Professional Documents
Culture Documents
2
Prinsip Pengembangan Sistem
Informasi
1. Libatkan Pemilik dan Pengguna
2. Gunakan pendekatan Problem-Solving
3. Tetapkan tahapan dan aktivitas setiap tahapan
SDLC (System Development Life Cycle)
4. Tetapkan Standard
Dokumentasi, kualitas, tools, teknologi
5. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal
besar
Semua alternatif yg ada harus diinvestigasi
Investasi yang terbaik harus bernilai
6. Jangan takut membatalkan projek atau mengubah
scope
7. Divide and Conquer 3
System Development Life Cycle
(SDLC)
Planning
Analysis
Design
Implementation
4
Analysis
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh system analyst
untuk :
Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah
atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya
digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan
ditanganinya.
Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah
:
Scope Definition
Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin
berkurang manfaatnya (memburuk). Mengevaluasi kelayakan dari
suatu proyek/sistem yang akan dikembangkan.
Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi
dalam sistem serta apakah sistem layak untuk dikembangkan atau
tidak 5
Analysis (2)
Requirement analysis (determination of ideal
systems)
Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari
sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan
menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang
ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
Logical Design
Tujuan : Memodelkan kebutuhan-kebutuhan sistem
Hasil : Data model (ERD) dan Process model (DFD)
Selection of proper system
Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan
menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem
yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
management/System Owners.
6
Design
Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif
sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
Output design
Tujuan : Merancang bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
Input design
Tujuan : Merancang bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke
sistem informasi.
Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
Database design
Tujuan : Merancang tabel-tabel yg dibutuhkan sesuai dengan data modelling
(ER-Diagram)
Hasil : Skema database
User Interface design
Tujuan: Merancang interface/tampilan sistem dengan menggunakan prinsip-
7
Implementation
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam
optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
Programming & testing
Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan
operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu,
dan mengetest semua program serta memastikan semua fungsi /
modul program dapat berjalan secara benar.
Hasil : Coding program dan spesifikasi program.
Training
Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan
dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem). 8
Implementation (2)
Kegiatan (lanjutan)
System changeover
Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem
informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan
tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).
Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
9
Context of Systems Analysis
10
FAST Systems Analysis Phases
Scope Definition Phase
Is the project worth looking at?
11
Alat & Teknik Pengembangan
Sistem
Beberapa alat dan teknik yg dapat digunakan dalam
pengembangan sistem diantaranya:
Entity-Relationship Diagram (ERD) pemodelan data
Data Flow Diagram pemodelan proses
State-Transition Diagram
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
penjadualan proyek
Teknik Menemukan Fakta (Fact finding technique)
observasi, interview, kuisioner & sampling.
Teknik Presentasi
Teknik Analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis)
Teknik Penulisan laporan
12
SCOPE DEFINITION &
PROBLEM ANALYSIS
Scope Definition
Other names
Preliminary investigation phase
Survey phase
Planning phase
Stakeholder involved
System analyst, systems owners
Input
Project request or assignment
Output
Project Charter
Techniques
Fact-finding and meeting with system owners
14
Permasalahan Sistem
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa
memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain.
Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai
masalah, antara lain karena :
Waktu (overtime).
Lingkungan sistem yang berubah.
Perubahan prosedur operasional.
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik
informasi, yaitu :
Relevansi (relevancy).
Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan
(completeness), kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
Ketepatan waktu (timeliness).
Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya
(resources) dan biaya (cost).
Efisiensi (eficiency).
Dapat dipercaya (reliability).
15
Kegunaan (usability).
Relevansi dan Kelengkapan
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan
managemen ditingkat operasional, taktis dan strategis. Jika tidak dapat
digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi dan
disebarluaskan.
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap.
Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi
hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness) :
Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian
formulirnya tidak lengkap.
Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena
kesengajaan atau ketidaksengajaan.
Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data 16
Kebenaran dan Keamanan
Kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data
dari field harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari
ketidakbenaran, antara lain :
Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding
kualitasnya.
Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami
kenaikan.
Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan. Sebagai contoh
adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi
masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami
ketidakpuasan.
Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang
membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur
pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif17
Tepat Waktu & Ekonomi
Ketepatan waktu (timeliness)
Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :
Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.
Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang
bebas kesalahan.
Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan
pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung
dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami
kenaikan.
Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program
mengalami kenaikan.
Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi
staff pemeliharaan program dan staff operasinya.
Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan
berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami
penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan
kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan program,
dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai
18
programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara
Efisiensi
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena
tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya. Untuk
contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem
inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil
dari sistem baru tersebut. Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain
:
Keluaran / nilai uang (troughput/dollar).
Keluaran / waktu untuk memasukkan data (troughput/data entry
hours worked).
Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number
of programmers). 19
Reliability & Usability
Dapat dipercaya (reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan
memperhatikan masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah
reliabilitas, antara lain :
Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya bagus,
kemudian komputer mengalami penurunan.
Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan
bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi, barangkali
satu jam atau empat minggu.
Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu
menguranginya.
Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai
dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam
sistem. Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor
usability) sistem, antara lain :
Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
20
Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
The PIECES Problem-Solving
Framework
21
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
PERFORMANCE
Throughput - the amount of work performed over some period of
time.
Response times - the average delay between a transaction or
Costs are unknown
Costs are untraceable to source
Costs are too high
Profits
New markets can be explored
Current marketing can be improved
Orders can be increased
CONTROL (and Security)
Too little security or control
Bureaucratic red tape slows the system
Controls inconvenience customers or employees
Excessive controls cause processing delays
EFFICIENCY
People, machines, or computers waste lime
Data is redundantly input or copied
Data is redundantly processed
Information is redundantly generated
People, machines, or computers waste materials and
supplies
Effort required for tasks is excessive
Material required for tasks is excessive
25
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
SERVICE
The system produces inaccurate results
26
Deteksi Sumber-sumber Masalah
Keluhan pemakai (user complaints).
Perhatian top manajemen (top management concerns)
Penunjuk jalan (scouting).
Pengawas pemakai (user surveys).
Pengawas (audits).
Pengukur kinerja sistem (performance measurement
systems).
27
Problem Analysis Phase
“Don’t try to fix it unless you understand it”
Other Names
Study phase, study of the current system, detailed
Input
Project charter & approval continue the project
Output
System Improvement Objectives
28
Cause-and-Effect Analysis
29
System Improvement Objectives
Objective – a measure of success. It is something that you expect to
achieve, if given sufficient resources.
Reduce the number of uncollectible customer accounts by
50 percent within the next year.
Increase by 25 percent the number of loan applications that
can be processed during an eight-hour shift.
Decrease by 50 percent the time required to reschedule a
production lot when a workstation malfunctions.
30
System Improvement Objectives
Constraint – something that will limit your flexibility in defining a
solution to your objectives. Essentially, constraints cannot be
changed.
Schedule: The new system must be operational by April 15.
Cost: The new system cannot cost more than $350,000.
Technology: The new system must be web-enabled.
Policy: The new system must bill customers every 15 days.
31
REQUIREMENT ANALYSIS
Requirement Analysis Phase
“Sure the system works, and it is technically impressive, but it just
doesn’t do what we needed it to do”
Other Names
Definition phase
Stakeholder involved
System analyst and system users
Input
System improvement objectives
Output
Business Requirement Statement
33
Requirement
Terbagi menjadi dua bagian
Functional Requirement
Fungsi atau fitur yang harus termasuk dalam sistem informasi
untuk meyakinkan kebutuhan bisnis dan dapat diterima
pengguna.
Proses periksa deposit, kalkulasi nilai siswa, menampilkan
informasi identifikasi pemegang kartu, dsb
Non-Functional requirement
Deskripsi dari fitur, karakteristik, dan atribut sistem semacam
batasan yg dapat membatasi solusi yang ditawarkan.
Time, cost, dsb.
34
Salah requirement
Sistem mungkin telat
Biaya yang dikeluarkan bisa membengkak
Sistem yang dikembangkan tidak memenuhi harapan
pengguna dan menimbulkan kekecewaan pada
pengguna
Sistem tidak reliable dan kemungkinan terjadi error
tinggi
Menurunkan reputasi pengembang/developer
35
Requirement Examples
The system must provide log-on security at the
operating system level and at the application level
An employee record must be added, changed, or
deleted only by a member of the human resources
department
The system must support 25 users online
simultaneously
Response time must not exceed four seconds
The system must user-friendly to every type of users
The transaction report should be generated every day
at 10 pm
36
Requirement Examples (cont)
Manufacturing employees must swipe their ID cards
into online data collection terminals that record labor
costs and calculate production efficiency
The department head must enter overtime hours on a
separate screen
The Web site must report online volume statistics
every four hours, and hourly during peak periods
The inventory system must produce a daily report
showing the part number, description, quantity on
hand, quantity allocated, quantity available, and unit
cost of all parts — sorted by part number
37
Metode Pengumpulan Data
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat
selama melakukan requirement system. Metode
tersebut adalah
interviews
questionnaires
observation
Sampling Document
38
Tanya Jawab (Interview)
Bagaimana metode itu digunakan.
Pemilihan potential interviewees (user)
Membuat perjanjian terhadap potential interviewees
Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas
Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.
Keuntungan metode.
Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya
sesuai situasi yang terjadi.
Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir
hal ini dapat terjadi ?.
Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
Kerugian metode
Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara
Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah
Kapan metode tersebut baik digunakan
Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci
Test kredibilitas dari interviewees
Mencari interview yang unsureness atau contradictions
39
Memantapkan kredibilitas team.
Kuesioner
Bagaimana metode itu digunakan.
Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner
Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users
Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
Keuntungan metode.
Murah dan cepat dari pada interviews
Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang
dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih
Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner
Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user
Kerugian metode
Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user
Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user
Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner
Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik
Kapan metode tersebut baik digunakan
Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua
Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user
Bila memiliki sedikit waktu dan biaya. 40
Observasi (Observation)
Bagaimana metode itu digunakan
Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan
Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume
dan pengolahan lembar kerja
Keuntungan metode
Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion)
Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan
Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak
mengetahui bahwa mereka sedang diamati)
Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users
Kerugian metode
Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa
diamati)
Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi
mungkin tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau
mingguan
Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis
Kapan metode tersebut baik digunakan
Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya 41
Tip Praktis Observasi
Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
Dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati,
Akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
Buat catatan yang ringkas.
Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai
yang terlibat tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa
dikerjakan, sehingga akan mengurangi gangguan.
Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan
bersama.
Jangan melakukan observasi tanpa rencana
42
Sampling
Bagaimana metode digunakan
Mengumpulkan contoh koleksi dokumen, form dan
record yang dapat merepresentasikan sistem
Dokumentasi sistem yang sudah ada
Contoh form-form yang sudah ada
Contoh screen dan laporan
Contoh SOP, job outline
Strategi bisnis perusahaan
Dsb.
43
Dokumen Kebutuhan Analisis
Arahan (conduct) analisis
Hubungan dengan pemakai akhir (end-users)
Menganalisa records, forms dan laporan
Pengamatan proses
Menganalisa metode yang digunakan
Permasalahan dalam pengumpulan data
Kebutuhan pemakai
Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya
Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)
Kebutuhan pelatihan
Pengaruh sistem baru
Kendala sistem
Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal
Realistik sistem
Dokumentasi
Functional & Non-functional requirement
Instrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview)
44
Logical Design Phase
Logical Design Phase
Other Names
Modeling Phase
Stakeholder involved
System analyst and system users
Input
Business Requirement Statement
Output
Data & Process Modeling
46
Data Modeling
Data modeling – a technique for organizing and
documenting a system’s data. Sometimes called database
modeling.
47
Entiti
Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang
terdiri dari himpunan obyek dasar yang disebut entiti dan relasi
antar entiti.
Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik.
Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus
atribut. Contoh gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama,
tanggal lahir, NIP, golongan/pangkat.
Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus
entiti (entity set). Setiap entiti dari gugus tersebut disebut anggota
gugus (member of set). Contoh gugus entiti adalah gugus entiti
pegawai bank, gugus entiti nasabah bank. Dari beberapa gugus tadi
mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi antara gugus bank
dengan gugus nasabah bank.
Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti
dibedakan menjadi :
Relasi biner (binary), yaitu relasi antar 2 gugus entiti.
50
Normalisasi
Adalah proses yang berkaitan dengan model data
relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan
ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat.
Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-
himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada
beberapa bentuk normal, yaitu :
Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).
Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
Kegunaan normalisasi :
Meminimasi pengulangan informasi.
Memudahkan indentifikasi entiti / obyek. 51
Bentuk Normal 1 (1-NF)
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap
atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal
dalam satu baris atau record.
1-NF table
52
Bentuk Normal 2 (2-NF)
Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
Memenuhi 1-NF.
Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional
terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu
atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-
NF.
Rasionalisasi 2-NF :
Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.
Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data.
56
Context Diagram
Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang
berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan
dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem
Sering disebut DFD Level 0
Hanya Ada satu proses
CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem
melakukan komunikasi (sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia
luar.
4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara
sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan
digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan
digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage
dalam CD dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan
bagian dari dunia diluar sistem.
5. Batasan, antara sistem dan lingkungan. 57
Contoh Context Diagram
58
Komponen DFD
Proses (fungsi)
Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar
dengan sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses
ditandai dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan
proses dari hierarchy chart. Setiap proses dinamai dengan sepasang
kata kerja yang simple, contoh : screen customer-order, record
customer-order. Dalam physical DFD, lokasi atau program yang
memproses seringkali dituliskan dibagian bawah simbol, tetapi dalam
logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk menunjukkan transformasi
dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan
dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses
umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana.
Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakan yang 59
Komponen DFD (2)
Aliran data (data arrow).
Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari
proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau
informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana
penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi
untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasi
aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke
atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya.
Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung
menggambarkan terjadinya dialog. Nama data yang digambarkan
dalam aliran disebut data packet dan dituliskan diatas garis panah.
Arus data menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan
untuk sistem atau hasil proses sistem dan dapat berbentuk sebagai
berikut :
Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
Tampilan atau output dilayar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
Masukan untuk komputer.
Komunikasi lisan / ucapan.
Surat-surat atau memo.
Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
Suatu sistem yang dicatat pada buku agenda.
Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain. 60
Komponen DFD (3)
Penyimpanan (data stores)
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang
digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung atau persegi
panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Nama (database atau file) dari
penyimpanan disebutkan dalam simbol Dalam kasus notasi ini dapat mendefinisikan file
atau basis data seperti tape magnetic, disk, dan model DBMS lainnya, atau seringkali
mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan dalam sistem komputer.
Penyimpanan kadangkala didefinisikan sebagai suatu mekanisme di antara dua proses
yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.
Terminator (external or internal entities)
Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entiti luar atau dalam
dimana sistem berkomunikasi dan disebut dengan sources (data, masukan ke sistem)
atau destinations (informasi, keluaran dari sistem). Seringkali sulit untuk menentukan
mana external dan internal entity. Pertanyaan kunci untuk menjawabnya adalah "apakah
pelaku (person) atau group ini melakukan proses dari bagian sistem? Jika jawabannnya
tidak, entity tersebut adalah external. External entity jika jelas bahwa entity tersebut
diluar sistem organisasi, seperti customers, vendors, pemerintah, orang, kelompok orang,
perusahaan, departemen. Contoh dalam order entry system adalah customer, order
inventory system adalah suppliers. Internal entity jika mewakili unit-unit fungsi suatu
organisasi, yang meliputi pemakai. External dan internal entity juga dapat didefinisikan
sebagai batasan sistem. Untuk mengidentifikasi terminator tidak sulit. Kadangkala
terminator berupa pemakai sistem itu sendiri. Hal itu bisa terjadi jika pemakai punya
sikap sikap seperti berikut : "Saya menyediakan data x, y, z bagi sistem, dan saya
mengharapkan sistem dapat memberikan informasi/data a, b, dan c" Pada kasus lain
pemakai berpikir bahwa dia merupakan bagian dari sistem sehingga mempermudah
pemodelan untuk mengidentifikasi terminator yang relevan. Hal itu bisa terjadi jika61
pemakai bersikap : "Kami menerima transaksi penerimaan dari Departemen Akuntasi,
Petunjuk Membuat DFD
Pilih nama yang jelas maksudnya (bagi proses, aliran,
penyimpanan, dan terminator)
Untuk proses sebaiknya menggunakan nama yang mengacu
pada fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik dan
obyek, misalnya memproses laporan inventori, validasi nomer
telepon dan lain-lain. Untuk terminator lebih mengacu pada
orang atau kelompok orang, sedangkan untuk aliran dan
penyimpanan mengacu pada paket data atau informasi yang
terkandung didalamnya.
Jangan menggunakan nama yang terlalu umum, misalnya proses
data, tangani masukan dan lain-lain.
Gunakan nama yang familiar bagi pemakai.
Menomori proses untuk memperjelas sistematika.
Tidak jadi masalah bagaimana urutan ditempatkan.
Nomor tidak menunjukkan urutan.
Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan
memudahkan penurunan ke level yang lebih rendah atau ke 62
Petunjuk Membuat DFD (2)
Menggambar kembali DFD hingga beberapa kali, sehingga cukup estetik.
Penggambaran kembali yang kadang-kadang bahkan lebih dari sepuluh kali
digunakan untuk menjaga secara teknis gambar tersebut sudah benar,
dapat diterima oleh pemakai, misalnya tingkat operasional yang akan
mengoperasikan dan dapat diterima oleh pimpinan yang dalam hal ini
menentukan strategi organisasi. Ketika penggambaran dilakukan ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
Ukuran dan bentuk lingkaran sebaiknya tetap sama, karena jika tidak dapat
menimbulkan kesan lingkaran yang lebih besar memproses sesuatu yang juga
lebih besar.
Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah tetapi sebaiknya tidak
menggunakan kedua cara tersebut pada gambar yang sama.
Menggambar dengan tangan atau menggambar dengan perangkat tertentu, tidak
merupakan masalah. Menggambar dengan tangan seringkali memberikan
sesuatu yang lain katakanlah sentuhan seni, tetapi menggambar dengan mesin,
seringkali lebih memudahkan modifikasi.
Mencegah DFD yang terlalu kompleks dan tidak perlu.
Kegunaan DFD bukan hanya menggambarkan fungsi dan interaksinya dalam
sistem secara akurat tetapi juga untuk dibaca dan dimengerti oleh bukan hanya
penganalisa sistem, tetapi juga pemakai yang berpengalaman dalam sistem yang
dimodelkan. Hal ini berarti : jangan membuat DFD dengan terlalu banyak proses,
aliran, penyimpanan dan terminator.
63
Menjamin konsistensi DFD tersebut secara intern ataupun yang berkaitan
Perhatikan !
Mencegah proses yang mempunyai
masukan tetapi tidak mempunyai
keluaran yang dikenal dengan
lubang hitam (black-hole)
Mencegah proses yang mempunyai
keluaran tetapi tidak punya
masukan, misalnya penghasil
bilangan acak.
Hati-hati dengan aliran dan proses
yang tidak dinamakan karena
dapat mengakibatkan elemen data
yang saling tidak berhubungan
menjadi satu.
Hati-hati dengan penyimpanan
yang punya status hanya dapat
dibaca atau hanya dapat ditulis dan
berkaitan dengan proses yang
hanya memproses masukan atau
hanya memproses keluaran. 64
Penurunan Level DFD
Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu
mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang
jelas, sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya
diturunkan ke level yang lebih rendah.
Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah
level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan
yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena
tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat
kompleksitas yang sama juga.
Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara
top-down.
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level harus
berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level
x+1. Dimana level x+1 tersebut mendefinisikan sub proses pada
level x tersebut.
Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk
mengindentifikasi external events dimana sistem harus 65
Penurunan Level DFD
66
DECISION ANALYSIS PHASE
Decision Analysis Phase
Stakeholder involved
System analyst, system users, system owners, system
designer
Input
Business Requirement Statement
Output
System Proposal
68
Feasibility
Technical feasibility – Is the solution technically
practical? Does our staff have the technical expertise to
design and build this solution?
(Continued) 70
Candidate Systems Matrix
(concluded)
71
Feasibility Matrix
72
Pilihan Strategi
Distributed versus centralized processing
Saat ini, ada kecenderungan terjadi perubahan keputusan informasi dari
centralized data processing ke decentralized end-user responsibility
centers. Dalam lingkungan proses terdistribusi, end-user memutuskan
peralatan, implementasi dan prioritas pengembangan. Di bagian lain
terdapat pertumbuhan jumlah end-user yang masuk ke dunia komputer.
Mereka mencoba teknologi terbaru tanpa memperhatikan biaya dan
resiko. Tanpa keahlian, perancang sistem akan berada dalam lingkungan
konservatif (kolot).
Integrated versus dispersed databases (sistem database
tersebar)
Ketika organisasi menggunakan sistem database tersebar, perancang
sistem mempunyai pilihan pertimbangan tentang file apa saja yang
termasuk dalam database dan data apa saja yang masuk dalam file.
Integrated database ditangani oleh administrator database yang
memelihara semua kontrol data storage, access dan modification.
Manajemen tingkat atas memutuskan sesuai dengan pilihan perancang
sistem dengan memperhatikan sisi kemudahan kontrolnya.
Surround strategy of system development
Lingkungan sekitar strategi sangat penting dalam masalah
pengambilalihan perusahaan, dimana satu perusahaan mendapatkan 73
Pilihan taktik
Sekarang atau nanti
Teknologi Sebuah terobosan teknologi adalah memerlukan
pertimbangan untuk beberapa tahun mendatang.
Aliran kas Kondisi aliran kas perusahaan perlu untuk
dipertimbangkan didalam pengembangan atau penggantian
sistem.
Sumber daya keahlian Dalam melakukan pengembangan
sistem perlu untuk memperhatikan tenaga- tenaga ahli yang
terlibat baik dalam perancangannya maupun dalam
pemakaiannya nanti.
Politik Banyak sistem informasi saat ini diusulkan oleh
seseorang dalam perusahaan. Untuk satu atau lebih alasan,
departemen sistem informasi boleh memilih memperlambat
pengembangan atau penggantian sistem.
Pembelian produk jadi lawan modifikasi
Analisa untung/rugi jika harus membeli produk jadi ataupun
modifikasi
Kecepatan lawan biaya 74
Pilihan Operasional
Input
On-line versus off-line data entry.
Off-line data entry tidak memiliki kemampuan yang baik untuk
validasi transaksi dengan segera. Oleh karena itu, on-line data entry
disarankan tetap digunakan dalam konfigurasi sistem informasi.
Keyed versus machine-readable data entry.
Machine-readable data entry dapat meningkatkan kecepatan,
100%
Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)
Memperhatikan nilai waktu dari uang.
81
Menyusun Bahan Presentasi
besar audience ?
Mengapa Anda presentasi ?
82
Teknik Penyampaian
Pengulangan
Kesimpulan singkat dan mudah diingat
Cerita singkat dengan bahasa yang mudah dimengerti
dan jelas
Uraikan materi secara perlahan
Perhatikan waktu
Buat catatan kecil (take notes)
Highlight point yang dianggap penting
Jaga frekuensi kontak mata dengan audience
Berpakaian yg sopan
83
Tipe Pembicara
Informatif
Audience mempelajari sesuatu yang baru
Persuasif
Bertujuan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan
84
Penggunaan Alat bantu
85
Menarik Perhatian Audience
86
Menjawab Pertanyaan
87