melakukan sholat 5 waktu dan Ny.A hanya melakukannya di rumah. Dan Ny. A mengatakan kalau ia lumayan aktif dalam kegiatan pengkajian yang dilakukan di panti.

j.Status Sosial Ekonomi Keluarga Status sosial ekonomi Keluarga Ny. A termasuk keluarga ekonomi rendah. Tn. R dulu pernah bekerja sebagai seorang wiraswasta. Pendapatan Tn. R dulunya tidak menentu,

dan hanya mencukupi makan sehari-hari saja. Setelah Ny. A dan Tn. R tinggal di panti, Tn. R tidak memiliki penghasilan sedikitpun . k. Aktivitas rekreasi keluarga sebelum suaminya Tn. R meninggal Ny. A dan Tn. R sering nonton TV bersama sama pada malam hari. Keluarga Tn.A jarang bahkan tidak pernah pergi berwisata karena keadaan keuangan yang tidak mengizinkan.

1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Ny. A adalah tahap perkembangan keluarga lanjut usia dengan tugas perkembangan sbb: Mempertahankan susana rumah yang menyenangkan Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan mempertahankan keakraban suami isteri dan saling merawat Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat Melakukan file review Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian

b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi Yaitu belum terpenuhi pada keluarga Ny. A adalah menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian. Ny.A belum bisa menerima kematian Tn. R, setelah 3 bulan kematian Tn. R, Ny. A merasa sangat kesepian dan sering merasakan rindu akan sosok suaminya.

c. Riwayat Keluarga Inti Ny. A sudah 30 tahun menikah dengan Tn. R, mereka menikah tahun 1981.

Pada saat ini riwayat kehatan keluarga adalah sebagai berikut: Ny. A pada saat pengkajian memiliki keluhan kesehatan yaitu Kakinya sakit dan susah untuk berjalan apalagi saat hari dingin dan hujan. Pada saat dilakukan pengkajian Tn. R sudah meninggal

Ny. A mengatakan kalau dia mengalami rematik ini sudah lama kira-kira sejak 3 tahun yang lalu. sebelumnya Ny. A tidak pernah memeriksakan penyakitnya di pelayanan kesehatan. Ny. A mengatakan kalau rematiknya kambuh Ny. A hanya duduk saja dan tidak mampu beraktifitas dan sekali sekali Ny. A mengkonsumsi obat obatan dari warung untuk mengatasi penyakitnya.

d. Riwayat Keluarga Sebelumnya Keluarga Ny. A tidak ada yang menderita penyakit seperti jantung, DM, hipertensi, stroke, rematik dan penyakit menular lainnya.

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik Rumah Panti tempat tinggal Ny. A adalah sebuah rumah permanen yang cukup besar. Yang terdiri dari 4 kamar tidur, 1 ruang tamu merangkap sebagai ruangan keluarga dan ruang makan, dan 1 kamar mandi dan WC yang berada di dalam rumah, dan 1 teras untuk duduk bersantai. Sumber air minum di panti berasal dari PDAM dan menggunakan Listrik sebagai penerangan. Septik tank ada, sanitasi ruang tamu terpapar dengan sinar matahari. Ventilasi udara cukup serta pembuangan sampah biasanya ada di depan rumah. Dan selalu diambil oleh petugas yang piket.

Denah Rumah Ny. A

b. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW/ PANTI Hubungan Ny. A dengan teman sesama di panti berjalan dengan baik. Tipe komunitas di panti bersifat heterogen , yaitu ada yang bersuku minang, orang jawa, medan dan orang aceh. Di lingkungan panti Ny. A juga ada melakukan gotong royong bersama di hari libur. Kegiatan yang diikuti oleh Ny.A yaitu kegiatan pengkajian, dan olah raga bersama yang dilakukan 2 kali dalam seminggu. Sebagian besar komunitas panti adalah penduduk yang bersuku minang. dan Ny. A adalah salah satu komunitas panti yang bersuku jawa asli. Panti tempat tinggal Ny. A lingkungannya sangat aman, nyaman dan asri.

Pelayanan kesehatan yang ada berupa praktek bidan, dokter, puskesmes dan RS berjarak cukup jauh dari tempat tinggal Ny. A. c. Mobilitas Geografis Keluarga Ny.A sudah tinggal di panti lebih kurang sudah 7 tahun. d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Ny. A sering berkumpul dengan teman- teman nya pada malam dan siang hari yang ada di panti. Aktivitas yang dilakukan saat berkumpul biasanya adalah makan bersama, menonton, dan bercerita-cerita. Hubungan Ny. A dengan teman teman yang ada di panti berjalan dengan baik. Ny. A sering berinterasi dengan teman teman di panti. Ny. A juga aktif dalam melakukan kegiatan di panti seperti olahraga.

e. Sistem Pendukung Keluarga. Apabila timbul masalah kesehatan,Ny. A menggunakan sistem pendukung yang tersedia di panti. 4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga Komunikasi Ny . A dengan teman teman di pantinya sangat baik, terbuka dan komunikasi berjalan secara dua arah.

b. Struktur Kekuatan Keluarga sebelum Tn.R meninggal, Tn. R merupakan pemegang kendali untuk keluarganya dan Tn.R sebagai pemimpin rumah tangga. Sedangkan Ny.A. hanya sebagai ibu rumah tangga.dan dalam setiap pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. R.

c. Struktur Peran Tn.R berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga yang bertanggung jawab dan memberi nafkah bagi keluarga dan juga teman hidup bagi istrinya dan pelindung bagi Ny.A Ny A berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga yang baik.Ny A sangat menyayangi dan menghormati suaminya. d. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga Tn.R memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga seperti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Jika ada keluarga yang sakit biasanya di bawa ke pelayanan kesehatan ramuan tradisional. kadang menggunakan jasa pengobatan tradisional seperti :

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif Ny.A mengatakan sebelum suaminya meninggal pernikahannya langgeng-langgeng saja dan Ny. A senang dengan pernikahan yang telah dijalaninya . Walau kadang masih ada perselisih pahaman namun masih bisa diselesaikan dengan baik. Ny. A mengatakan kalau suaminya sangat saying kepada dirinya. b. Fungsi Sosialisasi Ny.A mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling menyesuaikan dengan lingkungan yang ada dan berinteraksi baik dengan tetangga dan masyarakat di sekitar panti .Keluarga Ny.A selalu menjaga hubungan baik dengan teman teman di panti.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan Kemampuan mengenal masalah Ny.A sudah mengenali tanda dan gejala sakit yang dideritanya. Kemampuan mengambil keputusan Jika ada permasalahan kesehatan Ny.A selalu mengatakan kepada petugas panti. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Ny. A mampu merawat anggota keluarga yang sakit sesuai dengan anjuran dokter atau petugas kesehatan atau petugas panti. Kemampuan dalam memelihara lingkungan rumah Ny.A mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan. Pada saat kunjungan ke ruangan Ny. A ruangannya dalam keadaan bersih dan rapi. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan, bila keluarga sakit periksa ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit yang terdekat dari tempat tinggal. A. Penyakit rematik Pada saat pengkajian tanggal 12 desmber 2011 Ny. A mengalami penyakit rematik. menurut Ny. A penyakit rematik adalah bengkak pada kaki, sakit jika dibawa berjalan terutama jika hari hujan dan suhu dingin, dan kaki terasa berat. Ny. A mengalami penyakit ini sejak 3 tahun yang lalu. Penyebab dari penyakit rematik ini menurut Ny. A adalah karena factor umur yang sudah tua. Menurut Ny.A ,dia tidak mengetahui dampak lanjut dari penyakit rematiknya ini, Ny.A sudah pernah dibawa beroobat oleh petugas panti dan meminuum obat yang diberikan oleh petugas puskesmas.

d. Fungsi Reproduksi Ny.A tidak memiliki seorang anak pun dari pernikahannya dengan Tn. R. Ny.A tidak pernah memakai alat kontrasepsi jenis apapun. dan sekarang ny.a sudah mengalami monopause. e. Fungsi Ekonomi

Ny.A mengatakan sebelum dia tinggal di panti DIA dapat mengatur keuangannya dengan baik. Tetapidengan kondisi keuangan yang hanya pas - pasan dan tidak dapat menyisihkan uangnya untuk ditabung karena tidak mempunyai uang yang berlebih. 6. Stres dan Koping Keluarga a. Stresor jangka pendek dan panjang Ny.A mengalami keluhan sakit pada kakinya karena rematik yang dialaminya. dan setelah suaminya meninggal Ny.A sering merasa sedih dan kesepian. b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap situasi/stresor Terhadap stress jangka pendek Ny.A lebih sering mendekatkan diri kepada allah swt dengan cara melakukan ibadah secara rutin. dan lebih mendekatkan diri kepada teman teman di panti. . c. Strategi Koping konstruktif yang digunakan Ny.A menggunakan system dukungan sosialnya dari teman teman yang ada di panti. Sedangkan jika ada masalah Ny.A selalu menceritakannya kepada teman-teman di panti dan petugas di panti. d. Strategi Adaptasi Disfungsional Ny.A tidak memiliki adaptasi yang disfungsional karena jika ada masalah Ny.A selalu menceritakannya kepada teman-teman yang ada di panti dan petugas yang ada.

7. Pemeriksaan fisik

No 1.

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum

Ny.A TB : 165 cm BB : 75 Kg LILA:30 cm

2.

Kepala :

Simetris, Benjolan (-) Lesi (-)

Rambut

Ikal, rontok (+), dan t mudah dicabut, berwarna hitam dan beruban

Mata

Konjungtiva, tidak anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik

Telinga

Bentuk normal cerumen(-) pendengaran baik, sismetris

Hidung

Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-), Penciuman baik, Simetris

Mulut

Lidah bersih, caries gigi (+), Sariawan (-), gigi putus 5, membrane mukosa lembab.

Kulit

Bersih, turgor kulit baik,suhu 36 C

2.

Leher

Tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan KGB

3.

Thorak

Bentuk simetris, tidak teraba benjolan, tidak ada lesi dan lecet

Sistem Pernafasan

Bunyi nafas vesikuler, RR = 25 x/i, retraksi dinding dada (-) penggunaan otot bantu nafas (-) TD : 120/80 mmHg ND : 65 x/i, IC tidak terlihat, irama teratur, bunyi jantung jelas

Sistem Cardivaskuler

4.

Sistem GIT

Bising usus normal BAB 1-2 x/hari

5.

Sistem Genitourinaria

Tidak ada kelainan, BAK lancar, Frekuensi4-5 x/hari

6.

Sistem Muskulis

Ekstremitas tidak edema, pergelangan tangan tidak nyeri, Nyeri pada kaki karena rematik, pergelangan kaki nyeri, varises (-) reflek patella (+)

8. Harapan keluarga terhadap petugas yang ada Harapan Ny. A terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh Ny. A adalah agar masalah tersebut dapat teratasi dan Ny. A dapat melakukan aktivitas sehari harinya dengan baik tanpa adanya gangguan kesehatan.. Harapan Ny. A terhadap kunjungan perawat adalah perawat dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi Ny. A dan membantu Ny. A dalam mengatasi masalah tersebut selain itu dengan adanya kunjungan tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan, mereka tentang kesehatan.

ANALISA DATA
No. 1 Data DS: Etiologi Masalah Distensi jaringan akibat Nyeri (1) Klien mengeluhkan nyeri dan akumulasi cairan/ proses ketidaknyamanan di bagian lutut inflamasi, sebelah kiri (2) Klien mengatakan nyeri akan bertambah jika kondisi sendi destruksi

lingkungan dingin seperti di pagi hari dan ketika hujan DO: (1) Lutut kaki sebelah kiri terlihat membengkak (2) Cara berjalan klien yang pengkor (3) Ketika dilakukan penekanan pada bagian yang bengkan terasa nyeri

2.

DS: (1) Klien mengatakan tidak

Deformitas bisa skeletal,nyeri, penurunan gotong otot. kekuatan

Gangguan mobilitas

berjalan-jalan jauh (2) Apabila ada kegiatan

royong, klien mengatakan hanya mencabut rumbut yang berada di dekat tempatnya DO: (1) Klien berjalan dengan

membungkuk-bungkuk (2) Klien menggunakan kursi sebagai alat bantunya berjalan 3 DS: Deformitas (1) Klien mengatakan merasa malu nyeri, dengan gaya berjalannya yang kekuatan otot pengkor skeletal, Gangguan citra tubuh penurunan

DO: (1) Kaki Klien terlihat bengkak pada lutut kaki bagian kiri (2) Klien berjalan dengan sambil

membungkuk-bungkuk ditopang oleh kursi

PERENCANAAN
No 1 Diagnosa Nyeri Kronis b.d. distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, dentruksi sendi Tujuan Menunjukkan nyeri hilang/ terkontrol,Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuaikemampuan.Mengikuti program farmakologis yang diresepkan,Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrolnyeri. Tempatkan/ pantau penggunaan bantl, karung pasir, gulungan trokhanter, bebat, brace. Intervensi Kaji nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal Berikan matras/ kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen tempat tidur sesuaikebutuhan Rasional Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program . Evaluasi

Matras yang lembut/ empuk, bantal yang besar akan mencegah pemeliharaankesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan stress pada sendi yang sakit. Peninggianlinen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi/nyeri Mengistirahatkan sendisendi yang sakit dan mempertahankan posisi netral.Penggunaan brace dapat menurunkan nyeri dan dapat mengurangi kerusakan pada sendi Mencegahterjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, mengurangigerakan/ rasa sakit pada sendi

Dorong untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk bergerak di tempat tidur, sokongsendi yang sakit di atas dan bawah, hindari gerakan yang menyentak

Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangundan/atau pada waktu tidur. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yangsakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya. Berikan masase yang lembut

Panasmeningkatkan relaksasi otot, dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan melepaskankekakuan di pagi hari. Sensitivitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapatdisembuhkan) Meningkatkan relaksasi/ mengurangi nyeri Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan koping

Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif,sentuhan terapeutik, biofeed back, visualisasi, pedoman imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian napas. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu

Memfokuskan kembali perhatian, memberikan stimulasi, dan meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan sehat Meningkatkan realaksasi, mengurangi tegangan otot/ spasme, memudahkan untuk ikutserta dalam terapi sebagai antiinflamasi dan efek analgesik ringan dalam

Beri obat sebelum aktivitas/ latihan yang direncanakan sesuai petunjuk Kolaborasi: Berikan obatobatan sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat)

mengurangi kekakuan dan meningkatkanmobilitas Berikan es kompres dingin jika dibutuhkan Rasa dingin dapat menghilangkan nyeridan bengkak selama periode akut Tingka aktivitas/ latihan tergantung dari perkembangan/ resolusi dari peoses inflamasi Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan mempertahankan kekuatan Mempertahankan/ meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot danstamina umum. Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi, karenanya aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi) Menghilangkantekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi. Memepermudah perawatan diri

Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan: Deformitas skeletal Nyeri, ketidaknyamanan, Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot

Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya/pembatasan kontraktur.Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan/ atau konpensasi bagian tubuh.Mendemonstrasikan tehnik/ perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas

Evaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ rasa sakit pada sendi

Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika diperlukan jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganmggu Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikiqan juga latihan resistif dan isometris jika memungkinkan

Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/ bantutehnik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas, mis, trapeze

dankemandirian pasien. Tehnik pemindahan yang tepat dapat mencegah robekan abrasi kulit Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter, bebat, brace Meningkatkan stabilitas ( mengurangi resiko cidera ) dan mempertahankan posisi sendiyang diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktor Mencegah fleksi leher

Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi, menggunakan pegangantangga pada toilet, penggunaan kursi roda. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi.

Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas

Menghindari cidera akibat kecelakaan/ jatuh

Berguna dalam memformulasikan programlatihan/ aktivitas yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalammengidentifikasikan alat Menurunkan tekanan pada

Kolaborasi: Berikan matras

busa/ pengubah tekanan

jaringan yang mudah pecah untuk mengurangi risiko imobilitas Mungkin dibutuhkanuntuk menekan sistem inflamasi akut Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/ kesalahan konsep danmenghadapinya secara langsung Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadapintervensi/ konseling lebih lanjut Isyarat verbal/non verbal orang terdekat dapat mempunyai pengaruhmayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri Nyeri konstan akan melelahkan, dan perasaan marah dan bermusuhan umum terjadi Dapat menunjukkan

Kolaborasi: berikan obatobatan sesuai indikasi (steroid) 3 Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan dengan perubahankemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi,ketidakseimbangan mobilitas Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup, dan kemungkinan keterbatasan.Menyusun rencana realistis untuk masa depan. Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masadepan

Diskusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada pasien/orang terdekat. Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari,termasuk aspek-aspek seksual. Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang terdekat menerimaketerbatasan.

Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan.

Perhatikan perilaku menarik

diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan.

emosional ataupun metode koping maladaptive,membutuhkan intervensi lebih lanjut Membantu pasien untuk mempertahankankontrol diri, yang dapat meningkatkan perasaan harga diri Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam terapi Mempertahankan penampilanyang dapat meningkatkan citra diri Memungkinkan pasien untuk merasa senangterhadap dirinya sendiri. Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan rasa percaya diri Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang/ ketidakmampuan

Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas

Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan

Berikan bantuan positif bila perlu

Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis psikiatri, psikolog

Kolaborasi: Berikan obatobatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan

Mungkin dibutuhkan pada sat munculnya depresi hebatsampai pasien mengembangkan kemapuan koping yang lebih efektif

You might also like