You are on page 1of 1

Jember - Pengamat pendidikan Universitas Jember, Prof Dr Sulthon Masyud MPd mengemukakan bahwa pemerintah harus melakukan evaluasi

pengembangan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di sejumlah daerah. "RSBI tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena mutu pendidikan di Indonesia tergolong rendah dibandingkan negara lain," tuturnya, Kamis, di Kabupaten Jember, menanggapi rencana pemerintah menghentikan pemberian izin baru pendirian RSBI mulai tahun 2011. Menurut dia, pola pengembangan RSBI seharusnya diperkuat di tingkat sekolah dasar (SD), sehingga jumlah SD yang berstatus RSBI lebih banyak dibandingkan tingkat SMP, SMA, dan SMK. "Kalau jumlah RSBI di tingkat SD lebih banyak, maka jumlah siswa yang berprestasi bisa terseleksi dengan ketat di RSBI SMP hingga SMA, sehingga kualitas pendidikan semakin baik," ucap dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unej. Ia menjelaskan, pengembangan RSBI harus dimulai dengan penyiapan lembaga pencetak tenaga kependidikan untuk menghasilkan tenaga guru dengan kualitas internasional sehingga siap ditempatkan di sekolah-sekolah yang berlabel internasional tersebut. "Sekolah yang berkualitas memang harus mahal, namun bukan berarti masyarakat yang harus dibebani biaya mahal pendidikan itu. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan," tutur Guru Besar Unej itu. Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember, Ayub Junaidi, menilai RSBI terkesan sebagai sekolah untuk orang kaya karena biaya pendidikan di sana cukup tinggi. "Saya mendapat keluhan dari orang tua siswa yang anaknya diterima di SD yang berstatus di RSBI. Wali murid diminta membayar uang Rp5 juta pada saat daftar ulang," tuturnya. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, RSBI seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa dari keluarga miskin yang berprestasi. "Sekolah-sekolah yang sebenarnya belum siap secara sumber daya manusia dan fasilitasnya dipaksa untuk memenuhi kriteria sebagai RSBI, sehingga sekolah itu menarik pungutan yang besar kepada wali murid untuk mewujudkan sekolah berlabel internasional," paparnya. Ia berharap pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pengembangan RSBI di daerah, sehingga tujuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tercapai dan bukan menjadikan "ladang" komersialisasi pendidikan.

You might also like