You are on page 1of 30

LEMBAR PENGESAHAN

SYSTEM PENGELOLAAN DATA HEWAN POTONG ( SAPI ) PT. SIMPANG JAYA DUA
Menyetujui,

Purwakarta, September 2011

Dosen Pembimbing

Dayan Sangasatia, SKom. NID :

Mengetahui Ketua Program Studi Teknik Informatika

Edwar Julistina, ST. NID :

LEMBAR PENGESAHAAN

SYSTEM PENGELOLAAN DATA HEWAN POTONG ( SAPI ) PT. SIMPANG JAYA DUA

Menyetujui, Tim Penguji

Purwakarta, September 2011

Penguji I

Penguji II

SYSTEM PENGELOLAAN DATA HEWAN POTONG ( SAPI ) PT. SIMPANG JAYA DUA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Studi Teknik Informatika (S-1).

Disusun Oleh Asep Supriono 101352102

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA PURWAKARTA

Abstraksi
Teknologi Informasi yang semakin cepat berkembang kini menjadi salah satu alat untuk memberikan informasi, sehingga System komputerisasi yang

berjalan tidak hanya di dalam System bawaanya saja seperti exel untuk menghitung jumlah angka dan word untuk menulis tetapi bisa juga dibuatkan System yang khusus untuk sebuah data seperti pada data sapi potong PT. Simpang Jaya Dua.. Pembuatan System Pengelolaan Data Hewan Potong ( Sapi ) PT. Simpang Jaya Dua ini, tidak lain untuk dapat membantu pengelolaan pada data sapi dan mampu memberikan informasi, sehingga proses yang dulu dibuat secara manual kini menjadi sebuah aplikasi komputerisasi yang mudah digunakan sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam penulisan ini akan diuraikan tentang pengelolaan data sapi baik dalam sisi biaya pembelian, pemeliharaan, stok bahkan sampai pada penjualan. Harapan dari perancangan ini bahwa System yang dipergunakan akan berjalan dengan baik walaupun masih ada kendala beberpa kelemahan baik dari segi fungsi dan objek dalam System, juga dari sisi pemeliharaan. Namun demikain terdapat potensi pendukung peningkatan kearah yang lebih baik. Rekomedasi penulis bahwa teknologi komputer tidak ada regresi (kemunduran), maka dari itu perlu ada tanggapan yang serius karena merupakan pendukung dalam pengembangan System Pengelolaan Data Hewan Potong ( Sapi ) PT. Simpang Jaya Dua.

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang diiringi dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas segala rahmat dan karuniaNya, Sehingga penyusunan laporan kerja praktek ini dengan judul SYSTEM PENGELOLAAN DATA HEWAN POTONG ( SAPI ) PT. SIMPANG JAYA DUA sebagai suatu bentuk pertanggung jawaban atas segala kegiatan kerja praktek yang telah dilaksanakan. Namun masih banyak kekurangan dan mengharapkan suatu kritikan yang membangun untuk pengembangan penulisan selanjutnya. Dalam kegiatan yang berlangsung selama 1 (satu) bulan di PT. Simpang Jaya sedikit banyaknya sebagai penulis dapat mengambil manfaat baik dari segi keilmuan maupun dari segi pengalaman. Penyusunan kerja praktek ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kesempatan dan dukungan baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Kedua Orang tua yang tercinta, yang telah memberikan dukungan yang tiada terkira nilainya. 2. Bapak H. Didi beserta keluarga sebagai Motivator. 3. Bapak Drs. Sulaeman, M.Pd, ketua STT. Wastukancana. 4. Bapak Dayan S, SKom. Sebagai Dosen pembimbing. 5. Bapak Edwar Julistina, ST. dan Ibu Ismi Kaniawulan, ST. Sebagai ketua Program Studi Teknik Informatika. 6. Bapak Dadi Karyadi, ST. sebagai kepala Tata Usaha di STT. Wastukancana. 7. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika yang telah banyak memberikan hal yang sangat bermanfaat untuk penyusunan laporan ini. 8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan kerja praktek baik membantu secara moril maupun materil. Atas segala kekurangan dalam penyajian laporan ini, saya memohon kepada semua pemerhati untuk dapat kesempurnaan penulisan selanjutnya. memberikan saran demi membangun

Dan saya berharap laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak. Terimakasih atas segala bantuan dan partisipasinya. Purwakarta, September 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan di zaman moderen ini tekologi informasi sangat cepat berkembang dan bukan merupakan suatu topik yang baru. Namun keterbatasan masalah masih mendominasi pengguna dan hampir disemua kalangan, hanya beberapa orang saja yang mampu mengoprasikan serta mengikuti arus teknologi. Padahal teknologi komputer sangat dibutuhkan seperti pada System Pengelolaan Data Hewan Potong ( Sapi ) PT. Simpang Jaya Dua. Dimana ada ketergantungan System antara data hewan potong yang dibuat secara manual dengan System komputerisasi. Mengingat permintaan hewan potong ( sapi ) yang semakin bertambah sedangkan penyajian data yang masih kompleks, maka masih banyak kelemahan System baik dari segi pengelompokan data maupun pada penyajiannya. Sehingga System Pengelolaan Data Hewan Potong ( Sapi ) PT. Simpang Jaya Dua dibuat untuk mempermudah menyeleksi dan mengetahui jumlah data. Data yang disajikan akan menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan System.

1.2. Indentifikasi Masalah Dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa masalah yang timbul adalah sebagai berikut : 1) Kesulitan memperoleh data hewan potong (sapi). 2) Sulitnya melakukan perubahan data apabila ada data baru yang harus di mutakhirkan. 3) Sulitnya pengelompokan data hewan potong (sapi).

1.3. Pembatasan Masalah Penulisan laporan kerja praktek ini, dibatasi oleh permasalahan yang terjadi pada Pengelolaan data hewan potong (sapi). Sehingga hal ini dilakukan untuk memperjelas dan mempermudah pembahasan agar tidak menyimpang dari tema di atas atau yang telah di tentukan. Dalam penyajian data pada System Pengelolaan Data Hewan Potong (Sapi) PT. Simpang Jaya Dua disajikan berdasarkan pada pokok permasalahan yang ada.

1.4. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

1.4.1. Tujuan Adapun tujuan kerja praktek yang telah dilaksanakan di PT . Simpang Jaya Dua adalah sebagai berikut: 1) Memenuhi tugas mata kuliah dan sebagai persyaratan tugas akhir perkuliahan. 2) Memberikan wawasan nyata kepada mahasiswa tentang kondisi praktek di lapangan. 3) Melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh baik di dunia kerja maupun di lingkungan masyarakat. untuk

1.4.2. Manfaat kegiatan 1) Dengan adanya praktek kerja mahasiswa bisa memotret kehidupan kerja secara langsung, sehingga masa kedepannya sudah bisa mempraktekkan sesuai dengan praktek kerja dibidangnya. 2) Mampu bersaing didunia kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. 3) Adanya peluang usaha yang mungkin bisa diterapkan untuk masa kedepannya.

1.5. Systematika Penulisan Konsep penulisan laporan kerja praktek ini berdasarkan Systematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, kegiatan dan Systematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di bagian ini mengetengahkan tentang konsep dasar System yang medukung System informasi yang berhubungan dengan definisi System, informasi dan System informasi, rancangan System dan menterjemahkan arus data dengan System DFD dan DB serta memanaj SDM. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang sejarah berdirinya perusahaan, tujuan, lokasi perusahaan, bidang kegiatan, visi dan misi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN DATA Bab ini menguraikan tentang teknik pengumpulan dan tujuan dan mafaat

Pengelolaan data yang ada di administrasi PT.simpang jaya dua. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dibagian bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap data hasil penelitian yang di lakukan sehingga bias memperjelas System atau proses yang berlaku pada object menjadi bahan penelitian, sebagai mana yang sudah di tetapkan dalam pembatasan masalah. BAB VI KESIMPULAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang di ambil berdasarkan pembahasan sebelumnya dan saran yang dianggap perlu dalam mengangkat kekurangan / kelemahan yang ada diperusahaan selama melakukan praktek kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar System Pada bab ini akan menjelaskan tentang rancangan dasar System informasi sebagai landasan dasar teori dari penyusunan laporan ini.

2.1.1. System Kita sering mendengar bahasa System, apa itu System? Kata System awalnya berasal dari bahasa Yunani (sust ma) dan bahasa Latin (syst ma). Berikut ini ada beberapa pengertian System yang diambil dari berbagai sumber ada beberapa definisi penjabaran System yaitu sebagai berikut: 1) System adalah sebuah kumpulan komponen yang berinteraksi dan beroperasi bersama dalam menyelesaikan tujuan. SubSystem merupakan komponen dari System dan dapat dipertimbangkan

sebagai System itu sendiri. (Alter, 2002) 2) System didefinisikan sebagai kumpulan dalam prosedur bisnis (komponen) yang saling berhubungan dalam sebuah unit bisnis, bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan. (Valacich dkk, 2001). Suatu System mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: a) Komponen : Dikenal juga sebagai subSystem, merupakan bagian kecil dari System yang mempengaruhi System (Valacich, dkk,. 2001). SubSystem dapat dipertimbangkan sebagai System itu sendiri (Alter, 2002). b) Tujuan : Merupakan tujuan atau fungsi dari System (Valacich, dkk,. 2001). Dapat dijadikan alasan untuk eksistensi dan poin referensi untuk mengukur kesuksesan dalam System (Alter, 2002).

c) Boundary (Batas System) : Membatasi setiap komponen dalam System dan membedakan dengan System yang lain (Valacich, dkk. 2001). Mendefinisikan apa yang menjadi dalam System dan diluar System. (Alter, 2002). d) Environment (lingkungan) : Sesuatu yang berhubungan dengan System berada diluar System itu sendiri (Alter, 2002). Sesuatu yang berada diluar System dan memberikan pengaruh terhadapnya. (Valacich, 2001). e) Input : Objek fisik dan informasi yang masuk kedalam boundary dan berasal dari environment. (Alter, 2002). f) Output : Objek fisik dan informasi yang. berasal dari System dan menuju environment. (Alter, 2002). g) Interaksi : Point terjadinya kontak antara System dengan environment atau ketika subSystem (Komponen) bertemu satu sama lain (Valacich, 2001). Dari komponen-komponen diatas dapat diimplementasikan sehingga terbentuk suatu System

informasi dan akan dibahas pada definisi berikutnya.

2.1.2. Informasi Kata informasi kadang diartikan memiliki pengertian yang sama dengan data namun pada kenyataannya sangat jelas berbeda dimana informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Data adalah fakta-fakta, angka-angka statistik-statistik yang dari padanya menghasilkan kesimpulan.

2.1.3. Pengertian System Informasi Banyak yang menafsirkan System informasi, namun Pengertian System informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1) System informasi dan : Komponen-komponen sama untuk yang saling

berhubungan

bekerja

mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk

mendukung

proses

pengambilan

keputusan,

koordinasi,

pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan. (Laudon,1998). 2) Sitem informasi : Gabungan dari komputer dan pengguna yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi tersebut.(McKeown, 1993). 3) Sitem informasi : Susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jaringan, dan teknologi yang di integgrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki operasi sehari hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah. (Whitten, 2004).

2.2. Design System Design System merupakan penentuan proses dan data yang diperlukan oleh System baru adapun langkah-langkah tahap rancangan adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan rancangan System yang terisi 2) Mengidentifikasi berbagai konfigurasi System 3) Mengevaluasi berbagai kofigurasi System 4) Memilih konfigurasi yang baik 5) Menyiapkan usulan penerapan-penerapan 6) Menyetujui atau menolak penerapan System Perancangan System merupakan suatu kegiatan untuk pengembangan System dan prosedur baru yang dikaitkan dengan kebutuhan System, sehingga dapat mengatasi perubahan System yang lebih baik dari System sebelumnya. Secara konseptual siklus pengembangan tahapan System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebagai berikut: 1) Definisi Masalah: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk System informasi dan proses organisasi.

2) Perancangan System: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung System informasi. 3) Pembangunan dan Testing System: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung System dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak. 4) Implementasi System: penerapan System pada perangkat lunak dengan melakukan running terhadap System yang akan digunakan. 5) Maintenance: pemeliharaan terhadap System informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas. 6) Evaluasi System: mengevaluasi sejauh mana System telah dibangun dan seberapa bagus System telah dioperasikan. Metode diatas merupakan metode yang digunakan untuk merumuskan masalah sampai tahap running dan pemeliharaan System.

2.3. Alat Bantu Perancangan System Informasi Perancangan System informasi merupakan terjemahan kebutuhan pemakai informasi, penyimpanan, spesifikasi terperinci, dan penentuan proses dan data untuk mengembangkan suatu System baru.

2.3.1. Diagram Arus Data DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk menggambarkan System jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. (Hartono, Jogiyanto. 2005) Adapun yang digunakan dalam DFD adalah: 1) Kesatuan Luar (External Entity) Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar System yang dapat berupa orang, organisasi atau System lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari System. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.

2) Aliran data Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External Entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk System atau hasil dari proses System.

3) Proses Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut tumpul.

4) Penyimpan Data (Data Store) Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:      Suatu file atau basis data di System komputer. Suatu arsip atau catatan manual. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. Suatu tabel acuan manual. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.

2.3.2. Entity Relational Diagram (E-R Diagram) E-R Diagram merupakan konseptual pemodelan data yang sering digunkan untuk mempermudah ketergantungan dan hubungan data antar relasi. Pemodelan E-R terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu: a) Entitas Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari sesuatu atau objek yang lainnya. Entitas juga biasa dikatakan konseptual/abstrak atau nyata didunia nyata.

b) Atribut Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.

c) Hubungan antar relasi (Relationship) Hubungan antar relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan model E-R, entitas relasi yang adalah lainnya.. perekat Pada yang

penggambaran

menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang lainnya.

d) Kardinalitas/Derajat Relasi Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa: i. Satu ke Satu(One to One) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.

ii.

Satu ke Banyak(One to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

iii.

Banyak ke Satu(Many to One) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada impunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.

iv.

Banyak ke Banyak(Many to Many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

2.4. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dari semua proses pembentukan System. System dapat dibentuk dengan adanya sumber daya manusia yang handal, karena dalam kenyataanya sehebat apapun System tidak bisa menyaingi sumber daya manusia karena System merupakan hasil dari sumber daya manusia. Sumber daya manusia diperusahaan perlu dikelola secara professional agar ada keseimbangan antara kebutuhan System dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Dengan adanya keseimbangan bias dijadikan kunci utama kemajuan perusahaan. Dengan adanya konsep manajemen sumber daya manusia secara professional, diharapkan pegawai dapat bekerja secara efektif, efisien dan

produktif. Sedangkan pihak Industri menghendaki agar Sumber Daya Manusia yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi khsusnya dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak - mempunyai karakteristik sebagai berikut :1 1. Perlu mengetahui Standar Proses Produksi, berikut pemantauan dan pemeliharaan proses produksi, dan 2. Dalam menganalisis kebutuhan user (semua perangkat lunak dikembangkan berdasarkan kebutuhan user), diperlukan suatu pengetahuan dan keahlian khsusus, karena tingkatan user di Indonesia yang umumnya masih awam dengan proses Rekayasa Perangkat Lunak menyebabkan sulit diajak berkomunikasi tentang kebutuhan yang perlu didukung oleh komputer. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan juga bahwa sudah saatnya dilakukan Sertifikasi Sumber daya Manusia dalam bidang Rekayasa perangkat Lunak yang sesuai dengan standar Internasional yang berlaku. Untuk itu, dalam rangka mendukung kebutuhan sertifikasi Sumber Daya Manusia di Indonesia, disusun suatu usulan tingkatan keahlian Sumber Daya Manusia Informatika dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak sebagai berikut : 1. Programmer Analist 2. Programmer 3. Software Tester 4. Database Engineer 5. Data Communication Engineer 6. Network Engineer 7. Software Configuration Manager 8. System Analyst 9. Software Engineer 10. System Engineer 11. Software Project Manager 12. Software Quality Assurance

Dahlan Abdullah, ST

Tingkatan keahlian tersebut disusun mulai dari tingkatan paling rendah hingga paling tinggi. Karena masih berupa usulan, maka tingkatan tersebut masih memungkin ditambah atau dikurangi tergantung kebutuhan baru yang muncul.

BAB III METODOLOGI KERJA PRAKTEK

3.1. Kerangka Kerja Praktek

Start

Menetukan Topik

Studi Pendahuluan/Pelaksanaan Kerja Praktek

Menentukan Alat Penunjang     Basis Data Sistem Informasi Manajemen Struktur Data Analisis dan perancangan SIM

Pengumpulan Data   Peninjauan Lapangan/Pelaksanaan Peninjauan Kepustakaan

Penyusunan Laporan

End
Gambar 1 Keranggka Kerja Praktek

3.2. Keterangan Kerangka Kerja Praktek

3.2.1. Menentukan Topik Kerja Praktek Sebelum melaksanakan penyusunan kerja praktek terlebih dahulu menentukan topik yang akan di bahas dalam System Pengelolaan Data Hewan Potong (Sapi) PT. Simpang Jaya Dua. Topik disesuaikan dengan kegiatan kerja praktek agar sesuai dengan tujuan pembahasan yang ada. Penentuan topik merupakan suatu kegitan yang wajib, karena pembahasan bisa tersusun dengan baik, tidak keluar dari tema yang telah ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan pembahasan kedepannya.

3.2.2. Studi Pendahuluan Yang di maksud study pendahuluan adalah study awal yang berhubungan dengan kondisi obyek yang akan di teliti, yaitu System Pengelolaan Data Hewan Potong (Sapi) PT. Simpang Jaya Dua. Yang bertujuan tentang di lakukannya study awal adalah untuk mengumpulkan informasi-informasi yang relevan, guna dijadikan bahan acuan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

3.2.3. Alat Penunjang Penyusunan laporan ini menggunakan alat penunjang yang biasa menggunakan basis data, System informasi manajemen, struktur data dan analisis perancangan SI. 1) Basis Data Data adalah suatu hasil rekaman atas kejadian, fakta, atau fenomena yang terjadi dalam dunia nyata. Basis data adalah sekumpulan informasi mengenai suatu obyek tertentu yang memiliki hubungan logis, lengkap, dan terstruktur. Basis data menyediakan ruang struktur bagi informasi, dan memungkinkan untuk di akses bersama-sama oleh berbagai aplikasi yang berbeda. Berbagai model simulasi basis data diantaranya:

1. Model hirarkis 2. Model jaringan 3. Model relasional 4. Model berorientasi objek. Diantara pemodelan diatas yang paling berkembang adalah pemodelan relasional pemodelan berorientasi objek dipergunakan terhadap hal-hal yang spesifik. Basis data terdiri dari tabel-tabel yang saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya. Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh database management System adalah : 1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data Dalam sebual DBMS yang mampu menyimpan, mengambil dan merubah data dalam suatu database 2. Katalog yang dapat diakses pemakai Menyediakan deskripsi System dalam tampilan database yang dapat digunakan oleh pemakai. 3. Mendukung Transaksi Menyediakan mekanisme System yang dapat melakukan perubahan data dalam database secara optimal dan profesional. 4. Melayani kontrol concurrency Memberikan akurasi data yang benar apabila pemakkai melakukan perbuhan data pada basis data 5. Melayani recovery Mampu melakukan pengembalian data sebelumnya apabila terjadi kesalahan data pada database 6. Melayani autorisasi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pemakai yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data. 7. Mendukung komunikasi data

Sebuah DBMS harus mampu terintegrasi dengan Software komunikasi. 8. Melayani integrity Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku. 9. Melayani data independence Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya. 10. Melayani utility Menyediakan kemampuan layanan yang utility.

2) System Informasi Manajemen System informasi manajemen merupakan System yang diterapkan untuk melayani fungsi perencanaan, pengendalian dan

pengembalian keputusan ditingkat manajemen. Melaporkan dan merangkum operasi-operasi dasar pada suatu perusahaan. System informasi manajemen biasanya melayani manager dalam pelaporan hasil mingguan, bulanan dan tahunan. Dan System infomasi manajemen memiliki beberapa tahapan yang terdiri dari beberapa tipe System informasi secara vertical(bottom up):  Sistem Pemrosesan Transaksi(Transection Processing

System) merupakan System yang merekam transaksi harian.  System Pengetahuan Dalam Pekerjaan(SPP) merupakan System yang membantu pembuatan dan integrasi pengetahuna baru kedalam organisasi.  Sistem Otomasi Perkantoran (SOP) merupakan System yang dirancang untuk meningkatkan data pekerjaan.

 Sistem Informasi Menejemen (SIM), System yang melayani tahap perencanaan, kendali dan pengabilan keputusan melalui laporan dan ringkasan yang rutin.  Sistem Penunjang Keputusan (SPK) sebelum melakukan pengambilan keputusan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu konsep yang mendukung System tersebut diantaranya: * Sistem /Decision Pendukung Support Pengambilan Systems Keputusan sebuah

(DSS)

sistematika yang mapu beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel artinya user dapat menambah,

menghapus, mengkombinasikan, mengubah atau menata kembali eleme-elemen dasar. * Sistem Kelompok Pendukung Decision Pengambilan Systems

Keputusan /Group

Support

(GDSS) merupakan System berbasis computer yang interakrif guna memecahkan masalah yang sulit dipecahkan. GDSS dikembangkan untuk menjawab tantangan terhadap kualitas dan efektivitas pengamb * Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Eksekutif/Executive-Support Systems (ESS) ilan keputusan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang(kelompok). * Sistem Pakar/Expert System merupakan peniruan pegetahuan pakar System yang diterapkan oleh instansi untuk memberi nasehat atas maslah tertentu.  Sistem Penunjang Eksekutif (SPE) merupakan System yang menunjang keputusan tidak rutin dengan melalui pola grafik lanjut dan komunikasi.

3) Struktur Data Pengolahan informasi memerlukan perangkat lunak yang bertugas memstruktur informasi agar dapat melakukan pengolahan secara efektif dan efesien. Pada data yang memiliki volume yang besar diperlukan struktur data yang ampuh agar pengaksesan struktur data dapat dilakukan secara efisien serta penyimpanan yang memungkinkan keamanan atas kelebihan data yang mungkin terjadi. Disamping memilki memori primer juga diperlukan memori sekunder yang berguna untuk mengakses kapan pun data diperlukan. Dan ketika terjadi eksekusi komputer yang

kemungkinan terjadi kehilangan data pada saat computer dimatikan.

4) Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Peran serta teknologi yang kian mendominasi kehidupan manusia hampir setiap transaksi yang bisa di implementasikan kedalam teknologi kini diciptakan. Tetapi yang menjadi pemikiran bagaimana teknologi tersebut dibuat? APSI merupakan suatu pemodelan yang menggambarkan aliran dokumen yang bersifat manual menjadi data elektronik yang bisa menghasilkan suatu informasi yang berguna. Secara garis besar ada beberapa tahapan APSI diantaranya:

1) Analisa System Organisasi. Yang bertujuan:  Mengidentifikasi core business dari organisasi.  Mengidentifikasi aktivitas yang mengelola core business.  Mengidentifikasi resource dari core business tersebut.  Mengindentifikasi konteks dari System informasi yang mendukung pengelolaan aktivitas resource utama maupun core business

 Mengidentifikasi

kebutuhan

informasi

bagi

perancangan sitem informasi.

2) Analisa Dan Perancangan System Informasi yang bertujuan:  Membangun arsitektur System informasi.  Mengidentifikasi konteks System perangkat lunak dan System basis data( jika analisa dilalkukan oleh ahli informatika).  Mengidentifikasi konteks dan spesifikasi elemen lainnya(Sistem perangkat keras, System jaringan computer, dll).  Mengidentifikasi functionalities dari calon

aplikasi perangkat lunak.  Mengidentifikasi entitas data yang relevan dari calon System basis data.

3) Analisa Dan Perancangan System Perangkat Lunak  Mengikuti tahapan Sofware Engineering(RPL) contoh Waterfall, Prototyping, Incremental, Iterative, Spiral, OOA/OOD/OOT,dll.  Tujuannya adalah untuk membangun Software (System perangkat lunak).

4) Analisa Dan Perancangan System Basis Data  Mengikuti tahapan Perancangan Basis Data (pemodelan konseptual, logika, dan fisik dari basis data).  Tujuannya adalah unutk membangun system Basis Data yang terpusat maupun yang tersebar.

3.2.4. Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan kinerja praktek ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang menekankan pelaporan informasi mengenai suatu gejala/kejadian pada saat kerja praktek dilaksanakan sesuai dengan bidang kegiatannya. 1) Pengumpulan data dari berbagai kendala yang ada kemudian

disusun, diuraikan, dijelaskan dan diambil kesimpulan dari kejadian selama melakukan kerja praktek. 2) Melaporkan kegiatan kerja praktek dalam bentuk makalah. Adapun teknik pengumpulan data pada kerja praktek ini meliputi sebagai berikut: a) Peninjauan lapangan (field research) Merupakan peninjauan yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang dijadikan obyek yaitu berupa observasi dan interview. Dengan metode ini permasalahan yang ada pada suatu perusahaan menjadi sangat jelas dan secara kasat mata mampu untuk mudah dimengerti.

b) Peninjauan kepustakaan (library research) Adalah penyimpulan data yang relevan dengan masalah yang dibahas dan literature, diklat, atau catatan kuliah maupun dari dokumen lainnya. Metode ini berdasarkan atas pengalaman yang sudah dilakukan dan dibukukan dengan memprediksi keadaan yang terjadi.

c) Study literature yaitu menyimpulkan data yang relevan dengan masalah yang dibahas, diklat maupun catatan kuliah dari dokumen lainnya. Perbandingan data yang telah ada sebelumnya dengan keadaan data yang hampir mirip dengan keadaan yang sekarang terjadi.

3.2.5. Pengelolaan Data Data yang sudah dikumpulakan kemudian diolah agar bias lebih mudah disampaikan dalam bentuk laporan. Dengan asumsi setiap orang dapat membaca laporan ini dan bias mengetahui gambaran yang dilakukan selama melakukan kerja praktek.

3.2.6. Analisis dan Pembahasan

3.2.7. Kesimpulan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN DATA


4.1. Pengumpulan Data

4.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Simpang Jaya Dua PT. Simpang jaya dua adalah satu-satunya perusahaan yg dulunya mengelola rumah makan, karena Simpang Jaya Dua memlilki history tersendiri sejak diresmikannya menjadi PT simpang jaya dan kini anak persuahaanya banyak sekali hampir Franchisenya begerak dibidang UKM. Dan kini PT. Simpang Jaya Dua telah menjadi sebuah perusahaan yang diberi kepercayaan untuk pengelolaan hewan potong (sapi) yang dibiayai oleh Bank BNI. Sejak tahun 2003 PT. Simpang Jaya Dua Mengelola Hewan potong berawal dari

pemeliharaan Sapi perah yang dipelopori oleh perusahaan Danone. Dan kini perusahannya telah tersebar di Jawa dan Bali.

4.1.2. Tujuan Peternakan PT. Simpang Jaya Dua Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang UKM jelas mempunyai tujuan yang berkiatan dengan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Karena tujuan perusahan hewan potong ini tiada lain untuk

1) Memenuhi kebutuhan akan hewan potong khususnya di area jawa-bali. 2) Mempopulerkan konsumsi daging lokal sehingga mutunya terjamin. 3) Menigkatkan produksi penjualan hewan lokal untuk bersaing dengan daging import.

4.1.3. Lokasi PT. Simpang Jaya Dua PT. Simpang Jaya Dua berlokasi di Jl. Kpaten Tendean No. 4 Mampang Jaksel. Yang merupakan pindahan dari alamat sebelumnya yaitu di Jl. Raya Mundusari KM 3 Pusakanagara Subang. Lokasi yang sekarang merupakan bagian dari pindahnya rumah pemilik persahaan sehingga memungkinkan untuk bisa dikelola dengan mudah dan efisien.

4.1.4. Visi Dan Misi PT. Simpang Jaya Dua Perusahaan yang dikelola memiliki visi dan misi yaitu: 1) Membentuk kinerja yang baik terhadap perusahaannya. 2) Memberikan lapangan kerja kepada masyarakat umum yang ahli dibidangnya. 3) Memasarkan produk ternak dalam negri. 4) Ikut andil dalam pengadaan usaha yang bergerak dibidang pangan.

4.1.4. Struktur Organisasi PT. Simpang Jaya Dua


Direktur
Gambar 2 Organisasi PT Simpang Jaya Dua

4.1.5.
Sekertaris Bendahara I Bendahara II

Organisasi Pengelola Pengelola


Manager

perusahaan PT. Simpang Jaya

Divisi Pemasaran

Divisi Pengelolaa n

Divisi

Dua merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pangan UKM sehingga pengelolaanya harus benar-benar terorganisir dengan baik. Adapun struktur organisasi adalah sebagai berikut: 1. Direktur 2. Sekertaris 3. Bendahara I 4. Bendahara II 5. Divisi Pengelolaan 6. Divisi Pemasaran : H. Didi Supriadi : Hj. Nani Rohani : Hj. Yuyun : Siti Diah Sadiah : Ir. Atep Saefuddin : Ir. Rohman

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1. Analisis

5.2. Pembahasan 5.2.1. Kesulitan dalam penyajian data hewan potong yang diperlukan

5.2.2. Kesulitan dalam melakukan perubahan data hewan potong apabila terdapat informasi baru

5.2.3. keterlambatan dalam penyajian data bila System dalam keadaan rusak/dalam perbaikan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan

6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

You might also like