You are on page 1of 2

Beberapa karya sastra yang penting pada tiap-tiap angkatan Angkatan Balai Pustaka (20-an) 1. 2. 3. 4. 5.

Azab dan Sengsara (roman karya Merari Siregar) Siti Nurbaya (roman Marah Rusli) Salah Asuhan (roman karya Abdul Muis) Tenggelamnya Kapal van Der Wijk (roman karya HAMKA) Sengsara Membawa Nikmat (roman karya Tulis Sutan Sati)

Angkatan Pujangga Baru (30-an) 1. 2. 3. 4. 5. Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu (antologi puisi karya Amir Hamzah) Madah Kelana dan Percikan Permenungan (antologi puisi karya Roestam Effendi) Layar Terkembang (roman karya STA) Belenggu (roman karya Armjn Pane) Indonesia Tumpah Darahku (Muhammad Yamin)

Angkatan 45 1. 2. 3. 4. 5. Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam (antologi puisi karya Chairil Anwar) Tiga Menguak Takdir (antologi puisi Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin) Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (antologi cerpen karya Idrus) Atheis (novel karya Achdiat Karta Mihardja) Surat Kertas Hijau dan Wajah Tak Bernama (antologi puisi Sitor Situmorang)

Angkatan 66 1. 2. 3. 4. Keluarga Gerilya dan Perburuan (novel karya Pramudya Ananta Toer) Jalan Tak Ada Ujung, Tak ada Esok, dan Harimau! Harimau! (novel Moechtar Lubis) Keluarga Permana dan Royan Revolusi (novel karya Ramadan K.H.) Tirani dan Benteng (antologi puisi karya Taufiq Ismail)

5. 6. 7. 8. 9. 10.

Blues untuk Bonie dan Balada Orang-Orang Tercinta (antologi puisi karya WS Rendra) Etsa (antologi puisi karya Toto Sudarto Bachtiar) Buku Puisi (antologi puisi karya Hartojo Andangdjaja) Domba-Domba Revolusi (naskah drama karya B. Soelarto) Para Priyayi (novel karya Umar Kayam) Mata Pisau dan Perahu Kertas (antologi puisi Supardi Joko Damono)

Angkatan 70-an 80-an dengan tokoh-tokohnya antara lain: 1. Sutardji Calzoum Bachri dengan kumpulan puisinya O Amuk Kapak. 2. Iwan Simatupang dengan novelnya Ziarah. 3. Danarto dengan kumpulan cerpennya Godlob. 4. Y.B. Mangunwijaya dengan novelnya Burung-burung Manyar. 5. Putu Wijaya dengan novelnya Telegram, dan drama Dag Dig Dug. 6. Kuntowijoyo dengan novelnya Khotbah di Atas Bukit 7. Yudhistira Ardi Noegraha dengan novelnya Mencoba Tidak Menyerah. 8. Arifin C. Noer dengan dramanya Mega-Mega. 9. Umar Kayam dengan novelnya Para Priyayi. 10. Ahmad Tohari dengan trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk. Sastra Mutakhir (Dekade 90-an dan Angkatan 2000) dengan tokohnya antara lain: 1. Emha Ainun Najib dengan kumpulan puisinya Sesobek Buku Harian Indonesia dan drama Lautan Jilbab. 2. Seno Gumira Ajidarma dengan kumpulan cerpennya Iblis Tidak Pernah Mati. 3. Ayu Utami dengan novelnya Saman dan Larung 4. Jenar Mahesa Ayu dengan kumpulan cerpennya Mereka Bilang Saya Monyet. 5. N. Riantiarno dengan dramanya Opera Kecoa dan Republik Bagong:. 6. Yanusa Nugraha dengan kumpulan cerpennya Segulung Cerita Tua . 7. Afrizal Malna dengan kumpulan puisinya Abad yang Berlari. 8. Ahmadun Y. Herfanda dengan kumpulan puisinya Sembahyang Rumputan. 9. D. Zawawi Imron dengan kumpulan puisinya Bantalku Ombak, Selimutku Angin. 10. K.H. Ahmad Mustofa Bisri dengan kumpulan puisinya Ohoi Puisi-puisi Balsem dan Gandrung.

You might also like