Professional Documents
Culture Documents
Responsif (Thd ekspektasi non- medis penduduk) Service delivery (program & pelkes) Fairness (berkeadilan, dalam pembiayaan) SEHAT
Perbandingan Beberapa Indikator Kesehatan dan Biaya Kesehatan Antar Berbagai Negara Tetangga
Negara MMR GNP/ Kapita (US$) 3.400 1.960 820 370 1.020 220 580 Biaya Kes per kap (US$) 110 133 25 17 40 100 18 Urutan Biaya Kesehatan 93 64 138 182 124 136 154 Cakupan Asuransi/Jaminan 100% 80% 60% 16-21%
5/5/2012
www.jpkm-online.net
Indonesia Spends Less on Health as a Share of its GDP Than Other Comparable Income Countries
TOTAL HEALTH SPENDING VS INCOME, 2004
10
15
Cambodia
0
10
100
250
10000 25000
Source: World Dev elopment Indicators Note: GDP per capita in current US$; Log scale
Analysis of the Patent and Generic Drugs Split by Country, Source : EIU, Pricewaterhouse Coopers 1999
120 100 80 60 40 20 0 Hongkong Singapore Taiwan Malaysia Thailand Indonesia Patent Generic
Perkembangan teknologi dan subspesialisasi 1988 (33 jenis) ---> 57 Jenis (2005) Dampak (+) dan (-) Terkadang pasien bukan manusia utuh tetapi dianggap kumpulan organ (fragmentasi) Masyarakat spesialis minded Di Indonesia cenderung liberal Strukturisasi pelayanan melalui rujukan kurang berjalan Inefisiensi dan kadang-kadang mutu tidak optimal
8
Sehingga Seringkali:
Dokter kurang mempunyai cost consciousness (kesadaran biaya): - Lebih mengedepankan mutu medik dari aspek teknologi, biaya dan tuntutan pasien Pelayanan barangkali memang efektif tapi sangat mungkin tidak efisien, misalnya: - Penggunaan Antibiotika berlebihan - Penggunaan obat/prosedur mahal
9
Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan bukan hanya memobilisasi sumber-sumber biaya dan anggaran kesehatan (collecting), akan tetapi juga bagaimana mengalokasikan (allocating), dan membelanjakan anggaran pelayanan kesehatan (purchasing))
Di Indonesia lebih dari 60% biaya kesehatan harus ditanggung sendiri oleh tiap keluarga (out of pocket -OOP) yang sangat bersifat regresif. 10% rumah tangga termiskin harus menghabiskan 230% penghasilannya sebulan untuk membiayai sekali rawat inap anggota keluarganya. 10% terkaya hanya menghabiskan 120% penghasilan keluarga sebulan untuk membiayai satu kali rawat inap anggota keluarganya. 10% terkaya mempunyai akses rawat inap di rumah sakit yang 12 kali lebih besar dari penduduk 10% termiskin 83% rumah tangga mengalami pembayaran katastropik ketika satu anggota rumah tangga membutuhkan rawat inap (Sadikin)
Pertimbangan kebijakan
Mengupayakan adekuasi dan sustainabilitas pembiayaan kesehatan yang cukup Alokasi yang fair dalam belanja kesehatan (UKM dan UKP) Mengupayakan masyarakat terhindar dari pembelanjaan tunai perorangan (out of pocket) Menggeser pola out of pocket kepada prabayar (prepaid): - membagi resiko/tanggung renteng - meningkatkan dan memastikan akses masyarakat TERUTAMA masyarakat miskin Efektifitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan
13
EFISIENSI
Menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cara sebaik mungkin untuk mencapai sasaran
14
Tujuan pelayanan kesehatan adalah peningkatan status kesehatan, kepuasan dan perlindungan terhadap risiko Meningkatkan efisiensi dapat membantu kita mencapai sasaran dengan lebih baik
15
Efisiensi, bukanlah tujuan akhir melainkan jalan menuju tujuan kinerja yang lebih baik Efisiensi dapat dipengaruhi dengan perubahan kebijakan dan manajemen.
16
Efisiensi Teknis: Memproduksi luaran dengan biaya minimumbagaimana proses produksi Efisiensi Alokatif: Memproduksi keluaran yang tepat untuk mencapai sasaranapa hasil dari proses produksi
17
Menggunakan obat generik yang tidak mahal dengan tepat Memelihara peralatan diagnosa agar siap untuk dipergunakan apabila diperlukan Mendistribusikan staf secara merata untuk menghindari kekurangan atau kelebihan tenaga
18
Menyediakan program efektif-biaya seperti imunisasi dan perawatan pelayanan dasar Menghindari uji diagnostik (uji laboratorium dan imaging) yang mahal namun nilai diagnostiknya kecil Meminimalisir perawatan kasus2 terminal yang heroik
19
Efisiensi teknis bergantung pada manajer yang tidak memiliki kewenangan yang memadai, keterampilan dan insentif untuk memperbaiki proses produksi Mengubah efisiensi alokatif dapat menjadi sangat sulit jika mereka yang dirugikan menolak realokasi. Pasien seringkali lebih menyukai pelayanan kesehatan biaya tinggi dan teknologi canggih ketika menghadapi risiko kematian. 20
Kembangkan sistem analisis biaya perluaran Pastikan para pengelola memiliki kewenangan dan keterampilan untuk meningkatkan efisiensi dan insentif untuk melakukannya (melalui mekanisme pembayaran kepada organisasi dan penghargaan kepada manajer) Tinjau kembali pola-pola pengeluaran diarahkan untuk mendanai kegiatan yang efektif-biaya
21
TERIMAKASIH
23