You are on page 1of 10

Macam- macam Restorasi Rigid

1.
Indikasi :

Inlay

Inlay adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/ cusp.

1. Baik untuk kavitas yang kecil/ karies proksimal lebar 2. Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari suatu gigi tiruan (pegangan), misalnya: inlay bukal atau disto/mesial inlay yang perlu untuk dibuatkan Rest Seat , untuk gigi tiruan. 3. Kavitas dengan bentuk preparasi > 1,5 jarak central fossa ke puncak cusp 4. Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami kerusakan akibat adanya karies sekunder Kontraindikasi : 1. 2. frekuensi karies tinggi OH pasien jelek

Tahap Pembuatan dan Pemasangan Inlay komposit 1. Preparasi Kavitas membuang semua jaringan karies atau bahan tumpatan yang lama preparasi dengan membentuk dinding kavitas 3-5 derajat divergen ke oklusal seluruh dinding kavitas dihaluskan dengan dasar kavitas, semua sudut kavitas dibuat membulat tidak dilakukan pembuatan bevel pada permukaan oklusal dibutuhkan ketebalan minimal 2 mm agar di dapat kekuatan dari bahan komposit

2. Pembuatan Inlay secara direct secara indirect

3. Insersi Inlay Komposit 4. Teknik Sementasi persiapan inlay persiapan kavitas

aplikasi semen resin

5. Penyelesaian dan Pemolesan (http://www.researchgate.net/publication/42349869_Restorasi_Rigid_Resin_Komposit_Pada_Gigi_ Posterior)

2.

Onlay

Onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas meliputi satu atau lebih tonjol gigi/ cusp. Apabila morfologi oklusal telah mengalami perubahan karena restorasi sebelumnya, karies, atau penggunaan fisik, maka inlay dengan dua permukaan tidak akan adekuat lagi. Hal ini memerlukan suatu restorasi yang meliputi seluruh daerah oklusal. Dan dalam keadaan ini, onlay MOD merupakan jenis restorasi yang tepat. ( Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544) Indikasi : 1. Pengganti restorasi amalgam yang rusak. 2. Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual. 3. Restorasi karies interproksimal gigi posterior. 4. Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat. Adalah mungkin bagi amalgam atau inlay untuk mengurangi kerentanan gigi terhadap fraktur tonjol. Aset utama dari restorasi yang meliputi permukaan oklusal adalah merestorasi kekuatan gigi dengan menghubungkan tonjol-tonjol sebagai unit tunggal. (Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544) Indikasi yang populer bagi onlay adalah menggantikan restorasi amalgam yang rusak. Juga berguna untuk merestorasi lesi karies yang mengenai kedua permukaan proksimal. Ciri-ciri utama dari restorasi ini adalah mempertahankan sebagian besar jaringan gigi yang berhubungan dengan gingival dan hal ini merupakan suatu pertimbangan periodontal yang sangat membantu. (Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544) Keterangan : Desain kavitas (outline form) ditentukan oleh ukuran lesi karies oklusal. A dan B, lesi yang besarnya kecil atau sedang dapat ditambal dengan hanya melakukan akses. C, lokasi yang tepat untuk mengakhiri tepi pada permukaan lingual. D, tepi berakhir pada permukaan oklusal. Ini tidak sesuai karena email akan mudah pecah. E, pandangan lingual dari molar kanan atas. F, penampang karies distal yang mengenai ujung tonjol disto-lingual.

G, pandangan oklusal dari desain restorasi yang tepat untuk gigi ini. H, penampang potong yang menunjukkan lokasi yang tepat dari dinding mesial. I, tepi berakhir pada tonjol disto-lingual. Ini tidak sesuai karena tepi emailcenderung hancur dan fraktur. ( Baum, Lloyd dkk. 1997 : 374) Tahapan Preparasi Onlay: Langkah-langkah preparasi onlay adalah: Pemasangan isolator karet. Akses ke karies

Tahap ini dilakukan untuk memperoleh akses ke dentin karies. Alat yang digunakan adalah bur fisur tungsten carbide pendek-kuncup dengan kekuatan tinggi. Menentukan luas karies

Setelah akses diperoleh, kavitas bisa dilebarkan sampai dicapai pertautan email-dentin yang sehat. Keyway

Keyway dapat mempengaruhi retensi onlay dan ketahanan terhadap kemungkinan bergesernya restorasi. Keyway dibuat dengan kemiringan minimal sekitar 6-10o terhadap sumbu gigi dengan menggunakan bur fisur kuncup dan dijaga agar sumbu bur sejajar dengan sumbu gigi. Setelah membuat keyway, kavitas dikeringkan untuk memeriksa ada tidaknya sisa karies dan bahwa kavitasnya sedikit membuka dengan sumbu yang benar. Pembuatan boks aproksimal

Di bagian ini kavitas harus didalamkan memakai bur bulat kecepatan rendah dan dengan cara yang sama dengan preparasi untuk amalgam dengan jalan membuang dentin karies pada pertautan email-dentin. Ketika dentin karies pada pertautan email-dentin telah dibuang, dinding email dapat dipecahkan dengan pahat dan tepi kavitasnya dihaluskan dengan pahat pemotong tepi gingiva. Preparasi dibuat miring 10oterhadap sumbu gigi dengan bur fisur tunsten carbide kecepatan tinggi. Pembuangan karies dalam

Karies mungkin tertinggal di dinding aksial dan paling baik dibuang dengan bur ukuran medium (ISO 012) dalam kecepatan rendah. Jika dentin karies telah dibuang, periksa kembali untuk memastikan tidak adanya undercut. Jika masih ada undercut, maka undercut tersebut ditutup dengan semen pelapik pada tahap preparasi berikutnya sehingga preparasi mempunyai kemiringan yang dikehendaki. Pembuatan bevel

Garis sudut aksio-pulpa hendaknya dibevel, baik dengan memakai bur pengakhir kecepatan rendah maupun dengan bur pengakhir kecepatan tinggi yang sesuai. Bevel hendaknya diletakkan di tepi email, agar tepi tipis hasil tuangan dapat dipaskan seandainya kerapatan hasil tuangan dengan gigi tidak baik. Hendaknya bevel tidak diluaskan lebih ke dalam karena akan mengurangi retensi dari suatu restorasi. Bur lain yang dapat digunakan adalah bur fisur kuncup untuk preparasi kavitas. Tepi luar bevel harus halus dan kontinyu untuk mempermudah penyelesaian restorasi dan supaya tepi tumpatannya beradaptasi dengan baik dengan gigi. Bevel biasanya tidak dibuat di dinding aproksimal karena akan menciptakan undercut, mengingat sebagian besar tepi kavitas terletak di bawah bagian gigi yang paling cembung. Akan tetapi dinding gingiva dapat dan harus dibevel. Bur yang paling cocok adalah bur Baker Curson halus dan kuncup dalam kecepatan tinggi. Bevel gingiva sangat penting karena akan mneingkatkan kecekatan tuangan yang biasanya merupakan hal yang paling kritis. ( Baum, Lloyd dkk. 1997 : 374) Macam- macam Bahan Restorasi Rigid 1. Logam Tuang

Restorasi Tuang / Logam Tuang adalah restorasi yang dibuat dengan menuang logam campur (alloy). Indikasi: 1. 2. 3. 4. 5. Karies dalam dan besar Penyangga suatu jembatan Abrasi yang luas Tekanan oklusal besar Untuk perlindungan jaringan periodontal

Kontraindikasi: 1. 2. 3. Frekuensi karies tinggi Usia muda Oral higien buruk

Teknik Preparasi : Model malam penuangan Penanaman Bumbung tuang Bahan tanam

Logam Api Hasil tuangan

Teknik Restorasi Tuang / Logam Tuang # Direk preparasi malam dicetakkan langsung pada kavitas gigi dlm mulut dibentuk ditanam dicor dicoba, poles, semen

# Indirek preparasi cetak double impression pada preparasi kavitas model kerja die model malam ditanam, dicor, dituang dicocokkan pada model kerja pada lab pada pasien, sedikit dikoreksi saja baik untuk kompleks kavitas

Restorasi Tuang Inlay Direk Indikasi: baik untuk kavitas yang kecil atau karies proksimal yang lebar untuk retensi klamer gigi tiruan atau pegangan inlay distal atau mesial untuk rest seat gigi tiruan kelas I dan kelas II bila bentuk dan fungsi tidak dapat diaplikasikan amalgam

Restorasi Tuang Onlay Indikasi: preparasi bidang oklusal 1,5 2 mm gigi post endo slicing pada bidang proksimal

Indikasi MOD onlay: kerusakan restorasi amalgam restorasi proksimal gigi posterior (kavitas mesial dan distal) restorasi gigi posterior (tekanan oklusal yang berat) bila restorasi perlu memasukkan bagian bukal dan lingual

Dua macam restorasi tuang : 1. Intra koronal: Adalah restorasi yang ada di dalam kavitas 2. Ektra koronal: Adalah restorasi yang meliputi bagian luar gigi (mahkota) Macam restorasi intra koronal: Restorasi tuang inlay Restorasi tuang onlay Inlay porselen Veneer teknik direk / indirek teknik indirek

teknik indirek

teknik indirek

Syarat Preparasi: Umum:

1. Outline form 2. Retention form 3. Resistence form Khusus:

1. Dinding kavitas tegak atau divergen 3-5

2. Tidak ada undercut 3. Bevel pada cavosurface Angle Retensi Utama: Frictional retention agar inlay dapat diburnish, mendapatkan adaptasi yang baik

di dapat gesekan antara dinding kavitas. gesekan yang besar, bias memberikan retensi yang besar Tambahan: Line Angle tajam pada alas kavitas outline form kavitas yang sempit dan bersudut tajam pinhole semen reserve bevel di gingivo axial line angle bevel (short) pada cavo surface line angle

(http://library.usu.ac.id/index.php/component/journals/index.php?option=com_journal_review&id =5055&task=view)

2.

Resin Komposit

Resin Komposit yang digunakan Dalam Restorasi Rigid Jenis komposit yang digunakan untuk restorasi rigid tergantung teknik pembuatan yang dipilih tetapi yang umumnya digunakan adalah hibrida atau mikrohibrida. Komposit hibrida generasi pertama dikembangkan tahun 1980-an yang mengandung partikel filler berukuran 3-8mikro meter yang disebut midifil. Penelitian membuktikan bahwa komposit hibrida partikel sedang dengan kekuatan dan resistensi fraktur yang lebih besar, terbukti 3 tahun bertahan lebih lama dari mikrofil. Komposit hibrida menghasilkan permukaan yang halus dan estetis yang kompetitif dengan komposit mikrofil untuk aplikasi restorasi anterior. Sedangkan mikrohibrida merupakan generasi terbaru komposit mikrifil sebelumnya. Komposit mikrohibrida diindikasikan untuk inlay, onlay, veneer , dan restorasi crown penuh. Teknik pembuatan restorasi regid resin komposit Langkah-langkah pembuatan inlay/onlay dengan tekink semidirect intra oral:

1. Setelah preparasi selesai, aplikasikan lapisan tipis lubricant larut air pada gigi. Kemudian tempatkan matrix band untuk menghasilkan kontak proksimal yang baik. 2. Tumpat resin komposit secara berlapis dan sinari secara terpisah. 3. Bagian oklusal dan aproksimal disinari selama 45 detik. 4. Inlay komposit dilepas dengan sendok atau carver 5. Inlay dipost cure untuk meningkatkan derajad konfersi, stabilitas dimensional juga mencegah tekanan penyusutan yang muncul setelah sementasi inlay. 6. Inlay dikembalikan pada preparasi dan perikasa kontak interproksimal. 7. Permukaan dalam inlay dietsa dengan 50mikro meter alumina atau larutran metakrilat untuk meningkatkan ikatan bonding inlay dengan semen komposit, etsa silane untuk permukaan restorasi dan biarkan kering diudara. Tempatkan matrix tofflemire pada gigi yang dipreparasi untuk memastikan bahwa etsa tidak berkontak dengan gigi yang didekatnya. 8. Kafitas preparasi dietsa dengan gel asam phospor 30/40% selama 20 detik, cuci selama 5 detik dan keringkan dengan udara untuk menjamin etsaenamel yang adekuat. 9. Dentin diremoister dan coat dentin primer ditempatkan beberapa pada dentin yang lembab. 10. Dentin diremoister dan coat dentin primer ditempatkan beberapa pada dentin yang lembab. 11. Matrix tofflemire dipindahkan 12. Dual cure adhesif dicampur dan ditempatkan pada permukaan dalam restorasi yang tidak disinari sebelum penempatan restorasi 13. Dual cure resin komposit luting sement dicampurkan dan ditempatkan pada preparasi dan permukaan dalam restorasi dengan srynge. 14. Restorasi ditempatkan pada preparasi dan getarkan dengan hand instrument. 15. Komposit luting sement berlebih dibuang dengan brus pada permukaan oklusal dan interproksimal 16. Restorasi utuh ditempatkan dengan instrumen pada permukaan oklusal secara perlahan 17. Margin interproksimal dibersihkan dengan eksplorer dan pisau scalpel nomer 12. 18. Lengkapi polimerisasi dengan menyinari permukaan oklusal selama 90 detik dan 30 detik pada setiap permukaan proksimal. 19. Seluruh margin dihaluskan dengan bur carbide 12 fluted, disk dan polis komposit. 20. Rubber dam dilepaskan dan periksa oklusi dengan kertas artikulasi. 21. Akhiri polishing dengan pasta aluminium okside

22. Etsa dengan asam phosfor 30% selama 30 detik dan rebonding.

Macam-macam restorasi gigi


Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan. Tambalan komposit Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasilkan tambalan yang berwarna seperti gigi, bahkan dapat meniru warna transparan email. Ada salah kaprah yang berkembang di masyarakat, bahwa tambalan komposit adalah tambalan LASER. Yang benar adalah sinar halogen yang berwarna biru digunakan untuk membantu proses pengerasan komposit. Tambalan komposit yang kecil ataud sedang dapat bertahan terhadap tekanan kunyah. Perlekatan tambalan komposit pada dinding lubang gigi sangat baik. Selain itu tidak banyak struktur gigi yang harus diambil untuk menambalkan komposit pada lubang gigi.

Tambalan komposit relatif berharga lebih mahal dibanding bahan amalgam, bergantung pada besarkecilnya tambalan serta tingkat kesulitan dalam melakukan penambalan. Diperlukan waktu yang lebih lama untuk menambalkan komposit dibanding menambalkan amalgam. Untuk dapat menambalkan komposit, lubang harus bersih dan kering. Karena itu sulit untuk menambal lubang yang berada di bawah tepi gusi. Selain itu tambalan komposit akan akan berubah warna sejalan dengan waktu. Resin komposit sebagai salah satu restorasi plastis estetik yang paling populer sudah mulai digunakan pada gigi posterior, tetapi memiliki beberapa kekurangan seperti tingkat keausan yang tinggi, penyusutan polimerisasi, dan timbulnya celah mikro yang menyebabkan karies sekunder. Karena itu teknik restorasi rigid komposit diperkenalkan untuk memperkecil kekurangan-kekurangan restorasi plastis tersebut. Disamping itu teknik ini relatif lebih mudah dari pembuatan restorasi logam tuang dan porselen. Komposit hibrida dapat digunakan untuk teknik restorasi rigid semidirek intraoral dan ekstraoral karena memiliki kombinai sifat fisis komposit mikrofil dan makrofil. Dokter gigi juga dapat menggunakan komposit mikrohibrida laboratorium indirek yang khusus dibuat untuk teknik indirek. Teknik restorasi rigid dibagi atas tiga metode yaitu direk, semidirek dan indirek. Teknik semidirek intraoral merupakan pembuatan inlay/onlay resin komposit satu kali kunjungan, resin komposit langsung ditumpatkan pada gigi, disinar dari setiap arah dan kemudian dipost-cured sebelum dibonding pada gigi. Teknik semidirek ekstraoral merupakan pembuatan restorasi rigid satu kali kunjungan yang dibuat menggunakan die fleksibel dan berfungsi untuk mengoreksi kontak marginal. Teknik indirek merupakan pembuatan restorasi rigid yang dilakukan dalam laboratorium dental dengan menggunakan model dari kavitas gigi yang dipreparasi, membutuhkan tumpatan sementara dan kunjungan berulang. Ketiga teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing tergantung indikasi dan kontraindikasi masing-masing dalam seleksi kasus di klinik. Tujuan

pembuatan tulisan ini adalah untuk mengetahui pengertian, indikasi dan kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan serta teknik pembuatan restorasi rigid resin komposit pada gigi posterior. Manfaat tulisan ini adalah operator diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memilih teknik pembuatan restorasi rigid resin komposit pada gigi posterior dalam aplikasi klinik.

You might also like