You are on page 1of 8

FRAKTUR RADIUS ULNA

Introduksi a. Definisi Fraktur yang mengenai tulang radius ulna karena rudapaksa termasuk fraktur dislikasi proximal atau distal radioulnar joint (Fraktur Dislokasi Galeazzi dan Montegia) Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi radioulnar distal. Fraktur Monteggia: adalah fraktur ulna sepertiga proksimal disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius Klasifikasi Bado:

- Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai dislokasi anterior kaput radius - Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior disertai dislokasi posterior kaput radii dan fraktur kaput radii Fraktur ulna distal processus coracoideus dengan dislokasi lateral kaput radii - Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput radii dan fraktur 1/3 proksimal radii di bawah tuberositas bicipitalis b. Ruang lingkup Fraktur dialisis radius dan ulna Fraktur-dislokasi Galeazi Fraktur-dislokasi Monteggia.

c. Pemeriksaan Klinis Patofisiologis Mekanisme trauma pada antebrachii yang paling sering adalah jatuh dengan outstreched hand atau trauma langsung. Gaya twisting menghasilkan fraktur spiral pada level tulang yang berbeda. Trauma langsung atau gangguan angulasi menyebabkan fraktur transversal pada level tulang yang sama. Bila salah satu tulang antebrachii mengalami fraktur dan menglami angulasi, maka tulang tersebut menjadi lebih pendek terhadap tulang lainnya. Bila perlekatan dengan wrist joint dan humerus intak, tulang yang lain akan mengalami dislokasi (fraktur dislokasi Galeazzi/ Monteggia) Pemeriksaan Klinis Fraktur radius ulna Deformitas di daerah yang fraktur: angulasi, rotasi (pronasi atau supinasi) atau shorthening Nyeri Bengkak Pemeriksaan fisik harus meliputi evaluasi neurovascular dan pemeriksaan elbow dan wrist. Dan evaluasi kemungkinan adanya sindrom kompartemen

Fraktur Galeazzi Fraktur sepertiga distal radius dengan dislokasi radioulnar joint distal. Fragmen distal angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. Fraktur dislokasi Galeazzi terjadi akibat trauma langsung pada wrist, khususnya pada aspek dorsolateral atau akibat jatuh dengan outstreched hand dan pronasi forearm. Pasien dengan nyeri pada wrist atau midline forearm dan diperberat oleh penekanan pada distal radioulnar joint Fraktur Monteggia Fraktur setengan proksimal ulna dengan dislokasi radioulnar joint proksimal. Pasien dengan fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi. Kaput radius bisanya dapat di palpasi.Harus dilakukan pemeriksaan neurovascular dengan teliti oleh karena Bering terjadi cedera saraf periper n radialis atau PIN. Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado: 1. Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai dislokasi anterior kaput radius 2. Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior disertai dislokasi 3. posterior kaput radii dan fraktur kaput radii 4. Fraktur ulna distal processes coracoideus dengan dislokasi lateral kaput radio 5. Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput radii dan fraktur 1/3 proksimal radii di bawah tuberositas bicipitalis d. Kontra indikasi Operasi Keadaan umum jelek e. Pemeriksaan Penunjang X Ray dengan dua proyeksi Teknik Penanganan terapi konservatif dan operasi Metode Penanganan Konservatif Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubah akibat rotasi Posisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis patahnya - 1/3 proksinal posisi fragmen proksimal dalam supinasi untuk dapat kesegarisan fragmen distal supinasi - 1/3 tengah posisi radius netral maka posisi distal netral - 1/3 distal radius pronasi maka posisi seluruh lengan pronasi, setelah itu dilakukan immobilisasi dengan gips atas siku Metode Penanganan Operatif - Empat eksposur dasar yang direkomendasikan 1. Straight ulnar approach untuk fraktur shaft ulna 2. Volar antecubital approach untuk fraktur radius proximal 3. Dorsolateral approach untuk fraktur shaft radius, mulai dari kapitulum radius sampai distal shaft radius

4. Palmar approach untuk fraktur radius 1/3 distal - Posisikan pasien terlentang pada meja operasi. Meja hand sangat membantu untuk memudahkan operasi. Tourniquet dapat digunakan kecuali bila didapatkan lesi vaskuler. - Ekspos tulang yang mengalami fraktur sesuai empat prinsip diatas. - Reposisi fragmen fraktur seoptimal mungkin - Letakkan plate idealnya pada sisi tension yaitu pada permukaan dorsolateral pada radius, dan sisi dorsal pada ulna. Pada 1/3 distal radius plate sebaiknya diletakkan pada sisi volar untuk menghindari tuberculum Lister dan tendon-tendon ekstensor. - Pasang drain, luka operasi ditutup lapis demi lapis f. Komplikasi Malunion Kompartemen sindrom Cross union Atropi sudeck Trauma N. Medianus Rupture tendo ekstensor sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi, fleksi palmar, pergerakan serta ekstensi

g. Mortalitas Pada umumnya rendah h. Perawatan Pasca Bedah - Perawatan luka operasi pada umumnya - Drain dilepas 24-48 jam post operatif atau sesuai dengan produksinya - Elevasi lengan 10 cm di atas jantung - Mulai latihan ROM aktif dan pasif dari jari-jari, pergelangan tangan, siku sesegera mungkin setelah operasi i. Follow Up - Fisioterapi aktif ROM tangan, pergelangan dan siku - Buat X Ray kontrol 6 minggu dan 3 bulan sesudahnya - Penyembuhan biasanya setelah 16-24 minggu, selama ini hindari olah raga kontak dan mengangkat beban lebih dari 2 kilogram.

Suka Be the first to like this post. 20 Mei 2010 Kategori: Teknik Operasi . . Penulis: General Surgeon 17 Komentar

1.

Komentar oleh stevent on 12 November 2010 09:19 makasi ya dok. ga nyangka ktmu dokter di blog inisy pernah jadi koas dokter waktu dokter ppds di GS. makasi ya dok buat blog nyakerensangat bermanfaat. GBU Balas

Komentar oleh General Surgeon on 12 November 2010 15:02 Trims kembali yasalam untuk temen2 yang lainnya. Thanks atas kunjungannya Balas

2.

Komentar oleh erfan on 2 Desember 2010 20:41 Dear Dok, anak saya umur 5 tahun, seminggu yang lalu patah tulang tertutup RADIUS-ULNA SISNISTRA (mirip dengan kasus), sudah direposisi tanpa penambahan pen untuk fiksasi internal, hanya saja masih ada yang mengganjal di benak saya pada saat di sinar-x seminggu setelah direposisi. Untuk patahan tulang radius terlihat posisi sambungan tepat/nempel pada ujung patahan, sedangkan ulna terlihat bertumpuk (tidak bertemu) pada ujung patahan, tetapi menempel dipinggir (slip), sehingga kelihatan tidak segaris. Mohon pencerahannya dengan tindakan dokter Sp.OT tersebut, meski sudah dijelaskan bahwa nanti tetep akan nyambung dan akhirnya lurus seperti sedia kala, tetapi saya masih belum sreg, terima kasih Balas

Komentar oleh General Surgeon on 2 Desember 2010 21:25 Yth Bpk Erfan Prinsipnya adalah bahwa patah tulang tertutup pada anak tidak memerlukan tindakan operasi kecuali bila fragmen fraktur mengalami rotasi dan pada anakanak untuk penyambungan tulang tidak end to end (ujung ke ujung) tapi side to side (sisi ke sisi), hal ini disebabkan karena tulang anak yang mengalami patah akan tumbuh lebih cepat dari sisi tangan lain yang tidak patah akibat vaskularisasi yang meningkat di garis pertumbuhan tulang yang mengalami patah, sehingga bila penyambungan tulang yang patah dibuat end to end maka akan terjadi pertumbuhan yang tidak sama dengan sisi tangan yang tidak patah alias panjang sebelah. Mudah-mudahan bisa menjawabamiinn Balas

3.

Komentar oleh ahmadi on 21 Januari 2011 05:39 salam.. dok, mau tanya 4 minggu yg lalu saya op fraktur galeazzi pada tulang radius (tertutup). berapa lama kira2 boleh melakukan gerakan memutar mis memutar kunci atau mmbuka botol. soalx ujar dokter yg menangani operasi harus dibatasi gerakan pada siku dan pegelangn tangan tidak boleh melakukan rotasi. waktu pasca operasi kemarin di gip selama 2 minggu, dan pergelangan tangan saat ini sulit ditekuk penuh spt tangn kanan padahal sdh saya latih 1 minggu dengan rasa sakit yg luar biasa. apakah ttap perlu dilatih fisioterapi terus spt ini? mohon jwbanx soalx saya ada di kawasan pelosok di kalimantan. terima kasih Balas

Komentar oleh General Surgeon on 21 Januari 2011 17:13 Dear Saudara Ahmadi Fraktur Galleazi adalah patahan tulang radius bagian distal disertai dengan dislokasi/subluksasi sendi radio-ulna distal yang disebabkan karena twisted force (trauma putaran). Memang terapi terbaik adalah operasi dengan pemasangan narrow plate pada tulang radius karena kalau hanya dilakukan reposisi tertutup fragmen fraktur sering dislokasi lagi pada saat pemasangan gips. Pada saat dilakukan pemasangan plate pada tulang radius dengan baik dan benar melalui operasi maka dislokasi sendi radio-ulna distal akan kembali ke posisi yang normal, namun demikian lengan Saudara akan dipasang Gips terlebih dahulu selama 2-3 minggu untuk memberi kesempatan terbentuk jaringan ikat di sendi radio-ulna bagian distal. Gips yang cukup lama ini memang akan membuat lengan menjadi kaku sehingga butuh fisioterapi setelah Gips dibuka. Untuk gerakan memutar atau mengunci saya sarankan setelah 3 minggu sejak operasi dilakukan. Untuk rasa nyeri saat latihan flexi (menekuk) pergelangan tangan, saran saya

mintalah obat penahan rasa nyeri (analgetik) dan obat-obat neurotropik untuk membantu sistem saraf perifer di lengan Saudara kepada dokter Saudara. LAkukan terus fisioterapi secara rutin dan kompres pergelangan tangan dengan air hangat untuk memperlancar aliran darah. Tetap semangatcepat atau lambat tangan Saudara akan pulih kembali. Terima kasih atas kunjungannya ke Blog saya, mudah-mudahan bisa menjawab rasa penasaran Saudara, Amiiinnn. Salam Hangat Balas

4. Balas

Komentar oleh ahmadi on 22 Januari 2011 05:47 terima kash atas jawabanx dok

5.

Komentar oleh joko hady w on 9 Maret 2011 10:39 perkenalkan dok nama saya joko,pekerjaan saya adalah mekanik alat berat d sebuah persh d kalimantan saya ingin bertanya dok. saya pernah mengalami fraktur yg sama seperti yg anda bahas d atastpi kjadianya sudah lama (th.2006). permasalahan yg saya hadapi saat ini adalah sering timbulnya rasa nyeri dan sakit pada bagian tonjolan pergelangan tangan yg sbelah luar (tangan kanan) saat di gunakan utk bekerja sperti mengangkat ataupun memukul.. dulu waktu penyembuhanya hanya d gips selama -/+ 3 bulan. apa solusi dokter utk mengatasi rasa sakit dan nyeri tsb..??? sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas jawabanya Balas

Komentar oleh General Surgeon on 9 Maret 2011 11:49 Dear Mas Joko Sebelumnya saya sampaikan terima kasih karena Anda telah mengunjungi blog saya. Berdasarkan cerita yang Anda tulis, waktu itu Anda hanya menjalani terapi konservatif alias tidak menjalani operasi, sehingga proses penyembuhan menjadi lama karena menunggu proses terbentuknya callus sekunder dan selama anda di Gips maka otot-otot sekitar tulang tidak bergerak sama sekali sehingga terjadi atrofi (pengekerutan/pengecilan serat-serat otot), sehingga ketika Gips dibuka maka gerakan tangan jadi kaku dan nyeri bila dipaksakan, disamping itu lokasi patah tulang yang tidak di operasi (sembuh alami) akan timbul penonjolan di sisisisinya yang sedikit banyak menekan ke jaringan sekitar saat terjadi gerakan tangan dan hasilnya adalah NYERI. Saran saya sering lakukan stretching/peregangan otot rutin setiap hari terutama sebelum bekerja dan kompres dengan air hangat. Bila nyeri dirasa begitu mengganggu karena pekerjaan Anda memang cukup berat, mintalah obat anti

nyeri ke dokter terdekat. Dan jangan menggunakan tangan yang bekas patah untuk pekerjaan yang terlalu berat. Terima kasih, semoga bisa menjawab penasaran Anda. Balas

6.

Komentar oleh nia on 9 Juli 2011 22:58 dok saya mau bertanya mengapa jarang sekali terjadi fraktur tunggal hanya os radius/ulna saja tanpa fraktur lain/dislokasi pada trauma jatuh? apa karena k2 tulang tsbt terfixasi sendi radius-ulna proximal&distal. terima kasih Balas

Komentar oleh General Surgeon on 10 Juli 2011 10:16 Dear Nia Sebenarnya tidak juga begitu mbak Nia. Tergantung mekanisme trauma jatuh yang dialami pasien apakah penekukan, pemuntiran, penekanan, pemukulan atau penghancuran. Memang pada kondisi jatuh dan tangan/lengan menyangga tubuh yang sering adalah fraktur pada os radius sj (Fraktur Colles) atau os Ulna sj (Fraktur Smith) namun demikian sering juga disertai fraktur procecus styloideus. Intinya adalah tipe fraktur tergantung pada MOI (Mechanism of Injury). Selain fraktur diatas, pada lengan bawah juga bisa terjadi Fraktur khusus lainnya seperti Galeazzi dan Montegia yang merupakan gabungan antara fraktur dan dislokasi. Mudah-mudahan bisa menjawab dan terima kasih atas kunjungannya. Balas

7. Balas

Komentar oleh ariessbpdrg on 27 September 2011 00:31 terima kasih untuk ilmu nya dok.

Balas

Komentar oleh General Surgeon on 27 September 2011 19:37 terima kasihsama-sama

8.

Komentar oleh drgariessbp on 27 September 2011 18:53 terima kasih untuk infonya, sangat bermanfaat Balas

Balas

Komentar oleh General Surgeon on 27 September 2011 19:37 sama-sama, terima kasih atas kunjungannya

9.

Komentar oleh ariessbp on 15 Desember 2011 14:41 dokter saya mau bertanya,sdh 3bulan pasca operasi pemasangan implant pada os.radius ulna,pada saat di rontgen kalus msh blm terbentuk,padahal saya rutin mengkonsumsi obat2an kalsium.kenapa ini bs terjadi ya dok? Balas

Komentar oleh General Surgeon on 16 Desember 2011 09:47 Dear mas aries Untuk fraktur dengan operasi implant (plate) memang tidak akan terbentuk kalus. Kalus (bone healing sekunder) hanya terjadi apabila tulang yang fraktur dibiarkan sembuh alami hanya dengan reposisi dan di imobilisasi dengan gips. Sedangkan apabila di pasang implant akan terjadi bone healing primer. Semoga bisa menjawab Balas

You might also like