Professional Documents
Culture Documents
hidung (saluran pernapasan atas) sampai alveoli (saluran pernapasan bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus rongga telinga tengah dan pleura (Depkes, 2001) Klasifikasi ISPA menurut Depkes RI (2002)
ISPA ringan Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batuk pilek dan sesak. ISPA sedang ISPA sedang apabila timbul gejala gejala sesak napas, suhu tubuh lebih dari 39 0 C dan bila bernapas mengeluarkan suara seperti mengorok. ISPA berat Gejala meliputi : kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu makan menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.
Penyebab
bakteri atau virus yang masuk ke saluran nafas. (streptococcus pneumonia, haemophylus influenza dan staphylococcus ) faktor lingkungan rumah, seperti halnya pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian rumah. merokok
Tanda-tanda klinis
system pernapasan adalah nafas tidak teratur dan cepat, retraksi atau tertariknya kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung, sesak, kebiruan, suara lemah atau hilang suara napas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung. Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan koma. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk. Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.
Batasan Bahan
Keluhan Utama Batuk pilek Nyeri menelan DD Common cold Influenza Faringitis Tonsilitis Tonsilofaringitis
Common cold Keluhan Utama Batuk pilek Onset akut (< 7 hari)
Influenza Batuk pilek Onset akut (< 7 hari) Gejala disertai faringitis, demam, dan lesu yang lebih nyata
demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nafsu makan hilang, nyeri tenggorokan, kadang batuk kering, hidung tersumbat, bersin, dan ingus encer
Yg Gejala hidung membedak (pilek) lebih an menonjol Anamnesis Panas, kering, dan
gatal pd hidung Bersin2 (tdk dipengaruhi waktu) Hidung tersumbat Ingus encer BENING Dipicu penurunan daya tahan tubuh (kelelahan, stres)
sakit menelan, lesu seluruh tubuh, nyeri sendi, dan kadang atalgia sebagai nyeri alih dari N. IX. -demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah
Demam atau menggigil, Tidak mau makan / menelan, malaise, kongesti nasal, Nyeri menelan faktor pencetus atau yang Memperberat : Iritasi makanan yang merangsang sering merupakan
Influenza Tenggorokan tampak hiperemia. Dalam rongga hidung tampak konka yang sembab dan hipermia. Sekret dapat bersifat serus, seromukus atau mukopurulen bila ada infeksi sekunder.
Tonsilitis
Suhu tubuh 40C, terutama pada anak. - Tonsil tampak bengkak, merah, dengan detritus berupa folikel atau membran. Pada anak, membran pad tonsil mungkin juga disebabkan oleh tonsilitis difteri. - leukositosis. - Pada tonsilitis kronik hipertrofi, tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kripta lebar berisi detritus. Tonsil melekat ke jaringan sekitarnya. Pada bentuk atrofi, tonsil kecil seperti terpendam dalam fosa tonsilaris.
Faringitis
Faring posterior merah dan bengkak Terdapat folikel bereksudat dan purulen di dinding faring
PP Talak
istirahat dan banyak minum Parasetamol 500 mg 3 x sehari untuk menghilangkan nyeri dan demam. Untuk anak, dosis parasetamol adalah : 10 mg/kgBB/kali, 3 4 kali sehari Antibiotik hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder.
Faringitis yang disebabkan virus Onset radang tenggorokannya lambat, progresif Demam Nyeri menelan Faring posterior merah dan bengkak Malaise ringan Batuk Kongesti nasal