You are on page 1of 3

9 summers 10 autumns Sebuah otobiografi dari seseorang yaitu Iwan Setyawan yang dilahirkan di kota Batu Malang pada

2 Desember 1974. 9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya sebagai anak seorang sopir di Kota Batu ke New York City. Buku pertamanya Melankoli Kota Batu berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis, didekasikan untuk Kota Batu. Iwan saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur. Berkisah tentang seorang anak manusia bernama Iwan Setiawan, yang mengenang masa lalunya untuk refleksi masa kini. Iwan adalah seorang anak supir angkot dari kota Batu, empat bersaudara dalam rumah kecil yang selalu mereka jaga kebersihannya. Seorang anak kecil ( kemungkinan adalah tokoh imaginatif, ataupun refleksi dari sosok Iwan kecil) menemani Iwan menceritakan kenangan-kenangan yang membekas dari masa lalunya. Setiap pribadi yang berperan dalam kehidupannya dia ceritakan dengan penuh kelembutan, penuh rasa cinta. kadang diiringi puisi karangan Chairul Anwar atau quote dari beberapa buku karangan Dostoevsky. Membaca novel ini membuat kita, iri, sekaligus penasaran namun juga agak bosan ( khususnya di tengah novel) namun dengan sedikit lagi bumbu penasaran kita akan sampai ke akhir. Dan akhirnya mengerti apa sebenarnya yang benar-benar membuat Iwan begitu fokus sampai akhir, begitu sederhana namun kuat. Iwan menceritakan seluruh lokasi dengan detail, Apalagi khususnya di lokasi New York. Tidak heran, karena disanalah cita-cita tertinggi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya tercapai. Seorang lulusan IPB yang awalnya cuma pengen kerja di Jalan Sudirman, Jakarta malah menemukan dirinya mendapat rekomendasi untuk menjadi staff di New York. Itu adalah impian semua staff lulusan universitas. Tapi, Iwan tokoh nyata dalam buku ini yang lahir pada tahun 1974 layak mendapatkan itu semua. Jika waktu dapat diputar saya ingin meniru kisah Iwan, fokus belajar sampai akhir ketika kuliah. Karena disanalah titik awal benih jalan kehidupan kita benar-benar dimulai. Untuk anak-anak SMU yang umumnya tidak tahu rasa syukur dan menganggap belajar adalah sebuah kutukan yang mendera sampai tamat, kalian wajib membaca buku ini. Sehingga pikiran kalian bisa terbuka betapa belajar mampu membawamu menuju sesuatu yang diluar impian terbesarmu Untuk orang-orang yang menyia-nyiakan masa kininya untuk hal-hal tidak penting, yang tidak menghargai keluarganya, yang membenci kedua orang tuanya, dan menganggap saudara kandung adalah sesuatu yang tidak penting, wajib membaca buku ini. Dan melihat bagaimana Iwan mengasihi kedua orang tuanya dan saudari-saudarinya.

Untuk kamu dan saya yang dulunya sekolah begitu terpaksa dan malas, cenderung biasa-biasa saja meskipun sudah berusaha. Mengalami sistem pendidikan yang tidak ideal, dengan kondisi keadaan sekolah yang dibawah tekanan dan tidak kondusif, lalu setelah lulus, bekerja stuck pada etos kerja standard dan imaginasi ingin kerja "aman", kita sudah sama-sama mengerti jalurnya, dilakukan berbagai cara untuk menjadi bagian aman, bahkan membalik nurani kita, begitu diterima ingin buru-buru dimutasi ke kota dan makan tidur dengan enaknya, sampai pensiun. WAJIB MEMBACA BUKU INI! Buku ini bercerita tentang hidup, pilihan dan motivasi sederhana yang mampu membawa kita sampai ke puncak. Terimakasih untuk Iwan Setiawan yang meski agak melankolis dan penyendiri mampu mengajari kita akan hasil fokus dan etos kerja maksimal, belum terlambat untuk memulai hal yang baik. 4 STAR to IWAN !! cepat beli buku ini ya! 9 Summers 10 autumns An autobiography of a person that is Iwan Setyawan who was born in Batu Malang on December 2, 1974. 9 Summers 10 Autumns is the first novel that was inspired by his life as the son of a driver in Stone Town to New York City. His first book melancholia Batu photography and a collection of poetic narratives, dedicated to Stone Town. Iwan is currently living in Batu, East Java. The story of a young man named Iwan Setiawan, who remembers his past to the present reflection. Iwan is a young driver from the town of Batu public transportation, four brothers in a small house that they always keep it clean. A small child (possibly the imaginative character, or a reflection of the figure of a small Iwan) accompany Iwan told the lasting memories from his past. Every person who plays in his life he related with great tenderness, full of love. Sometimes accompanied by a poem written by Chairul Anwar or quote from a book by Dostoevsky. Reading this novel makes us envious, as well as curious but also a bit bored (especially in the middle of the novel) but with a little more seasoning curious we'll get to the end. And finally understand exactly what really makes Blue so the focus until the end, so simple yet powerful. Iwan told the entire site with detail, especially in particular at the location of New York. No wonder, because there the highest ideals that have never previously imagined achieved. A graduate of IPB which initially only want to work in Jalan Sudirman, Jakarta, instead finds himself got a recommendation for a staff in New York. That is the dream of all the staff at the university graduates. But, Iwan real character in this book that was born in 1974 deserves it all. If the time to play I want to mimic the story of Iwan, the focus of study until the end when the college. Because that's where the seed starting point of our life path really begins. For high school kids who generally do not know the feeling of gratitude and think learning is a curse of whack until graduation, you must read this book. So that you can open your mind how learning can take you toward something that is beyond your greatest dreams

For people who waste time on things now are not important, that does not appreciate his family, who hated his parents, and siblings think is something that is not important, must read this book. And see how Iwan loves both her parents and her sisters. To you and me who were once the school is so forced and lazy, tend to mediocre even tried. Having an education system that is not ideal, with the condition of state schools are under pressure and is not conducive, then after graduation, work stuck on the standard work ethic and imagination to work "safely", we've both understood the track, done in various ways to become part safe, even reverse our conscience, so accepted a hurry to be transferred to the city and eat delicious sleep with, until retirement. MUST READ THIS BOOK! This book tells the story of life, choice and simple motivation that can bring us to the top. Thank you for Iwan Setiawan that if a little melancholy and solitary able to teach us would be the maximum focus and work ethic, not too late to start a good thing. 4 STARS to IWAN! Quick buy this book!

You might also like