You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KATARAK PADA LANSIA DI WISMA PANTAI CERMIN PSTW SABAI NAN ALUIH SICINCIN

Oleh Anita sukra, S.Kep Devina johan, S.Kep Feni betriana, S.Kep Inneke pratiwi, S. Kep Rihaliza, S.Kep Suratno, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DI WISMA PANTAI CERMIN PSTW SABAI NAN ALUIH SICINCIN A. Latar Belakang Mata merupakan panca indra yang penting, tanpa mata hidup kita akan gelap gulita. Meskipun sangat penting, seringkali kita lupa untuk merawatnya secara baik. Hal ini justru akan merugikan kehidupan kita karena dapat mengganggu tingkat produktivitas dan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu negara. Indonesia sebagai negara yang cukup memperhatikan segi kesehatan ternyata mengalami persoalan yang tidak ringan terutama yang berhubungan dengan mata dimana jumlah penderita kebutaan di Indonesia sekitar 3 juta orang atau 1,5 persen dari penduduk. Salah satu masalah Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi buram. Katarak disebabkan salah satunya karena proses penuaan dan dapat mengakibatkan kebutaan. Semakin tingginya usia harapan hidup di Indonesia menyebabkan resiko penyakit mata dan kebutaan juga meningkat. Angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5% dan merupakan angka tertinggi di Asia Tenggara, sementara itu penyakit mata penyebab kebutaaan yang paling banyak ditemui adalah katarak sebesar 0,8%. Kebutaan karena katarak bukanlah kebutaan permanen karena dapat disembuhkan dengan operasi. Di PSTW SABAI NAN ALUIH memiliki cukup banyak yang mengalami katarak, khususnya di wisma Pantai Cermin terdapat 2 orang yang mengalami katarak. Hal ini cukup memprihatinkan, bila tidak dilakukan perawatan, pengobatan dan tidak adanya penyuluhan tentang katarak dapat terjadi peningkatan penderita yang mengalami katarak. Atas dasar itulah maka penyuluhan tentang katarak dan perawatannya perlu dilakukan, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang katarak dan perawatannya.

B. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia dapat memahami tentang katarak. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien mampu : a. Menjelaskan pengertian Katarak b. Menjelaskan penyebab Katarak c. Menjelaskan tanda dan gejala Katarak d. Menjelaskan dan mempraktekkan cara perawatan Katarak

C. Pelaksanaan Kegiatan 1. Topik : Pendidikan kesehatan tentang Katarak dan cara perawatannya 2. Metode: Diskusi, tanya jawab 3. Media dan Alat: Flipchart 4. Waktu dan Tempat a. Hari/tanggal : Kamis/19 Januari 2012 b. Tempat c. Jam 5. Setting Tempat : Wisma Pantai Cermin PSTW Sabai Nan Aluih : 11.00 WIB selesai

Keterangan : = Presenter = Moderator = Pembimbing = Audien = Fasilitator = Observer

6. Pengorganisasian Pembimbing : 1. Gusti Sumarsih, S.Kp 2. Rani Oktavia, S.Kep Pelaksana a. Moderator b. Presenter c. Fasilitator : Feni Betriana, S.Kep : Rihaliza, S.Kep : - Devina Johan, S.Kep - Anita sukra, S.Kep - Suratno, S.Kep d. Observer : Inneke pratiwi, S.Kep

7. Uraian Tugas Moderator a. Membuka acara b. Memperkenalkan anggota kelompok c. Membuat kontrak waktu pelaksaan kegiatan d. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan e. Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada presenter f. Menutup acara kegiatan Presenter a. Memberikan materi penyuluhan kepada lansia b. Mendemonstrasikan cara perawatan Katarak Fasilitator a. Memotivasi peserta agar berperan aktif b. Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama penyuluhan Observer a. Mengamati proses kegiatan dari awal sampai akhir b. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan

8. Kegiatan Penyuluhan No 1 Kegiatan Tahap Pembukaan - Mengucapkan salam - Memperkenalkan - Menjawab salam anggota - Mendengarkan dan memperhatikan 5 menit Kegiatan Audien Waktu

kelompok dan pembimbing

- Menjelaskan tujuan dan waktu - Mendengarkan dan penyuluhan 2 Tahap Pelaksanaan - Menggali pengetahuan audien tentang pengertian Katarak - Memberikan reinforcement positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang pengertian Katarak - Menggali pengetahuan audien tentang penyebab Katarak - Memberikan reinforcement positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang penyebab Katarak - Menggali pengetahuan audien tentang tanda dan gejala Katarak - Memberikan reinforcement positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang tanda dan gejala Katarak - Menggali pengetahuan audien tentang cara perawatan katarak - Memberi reinforcement positif atas - Mendengarkan jawaban audien - Mendengarkan dan memperhatikan - Mengemukakan pendapat - Mendengarkan - Mendengarkan dan memperhatikan - Memberikan pendapat - Mendengarkan - Mendengarkan dan memperhatikan. - Mengemukakan pendapat - Mendengarkan - Mengemukakan pendapat 25 menit memperhatikan

- Menjelaskan cara perawatan katarak - Memdemonstrasikan cara perawatan katarak

- Mendengarkan dan memperhatikan - Memperhatikan

Tahap Penutup - Bersama audien menyimpulkan - Ikut menyimpulkan materi materi yang telah disampaikan bersama presenter 5 menit

- Mengevaluasi materi yang telah - Menjawab pertanyaan diberikan - Menutup dan memberi salam - Menjawab salam

9. Evaluasi a. Evaluasi Struktur  Audiens turut serta dalam kegiatan  Alat dan media sesuai dengan rencana  Peran dan tugas masing-masing sesuai dengan yang direncanakan b. Evaluasi Proses  Pelaksanan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan  Audien mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir  Audien berperan aktif selama kegiatan c. Evaluasi hasil Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan:  60% audien dapat menjelaskan pengertian katarak dengan bahasanya sendiri atau bantuan leaflet  60 % audien dapat menjelaskan 2 dari 3 penyebab katarak dengan bahasanya sendiri atau bantuan leaflet  60 % audien dapat menjelaskan 3 dari 4 tanda dan gejala katarak dengan bahasanya sendiri atau bantuan leaflet

 60 % audien dapat menjelaskan cara perawatan katarak dengan bahasanya sendiri atau dengan bantuan leaflet

Lampiran materi KATARAK

1. Pengertian katarak Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal tetapi biasanya berkaitan dengan proses penuaan (Vaughan, 2000)

2. Penyebab katarak a. b. c. d. e. Proses penuaan, paling banyak terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Terjadi pada bayi baru lahir Terjadi setelah benda asing menciderai lensa Terjadi dengan penyakit seperti sakit gula Akibat dari obat-obatan

3. a. b. c. d. e. f.

Tanda dan Gejala katarak Penurunan ketajaman penglihatan secara bertahap Penglihatan berkabut seolah-olah melihat asap Pandangan silau ketika melihat sinar Kesulitan memfokuskan benda di ruang yang gelap lensa mata berwarna keputih-putihan Penglihatan ganda saat melihat suatu benda

4. Perawatan katarak a. Cegah sinar matahari langsung menghadap mata (menutupi mata dari sinar matahari). b. c. d. e. f. Pada saat membaca sebaiknya sinar berada dari bagian belakang kepala Hindari kamar mandi yang licin Pastikan ada pengaman tempat tidur Gunakan alat bantu seperti tongkat, kursi Memodifikasi/ membuat lingkungan rumah yang nyaman dan aman untuk menghindari cidera

g.

Mengikuti program pemeriksaan mata gratis

5. Lingkungan yang baik untuk katarak a. b. c. d. e. Penerangan (lampu) yang memadai Tempat tidur yang rendah Menggunakan perabotan yang perlu perlu saja Usahakan lantai bersih, rata, tidak licin, dan Gunakan Pegangan atau tongkat jika perlu.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Long, C. Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah: 2. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Margaret, R. Thorpe. Perawatan Mata. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica Sidarta Ilyas. 2001. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa : Agung Waluyo. Jakarta. EGC Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC Darsana, W. 2009. Katarak. Diakses dari http://darsananursejiwa.blogspot.com pada tanggal 6 Juni 2011

You might also like