You are on page 1of 5

Bagiane Haniprut

I. I.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) adalah kawasan industri yang terletak di Timur Surabaya. SIER telah berdiri lebih dari 30 tahun sehingga dampaknya terhadap lingkungan sekitar juga sangat terasa. SIER dianggap sebagai pilihan lokasi dari beberapa perusahaan lama yang ada sampai sekarang karena alasan nilai strategis lokasi. Nilai strategis ini karena posisi lokasi di daerah perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo; yang sama-sama menunjukkan potensi untuk berkembang lebih jauh. Akhir-akhir ini didapati bahwa terjadi perubahan guna lahan di kawasan sekitar SIER, yang semestinya diperuntukkan bagi perumahan, berubah menjadi komersial. Perubahan ini dikarenakan meningkatnya permintaan terhadap lahan, sehingga guna lahan berubah seiring dengan meningkatnya nilai lahan. Selain itu terjadi pertumbuhan kegiatan non-hunian yang tumbuh disepanjang akses utama menuju SIER karena terjadi keterkaitan kegiatan industri terhadap pertumbuhan spasial kota secara linier sepanjang akses utama (ribbon development). Pemanfaatan lahan di Koridor Katamso juga dikaitkan dengan perencanaan wilayah secara regional, karena letaknya di perbatasan dua kota. Kedua kota ini, yaitu Surabaya dan Sidoarjo, saat ini secara spasial menuju proses konurbasi (peleburan menjadi satu kota). Sehingga daerah perbatasan merupakan daerah yang relatif cepat berkembang dan menjadi multi-use. Bisa dilihat disini bahwa alasan pemilihan lokasi Koridor Katamso dulu dan sekarang adalah sama, kecuali saat ini ditambah dengan kebutuhan akan kedekatan dengan SIER. Fenomena baru di koridor akses utama menuju SIER, selain semakin berkurangnya pemanfaatan lahan sebagai hunian, juga tumbuhnya kegiatan yang bersifat bisnis dalam berbagai skala, termasuk jasa dan pergudangan. Dilihat dari jenis perusahaan yang berdiri di sepanjang Koridor Katamso, yang paling banyak berkembang adalah jenis dagang. Dalam hal ini perusahan tersebut bersifat sebagai distributor karena tidak melakukan kegiatan untuk meningkatkan value dari barang dagangan. Asal dari barang dagangan itupun sangat bervariasi dan cukup menonjol dari Surabaya. Dapat dilihat disini nilai strategis dari Koridor Katamso sendiri

sebagai lokasi transit barang dari Surabaya ke luar kota atau sebaliknya., sebelum dikemas dan didistribusikan ke pedagang retail. Hal ini menunjukkan lokasi ini menjadi bagian dari jaringan perdagangan Jawa Timur sebagai lokasi transit sebelum proses pendistribusian ke retail. Oleh karena itu, dalam makalah ini mencoba untuk menjelaskan seperti apa ini bentuk penggunaan lahan di lokasi industri SIER, dampak dari bentuk penggunaan lahan tersebut baik terhadap kondisi di sepanjang akses utama menuju lokasi industri SIER maupun terhadap kondisi transportasi di lokasi industri SIER

II.4

Transportasi Perkotaan Sebelumnya telah dibahas bahwa satu hasil dari lonjakan bunga pada ekonomi

transportasi pada tahun 1960 dan 1970 mengakui pentingnya hubungan antara transportasi dan pola tanah yang digunakan (khususnya hubungannya dengan lokasi kota). Efek dari perubahan pada system transport pada penggunaan lahan akan nampak dalam jangka panjang (activity shifts). Perubahan pada penggunaan lahan secara alami juga akan mengubah ukuran perumahan local penduduk dan basis industri, sehingga akan berpengaruh terhadap permintaan populasi dimasa mendatang. Masalah yang muncul secara nyata dari transportasi dan penggunaan lahan adalah modifikasi terhadap spasial ekonomi. Ada proses berkelanjutan antara penyebab dan dampak. Dari studi ekonometri, tampak secara khusus saat subsidi pada transportasi public dan penggunaan informasi dari sebuah survey 40.000 rumah tangga di Detroit pada 1953, ada 4 langkah pendapat : 1. Pekerja menyeleksi kepadatan perumahan yang akan ditinggali yang mempengaruhi terbukanya pendapatan mereka, kepuasan untuk ukuran plot dan harga tanah perumahan. 2. Suatu lokasi dipilih berdasarkan peralatan seperti sebuah mobil yang dapat berpengaruh terhadap terbukanya kepadatan perumahan local, pendapatan keluarga, transportasi public yang dimungkinkan, dan komposisi keluarga pekerja. 3. Keputusan untuk menggunakan transportasi public untuk sarana bekerja, disamping membuka keputusan sebelumnya mengenai lokasi dan mobil pribadi, juga dipengaruhi oleh kualitas dari transportasi public local, dan permintaan anggota bukan pekerja dari rumah tangga yang menggunakan mobil.

4. Akhirnya keputusan yang mempengaruhi pekerja adalah keputusan sebelumnya para pekerja dan harga dari tanah yang digunakan untuk perumahan dan jaraknya dengan tempat kerja. Konsumsi ruang untuk perumahan mobil pribadi mode pilihan transportasi panjang jalan/rute. Robert Louis Stevenson suatu ketika berkata, sebagai bagiangu, aku melakukan perjalanan tidak untuk kesuatu tempat, tetapi untuk pergi. (dari perjalanan dengan seekor keledai). Dia sangat minoritas ; beberapa orang melakukan perjalanan untuk kenikmatan semata, meskipun beberapa cara dari pengangkutan menimbulkan perasaan kegembiraan, romantic dan sentiment. Sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan karena mereka berharap mendapatkan keuntungan social, rekreasi, pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan lain yang mudah dijangkau dengan berpindah. Dengan kata lain, alat angkutan membuka kesempatan untuk mencapai efisiensi lebih besar dalam produksi dan memungkinkan spesialisai geografis yang lebih luas dengan mengiringi keuntungan dari peningkatan pembagian pekerja. Sederhananya, angkutan mengurangi kerugian spasial dari pemisahan/ separasi. Lebih detailnya, Thomson (1974) menyediakan klasifikasi yang sangat membantu dari tujuh alas an utama mengapa orang dalam dunia modern berhasrat terhadap angkutan sebagai kekayaan mereka : 1. Keberagaman permukaan bumi berarti bahwa tak satu bagianpun mampu menyediakan seluruh produk yang dibutuhkan oleh manusia. Perolehan untuk sejumlah barang hanya bias didapatkan dengan berpindah di sekitar tempat dimana barang tersebut tersedia. 2. Keberlanjutan dari masyarakat modern dan kesejahteraan material pada tingkat tinggi mempercayakan pada spesialisasi yang produktif. Industry menyediakan keberagaman input yang harus dikumpulkan dari sumberdaya dengan jarak yang sengat luas, dan juga untuk memungkinkan spesialisasi dari kebutuhan, maka daerah pasar yang luas harus disediakan. 3. Sebagai tambahan untuk spesialisasi, kualitas pengangkutan yang tinggi memingkinkan eksploitasi terhadap skala ekonomi utama yang lain. Ada teknik ekonomi yang perlu diasosiasikan dengan output tingkat tinggi dan termasuk juga

otomatisasi, pengendalian terbesar, penelitian dan aktivitas pengembangan, media pemasaran, perlengkapan tujuan pembangunan, dan lain-lain. 4. Angkutan selalu menyajikan peran politik dan militer. Internalnya, Negara mencari angkutan yang baik untuk memungkinkan pertahanan yang lebih efektif dari daerah pinggirannya dan untuk meningkatkan kepaduan negaranya. Orang Romawi tentunya sadar akan hal ini dan sebagian besar pembangunan jalan mereka adalah akhir dari ini. Eksternalnya, angkutan yang baik memungkinkan Negara mendominasi pemerintahan, ketika banyak Negara agresi membutuhkan angkutan untuk mengikuti kebijakan ekspansi mereka. Secara politik, kepemilikan mahal, infrastruktur angkutan modern juga digunakan sebagai symbol kekuatan dan status. Di sebagian besar Negara berkembang, skala angkutan yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang dengan normal melebihi yang dibutuhkan untuk criteria politik dan militer meskipun komponen individu(jalan khusus atau bandara) dari system angkutan ini mungkin disediakan secara eksplisit untuk alasan nonekonomi. 5. Tanpa angkutan, hubungan dan kontak social secara normal sangat terbatasi. Angkutan memungkinkan terjadinya pergaulan social, dan dengan angkutan mungkin mendatangkan pemahaman tentang masalah-masalah dan tata cara dari berbagai kelompok yang berbeda dengan pemisahan jarak secara geografis pula.dalam dunia berkembang perbaikan pemahaman social dibawa oleh peningkatan perjalanan internasional, tetapi di sebagian kecil Negara berkembang, pengenalan berbagai teknologi angkutan dasar sangat berpengaruh pada hubungan antara penduduk di kota yang terisolir dan desa, oleh standard kebarat-baratan. 6. Angkutan modern memperlebar kesempatan budaya, mengijinkan orang

mempelajari seni yang berharga dari Negara lain dan untuk mengeksplorasi warisan Negara mereka sendiri. 7. Angkutan diminati untuk memudahkan orang tinggal dan bekerja secara terpisah, secara spesifik, angkutan memungkinkan pemisahan geografis bagi pekerja dari waktu luang. Angkutan juga meningkatkan pilihan gaya hidup bagi tiap orang, dan juga memperlebar pemilihan lokasi bagi rumah tangga.

Hal yang terlihat jelas dari pemaparan ini adalah hubungan antara keputusan lokasi (individu dan perusahaan) dengan system transportasi.

You might also like