You are on page 1of 6

KLIPING BERITA PERUMAHAN RAKYAT MELALUI MEDIA CETAK DAN ONLINE

Hari Tanggal
NO 1. TANGGAL 20 Januari 2012

: Rabu : 25 Januari 2012


JUDUL BERITA  Bedah Rumah Karimun Bermasalah ISI BERITA  Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (BRTLH) di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, diduga mengalami penyimpangan. KUTIPAN  Secepatnya notulen berita acara hasil praekspos akan kami laporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kepulauan Riau. Mudah-mudahan Selasa (24/1) mendatang hasil ekspos dari Kejati sudah kami peroleh, setelah itu penetapan tersangka sudah bisa kami lakukan, ucapnya di Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun, Kamis (19/1).  Namun ini masih menunggu kesepahaman dengan berbagai pihak, terang Djan Faridz.

MEDIA Investor Daily Hal: 23 & 24 Rubrik: Property

 Pemerintah Berkukuh Bunga FLPP 5-6%

 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berkukuh dapat menurunkan suku bunga fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) menjadi 5-6%, meski ada penolakan dari perbankan.  Pemerintah diminta membentuk sistem baru penyediaan rumah publik guna mencegah kekisruhan dari sisi permintaan dan pasokan perumahan di kemudian hari.

24 Januari 2012

Hal: 24 Rubrik: Property

 Cegah Kisruh Perumahan: Perlu Dibentuk Sistem Penyediaan Rumah Publik

 Perlu terobosan untuk mengatasi masalah itu dengan membentuk sistem penyediaan rumah publik yang terintegrasi seperti Housing Development Board (HBD) yang ada di Singapura. Jangan menggunakan mind set lama yang terpecah-pecah, tegas M Jehansyah Siregar. 

25 Januari 2012

Hal: 23 & 24 Rubrik: Property

 Bunga FLPP Belum Ada Titik Temu

 Pemerintah dan perbankan belum menemukan titik temu mengenai besaran suku bunga fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

 BTN sanggup menurunkan tingkat suku bunga menjadi di bawah 8%. Tapi, tetap ada keterbatasan, karena sebagai perusahaan publik, BTN juga harus tunduk pada aturan korporasi dan aturan Bank Indonesia, jelas Iqbal.  Dananya sekitar 750 miliar, ungkap Djan.

 Bedah Rumah : Kemenpera Siapkan Rp 750 M

 Kemenpera berencana membedah rumah sebanyak 250.000 unit sepanjang tahun ini dengan anggaran sebesar Rp 750 miliar.  Lembaga konsultan properti Indonesia Property Watch (IPW) menilai pemerintah setengah hati dalam mengurus rumah rakyat.  Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan pelaksanaan perjanjian kerjasama operasional (PKO) dengan perbankan dalam Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP) akan tuntas pada Februari 2012.  Kementerian Perumahan Rakyat masih menegosiasikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) berskema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan bank pelaksana untuk membantu

 Pemerintah Setengah Hati urus Rumah Rakyat

2.

24 Januari 2012

Indonesia Finance Today Hal: 17 Rubrik: Infrastructure & Property

 Pemerintah Tunggu Proposal FLPP Baru Dari Perbankan

 Padahal masalah sandang, pangan, dan papan merupakan kebutuhan rakyat yang tidak boleh diabaikan pemerintah, kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda.  Djan Faridz mengungkapkan,PKO yang baru akan selesai dalam waktu dekat dan cepat, paling lambat Februari sudah tuntas dan program FLPP dapat kembali digulirkan,.

3.

25 Januari 2012

Media Indonesia Hal: 25 Rubrik: Ekonomi & Nasional

 Kemenpera Masih Negosiasika n Suku Bunga FLPP

 Pengajuan perjanjian kerja sama operasional (PKO) sudah ada dari semua bank pelaksana, masih kami negosiasikan suku bunganya, ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo di Jakarta, kemarin.

4.

25 Januari 2012

Bisnis Indonesia Hal: 7 Rubrik: Property

masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah.  Program  Kemenpera FLPP menargetkan Kembali pelaksanaan Dimulai perjanjian kerja sama Bulan Depan operasional tentang program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) antara kementerian itu dan perbankan akan dimulai lagi bulan depan.  Pemerintah Diminta Segera Bereskan Masalah Hunian  Pemerintah dinilai perlu segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan perumahan rakyat yang saat ini sudah menjadi benang kusut.

 PKO (perjanjian kerja sama operasional) antara Kemenpera dan bank penyalur dana FLPP akan dilaksanakan secepatnya, paling lambat setidaknya bulan depan, kata Djan, seperti dikutip dalam rilisnya barubaru ini.  Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif IPW manyatakan,Sangat ironis memang, di tengah permasalahan yang ada ternyata pemerintah, melalui Kementerian Perumahan Rakyat, malah membuat kebijakan-kebijakan yang kontradiktif dengan program nasional percepatan pengurangan back log hunian untuk rakyatnya,.  Kami sudah rapat dan sepakat pengajuan judicial review akan dilakukan pada Kamis pekan ini. Kami memutuskan tidak sendiri, tetapi akan menggandeng pihak lain seperti dari konsumen, kata Eddy kepada Bisnis, kemarin.  Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan,BTN mungkin sanggup menurunkan tingkat suku bunga menjadi di bawah 8%. Tapi tetap

 Apersi Ajukan Judicial Review : Luas Minimal Hunian Dinilai Rugikan Konsumen

5.

25 Januari 2012

Seputar Indonesia Hal: 21 Rubrik: Keuangan

 BTN Siap Jadi Pelaksana KPR FLPP

 Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) akan mengajukan judicial review terhadap UU No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ke Mahkamah Konstitusi besok.  BTN optimistis proses renegosiasi Perjanjian Kerja Sama Opersaional (PKO) penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

6.

25 Januari 2012

Rakyat Merdeka Hal: 14 Rubrik: Bank & Finance

 Ngaku Rugi Kalau Dipaksa Terapkan Bunga 5 Persen : Bukopin Ancam Mundur Dari Program FLPP

Perumahan (FLPP) antara Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLUPPP) dan Bank Pelaksana akan mencapai win-win solution.  Para bankir mengancam mengundurkan diri, jika bunga kredit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 5 persen oleh Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz tetap dipaksakan.

ada keterbatasan. Karena sebagai perusahaan publik, BTN juga harus tunduk pada aturan korporasi dan aturan Bank Indonesia,.

7.

25 Januari 2012

Kompas Hal : 22 Rubrik: Nusantara

 Ribuan Rumah Perumnas Belum Dibangun

8.

25 Januari 2012

Indopos Hal: 3 Rubrik: Nasional

 Ajak PemdaOOK Bedah Rumah

 Keinginan Menpera memberikan bunga kredit murah itu cukup baik. Tetapi harus dilihat juga kondisi bank, karena kondisi bank berbeda-beda. Kerja sama itu kan harus menguntungkan. Kalau tidak, lebih baik mundur saja, tegas Glen Glenardi Direktur Utama Bank Bukopin.  Program ribuan  Tahun 2011 rencanya rumah Perum pembangunan rumah Perumnas di Perumnas dimulai Kalimantan Timur secara bertahap, tapi yang sedianya semu MOU dirusak digarap tahun 2011 program rumah murah hingga sekarang Kemenpera seharga belum satu rumah Rp 25 juta per unit. pun terbangun. Pemda akhirnya bimbang karena ada yang menawarkan harga lebih murah dan tidak lagi melihat MOU sebagai komitmen yang semestinya dilakukan, ujar Pujiono Manajer Cabang Perumnas Samarinda di Balikpapan, Selasa (24/1).  Menteri Perumahan  Pemda dan orangRakyat (Menpera) orang kaya seperti Djan Faridz mengajak konglomerat baik yang pemerintah daerah ada di ibu kota (pemda) untuk bedah maupun di daerah rumah warga yang harus memiliki membutuhkan. perhatian khusus kepada orang miskin. Salah satunya bisa melalui program bedah

9.

24 Januari 2012

www.suarakaryaonline.com

 Penurunan Bunga KPR: Kemenpera Lobi Perbankan  Kemenpera Lobi Perbankan

 Kemenpera akan terus melakukan negosiasi dengan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan skema FLPP.  Kemenpera menargetkan pelaksanaan perjanjian kerjasama operasional (PKO) dengan perbankan dalam penyaluran FLPP akan tuntas pada Februari 2012.

rumah sehingga mereka dapat tinggal di rumah yang layak huni, kata Faridz di Jakarta kemarin (24/1).  Saat ini saya sedang melakukan negosiasi dengan beberapa bank, termasuk BTN, untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimistis bisa diturunkan, kata Djan Faridz.

10. 24 Januari 2012

www.indonesiafinancetod ay.com

 Pemerintah Tunggu Pengajuan Proposal FLPP Baru Dari Perbankan

11. 24 Januari 2012

www.lapmpost.com

Pembangunan Rumah T36 Rugikan Pengembang

12. 24 Januari 2012

www.beritasatu.com

 Alokasikan Rp 750 M, Pemerintah Bedah 250.000 Rumah

13. 24 Januari 2012

www.investor.com.id

 Perlu Dibentuk Sistem Penyediaan Rumah Publik

 Hingga kini belum  Untuk itu, kami akan ada kepastian terus memperjuangkan pemerintah untuk agar Undang-Undang mencabut kebijakan tersebut ditinjau yang mengharuskan kembali, karena akan luas lantai rumah merugikan masyarakat tinggal dan rumah kelas menengah dan deret memiliki ukuran bawqah, kata Harsani. paling sedikit 36 meter persegi sesuai UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.  Kemenpera  Akan ditingkatkan berencana menjadi 105.000 unit melakukan bedah melalui program rumah sebanyak modifikasi yang 250.000 unit dirancang pemerintah, sepanjang tahun unu ungak Djan Faridz. dengan anggaran Rp 750 miliar.  Pemerintah diminta  Perlu terobosan untuk membentuk sistem mengatasi masalah itu baru penyediaan dengan membentuk rumah publik guna sistem penyediaan mencegah rumah publik yang kekisruhan dari sisi terintegrasi seperti permintaan dan HDB yang ada di pasokan perumahan Singapura. Jangan

di kemudian hari. 14. 24 Januari 2012 www.vivanews.com  Pemerintah Bangun 15 Ribu Rumah Nelayan  Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp1,6 triliun untuk program perumahan rakyat bagi para nelayan tahun ini.  Pemerintah akan membiayan pembangunan perumahan rakyat yang diperuntukan bagi nelayan dengan tingkat perekonomian miskin, hampir miskin, dan di bawah kemiskinan.

menggunakan mindset yang terpecah-pecah.  Program itu mulai jalan pada 2012, ujar Sharif Cicip Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan.

15. 24 Januari 2012

www.suaramerdeka.com

 Pemerintah Bangun Perumahan Rakyat Khusus Nelayan

 Program itu mulai jalan pada 2012, ujar Sharif Cicip Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan.

You might also like