You are on page 1of 9
PENGENDALIAN PIUTANG PERSYARATAN PENGENDALIAN PIUTANG 218 Pada sebagian besar perusahaan, piutang merupakan unsur yang penting dan harus dikendalikan dengan baik, Prosedur yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang adalah penting bukan saja untuk keberhasilan perusahaan, {etapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan para langganan. ‘Tentunya yang dimaksud dengan piutang (receivable) bukan hanya piutang para pelanggan, tetapi juga melipnti juga pintang kepada para pegawai, wesel tagih, piutang klaim, biaya transport, piutang-klaim-asuransi, saldo debet perkiraan tutang, pittang perusahaan afiliasi, dan lain-lain. Namun piutang para pelanggan ‘merupakan yang terpenting dalam jumlah totalnya. Pengendalian piutang dimulai sebelum ada persetujuan untuk mengirimkan barang dagangan, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur, dan berakhir dengan’ penagihan hasil penjualan. Prosedur pengendalian piutang tersebut erat hhubungannya dengan pengendalian penerimaan kas dan pengendalian persediaan. Piutang, merupakan mata rantai diantara persediaan dan kas. Ditinjau dari cara pendekatan manajemen secara preventif, ada tiga bidang pengendalian yang umum pada titik mana dapat diambil tindakan untuk mewujudkan pengendalian piutang. Ketiga bidang tersebut adalah (1) Pemberian Kredit Dagang Kebijaksanaan kredit dan syarat penjualan hands tidak menghalangi penjualan kepada: para langganan yang schat keadaan Keuangannya, dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar arena adanya piutang sangsi yang berlebihan, (2) Penagihan (Collections) Apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan setiap usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu yang, wajar. (3) Penetapan dan Penyelenggaraan Pengendalian Intern ‘Meskipun prosedur pemberian kredit dan penagihan telah diadministrasikan dengan baik atau dilakukan secara wajar, ini tidak menjamin adanya pengendalian piutang. Yaitu tidak menjamin bahwa semua penyerahan ‘memang difaktur, atau difaktur sebagaimana mestinya kepada para pelanggan dan bahwa penerimaan benar-benar masuk ke dalam rekening bank perusahaan, Harus diberlakukan suatu sistem pengendalian intern yang, ‘memadai, Walaupun pembahasan kita di sini terutama menyangkut piutang dagang, tetapi secara umum prinsip yang dibahas di sini berlaku bagi semua jenis piutang, TANGGUNG JAWAB CONTROLLER Besarnya perusahaan, jenis organisasi, kemampuan controller, dan faktor- faktor lain akan mempengaruhi tugas dan tanggungjawab pejabat utama akuntansi (controller) dalam hubungannya dengan piutang. Pada perusahaan besar fungsi pemberian kredit dan penagihan biasanya berada dibawah pengendalian control~ ler. Tetapi walaupun pada perusahaan dimana controller tidak mempunyai tanggungjawab langsung berkenaan dengan piutang, dia selalu mempunyai tanggungjawab tertentu. Ini dapat diikhtisarkan sebagai berikut 1. Penyelenggaraan’€atatan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk memenuhi keperluan kepala bagian keuangin, manajer kredit, dan control- ler. 2. Penetapan dan penyelenggaraan pengamanan pengendalian intern yang diperlukan. Penyiapan laporan-laporan yang diperlukan untuk pimpinan departemen kredit dan yang lain-lain mengenai kondisi piutang dan hal-hal yang bethubungan dengan hal tersebut. 4, Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentul (cadangan) yang diperlakan. Dalam semua masalah ini controller dan kepala bagian keuangan harus bekerja sama secara erat ‘an pengisian FUNGSI DEPARTEMEN KREDIT Oleh karena kadang-kadang controller Yang bertanggung jawab untuk memberi persetujuan kredit, dan oleh karena hubungan antara departemen akuntansi dan departemen kredit selalu erat, maka harus ditetapkan secara pasti fungsi departemen kredit. Dalam pengertian yang luas manajer kredit harus menstimulasi usaha penjualan dengan cara pemberian kredit secara tepat dan mengusahakan agar kerugian piutang sekecil mungkin. Dalam pengertian lain 219

You might also like