HIV dan AIDS

y HIV = Human Immunodeficiency Virus y AIDS = Acquired Immune Deficiency

Syndrom

Deficiency
y AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang

disebabkan HIV.

y Virus merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan

mengakibatkan turun sampai hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.

y Kasus pertama HIV/AIDS tahun 1987 di Bali

Pengguna Narkotik suntikan, sedang (IDU) tahun 1999

y Seluruh Propinsi di Indonesia ada HIV tahun

2002.

Klasifikasi Klinis Menurut

y Center for Disease Control and Prevention Atlanta

USA

y WHO

Klasifikasi Klinis HIV/AIDS

1. Menurut CDC
Kategori Klinis A : y Infeksi HIV tanpa gejala y Limfadenopati generalisata yang menentap PGL = Persistent Generalized Lymphadenopathy y Infeksi HIV akut y Riwayat infeksi HIV akut Kategori Klinis B : y Infeksi HIV simtomatis y Memenuhi salah satu dibawah ini : y Kerusakan kekebalan y Secara klinis perlu ditangani akibat komplikasi infeksi HIV

Kategori Klinis C
y y y y y y y y y

Kandidiasis bronki, trakea dan paru Kandidiasis esofagus Kanker leher rahim invasif Coccidiodomycosis menyebar atau di paru Kriptokokosis di luar paru Retinitis virus sitomegalo Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV Herpes simpleks dan ulkus kronis lebih sebulan lamanya Bronkitis, esofagitis atau pneumonia

Kategori Klinis C
y y y y y y y

Histoplasmosis menyebar atau di luar paru Isosporiasi intestinal kronis lebih sebulan lamanya Sarkoma Kaposi Limfoma imunoblastik Limfoma primer di otak Mycobacterium Avium Complex (MAC) atau M. kansasii tersebar atau diluar paru M. tubercolosis dimana saja (paru atau diluar paru)

Kategori Klinis C
y y y y y y

Mikrobakterium jenis lain atau jenis yang tidak dikenal tersebar atau di luar paru Pneumonia Pneumocystis carinii Pneumonia yang berulang Leukoensefalopati Multifokal Progresif Septikemia salmonella yang berulang Toksoplasmosis di otak

Klasifikasi klinis infeksi HIV pada orang dewasa menurut WHO

Stadium
I II
1. 2.

Gambaran Klinis
Asimptomatik Limfadenopati generalisata

Skala Aktivitas
Asimptomatik, aktifitas normal Simptomatik, aktifitas normal

3. Berat badan menurun < 10% 4. Kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti, dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis 5. Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir 6. Infeksi saluran napas bagian atas seperti, sinusitis bakterialis 7. Berat badan menurun > 10% 8. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan 9. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan 10. Kandidiasis orofaringeal 11. Oral hairy leukoplakia 12. TB paru dalam tahun terakhir 13. Infeksi bakterial yang berat seperti pneumonia, piomiosotos

III

Pada umumnya sangat lemah aktivitas di tempat tidur lebih dari 50%

Klasifikasi klinis infeksi HIV pada orang dewasa menurut WHO

Stadium
IV

Gambaran Klinis
14. HIV wasting syndrome seperti yang didefinisikan oleh CDC 15. Pneumonia Pneumocystis carinii 16. Toksoplasmosis otak 17. Diare kriptosporidiosis lebih dari 1 bulan 18. Kriptokokosis ekstrapulmonal 19. Retinitis virus sitomegalo 20. Herpes simpleks mukokutan > 1 bulan 21. Leukoensefalopati multifokal progresif 22. Mikosis diseminata seperti histoplasmosis 23. Kandidiasis di esofagus, trakea, bronkus dan paru 24. Mikobakteriosis atipikal diseminata 25. Septisemia salmonelosis non tifoid 26. Tuberkulosis diluar paru 27. Limfoma 28. Sarkoma Kaposi 29. Ensefalopati HIV**

Skala Aktivitas
Pada umumnya sangat lemah aktivitas di tempat tidur lebih dari 50%

y HIV

mempunyai ensim reverse transcriptase enzim yang memungkin-kan virus mengubah informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk DNA yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel limfosit yang diserang.

y Jadi HIV memanfaatkan mekanisme sel limfosit

untuk mengkopi dirinya menjadi virus baru yang memiliki ciri-ciri HIV.

y 8 varian utama HIV :

y y y y y y y y

Subtipe Subtipe Subtipe Subtipe Subtipe Subtipe Subtipe Subtipe

A B C D E F G H

Di Kamerun Tahun 1997 Tahun 1998 Suntikan Narkoba

subtipe O subtipe J subtipe N subtipe B dan E

HIV ditemukan di :
y Sel limfosit T y Sel limfosit B y Sel makrofag y Monosit y Berbagai cairan tubuh

HIV menyerang limfosit T helper yang Memiliki reseptor CD 4. Dipermukaan.

Fungsi limfosit T helper :

y Menghasilkan

zat kimia perangsang pertumbuhan, pembentukan sel-sel lain dalam sistem imun y Pembentukan antibodi

HIV ditularkan melalui :

Darah Sperma Air susu Ibu

Perjalanan Penyakit HIV/AIDS

Infeksi virus (2-3 minggu) q Sindrom retro viral akut (2-3 minggu) q CD4 turun, RNA Gejala menghilang + serokonversi HIV plasma naik q Infeksi kronis HIV asimtomatis (rata-rata 8 tahun) q Infeksi HIV/AIDS simtomatik (rata-rata 1,3 tahun)
CD4 < 200/mm3 infeksi oportunistik Kematian Kanker Komplikasi neurologi

ODHA
Tanpa pengobatan ARV CD4 < 200 mm3

Prognosis buruk 3,7 tahun

Window period (periode jendela)

y Antibodi HIV : negatif y Virus banyak dalam darah pasien y Menular melalui darah donor, pertukaran jarum

suntik, hubungan seksual.

Kelainan kulit terkait HIV/AIDS

1.
y y y y

Infeksi virus :
Herpes Zoster Veruca Vulgaris Condyloma acuminata Oral Hairy Virus Epstein bar)

(Leukoplokia e.c.

Kelainan kulit terkait HIV/AIDS

2.
y y y y

Infeksi bakteri :
Folikulitis Furunkulosis Impetigo TBC kulit

3.
y y y y y

Infeksi jamur :
Kandidiasis Dermatofitosis Histoplasmosis Peniciliosis Kriptokokosis

Kelainan kulit terkait HIV/AIDS

4. Infeksi parasit : Scabies 5. Dermatitis non spesifik :
y y y y

Sindrom Stevens Johnson Psoriosis Xerosis Erupsi papular pruritik

6.

Kanker :
Sarkoma kaposi Limfoma non Hodgkin

Pemeriksaan Laboratorium
y Tes langsung terhadap HIV y Tidak langsung, dengan menemukan antibodi : y Lebih murah y Lebih cepat y Spesifisitas setara tes langsung

Cara memeriksa
1. 2.

Tes inisial = A1. Dengan Rapid Tes Tes tambahan = A2 dan A3, Pemeriksaan Laboratorium strategi III A2 :
Dengan enzym-linked immuno sorbent assay = Elisa Rapid tes sensitifitas lebih tinggi

Cara memeriksa
3.

Bila ada tes konfirmasi maka jadi A3 :

Western Blot (WB) Indirect immuno fluorescence Assay (IFA) Radio-Immuno Precipitation Assays (RIPA) Viral Lysate Recombinant Poly Peptides) PCR = Poly Merase Chain Reactions Setiap Tes : Konseling Pra-Tes Konseling Pasca tes Informed Consent

Cara memeriksa
4.

5.

Tes jumlah CD 4 dan Viral Load, CD4 > 500/ml = belum rusak CD4 < 200/m = infeksi AIDS. Jumlah limfosit total

Laboratorium yang lain :

y Darah lengkap y Urine lengkap y Feses lengkap y LFT y Fungsi ginjal

Terapi
y Penyakit oportunistik, tergantung pada

penyakitnya y Profilaktis :

y Dasar : Klinis, CD4 dan limfosit total y Profilaktis primer : belum ada infeksi oportunistik y Profilaktis sekunder : y Infeksi oportunistik y Sembuhd ari infeksi y CD4 rendah CD4 membaik

y Obat-obatan : ART : anti retroviral terapi CD4 <

200

Ada 3 golongan ARV bertujuan

y Menghambat replikasi HIV y Mengurangi viral Load

Ada 3 golongan ARV bertujuan

1.

NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) menghambat proses RNA virus DNA)
Zidovudine (ZDV, AZT) Lamivudine (3TC) Didanosine (DDL) Zalcitabine (ddc) Stavudine (d4T) Abacavir (ABC)

Ada 3 golongan ARV bertujuan

2. NNRTI (Non NRTI)
Nevirapine (NVP) Efavirenz (EFV) Delavirdine (DLV)

Ada 3 golongan ARV bertujuan

3. PI (Protease Inhibitor) memotong rantai panjang asam amino
Indinavir (IDV) Nelfinavir (SQR) Ritonavir (APV) Amorenavir (APV) Lopinavir/Ritonavir (LPV/r).

Strategi I

Pengamanan transfusi darah, transplantasi organ, surveilans A1

A1 + Anggap positif 2

A1 Laporkan negatif

Strategi II

Untuk Surveeilans, Diagnosis A1 A1 + A2 A1 + A2Ulangi A1 dan A2 A1 + A2 + Laporkan positif4 A1 + A2 A1 - A2 A1 + A2 + Laporkan positif A1 -

Laporkan Laporkan interminate5 negatif

Strategi III

Diagnosis A1 A1 + A2 A1 + A2 + A1 + A2Ulangi A1 dan A2 A1 + A2 + A1 + A2 A1 - A2 A3 A1+ A2- A3+ A1+ A2- A3Risiko rendah Anggap negatif6

A1 -

A1+ A2+ A3+

Laporkan Positif 4

A1+ A2+ A3Anggap interminate5

Risiko tinggi Anggap interminate5