Professional Documents
Culture Documents
Sejarah
Penyakit malaria telah diketahui sejak jaman yunani Di China dan India ditemukan dokumen yang berusia 3000 tahun yang lampau Pembuktian adanya Plasmodium falciparum dengan PCR pada mummy Mesir kuno Diasosiasikan sebagai udara kotor: Mal (Kotor) dan Aria (Udara).
P. falciparum P. vivax P. malariae P.ovale. P. knowlesi ??? Dilaporkan pertama kali pd tahun 2004 di daerah serawak Malaysia, jg ditemukan di Singapore, Thailand, myanmar serta Filiphina. Bentuknya menyerupai p. malariae
Lanjutan..
Plasmodium malariae (Laveran 1881) Plasmodium vivax (Grassi dan Feletti 1889) Plasmodium falsiparum (Welch 1897) Dan terakhir ditemukan Plasmodium ovale (Stephen 1922) Nyamuk merupakan vektor dari malaria dikemukakan pertama kali oleh Patrick Manson pada tahun 1880. Tetapi transmisi sebenarnya dr penyakit ini oleh nyamuk Anopheles baru terbukti pd tahun 1887
Falciparum-type Parasites: P. falciparum P. coatneyi P. fragile P. reichnowi Malariae-type Parasites: P. malariae P. brasilianum P. inui P. rodhaini
Vivax-type Parasites:
P. vivax
P. cynomolgi P. elyesi P. gonderi P. hylobati P. jefferyi P. pitheci P. schwetzi P. simium P. youngi
Ovale-type Parasites: P. ovale P. fieldi P. simiovale Other-type Parasites: P. knowlesi P. giardi P. lemuris
An.sundaicus An.subpictus An.maculatus An.aconitus An.balabacensis An.farauti An.koliensis An.punctulatus An.barbirostris An.letifer
Cara infeksi
Secara alami plasmodium ditularkan melalui nyamuk Anopheles betina Secara induksi meliputi
Siklus Hidup
Daur hidup keempat species Plasmodium umumnya sama Proses tersebut terdiri atas fase seksual dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual dalam badan hospes
Fase Ekso-eritrositik.
Sporozoit, dalam 30 menit masuk ke sel hati; mengadakan pembelahan sel secara aseksual (5-16 hari tergantung jenis plasmodium); hasil 40 000 merozoit
Sel hati akan pecah; merozoit masuk ke dalam sistim peredaran darah. Merozoit akan menginfeksi sel-sel darah merah.
Fase hipnozoit atau fase dorman Beberapa sporozoit P. vivax and P. ovale, di sel hati membentuk tropozoit yang dorman (hypnozoites).
Suatu saat Hypnozoite bangun menjadi schizont. Peristiwa ini disebut Relaps P. vivax setelah 1- 18 bulan P. ovale setelah 2 8 bulan Relaps tidak sama dengan rekurens rekurens= parasit resisten/kebal terhadap antimalaria.
Fase Eritrositik
Merozoit menginvasi sel darah merah membentuk tropozoit. Setelah +48 jam, inti tropozoit membelah dan membentuk 8-24 inti (tropozoit ini disebut skizont; intinya disebut merozoit ) Sel darah merah (skizont matang) akan pecah, merozoit dikeluarkan; merozoit menginfeksi sel darah merah lain. Peristiwa ini terus berulang-ulang (siklus); disebut fase eritrositik (eryrthrocytic schizogony). Gametosit terbentuk setelah 2-3 siklus.
Fase Vektor
Dalam lambung nyamuk:
makrogametosit menjadi makrogamet
Makrogamet betina dan mikrogamet jantan saling membuahi Hasil pembuahan berupa sel zygote.
Dalam 5-10 jam, zygote menjadi ookinet; bergerak (motile) dan invasif. Ookinete menembus dinding sel lambung nyamuk; ookinet bentuk menjadi oocyst. Oocyst berkembang cepat dan menghasilkan banyak sekali sporozoit.
Sporozoit di oocyst dikeluarkan, mengikuti cairan tubuh nyamuk menuju kelenjar saliva. Sporozoit akan terinokulasi ke dalam tubuh manusia ketika nyamuk mengisap darah manusia.
Manusia
Sebagai pengandung gametosit, manusia dapat meneruskan siklus hidup parasit dalam nyamuk. Manusia ada yg lebih kebal terhadap infeksi malaria dari pada yg lain (perbedaan ras) Usia, kehamilan Dari sekitar 3450 species nyamuk, genus Anopheles meliputi 400 species, tetapi hanya sekitar 70 species yg menjadi vektor malaria Resistensi obat Sitoadherens
Vektor
Parasit
Faktor Lingkungan
Anopheles betina: Proses perkembangbiakannya: kunci sukses bagi nyamuk ini sebagai vektor penularan parasit malaria.
Kondisi lingkungan optimal untuk perkembangbiakan nyamuk Anopheles: suhu 20 -30C; rata-rata kelembaban relatif 60%.
Anopheles betina memerlukan darah untuk setiap kali bertelur; sekitar 100 telur yang diproduksi dalam interval 2-3 hari.
Diagnosa Laboratorium
Gambar Diagnosa dengan PCR diatas menggunakan gel agar (2%) yang dapat mendeteksi spesifik species DNA Plasmodium . PCR ini menggunakan nested-primer Snounou et al.1. Lane S: Molecular base pair standard (50-bp ladder). Panah hitam menunjukkan ukuran standar bands. Lane 1: Panah merah yang menunjukkan band diagnostik P. vivax (size: 120 bp) Lane 2: Panah merah yang menunjukkan band diagnostik P. malariae (size: 144 bp) Lane 3: Panah merah yang menunjukkan diagnostik P. falciparum (size: 205 bp) Lane 4: Panah merah yang menunjukkan band diagnostik P. ovale (size: 800 bp)
Untuk menjamin pengobatan yang tepat jika kesakitan disebabkan oleh malaria
Miss diagnosis Delayed/ No Rx Increased morbidity
Sampai sekarang, diagnosa malaria menggunakan mikroskop masih merupakan gold standard
SENSITIF. Teknisi lab yang terampil dapat mendeteksi parasit malaria dalam densitas yang rendah; INFORMATIF. Jika parasit malaria ditemukan, dapat dibedakan jenis/spesiesnya (P. falciparum, P. vivax, P. malariae, P. ovale) dan stadiumnya (Ring, Trophozoit, Schizon, Gametosit); RELATIF TIDAK MAHAL. Harga satu pemeriksaan relatif lebih murah dibanding dengan menggunakan pemeriksaan RDT UMUM. Penggunaan mikroskop adalah metoda yang umum di lab sehingga bisa berbagi dengan pemeriksaan TB, PMS dll; SPESIES BARU. Memungkinkan untuk menemukan spesies baru yang menyerang manusia.
Kelebihan RDT
Tes ini sederhana Cepat karena hasilnya dapat dibaca + 15 menit Dapat dilakukan oleh petugas yg tdk terampil Tdk memerlukan aliran listrik Sensitifitas dan spesifitas mencapai lebih dari 90%
Kekurangan RDT
Kurang sensitif bila jumlah parasit dalam darah rendah (< 100 parasit/uL darah) Tidak dapat mengukur densitas parasit (secara kuantitatif) Antigen yg masih beredar beberapa minggu setelah parasit hilang dapat memberikan reaksi positif palsu Biaya tes ini cukup mahal Tidak stabil pada suhu ruang di atas 30C
Kelebihan PCR
Tes ini sangat spesifik (mendekati 100%) dan sensitif (lebih dari 90%) Dapat mendeteksi minimal 2 parasit, bahkan 1 parasit/uL darah Keuntungan utama teknik PCR adalah dapat mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi ringan dengan sangat tepat dan dapat di percaya
Kekurangan PCR
Penyediaan primer DNA dan RNA sangat rumit Alat yg diperlukan untuk hibridisasi rumit Alat untuk amplifikasi PCR dan deteksi hasil amplifikasi sangat canggih dan mahal Membutuhkan waktu yg lama
Cara menghitung kepadatan Parasit Malaria pada sediaan darah tebal dan tipis
Penghitungan secara kwalitatif Penghitungan secara Kwantitatif pada darah tebal Prnghitungan secara Kwantitatif pada sediaan darah tipis dan hitung persentase
Lapang Pandang 1 2 3 4 5 .
Ring 2 3 -
Troph 3 15 3 -
Schizont Gametosit 1 1 1 1 -
WBC 7 8 10 6 10
. -------------------------------------------------------------------------------------------------- + 5 21 2 2 200 PV Ring 5, Troph 21, Schizont 2 Gametosit 2 per 200 WBC
Sedangkan perhitungan parasit dalam sediaan darah tipis perlu diketahui jumlah eritrosit per L atau mm3 darah. Jika nilai ini tidak diketahui, diasumsikan penderita mengandung eritrosit 5.000.000/L (laki-laki) atau 4.500.000/L (wanita) Jumlah parasit kemudian dihitung paling sedikit dalam 25 lapangan pandang mikroskopik dan total parasit /L di hitung dengan rumus sebagai berikut :
Lapang Pandang 1 2 3 4 5
Ring 2 3 5 3 -
Troph 3
Schizont Gametosit 1 1 -
RBC 7 8 10 6 10
4 -
Selamat belajar.