You are on page 1of 3

TAK KU SANGKA

Guntur menggelegar, air berjatuhan, disanalah Tono melihat seorang gadis di bawah pohon, ia berdiri. Ia ingin mendekat, tetapi jalan raya menghalangi. Ia terus menatapnya, berharap hujan berhenti. Gadis itu tak tampak cantik, tak tampak manis, tetapi suatu rasa menghampirinya. Kegelisahan sangat terasa, ia memberanikan diri untuk mendekat. Setengah jalan ia lalui, kemudian terdengar DUUAAARRRRR, petir menyambar pohon beringin itu. Tono shock, tetapi ia cepat menyadarkan dirinya, demi sang gadis. Saat membuka mata, ia tidak melihat gadis itu. Ia mulai kebingungan, kemudian ia merasa ada sesuatu diatasnya. Dengan cahaya terang, gadis itu tersenyum manis. Tono merasa itulah bidadari, yang memanggil manggil namanya. Tiba tiba bidadari itu menjadi seseorang temannya, dengan kacamata besar, rambut ikal dua dan gigi yang terkawat. Tono kaget, kemudian bangun. Kak Tono !!! bentak Anna bangun dong ! ni udah siang, cepet antar adek ke rumah, Tono segera bangkit dari ranjang dan kemudian pergi ke kamar mandi. hhsstt kak Tono, lelet amat sih keluh Anna setelah Tono usai mandi. Sabar dedek sayang, biarkan kakak berpakaian rapi dulu jawabnya sambil merapikan bajunya. Setelah siap, ia mengantarkan Anna ke SD Tunas Jaya I, tempat Anna menuntut ilmu. Tono baru menyadari, tepat di depan sekolah Anna, diseberang jalan terdapat pohon beringin seperti dalam mimpinya. Dan betapa kagetnya ia ketika ia melihat gadis yang ada di mimpinnya duduk manis di kursi akar pohon beringin. Jantungnya semakin berdegup kencang ketika gerimis menjamah bumi. Dengan perasaan ragu dan bimbang, Tono mendekati gadis cantik itu. Sesaat ia membayang bayangkan wajah cantik itu sambil mengingat ingat wajah cantik putih, alis yang halus, dengan mata bulat. Indah ...! Teriaknya Ya!, jawabnya singkat Indah adalah teman kecil Tono yang dulu pindah ke jakarta, Masihkah kamu ingat padaku? Iya ! Dalam hati Tono bertanya tanya, mengapa Indah muncul di mimpiku? Mengapa ia bagaikan bidadari, padahal dulu ia seperti itu. Tono pernah membaca sebuah buku, apabila kita memimpikan seorang gadis, maka ia mencintai kita. Setelah lama berbincang, semakin besar ketertarikannya pada indah yang menawan. Kemudian Tono bertanya. Ndah, kamu sudah punya pacar belum

Belum, emangnya kenapa? Apakah kamu mau mengisi kekurangan dalam hatiku? Namun pertanyaannya belum dijawab, dia berlari meninggalkannya, dan Tono segera mengejarnya. Ndah ... tunggu! sambil memegang tangannya, Aku mencintaimu ! Indah berbalik dan memeluknya, sambil berkata Aku datang kesini untukmu ! Setelah peristiwa itu, mereka resmi jadian. Tono dan Indah menjalani hari demi hari bersama sama. Tak terasa, hubungan mereka sudah 2 tahun, Tono ingin mengutarakan seluruh isi hatinya. Ndah, gimana dengan hubungan kita ini? tanya Tono dengan serius. Emangnya ada apa mas? jawab Indah keheranan. Gini lo Ndah sambil menjauh Bagaimana jika hubungan kita ini segera diakhiri dengan nada serius. Emang ada apa mas, kurang apa aku ini! Aku mencintaimu dengan sepenuh hati sambil mengeluarkan air matanya. Aku akan menuruti segala kemauanmu, selain ini. Aku berjanji Keputusanku sudah bulat Sambil mendekat dan memegang tangan Indah Aku sudah tidak tahan dengan hubungan kita ini ! kemudia ia berlutut dan membuka kotak yang berisi cincin yang indah Maukah kamu menjadi istriku? Merasa kaget dan senang, air mata Indah semakin berjatuhan Itulah isi hatiku sejak dulu mas... kemudian Tono memakaikan cincin itu ke jari manisnya. Setelah keduanya sepakat untuk menikah, merekapun berbicara kepada kedua orangtuanya. Karena keluarga mereka saling berteman, mereka direstui untuk menikah. Keesokan harinya Tono beserta keluarganya ke rumah Indah untuk melamarnya. Waktu dan tempat telah disetujui, seminggu berikutnya keduanya akan melaksanakan prosesi pernikahan. 4 hari sebelum pernikahan dilaksanakan, Tono menjemput Indah di depan sekolah adiknya. Pada hari itu hujan deras dan guntur terus menggelegar. Melihat Indah berada di bawah pohon beringin, Tono bergegas mengambil jas hujan dan segera menghampiri Indah disana. Akan tetapi, DUUAAARRR petir menyambar Tono yang sedang berada di tengah jalan. Tanpa pikir panjang Indah menghampiri Tono yang terkapar. Ia meminta tolong orang - orang di sekitarnya memanggil ambulan. Ambulanpun segera datang, dan Tono segera dibawa ke rumah sakit. Indah yang menemaninya sangat kawatir, melihat keadaan Tono yang begitu parah. Perjalanan kerumah sakit begitu terasa lama dengan kegelisahan yang menyelimuti.

Sesampainya di rumah sakit, Tono segera dilarikan ke ruang UGD. Setelah mendengar kejadian itu, keluarga Tono dan Indah segera datang ke rumah sakit. Selama tiga hari Tono dalam keadaan koma dan keadaanya terus memburuk. Dengan rasa cinta yang sangat besar, Indah ingin segera menikah dengan Tono. Keluarga Indah tidak terlalu mendukungnya, akan tetapi demi kebahagiaan anaknya, mereka menyetujuinya. Kesokan harinya, Indah telah duduk disamping Tono yang masih terbaring tanpa sadar. Kemudian penghulu berkata Saya terima nikahnya Indah binti Sudarso dengan ... terdengar suara yang menandakan detak jantung Tono telah berhenti, dan penghulu berusaha melanjutkan perkataannya maskawin sebuah cincin 45 gram di bayar tunai Hati Indah terasa sangat sedih, usaha terakhirnya untuk kekasihnya tidak berhasil. Tiba tiba terdengar suara detak jantung Tono. Dengan lirih Tono berkata Saya terima nikahnya Indah... binti Sudarso dengan maskawin (semua orang disana mulai tersenyum) sebuah cincin 45 gram di bayar tunai Semua keluarga yang hadir langsung berteriak SAH !!!, mereka sangat terharu akan apa yang telah mereka saksikan. Dan Indah sangat bersyukur akan keajaiban yang telah terjadi pada Tono. Mereka berdua saling berpelukan melampiaskan isi hatinya. Setelah 1 tahun berjalan, keduanya dianugrahi seorang anak tampan yang diberi nama Anugrah. Akhirnya keluarga tersebut hidup bahagia.

Karya

: Agus Priyono Windi Angga N Chelia ER Muh. Fajar S Deni Suparwanto

You might also like