You are on page 1of 24

Keracunan Barbiturat Fatehah Bt Malik Fakultas Kedokteran UKRIDA Tanjung Duren Selatan 2, Gang 5/26 B, 11470 Jakarta Barat

yukira_ashiya89@yahoo.com PENDAHULUAN

Kasus 2 Suatu hari anda didatangi seorang penyidik dan diminta untuk membantu mereka dalam memeriksa suatu tempat kejadian perkara (TKP). Menurut penyidik, TKP adalah sebuah rumah yang cukup besar milik seorang pengusaha dan isterinya ditemukan meninggal dunia didalam kamarnya yang terkunci didalam. Anaknya yang pertama kali mencurigai hal itu (pukul 8.00) karena si ayah biasanya bangun untuk lari pagi, hari ini belum keluar dari kamarnya. Ia bersama dengan pak ketua RT melapokannya ke polisi. Penyidik telah membuka kamar tersebut dan menukan kedua orang tersebut tiduran di tempat tidurnya dan dalam keadaan mati. Tidak ada tanda-tanda perkelahian diruang tersebut, segalanya masih tertata rapi sebagimana biasa, tutur anaknya. Dari pengamatan sementara tidak ditemukan luka-luka pada kedua mayat dan tidak ada barang yang hilang. Salah seorang penyididk ditelpon olrh petugas asuransi bahwa ia telah dihubungi oleh si anak pengusaha berkaitan dengan kemungkinan klaim asuransi jiwa pengusaha tersebut.

Autopsi Forensik Autopsi berasal dari kata Auto = sendiri dan Opsis = melihat. Yang dimaksudkan dengan autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat meliputi pemeriksaan terhadap tubuh mayat, meliputi pemeriksaan terhadap bagian luar maupun bagian dalam, dengan tujuan menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera, melakukan interpretasi atas penemuanpenemuan tersebut, menerangkan penyebabnya serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematian. Jika pada pemeriksaan ditemukan beberapa jenis kelainan mana yang merupakan penyebab kematian, serta apakah kelainan yang lain turut mempunyai andil dalam terjadinya kematian tersebut.5

Autopsi forensik atau autopsi mediko-legal dilakukan terhadap mayat seseorang berdasarkan peraturan undang-undang dengan tujuan :5 a. Membantu dalam hal penentuan hal identitas mayat. b. Menentukan sebab pasti kematian, memperkirakan cara kematian serta

memperkirakan saat kematian. c. Mengumpulkan serta mengenali benda-benda bukti untuk penentuan identitas benda penyebab serta identitas pelaku kejahatan. d. Membuat laporan tertulis objektif dan berdasarkan fakta dalam bentuk visum et repertum. e. Melindungi orang yang tidak bersalah dan membantu dalam penentuan identitas serta penuntutan terhadap orang yang bersalah. Keracunan Barbiturat Barbiturat sering digunakan sebagai sedatif, hipnotik, antikonvulsan, anestetik atau kombinasi dengan derivat pirazolon, salisilat dan para-aminofrnol untuk memperoleh potensiasi efek analgetik. Pemakaian yang luas, popularitas obat ini di mata masyarakat dan kemudahan mendapatkannya dengan resep maupun tidak menyebabkan jumlah keracunan barbiturat tiap tahun meningkat.3,4 Biasanya keracunan terjadi karena bunuh diri, dapat pula terjadi karena pembunuhan dan kadang-kadang juga terjadi karena automatisme. Automatisme adalah meminum obat barbiturat dalam takaran hipnotik sehingga ia telah bahwa ia telah minum obat. Bila terjadi berulang-ulang maka takaran toksik akan tercapai.3-4 Kematian dapat terjadi melalui mekanisme Depresi pusat pernafasan yang menimbulkan henti nafas, komplikasi berupa atelektasis, penumoni hipostatik, pneumoni aspirasi dan edema paru yang berat, terjadi terutama pada permulaan keracunan golongan sangat singkat. Pernafasan dapat tersumbat oleh muntahan, sekresi lendir, spasme laring dan relaksasi lidah. Dapat pula terjadi syok pada suntikan intravena atau akibat terjadinya gagal ginjal. Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa adalah sebuah janji dari perusahaan asuransi kepada nasabahnya bahwa apabila si nasabah mengalami risiko kematian dalam hidupnya, maka perusahaan asuransi akan memberikan santunan dengan jumlah tertentu kepada ahli waris dari nasabah tersebut.

Dengan mengambil Asuransi Jiwa, diharapkan bahwa pihak yang Anda tinggalkan tidak mengalami kesulitan dalam membayar Biaya Hidupnya.

PEMBAHASAN Aspek Hukum Dan Mediko Legal Aspek Hukum1 Kejahatan Terhadap Tubuh dan Jiwa Manusia Pasal 89 KUHP Membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan menggunakan kekerasan. Pasal 90 KUHP Luka berat berarti: jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian; kehilangan salah satu pancaindera; mendapat cacat berat; menderita sakit lumpuh; terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih; gugur atau matinya kandungan seorang perempuan. Pasal 338 KUHP Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Pasal 340 KUHP Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, kerana pembunuhan dengan rencana (woord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun. HR 25 Juni 1894 Menganiaya adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka. Kesengajaan ini harus dituduhkan dalam surat tuduhan. HR 21 Oktober 1935 Kesengajaan harus ditujukan untuk emnimbulkan luka pada badan atau terhadap kesehatan. Dalam hal ini dalam surat tuduhan cukup dengan menyatakan ada penganiyaan. Ini bukan saja merupakan suatu kwalifikasi akan tetapi juga suatu pengertian yang nyata. Pasal 351 KUHP 1) Penganiyaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak 4500 rupiah. 2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun. 3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama7 tahun. 4) Dengan penganiyaan disamakan sengaja merusak kesehatan. 5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 353 KUHP (1) Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. (2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. (3) Jika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan pidana penjara paling lama 9 tahun. Pasal 354 KUHP (1) Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam, karena melakukan penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.2 (2) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama sepuluh tahun. Pasal 355 KUHP (1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun. (2) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama 15tahun. Pasal 356 KUHP Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354, dan 355 dapat ditambah dengan sepertiga: (1) Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya, menurut undangundang, isterinya atau anaknya; (2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau kerana menjalankan tugasnya yang sah (3) Jika kejahatan dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa atau kesehatan untuk dimakan atau diminum

Aspek Mediko-legal2 KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILAN Pasal 133 KUHAP 1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. 2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat. 3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat. Pasal 179 KUHAP 1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. 2) Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenanr-benarnya menurut

pengetahuan dalam bidang keahliannya.

BENTUK BANTUAN DOKTER BAGI PERADILAN DAN MANFAATNYA Pasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurangkurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannnya.

Pasal 184 KUHAP 1) Alat bukti yang sah adalah:      Keterangan saksi Keterangan ahli Surat Pertunjuk Keterangan terdakwa

2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan1. Pasal 186 KUHAP Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan. Pasal 180 KUHAP 1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, Hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan. 2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Hakim memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang. 3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2). 2 SANGSI BAGI PELANGGAR KEWAJIBAN DOKTER Pasal 216 KUHP 1) Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.2 2) Disamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang menurut ketentuan undangundang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi tugas menjalankan jabatan umum.

3) Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan semacam itu juga, maka pidanya dapat ditambah sepertiga. Pasal 222 KUHP Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.2 Pasal 224 KUHP Barangsiapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau jurubahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang-undang ia harus melakukannnya: 1. Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bulan. 2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan. Pasal 522 KUHP Barangsiapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau jurubahasa, tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah. RAHASIA JABATAN DAN PEMBUATAN SKA/ V et R Peraturan Pemerintah No 26 tahun 1960 tentang lafaz sumpah dokter Saya bersumpah/ berjanji bahwa: Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perkemanusiaan Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.dst.

Peraturan Pemerintah no 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia Kedokteran. Pasal 1 PP No 10/1966 Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orangorang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran1. Pasal 2 PP No 10/1966 Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi daripada PP ini menentukan lain. Pasal 3 PP No 10/1966 Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah: a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UU tentang tenaga kesehatan. b. Mahasiswa kedokteran, kesehatan1. Pasal 4 PP No 10/1966 Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 KUHP, menteri kesehatan dapat melakukan tindakan administrative berdasarkan pasal UU tentang tenaga kesehatan. Pasal 5 PP No 10/1966 Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang disebut dalam pasal 3 huruf b, maka menteri kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya. Pasal 322 KUHP 1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,

pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri

penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah. 2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu. Pasal 48 KUHP Barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana. BEDAH MAYAT KLINIS, ANATOMIS DAN TRANSPLANTASI 2 Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia. Pasal 2 PP No 18/1981 Bedah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikut: a. Dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan pasti; b. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya. c. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya terdekat, apabila dalam jangka waktu 2 x 24 jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia dating ke rumah sakit.

Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara Pada pemeriksaan di tempat kejadian, ditemukan mayat suami isteri di atas kasur, di sisi kasur terdapat meja kasur dan di atas meja terdapat 2 biji gelas yang masih tersisa air putih. Suasana kamar rapi menurut si anak, televisi masih terpasang, menunjukkan pasangan suami isteri ini menonton televisi sebelum mereka menghembus nafas terakhir. Penyaman udara di kamar pasangan tersebut masih terpasang dan bersuhu 23C. Tiada nota bunuh diri di dalam kamar, menyingkirkan kemungkinan pasangan ini menyimpan niat untuk bunuh diri, tetapi harus diperiksa lagi. Pasangan suami isteri ini juga tidak sadar mereka telah diracun karena tiada tanda-tanda mereka bangun dari kasur untuk membuka pintu. Pemeriksaan Luar Mayat 1. Label mayat Kedua mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label berwarna merah muda, dengan materai lak merah, terikat pada ibu jari kaki kanan. 2. Tutup mayat Mayat tidak ditutup. 3. Bungkus mayat Kedua mayat telah dihantar dalam bungkusan plastik berwarna hitam, tidak bercorak dan tiada kotoran. Tiada tali yang mengikat kedua mayat. 4. Pakaian Mayat lelaki memakai baju tidur piyama klasik berwarna biru muda bermerek Magic Silk pakaian atas dan bawah. Pakaian atas terdapat poket di sebelah dada kiri, poket tiada isi. Pakaian dalam sebelah bawah mayat lelaki adalah boxer bermerek Hugo bewarna putih. Mayat perempuan memakai baju tidur piyama klasik berwarna merah tua, kotak kotak bermerek DKNY. Pakaian dalam wanita sebelah atas bra bermerek triumph berwarna krim dan sebelah bawah short brief yang bermerek triumph berwarna krim. 5. Perhiasan Mayat lelaki tidak memakai sebarang perhiasan. Mayat perempuan memakai rantai emas yang berliontin sebuah batu permata seberat 200 gram dan gelang emas seberat 50 gram. 6. Benda di samping mayat a. 2 buah gelas yang masih terisi air putih

7. Tanda kematian a. Lebam mayat Terdapat lebam mayat pada kedua-dua mayat. Distribusi lebam di punggung, bila ditekan, lebam mayat tidak hilang. b. Kaku mayat Pada kedua-dua mayat telah didapatkan kaku mayat yang menetap. Kaku mayat bermula dari kepala hingga ke hujung kaki, sendi-sendi di daerah dagu, lengan atas, siku, pangkal peha dan sendi lutut sukar digerakkan dan dilawan. c. Suhu mayat Suhu kedua mayat sama yaitu 32C. d. Pembusukan mayat Tiada tanda pembusukan dari kedua mayat. 8. Identifikasi umum Mayat lelaki : Mayat adalah seorang laki-laki, berbangsa Cina, umur 55 tahun, warna kulit putih, keadaan gizi baik, panjang badan 175 cm, berat badan 70 kg, zakar tidak disunat. Mayat perempuan : Mayat adalah seorang perempuan, berbangsa Cina, umur 50 tahun, warna kulit putih, keadaan gizi baik, panjang badan 160 cm, berat badan 50 kg. 9. Identifikasi khusus Mayat lelaki : di bagian muka, terdapa angioma kecil berwarna hitam di bawah mata, terdapat jaringan parut pasca operasi di sebelah kanan perut bawah dan ditemukan callus di ibu jari kaki. Ditemukan kuku si mati berwarna biru dan terdapat tardieau spot, vesikel dan bula di daerah kulit yang tidak tertekan. Mayat perempuan : wajah si mati bersih tanpa sebarang jerawat, di bagian dagu terdapat angioma kecil berwarna hitam. Tubuh si mati juga tidak terdapat sebarang parut. Ditemukan kuku si mati berwarna biru dan terdapat tardieau spot, vesikel dan bula di daerah kulit yang tidak tertekan 10. Pemeriksaan rambut Mayat lelaki : rambut si mati pendek, rapi dan lurus, warna rambut hitam dan keputihan beruban. Mayat perempuan : rambut si mati panjang leher, ikal dan berwarna hitam. 11. Pemeriksaan mata Mata mayat kedua pasangan suami isteri ini tertutup rapat, selaput mata masih baik, kornea jernih. Tiada tanda-tanda kekerasan ditemukan. 12. Pemeriksaan daun telinga dan hidung

Mayat lelaki : Hidung berbentuk biasa. Kedua daun telinga berbentuk biasa. Tiada cairan yang keluar dari lubang hidung dan telinga. Mayat perempuan : Hidung berbentuk mancung, kedua daun telinga berbentuk biasa. Tiada cairan yang keluar dari lubang hiding dan telinga. 13. Pemeriksaan terhadap mulut dan rongga mulut Mayat lelaki : bibir dan mulut berbentuk biasa, gigi sudah lengkap. Keluarnya busa-busa halus dari mulut. Mayat perempuan : bibir dan mulut berbentuk biasa, gigi sudah lengkap. Keluarnya busabusa halus dari mulut. 14. Pemeriksaan alat kelamin dan lubang perlepasan Mayat lelaki : Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Mayat perempuan : Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. 15. Lain-lain Pada kedua-dua mayat ini ditemukan tanda-tanda sianosis, kebiru-biruan di ujung-ujung jari dan kuku. 16. Pemeriksaan terhadap tanda-tanda kekerasan/luka Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kedua mayat 17. Pemeriksaan terhadap patah tulang Kedua-dua mayat tidak ditemukan patah tulang.

Pemeriksaan Dalam Mayat Pemeriksaan organ/ alat tubuh dimulai dari lidah, oesofagus, trachea dan seterusnya sampai meliputi seluruh alat tubuh. Otak biasanya diperiksa terakhir.

1. Lidah Diperhatikan permukaan lidah, adakah terdapat kelainan contohnya seperti bekas gigitan.

2. Tonsil Perhatikan permukaan maupun penampang tonsil, adakah selaput, gambaran infeksi, nanah dan sebagainya.

3. Kelenjar gondok Perhatikan ukuran dan beratnya. Diperiksa juga permukaannya rata, warnanya, adakah perdarahan berbintik atau resapan darah. 4. Kerongkongan (oesophagus) Perhatikan adanya benda-benda asing , keadaan selaput lendir serta kelainan yang mungkin ditemukan. 5. Batang tenggorok (trakea) Perhatikan adakah edema, benda asing, perdarahan dan kelainan lain. Perhatikan pula pita suara dan kotak suara.

6. Tulang lidah (os hyoid), rawan gondok (cartilago thyroidea), dan rawan cincin (cartilago cricoidea) Perhatikan adanya patah tulang, resapan darah. 7. Arteria carotis interna Arteri carotis communis dan interna biasanya tertinggal melekat pada permukaan depan ruas tulang leher. Perhatikan adanya tanda kekerasan pada sekitar arteria ini.

8. Kelenjar kacangan (Thymus) Pada permukaannya perhatikan apakah ada perdarahan berbintik serta kemungkinan adanya kelainan lain.

9. Paru-paru Perhatikan warnanya, serta bintik rdarahan, bercak perdarahan akibat aspirasi darah e dalam alveoli, resapan darah luka, bulla dan sebagainya.

10. Jantung Perhatikan besarnya jantung, bandingkan dengan kepalan tinju kanan mayat. Perhatikan akan adanya resapan darah, luka atau bintik-bintik perdarahan.

11. Aorta thoracalis Perhatikan kemungkinan terdapatnya deposit kapur, ateroma atau pembentukan aneurisma.

12. Aorta abdominalis Perhatikan dinding aorta terhadap adanya penimbunan perkapuran atau atheroma.

13. Anak ginjal (glandula suprarenalis) Pada anak ginjal yang normal, pengguntingan anak ginjal akan memberikan penampang dengan bagian korteks dan medulla yang tampak jelas.

14. Ginjal ureter dan kandung kencing Pada penampang ginjal perhatikan gambaran korteks dan medula ginjal. Juga perhatikan pelvis renis, akan kemungkinan terdapatnya batu ginjal, tanda peradangan, nanah dan sebagainya.

15. Hati dan kandung empedu Perhatikan permukaan hati, untuk melihat apakah terdapat kelainan seperti perubahan jaringan ikat, kista kecil, permukaan yang berbenjol-benjol, bahkan abses.

16. Limpa dan kelenjar getah bening Buatlah irisan penampang limpa, mencatat ukuran dan berat limpa.

17. Lambung, usus halus dan usus besar Perhatikan isi lambung dan simpan dalam botol atau kantong plastik bersih. Selaput lendir lambung diperiksa terhadap kemungkinan adanya erosi, ulserasi, perdarahan/ resapan darah.

18. Kelenjar liur perut (pankreas) Perhatikan ukuran serta beratnya.

19. Otak besar, otak kecil dan batang otak Perhatikan permukaan luar dari otak dan catat kelainan yang ditemukan. Adakah perdarahan subdural, perdarahan subarakhnoid, kontusio jaringan otak, atau kadangkala bahkan sampai terjadi laserasi.

20. Alat kelamin dalam Pada mayat laki-laki, testis dapat dikeluarkan dari skrotum. Perhatikan ukuran, konsistensi serta kemungkinan terdapatnya resapan darah. Perhatikan juga bentuk dan ukuran dari epididimis. Kelenjar prostat diperhatikan ukuran serta konsistensinya. Pada kedua-dua mayat setelah dilakukan pembedahan jenazah, mukosa saluran cerna dan seluruh organ dalam menunjukkan tanda-tanda perbendungan, esofagus menebal, berwarna merah coklat gelap dan kongestif. Adanya perubahan warna dari mukosa esofagus dan lambung dengan lendir yang berwarna merah muda. Mukosa lambung terdapat tanda-tanda korosif dengan perdarahan. Paru- paru menunjukkan tanda-tanda edema paru dan kongesti hebat, daerah basal paru mengalami daerasi progresif yang menimbulkan atelektasis. Pada pleura ditemukan bercak perdarahan. Dalam saluran pernafasan terdapat cairan yang berbusa bercampur sedikit darah. Otak ditemukan tanda-tanda perbendungan, lesi di korteks dan basal ganglia otak berupa infiltrasi sel-sel perivaskular, degenerasi neuron, terutama di talamus dan putamen, small ring hemorrhages, nekrosis globus palidus yang simetris dan bilateral. Pemeriksaan mikroskopis hepar dan ginjal dapat memperlihatkan tanda degenerasi.

Pemeriksaan Laboratorium Untuk pemeriksaan toksikologik, bahan yang harus dikirim adalah isi lambung, darah hati atau perifer, urin ginjal, hati, sebagian otak dan lemak pada kasus keracunan barbiturat golongan kerja sangat singkat. Untuk menetukan barbiturat dalam organ tubuh perlu dilakukan ekstraksi terlebih dahulu. Ada 5 macam metode ekstraksi (Moghrabi & Curry), dan yang memberikan hasil terbaik ialah ekstraksi langsung dengan kloroform. Bila kadar dalam darah sangat rendah maka metode yang dipakai adalah metode asam tungstat.4

Cara Kematian Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap mayat, luar dan dalam serta pemeriksaan laboratorium isi lambung, darah hati dan darah perifer, cara kematian kedua pasangan suami isteri ini adalah bersifat mekanik akibat keracunan barbiturat.

Sebab Kematian Sebab kematian dari pasangan suami isteri ini adalah karena keracunan barbiturat. Setelah diperiksa bahan bukti di tempat kejadian, yaitu kedua buah gelas yang berada di tempat kejadian mengandung barbiturat dengan takaran mematikan yaitu 125 grain pergelas.

Saat Kematian Diperkirakan saat kematian kedua pasangan suami isteri ini adalah pada jam 9 malam. Perkiraan dibuat berdasarkan lebam mayat dan kaku mayat serta keterangan si anak yang memberitahu, kedua orang tuanya langsung ke kamar setelah habis makan malam pada jam 8 malam.

Visum et Repertum Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat. Telp: 021- 5694-2061. 11510

Nomor

:7891 -SK.II/1234/2-90

Jakarta, 5 Januari 2012

Lampiran: Satu sampul tersegel Perihal : Hasil pemeriksaan pembedahan atas jenazah Tn. Antioni dan Ibu Yusta

PROJUSTITIA Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan dibawah ini, Fatehah Malik, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No.Pol.:B/123/VR/III/10 Serse tertanggal 3 januari 2012 , maka pada tanggal tiga januari dua ribu dua belas, pukul dua belas lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia Bagian Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah :

Nama : Antioni Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 55 tahun Kebangsaan : Indonesia Agama : Buddha Pekerjaan : CEO Perusahaan Alamat : Jl. Raya Pegangsaan Dua, Kelapa Gading

Nama : Yusta Jenis kelamin : Perempuan Umur : 50 tahun Kebangsaan : Indonesia

Agama : Buddha Pekerjaan : Suri Rumahtangga Kebangsaan : Indonesia

Kedua-dua mayat telah diidentifikasikan dengan sehelai label berwarna merah muda, dengan materai lak merah, terikat pada ibu jari kaki kanan

Hasil pemeriksaan

I.

Pemeriksaan Luar

1. Mayat terbungkus plastik warna hitam dengan retsleting. 2. Mayat berpakaian sebagai berikut: a. Mayat lelaki : Piyama klasik berlengan panjang bahan katun bermerek Magic Silk berwarna biru Mayat perempuan : Piyama klasik berlengan panjang bahan katun berwarna merah tua bermerek DKNY b. Mayat lelaki : Celana panjang piyama klasik berwarna biru bahan katun bermerek Magic Silk. Mayat Perempuan : Celana panjang piyama klasik berwarna merah tua bahan katun bermerek DKNY c. Mayat lelaki : Celana dalam boxer berwarna putih bermerek HUGO Mayat perempuan : Pakaian dalam bra berwarna krim bermerek Triumph dan Celana dalam short brief berwarna krin merek triumph. 3. Perhiasan Mayat lelaki tidak memakai sebarang perhiasan. Mayat perempuan memakai rantai emas yang berliontin sebuah batu permata seberat 200 gram dan gelang emas seberat 50 gram.

4. Lebam mayat

Terdapat lebam mayat pada kedua-dua mayat. Distribusi lebam di punggung, bila ditekan, lebam mayat tidak hilang. 5. Kaku mayat Pada kedua-dua mayat telah didapatkan kaku mayat yang menetap. Kaku mayat bermula dari kepala hingga ke hujung kaki, sendi-sendi di daerah dagu, lengan atas, siku, pangkal peha dan sendi lutut sukar digerakkan dan dilawan. 6. Suhu mayat Suhu kedua mayat sama yaitu 32C. 7. Pembusukan mayat Tiada tanda pembusukan dari kedua mayat. 8. Mayat lelaki : Mayat adalah seorang laki-laki, berbangsa Cina, umur 55 tahun, warna kulit putih, keadaan gizi baik, panjang badan 175 cm, berat badan 70 kg, zakar tidak disunat. Mayat perempuan : Mayat adalah seorang perempuan, berbangsa Cina, umur 50 tahun, warna kulit putih, keadaan gizi baik, panjang badan 160 cm, berat badan 50 kg. 9. Mayat lelaki : di bagian muka, terdapa angioma kecil berwarna hitam di bawah mata, terdapat jaringan parut pasca operasi di sebelah kanan perut bawah dan ditemukan callus di ibu jari kaki. Ditemukan kuku si mati berwarna biru dan terdapat tardieau spot, vesikel dan bula di daerah kulit yang tidak tertekan. Mayat perempuan : wajah si mati bersih tanpa sebarang jerawat, di bagian dagu terdapat angioma kecil berwarna hitam. Tubuh si mati juga tidak terdapat sebarang parut. Ditemukan kuku si mati berwarna biru dan terdapat tardieau spot, vesikel dan bula di daerah kulit yang tidak tertekan 10. Mayat lelaki : rambut si mati pendek, rapi dan lurus, warna rambut hitam dan keputihan beruban. Mayat perempuan : rambut si mati panjang leher, ikal dan berwarna hitam. 11. Mata mayat kedua pasangan suami isteri ini tertutup rapat, selaput mata masih baik, kornea jernih. Tiada tanda-tanda kekerasan ditemukan. 12. Mayat lelaki : Hidung berbentuk biasa. Kedua daun telinga berbentuk biasa. Tiada cairan yang keluar dari lubang hidung dan telinga. Mayat perempuan : Hidung berbentuk mancung, kedua daun telinga berbentuk biasa. Tiada cairan yang keluar dari lubang hiding dan telinga.

13. Mayat lelaki : bibir dan mulut berbentuk biasa, gigi sudah lengkap. Keluarnya busa-busa halus dari mulut. Mayat perempuan : bibir dan mulut berbentuk biasa, gigi sudah lengkap. Keluarnya busa-busa halus dari mulut. 14. Mayat lelaki : Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Mayat perempuan : Alat kelamin berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. Lubang dubur berbentuk biasa tidak menunjukkan kelainan. 15. Pada kedua-dua mayat ini ditemukan tanda-tanda sianosis, kebiru-biruan di ujungujung jari dan kuku.

II.

Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)

16. Mayat lelaki : Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning kecoklatan tebal di daerah dada lima milimeter sedangkan di daerah perut sebelas sentimeter. Otot otot berwarna coklat cukup tebal. Mayat perempuan : Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning kecoklatan tebal di daerah dada lima milimeter sedangkan di daerah perut sebelas sentimeter. Otot otot berwarna coklat cukup tebal. 17. Mayat lelaki : Sekat rongga badan sebelah kanan setinggi sela iga ke 4 dan yang kiri setinggi sela iga ke 5. Mayat perempuan : Sekat rongga badan sebelah kanan setinggi sela iga ke 4 dan yang kiri setinggi sela iga ke 5. 18. Mayat lelaki : Jaringan bawah kulit daerah leher dan otot leher tidak menunjukan kelainan. Mayat perempuan : Jaringan bawah kulit daerah leher dan otot leher tidak menunjukan kelainan. 19. Mayat lelaki : Kandung jantung tampak tiga jari diantara kedua tepi paru. Mayat perempuan : Kandung jantung tampak tiga jari diantara kedua tepi paru. 20. Kedua mayat lelaki dan perempuan : Dinding rongga perut tampak korosif dengan perdarahan. Mukosa lambung berlendir warna merah. 21. Kedua mayat lelaki dan wanita : lidah berwarna kelabu, perabaan lemas, tidak terdapat bekas tergigit maupun resapan darah. Tonsil tidak membesar dan penampangnya tidak menunjukkan kelainan. Kelenjar gondok berwarna coklat

merah, tidak membesar dan penampangnya tidak menunjukkan kelainan, berat dua puluh gram. 22. Mayat lelaki dan wanita : Batang tenggorok dan cabangnya berwarna merah dan berlendir. 23. Mayat lelaki dan wanita : kerongkongan dipenuhi lendir yang berwarna merah. 24. Mayat lelaki dan wanita : Paru kanan terdiri dari 3 bagan, berwarna kelabu dan perabaan seperti karet busa, penampangnya tidak tampak kelainan dan irisan tidak keluar darah. Pada paru kiri terdapat dari 2 baga, berwarna kelabu dan perabaan seperti karet busa, penampangnya tidak tampak kelainan dan irisan tidak keluar darah. Berat paru kiri empat ratus gram dan berat paru kanan empat ratus gram. 25. Mayat lelaki dan wanita : Jantung tampak sebesar tinju kanan mayat. Selaput luar jantung tampak licin, terdapat bintik perdarahan. Pada dinding depan serambi jantung kanan 1 cm sebelah kanan sekat jantung terdapat luka tembak dengan diameter 9 mm sepanjang 5 cm. Katup jantung tidak menunjukkan kelainan. Lingkaran serambi bilik kanan 11 cm sedangkan yang kiri 9,5 cm. Lingkaran katup nadi paru sepanjang 6 cm.tebal otot bilik jantung kanan 4mm dan yang kiri 12mm. Otot puting cukup tebal. Pembuluh nadi jantung tidak tersumbat dan dinding tidak menebal.sekat jantung tidak menunjukkan kelainan. Berat jantung 300gram. 26. Mayat lelaki dan wanita : Hati warna coklat permukaan rata, tepi tumpul, perabaan kenyal padat. Penampang hati merah coklat dan gambaran hati jelas. Berat hati 1100 gram. 27. Mayat lelaki dan wanita : Kandung empedu berisi cairan hijau,selaput lendir berwarna hijau seperti beludru. Saluran tidak ada penyumbatan. 28. Mayat lelaki dan wanita : Limpa berwarna ungu kelabu. Permukaan keriput dan perabaan lembek. Penampang berwarna merah hitam dengan gambaran limpa jelas. Berat limpa seratus gram. 29. Mayat lelaki dan wanita : Kelenjar liur perut merah, permukaan perut korosif dengan perdarahan. Berat 80 gram. 30. Mayat lelaki dan wanita : Lambung berisi sisa makanan dan bercampur darah. Selaput lendir berwarna merah dan lipatatan sudah hilang karena korosif. Usus 12 jam, usus halus, usus besar berlendir berwarna merah. 31. Anak ginjal kanan berbentuk trapesium dan kiri berbentuk trapesium. Gambaran kulit dan sumsum tidak menunjukkan kelainan. Berat anak ginjal kanan delapan gram dan yang kiri delapan gram.

32. Ginjal kanan dan kiri berimpai lemak tipis simpai ginjal kanan dan kiri tampak rata dan licin berwarna coklat dan mudah dilepas. Berat ginjal kanan 80 gram dan yang kiri 90 gram. Penampang ginjal menunjukkan gambaran yang jelas, piala ginjal dan saluran kemih tidak menunjukkan kelainan. 33. Kandung kencing berisi cairan berwarna kekuningan dan berwarna putih, tidak menunjukkan kelainan. 34. Kulit kepala bagian dalam bersih. Tulang tengkorak utuh selaput keras otak tidak menunjukkan kelainan. Otak terdapat tanda-tanda perbendungan. Tidak terdapat perdarahan di atas maupun di bawah selaput keras otak. Terdapat lesi di korteks dan basal ganglia otak.

KESIMPULAN Telah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap mayat seorang laki-laki dewasa berumur sekitar 55 tabun, bangsa Indonesia, warna kulit putih, gizi cukup, panjang badan seratus tujuh puluh lima sentimeter dan mayat seorang perempuan dewasa beumur sekitar 50 tahun, bangsa Indonesia, warna kulit putih, gizi cukup, panjang badan seratus 160 sentimeter. Kematian orang tersebut disebabkan keracunan barbiturat yang dikonsumsi korban pada saat sebelum tidur, korban meminum air putih bercampur barbiturat dalam jumlah yang mematikan yaitu sekitar 125 grain. Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaikbaiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHP.

Dokter yang memeriksa,

Dr. Fatehah bt Malik NIM 102008302

Daftar pustaka

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia. Peraturan-peraturan POLRI. 2 Desember 2010. Diunduh dari http://www.polri.go.id/atr/ppol/pages/10. 3 Januari 2012. 2. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran. Edisi kedua. Bagian Kedokteran Forensik FK Uni. Indonesia. Jakarta; 1994 3. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Bagian Kedokteran Forensik FK Uni. Indonesia. Jakarta: 2001. 4. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Dr. Abdul Munim Idries. Edisi Pertama. Indonesia. Jakarta. 2004. 5. Teknik autopsy forensic. Edisi keempat. Bagian Kedokteran Forensik FK Uni. Indonesia. Jakarta: 2000.

You might also like