You are on page 1of 3

Dahsyatnya Mercedes-Benz E 63 AMG

Rabu, 01 September 2010 | 02:59 WIB Besar Kecil Normal

Mercedes-Benz E 63 AMG (Dok. Mercedes-Benz)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wroooaaammm.... Suara meraung langsung terdengar saat kunci kontak saya putar. Kaget, kagum, keder sekaligus penasaran langsung sampur aduk di pikiran saya. Jika dua pekan lalu saya merasakan sensasi Mercedes-Benz C300 AVA (baca Koran Tempo edisi Minggu, 15 Agustus 2010). Nah, pekan ini, kesempatan super langka saya dapatkan, PT Mercedes-Benz Indonesia menawarkan uji coba Mercedes-Benz E63 AMG. Saya ingat kata-kata Rudi Borgenheimer, President & CEO PT Mercedes-Benz Indonesia saat memperkenalkan mobil ini. "Mobil ini memenuhi mimpi para pecinta sedan sport berperforma tinggi," katanya. Yup, E63 AMG memang mengulik adrenalin. Dari tampilan luar, kesan sporty sudah kental dengan bemper depan E-Class baru, ditambah lubang-lubang menyerupai insang hiu. Velg-nya palang lima AMG, dikombinasikan dengan cakram komposit berukuran besar. Aroma sporty kian kental ketika melongok ke belakang. Saluran gas buang menggunakan 4 muffler berlebur krom. Interior tak banyak berbeda dengan E-Class. Sentuhan ekslusif diterapkan dengan pemakaian kulit pada dashboard dan atap. Lapisan kulit juga dipakai pada bangku sport AMG, tuas transmisi dan kemudi empat bilahnya. Nah, coba hidupkan kunci kontak. Wroooaaammm.... mesinnya akan langsung meraung. Kehebatan dan keunggulan E63 AMG memang terletak di dapur pacunya. Tengok catatan ini; mesin V8 berkapasitas 6.208 cc yang berada di bawah moncong mesin mampu menghasilkan tenaga sampai 525 ps pada 6800 rpm. Torsinya melesak sampai 630 Nm pada 5.200 rpm. Potensi luar biasa untuk diajak berlari sekencang-kencangnya. Speedometer mencatat angka 320 kilometer per jam -- meski kecepatan maksimalnya dibatasi secara elektronik sampai di angka 250 km/jam. Tapi jangan salah. Meski punya mesin besar, E63 AMG juga bisa diajak bersabar menghadapi jalanan macet. Sedikit tekanan pada pedal gas, mobil melaju lembut. Untuk merasakan kehebatan mesin ini saya mengarah ke tol Kebon Jeruk menuju Merak. E63 AMG menggunakan transmisi AMG Speedshift MCT 7-Speed. Transmisi ini sanggup berpindah percepatan hanya dalam 100 milidetik. Sistem transmisi ini mampu dikontrol otomatis melalui tiga mode pilihan, "C" (Controlled Efficiency), "S" (Sport), dan "S+" (Sport plus). Ada juga "M" mode, merupakan mode transmisi paling sporty yang bisa dimainkan lewat paddle shift di belakang kemudi. Untuk mendapatkannya, cukup menekan tombol AMG Drive Unit pada konsol tengah. Hentakan mobil terasa hebat meski tuas masih di posisi D. Begitu injakan gas makin

dalam saya merasakan seperti terbang, gas begitu responsif, tak ada jeda, dan tenaganya seperti tak pernah habis. Mercy menyebut jika mobil ini bisa menempuh 0-100 km/jam dalam 4,5 detik saja! Ah, jangan mikir ngerasain itu dulu deh. Angka ratusan km/jam di speedometer sudah tersentuh dalam hitungan detik. Maksimal speed yang sempat saya catat adalah 230 km/jam. Itupun sudah dicampur dengan deg-degan lantaran lesatannya. Inilah sedan premium dengan performa paling dahsyat yang pernah saya coba. Soal handling rasanya tak perlu banyak komentar. Mau bermanuver seperti apa, hayuk... mobil ini stabil. Tinggal Anda memilih setelan suspensi yang sesuai dengan kebutuhan atau gaya mengemudi Anda. Di samping tuas transmisi ada empat tombol pengatur program transmisi, kontrol traksi, setelan suspensi. Satu lagi mengaktifkan semua program tadi sekaligus secara simultan. Konsumsi? Mercy sih menyebut angka 12,6 liter per 100 km atau sekitar 1:7,9 liter/km. Nggak papalah, tak seberapa buat Anda yang siap merogoh kocek Rp 1.939 miliar (off the road Jakarta) untuk membeli mobil ini. Untuk mobil lain, pertanyaannya barangkali seberapa kencang mobil itu bisa Anda bawa. Tapi untuk E63 AMG (setidaknya versi saya) pertanyaannya adalah; seberapa besar keberanian Anda membawanya. Karena semua yang Anda inginkan untuk sebuah mobil dengan performa yahud ada di mobil ini.

You might also like