You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial dengan keanekaragaman hayati yang dimilikinya.

Keanekaragaman hayati Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Zaire. Dilihat dari keragaman floranya, cukup banyak jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagau tanaman obat. Di hutan tropika Indonesia tumbuh sekitar 30.000 spesies tumbuhan berbunga dan diperkirakan sekitar 3.689 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat. Sejumlah tanaman obat tersebut menurut Ditjen POM, baru sebanyak 283 spesies tumbuhan obat yang sudah digunakan dalam industri obat tradisional. Pembuatan tumbuhan sebagai obat merupakan warisan nenek moyang sejak dahulu kala. Tumbuhan tersebut obat telah digunakan dalam kurun waktu yang cukup lama hampir seluruh negara di dunia. Catatan tertua mengenai hal tersebut terdapat di Timur Tengah, yaitu oleh bangsa Sumeria pada 4000 tahun sebelum masehi (Djauhariya & Hernani 2004). Tithonia diversifolia (Hemsely) A. Gray (Asteraceae), biasa disebut

bunga matahari Meksiko, adalah semak yang umum (Gulma) asli Amerika Tengah tetapi telah menjadi naturalisasi di banyak negara tropis, termasuk

Nigeria (Obafemi et al. 2006). Di Indonesia memiliki nama daerah atau nama dagang yaitu kembang bulan. Kembang bulan ditemukan di sisi jalan, lahan 1

pertanian dan limbah daerah. Berbagai macam produk alami kembang bulan yang digunakan dalam berkembang. Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray merupakan tanaman suku Asteraceae (Compositae) ditemukan secara luas didistribusikan di seluruh pengobatan tradisional di kebanyakan negara

daerah tropis lembab dan sub-lembab di pusat dan selatan Amerika, Asia dan Afrika (Liasu & Ayandele 2008 ). Kandungan kimia daun, kulit batang, dan akar kembang bulan mengandung saponin, polifenol dan flavonoida (Hutapea 1994). Beberapa senyawa, sebagian besar sesquiterpenoid, diterpenoid dan

monoterpenoid telah telah diisolasi dari daun, batang dan bunga dari Tithonia diversifolia (Obafemi et al. 2006). Kembang bulan dapat mengobati berbagai penyakit termasuk malaria, peradangan diare, hematoma, serta infeksi bakteri dan parasit (Oyewolo et al. 2007). Penelitian sebelumnya tentang ekstrak batang kembang bulan telah dilakukan oleh Liasu & Ayandele pada tahun 2008. Ekstraksi menggunakan pelarut etanol air dengan metode refluks. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa ekstrak batang kembang bulan memiliki aktivitas antibakteri khususnya Escherichia coli, akan tetapi dalam penelitian tersebut belum sampai pada tahap fraksinasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan sampai fraksinasi sehingga akan diketahui fraksi yang teraktif terhadap Escherichia coli. Pada penelitian ini, ekstrak batang kembang bulan diperoleh

menggunakan metode perkolasi. Metode perkolasi lebih dipilih sebab menghasilkan rendemen yang lebih besar. Hal ini terjadi karena aliran cairan

penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi. Ruangan diantara butirbutir serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas, sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi. Pelarut yang digunakan yaitu dengan nHeksan, etil asetat dan air. Menggunakan tiga macam pelarut karena kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat dalam batang kembang bulan mempunyai polaritas yang berbeda-beda. Fraksi yang didapat tiga macam pelarut dilakukan uji aktivitas pada Escherichia coli. Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dalam sel tunggal atau berpasangan, merupakan anggota famili Enterobacteriacea dan flora normal intestinal yang mempunyai kontribusi pada fungsi normal intestine dan nutrisi tetapi bakteri ini akan menjadi patogen bila mencapai jaringan di luar jaringan intestinal. Spesies Escherichia coli bersifat motil dengan flagel peritrik yang dimilikinya, tetapi beberapa ada yang nonmotil. Manifestasi klinis dari infeksi Escherichia coli ini tergantung pada daerah infeksi dan tidak dapat dibedakan dari gejala yang disebabkan oleh bakteri lainnya (Noviana 2004). Pengukuran aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi. Metode difusi yaitu ekstrak diteteskan pada sumuran agar dalam cawan petri yang dibandingkan dengan pelarutnya. Metode difusi lebih dipilih karena metode ini lebih efektif sebagai pembanding. Dalam tempat dan suhu inkubasi yang sama, maka perbandingan dapat dilihat secara efektif. Berdasarkan uraian

diatas maka diadakan penelitian tentang aktivitas antibakteri hasil perkolasi batang kembang bulan terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922.

B. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah pertama, apakah fraksi nHeksan, fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak etanolik batang kembang bulan (Tithonia diversifolia) Escherichia coli ATCC 25922? Kedua, berapakah diameter daya hambat dari fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air dari ekstrak etanolik batang kembang bulan (Tithonia diversifolia) yang didapatkan dengan metode difusi terhadap Escherichia coli ATCC 25922? Ketiga, dari fraksi n-Heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air, fraksi apakah yang mempunyai aktivitas antibakteri paling besar terhadap Escherichia coli ATCC 25922? mempunyai aktivitas antibakteri terhadap

C. Tujuan Penelitian Pertama, untuk mengetahui apakah fraksi n-Heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak etanolik batang kembang bulan (Tithonia diversifolia) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli ATCC 25922. Kedua, untuk mengetahui diameter daya hambat fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air ekstrak etanolik batang kembang bulan (Tithonia diversifolia) dengan metode difusi terhadap Escherichia coli ATCC 25922.

Ketiga, untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air dari ekstrak etanolik batang kembang bulan (Tithonia diversifolia) yang paling efektif terhadap Escherichia coli ATCC 25922.

D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang obat tradisional dan digunakan sebagai masukan bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan batang kembang bulan (Tithonia diversifolia) terhadap Escherichia coli ATCC 25922.

You might also like