You are on page 1of 22

PENGARUH KONSENTRASI POLIETILENGLIKOL (PEG) -4000 TERHADAP LAJU DISOLUSI KETOPROPEN DALAM SISTEM DISPERSI PADAT

Oleh : YUTRA NOKA 0701037

1.1 Latar Belakang

Laju disolusi atau kecepatan melarut obatobat yang relatif tidak larut dalam Air telah lama menjadi masalah pada industri farmasi.obat-obat tersebut umumnya mengalami proses disolusi yang lambat demikian pula laju absorpsinya. Dalam hal ini partikel obat terlarut akan diabsorpsi pada laju rendah atau bahkan tidak di absorpsi seluruhnya. Dengan demikian absorpsi obat tersebut menjadi tidak sempurna.

Ketoprofen atau asam 2- (3-benzoifenil )propionate merupakan suatu obat anti inflamasi nonstroid yang digunakan secara luas untuk mengurangi nyeri, dan inflamasi yang disebabkan oleh beberapa kondisi seperti,osteorthiritis dan rheumatoid arthiritis, ketoprofen praktis tidak larut dalam air. kecepatan disolusi dan ketersediaan hayatinya rendah, berbagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan hayati ketopropen pada pemberiaan oral telah banyak dilakukan dalam bentuk dispersi padat.

polimer yang umum digunakan pada pembuatan dispersi padat adalah polietilenglikol (PEG) disebut juga makrogol,merupakan polimer sintetik dari oksietilen dengan rumus struktur H(OCH2CH2)nOH, dimana n adalah jumlah rata-rata gugus oksietilen.PEG umumnya memilikki bobot molekul antara 200-300000. konsistensinya sangat dipengaruhi oleh bobot molekul PEG dengan bobot molekul 200-600 (PEG 200-600) berbentuk cair ,PEG 1500 semi padat , dan semi kristalin ,dan PEG dengan bobot molekul lebih besar dari 100000 berbentuk seperti resin pada suhu kamar .

penamaan PEG umumnya ditentukan dengan bilangan yang menunjukkan bobot molekul rata-rata. konsistensinya sangat dipengaruhi oleh bobot molekul PEG dengan bobot molekul 200-600 (PEG 200-600) berbentuk cair ,PEG 1500 semi padat , dan semi kristalin ,dan PEG dengan bobot molekul lebih besar dari 100000 berbentuk seperti resin pada suhu kamar . umumnya PEG dengan bobot molekul 1500-20000 yang digunakan untuk pembuatan dispersi padat. kebanyakan PEG yang digunakan memilikki bobot molekul antara 4000 dan 20000,khususnya PEG 4000 dan 6000. proses pembuatan dispersi padat dengan PEG 4000 ,umumnya menggunakan metoda peleburan ,karena lebih mudah dan murah .

1.2 Perumusan Masalah

Melihat kecepatan kelarutan obat obat yang tidak larut dalam air ,dengan menggunakan PEG- 4000 dan surfaktan polysorbat 80.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi PEG 4000 dalam sistem dispersi padat ketoprofen PEG4000 terhadap laju disolusi ketoprofen dan pengaruh penambahan polysorbat 80 terhadap peningkatan laju disolusi.

1.4 Hipotesis Penelitian

Proses pembuatan dispersi padat dengan PEG 4000 umumnya menggunkan metoda peleburan ,karena lebih mudah dan murah, dan disolusi sistem dispersi padat, dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kelarutan obat dalam pembawa. Dalam hal ini ,penambahan surfaktan 8o dapat meningkatkan laju disolusi obat yang sukar larut dalam air salah satu surfaktan yang biasa digunakan dalam sistem dispersi padat adalah surfaktan polysorbat 80 atau natrium lauril sulfat.

Mamfaat penelitian untuk memperkecil ukuran partikel ,meningkatkan laju disolusi dan absorpsi obat yang tidak larut dalam air.

3.1 Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian akan dilakukan selama 4 bulan ( februari s.d juni 2011 ) dilaksanakan di laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi ( STIFARM ) Padang.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Timbangan digital (metler pm 2000), oven vakum, Alat Uji disolusi pharmatest PT .DT. 7 Moisture Balance ,spektrofotometri UVVIS(Shimadzu), PH Meter ,magnetik stirrer ,Neraca analitik, Alat uji kekerasan tablet (Stokes monsanto ), Alat uji waktu hancur (pharmatest) Alat pengukur kerapuhan (Friabilator Roche), mortir, Stamfer , Termometer, Melting point Apparatus Ayakan mesh 70, Piknometer ,Jangka sorong ,Alat-alat gelas.

3.2.1 Bahan

Bahan baku ketoprofen (yuhan korea) , polietilenglikol 4000 (E-merck ), polysorbat 80, kalium klorida, Asam hidroklorida, silika gel, Aquadest, Talkum. NaOH ,Etanol ,Eter .

3.3 Prosedur Penelitian 3.31 pemeriksaan bahan baku ketoprofen (11 ) Sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap Bahan baku , pemeriksaan ketoprofen dan surfaktan dilakukan dengan cara Dalam F III dan IV meliputi ; pemerian ,identifikasi , suhu lebur ,susut pengeringan,sisa pemijaran , dan penetapan kadar

3.3.2 Pemeriksaan Bahan Baku Polietilenglikol 4000 (11 ) Pemeriksaan Melipputi : Pemerian ,Kelarutan, Suhu lebur .

3.3.3 Pembuatan Serbuk Dispersi Padat Ketoprofen PEG 4000 Dispersi padat ketoprofen PEG 4000 dibuat dengan metoda peleburan dalam perbandingan berat ketoprofen dan PEG 4000 ,yaitu 2:1;1:1;1:3; dan1:4 Ditimbang masingmasing zat sesuai perbandingan kemudian di campur dilebur di atas penangas air sambil di aduk hingga keduanya melebur. kemudian leburan dibekukan pada suhu kamar dan disimpan dalam desikator berisi silika gel selama 21 hari.setelah seluruh leburan membeku ,selanjutnya serbukkan dan diayak dengan ayakan mesh 60 (250 m).Kemudian dilakukan uji perolehan kembali dan uji disolusi serbuk masing-masing campuran. pembuatan dispersi padat dengan penambahan surfaktan tween 80 sebanyak 2% dilakukan pada komposisi dengan laju disolusi yang paling baik.

3.3.4 Evaluasi Serbuk Sistem Dispersi Padat ketoprofen PEG 4000 a. Jarak lebur Sejumlah serbuk yang telah di haluskan ditotolkan , tinggi serbuk 2 cm. Letakan pada alat penentu jarak lebur. Alat dihidupkan , kemudian diamati Pada Skala termometer dan di catat suhu pada awal peleburan sampai serbuk melebur semuanya. Alat yang digunakan melting point apparatus.

b. Sudut Angkat Sudut angkat ditentukan dengan metoda tabung yang diameter 6 cm dan tinggi 7,2 cm .tabung diletakkan diatas serbuk diratakan. tabung silinder S Secara perlahan- lahan diangkat keatas sampai semua serbuk meninggalkan tabung . ukur tinggi puncak tumpukan dan diameter serbuk yang terbentuk sudut angkat dihitung dengan persamaan: Tan = Tinggi puncak Tumpukan Jari-jari tumpukan

c .Bobot Jenis 1) Bobot Jenis Sebanyak 30 gram serbuk (wo) dimasukkan kedalam gelas ukur 250 ml di catat Volumenya (vo) ,dan bobot jenis nyata ( mampat ) dapat dihitung dengan persamaan : nyata = wo vo

2) Bobot J enis mampat Sebanyak 30 gram serbuk (w) dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 ml kemudian diberikan ketukan sebanyak 1250 kali , dicatat volumenya (vt) Kemudian di ulangi ketukan sebanyak 1250 kali, catat volumenya (vt) jika vt dan vt tidak lebih dari 2 ml, maka di pakai vt .Bobot jenis mampat ( mampat ) dapat dihitung dengan persamaan : mampat = W Vt1

3) Bobot jenis benar Bobot jenis benar ( ) dilakukan dengan menggunakan piknometer .piknometer Kosong yang telah di ketahui volumenya (a) , ditimbang (b) ,kemudian diisi dengan eter dan di timbang ( c) ,bobot jenis eter dapat dihitung dengan persamaan : = cb a

Selajutnya sebanyak 2 gram serbuk dimasukkan kedalam piknometer tersebut dan di Timbang beratnya ( d ) ,kemudian kedalamanya di tambahkan eter kira kira setengah nya,kemudian di tutup dan dibiarkan selama 15 menit sambil di goyang goyang, setelah itu di tambahkan eter hingga piknometer penuh ,ditutup dan ditimbang beratnya ( e) .densiti ( benar ) dihitung dengan persamaan : benar = d - b (d-b)+(ce)

You might also like