You are on page 1of 2

Mentalitas tangan dibawah, akankah menjadi Karakter Bangsa ?

Tahun 1998 salah seorang penyair besar bangsa ini telah mengungkapkan kagalauannya tentang kondisi bangsa ini, seperti yang ditulisnya dalam puisi dengan judul : Malu ( aku ) Jadi Orang Indonesia pada paragraph pertama ditulisnya seperti ini: Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga Ke Wisconsin aku dapat beasiswa Sembilan belas lima enam itulah akui dunia Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya, Whitefish Bay kampung asalnya Kagum dia pada revolusi Indonesia ;Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya Dadaku busung jadi anak Indonesia Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy Dan mendapat Ph.D. dari Rice University Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army Dulu dadaku tegap bila aku berdiri Mengapa sering benar aku merunduk kini . Mengapa ? jawabnya secara vulgar adalah kita telah menjual bangsa ini . salah satu buktinya adalah ditandatanganinya perjanjian utang dengan ( dewa penolong ) IMF pada tahun 1998 yang salah satu klausulnya adalah menghentikan industry pesawat terbang kita ( IPTN ) , kenapa bisa demikian? Saat itu bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju dengan dimiliki industry tersebut, seperti kata bijak dari penggagas IPTN bapak BJ. Habibi : kita memulai yang akhir dan mengakhiri yang awal . Kini Kita berada di tahun 2012 saat anak bangsa ini berusaha dengan segala upaya mengangkat industry otomotif dengan di rakitnya mobil dengan nama Kiat esemka yang diperkenalkan oleh salah seorang pemimpin daerah, terlepas dari usaha membuat isu politik , usaha tersebut patut dihargai setinggitingginya dalam masa keterpurukan moral bangsa ini. Pencuri sandal jepit jadi berita atas kebingungan hakim memutuskan perkara ini dibandingkan dengan perkara Gayus Tambunan atau Nazaruddin yang menjadi tontonan public bak sinetron, dari presiden hingga ke rakyat jelata memantau perkembangan kasus pencuri sandal ini. Memang apapun yang dicuri tetaplah mencuri dan tidak dibolehkan, yang jadi pertanyaan apakah mencuri sandal jepit sama dampaknya dengan mencuri benda atau apapun yang seharga triliunan sandal jepit ? Uniknya salah seorang anggota DPR menganggap bahwa membeli mobil produksi kiat esemka gayagayaan , dan yang lainnya mengharap pemerintah memperhatikan usaha anak bangsa ini untuk menjadi produksi sendiri. Pernahkah kita berpikir salah satu BUMN kita membeli pesawat yang mirip dengan produksi IPTN dari china dengan Notabene yang mendapatkan sertifikasi kelayakan terbang hanya dari pabriknya sendiri , kemudian jatuh dalam penerbangan. Satu persatu usaha Nasional saham terbesarnya dimiliki asing, dari air minum sampai teknologi telekomunikasi , pernakah kita berpikir bahwa salah satu produsen air minum kemasan berpendapatan Rp. 20 Triliun tahun 2010 dan pajak untuk Negara hanya Rp. 37 milyar. Dan yang paling hebat lagi Indonesia menjadi penyelamat Negara Amerika Serikat melalui pembelian 20 pesawat buatan Boing oleh salah satu maskapai penerbangan kita seperti kata Presiden Amerika Barack Obama : Tahun ini Amerika dan seluruh Negara bagiannya akan menyerap kurang lebih 380.000 tenaga kerja dengan diproduksinya 20 pesawat boing pesanan Indonesia pada saat pertemuan di Bali , karena sparepart

mesin pesawat tersebut diproduksi di seluruh Negara bagian. Kita bangga dengan kedatangan Presiden Amerika yang mempunyai Utang Negara 1000 kali lipat utang Negara kita. Dari ilustrasi diatas saya sebagai orang kebanyakkan semua ini terjadi karana mental kita semua cenderung tangan dibawah walaupun efeknya secara nasional merugika kita sendiri. Mudah-mudahan melalui tulisan ini menjadi setitik niat kita untuk kembali membeli Indonesia tercinta ini, dengan membeli produk-produk karya kita sendiri. Kapankah ?

You might also like