You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM

NONDESTRUCTIVE TESTING

Oleh: Kelas 2MB Kelompok I (satu) Agus Nugraha Ahmad Taufiq Ari Prabowo 091211032 091211033 091211035

JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011

A. Tujuan Praktikum
1. Memahami teknik inspeksi menggunakan metode penetrant test. 2. Mampu melakukan pendeteksian cacat permukaan / terbuka dengan metode penetrant test. 3. Mampu membandingkan metode penetrant test dengan metode NDT lain yang sudah diketahuinya.

B.

Teori Dasar Liquid Penetrant Testing (LPT) adalah cara tanpa merusak (nondestructive means) untuk

melokalisir cacat pada permukaan (surface discontinuities) berdasar kapilaritas atau aksi kapilar (Capillarity / Capillary Action). Pada metode LPT ini cairan pewarna (liquid penetrant) dikenakan pada permukaan benda uji (spesimen), dan dibiarkan beberapa saat agar masuk (penetrasi) pada permuakaan cacat. Jika cacatnya sempit atau kecil sebagaimana pada retak (crack) atau lubang pin (pinhole), aksi kapilar membantu penetrasi cairan pewarna ke dalam cacat. Setlah beberapa saat penetrant dibiarkan measuki cacat, permukaan part / benda dibersihkan. Aksi kapilar digunakan lagi sebagai pendorong (blotter) untuk menarik keluar penetrant dari cacat. Untuk menjamin penglihatan (visibility), cairan pewarna mengandung pewarna (coloreddye) yang mudah dilihat dengan cahaya putih (white light) atau pewarna fluorescent (fluorescent dye) yang dapat terlihat (visible) dengan bantuan cahaya hitam (black/ultraviolet light). Menurut jenis penetrant yang digunakan, peraltan penetrant test ini ada dua macam yaitu visible penetrant inspection kit dan fluorescent penetrant inspectiont kit. Visible penetrant kit terdiri dari penetrant, cleaner /remover dan developer. Dan fluorescent penetrant inspection kit terdiri dari penetrant, cleaner, dveloper serta unit lampu hitam (black light assembly). Dapat disimpulkan langkah-langkah pelaksanaan penetrant test adalah: 1. Pembersihan permukaan benda yang akan di uji. 2. Pemberian penetrant. 3. Pembersihan penetrant dengan cleaner / remover. 4. Pemberian developer. 5. Pemeriksaan interprestasi hasil. 6. Pembersihan. C. Prosedur Praktikum a. Sebelum Praktikum 1. Memeriksa kelengkapan peralatan penetran test kit yang akan digunakan terdiri dari: 1) Penetrant, 2) Developer, 3) Cleaner / remover, 4) Lampu penerangan, 5) Alat ukur intensitas cahaya penerangan.

2. Mencatat semua data yang diperlukan pada laporan nati yang didapat dari seluruh peralatan yang digunakan (spesfikasi material / alat, batch number product, serial number alat). 3. Memastikan semua bahan maupun peralatan bantu yang akan digunakan dalam pelaksanaan praktikum penetrant test ini sperti specimen uji, sikat kawat dan kain pembersih (majun). b. Saat Praktikum 1. Membersihakan permukaan benda uji yang akan dilakukan pentrant test dengan menggunakan bahan maupun peralatan sesuai dengan kondisi permukaan benda uji. 2. Melakukan pemberian penetran pada permukaan yang akan dievaluasi kondisi cacatnya dengan cara menyemprotkan penetrant secukupnya secara merata. 3. Membiarkan penetrant berada di permukaan benda uji selama beberapa menit (5 10 menit) bergantung pada bahan specimen uji dan produk penetrant yang digunakan. 4. Membersihkan penetrant dari permukaan beda uji dengan cara sesuai dengan jenis penetrant yang digunakan (dalam hal ini adalah jenis solvent base penetrant), sehingga dapat langsung dibersihkan dengan menggunakan kain pembersih dan cleaner / remover secukupnya bila perlu. 5. Memberikan waktu sebentar agar kemungkinan cleaner / remover yang ada dapat mengering. 6. Menyemprotkan developer secara merata keseluruh permukaan benda uji secukupnya dan biarkan selama beberapa menit ( 10 menit) bergantung pada produk developer yang digunakan. 7. Melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap semua indikasi yang ada. c. Selesai Praktikum 1. Membersihkan permukaan benda uji dari bahan-bahan penetrant test yang menepel dengan menggunakan kain maupun cleaner / remover bila perlu. 2. Membersihkan semua peralatan dan tempat praktek, kembalikan / smpan peralatan dan bahan peraktikum pada tempat yang ditentukan (laporkan kepada petugas laboratorium untuk dibereskan). 3. Membuat laporan sementara hasil praktikum segera terutama cacat semua data yang diperlukan untuk pembuatan laporan lengkap (nama alat/bahan, spesifikasi, batch number, serial number, gambar skets dan ukuran indikasi cacat yang ditemukan selama praktikum).

Lampiran

You might also like