You are on page 1of 4

TUGAS ESTETIKA SUDUT PANDANG KITA TENTANG SUATU TARIAN

OLEH NAMA : NIM : KADEK PUTRI DEWI JAYANTI 2009.01.018

JURUSAN SENI TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011

Tari Kreasi Pelegongan Strisadhu Penata tari NIM : Ni Komang Septri Ariarti : 2001.01.002

Maraknya seni pertunjukkan sebagai tari bali-balihan yaitu seni hiburan yang mempunyai unsur dan dasar seni tari yang luhur yang salah satu diantaranya adalah Tari Legong. Tari Legong adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks yang diikat oleh struktur tabuh pengiringanya. Legong berasal dari kata leg dan gong. Kata leg mengandung arti luwes atau elastik yang kemudian dapat diartikan gerakan yang lemah gemulai. Gong berarti gamelan. Jadi, legong mengandung arti gerakan luwes yang diikat oleh gamelan yang diiringnya. Hal ini juga memberikan kontribusi terhadap bentuk garapan tari palegongan Strisadhu menjadi bentuk tari kreasi palegongan dengan masih berpijak pada makna penting tari klasik palegongan Bali. Tahap penjajagan ini merupakan langkah awal dalam proses penggarapan. Dalam tahap ini yaitu mencari acuan pedoman, baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta mencari ide yang akan diangkat dalam pembuatan tari kreasi Palegongan Strisadhu. Tari Strisadhu adalah sebuah garapan tari Palegongankreasi yang berbentuk kelompok yang dibawakan oleh enam orang penari putri. Garapan ini bertemakan kesetiaan yang mengungkap cerita Dewi Uma yang diutus oleh Dewa Siwa mencari Empehan Lembu ke Marcepada, di marcepada Dewi Uma bertemu dengan pengembala lembu dan demi empehan lembu tersebut Dewi Uma memberikan kesuciannya. Tari kreasi palegongan Strisadhu menggunakan motif-motif gerak yang didasari oleh gerak tradisi dan modern. Selain motif gerak yang digunakan, pemain level juga garis-garis yang terlihat pada tubuh penari. Sehingga berdasarkan perkembangan yang ada tentang tari palegongan itu sendiri, banyak yang ada berminat untuk mengembangkannya. Terwujudnya penggarapan sebuah karya tari tidak lepas dari rangkaian proses yang harus di alur dan kematangan konsep yang meliputi tema, judul, bentuk garapan, kostum, iringan maupun properti yang digunakan, serta diperlukan suatu kemampuan yang didukung oleh daya kreativitas yang tinggi. Nilai nilai estetika atau menurut sudut pandang yang saya dapat atau tangkap pada waktu menonton secara langsung pementasan garapan tari kreasi pelegongan yang berjudul Strisadhu saat pementasan berlangsung kekompakan gerak yang di lakukan oleh 6 penari wanita ini sangat terlihat sekali. Di samping itu juga terlihat dari postur tubuh penari yang memiliki tubuh hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Di luar dari struktur tari strisadhu ini terdiri dari pembendaharaan geraknya, gerak dalam tari pelegongan ini sangat

dinamis, indah, dan abstrak terdapat gerak gerak yang mempunyai sifat maknawi. Ke enam penari pun juga bisa menguasai stage atau bisa di bilang panggung yang cukup luas. Di garapan pelegong ini tidak terdapat atau tidak terlihat gerakan gerakan yang tergesa gesa seperti misalnya penari 1 dan penari lainnya akan mencari komposisi atau ( gerakan peralihan ) dari bentuk kostum, menurut saya sudah cukup bagus, karena juga di dukung oleh lighting ( tata cahaya ) yang di tata sebagus mungkin untuk mencapai pertunjukan yang sempurna. tari kreasi pelegongan strisadhu memakai property kipas ( kepet ) di tarian ini juga terdapat tarian rangda pada waktu ending ( berakhirnya tarian ini ) garapan tari ini juga berstandarkan gerak gerak pelegongan tanpa meninggalkan esensi esensi gerak bakunya. Kembali ke pembahasan kostum, garapan ini masih mengambil pola pola kostum tari pelegongan seperti : bancangan, prakapat ( dalam gelungan ), simping, lamak, dan kipas sebagai property. Ke enam penari ini wajahnya hampir mirib satu sama ynag lainnya. Pada berlangsungnya pementasan ke enam penari sangat konsentrasi atau fokus dengan 1 titik. tidak terlihat penari menoleh ke kanan dan ke kiri ( ngeledat ) di sini mereka mati matian berusaha keras semampunya untuk membantu melancarkan atau mensukseskan garapan kakak kelas yang mereka sudah sanggupin untuk mendukung dari paileh paileh dari ekspresi mereka ( penari penari ) sangat terlihat bagus, dimana sangat sedih mereka bisa menampilkan karakter yang lembut, yang sedih dan dimana saat gerakan gerakan atau bagian bagian tarian yang galak atau memakai musik secara cepat ekspresi para penari sangat memantapkan. Pada tari strisadhu terdapat desain desain bergantian atau canon terdapat pada bagian pengecet. Desain terpecah atau broken terdapat pada bagian pekaad dan desain berimbang atau balance terdapat pada bagian pepeson dan pengawak. Gerakan gerakan yang terdapat di tari legong ini yaitu seperti agem, seledet, nyelier, nyeregseg, ngotag, ngumbang, nyegut, jeriring, ngelo, ngegol, ngubit, ngeliput, ngepel, ngekes, ngisi lamak. Dimana penataangerak tarian tarian yang di tampilkan masih mengacu pada gerak gerak tradisi ( pakem ). Akan tetapi sayangnya pementasan tari kreasi pelegongan strisadhu hanya pertunjukan sekejap. Kenapa bisa di bilang seperti itu karena menurut saya pertunjukan tarian ini hanya di pentaskan hanya sekali saja dan di tempat itu saja, para penonton ( para penikmatnya ) hanya bisa kebayang saat itu saja. Kalau sudah berakhir suatu pertunjukan para penonton akan lupa dengan gerakan gerakan yang di tampilkan tadi. Pementasan Tari Kreasi pelegongan Strisadhu di pertunjukan di panggung prosenium yang bernama Gedung Natya Mandala yang terletak di Institut Seni Indonesia Denpasar. Pementasan tersebut di lengkapi dengan tata lampu, pola lantai, suasana, musik iringan serta kostum tarinya. Disamping itu juga penataan panggung menggunakan layar atau trap, karena

mendukung suasana tari sesuai dengan konsep yang di inginkan. Garapan ini menggunakan seperangkat gambelan gong kebyar di lengkapi dua buah gender rambat. Gong kebyar adalah sebuah barungan gambelan baru, sesuai dengan nama yang diberikan pada barungan ini ( kebyar yang bermakna cepat tiba tiba, keras ). Gambelan ini menghasilkan musik musik yang dinamis. Nilai keindahan yang terdapat pada tari kreasi pelegongan strisadhu pada gerakan gerakan yang masih menggunakan motif motif tradisional. Itulah sekilas menurut saya tentang nilai nilai estetika atau sudut pandang saya terhadap pementasan tari kreasi pelegongan strisadhu yang saya tonton secara langsung. Di dalam proses penggarapan tari di mana kita harus benar benar merupakan atau menuangkan dan menciptakan hasil dari daya kreatifitas mahasiswa yang bersangkutan. hal ini sangat menunjang kualitas garapan yang dihasilkan oleh para mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan tari Isi Denpasar.

You might also like