You are on page 1of 22

SRI PRIYANTINI M

BAGIAN ANAK F.K UNISSULA SEMARANG

Kasus : Andi umur 6 bulan belum bisa miring, belum tengkurap, Riwayat kelahiran prematur 28 minggu lahir dari G4P1A2, BBL 1500 gr, sontan ditolong dokter, tidak menangis, dirawat di Bangsal Bayi Risiko Tinggi selama 3 minggu kemudian pulang paksa. Pemeriksaan fisik : KU : sadar, tidak ada tanda kegawatan, tampak kecil Leher : simetris, kaku kuduk (-) pemeriksaan kekuatan leher : head lag (+) Pemeriksaan Jantung : Bising jantung gr III/ VI pm di SIC II dijalarkan ke subklavikula kiri. Abdomen : datar lemas , Hepar/Lien tidak teraba Extremitas : Superior Inferior ka/ki ka/ki Reflek fisiologis sulit dinilai Reflek patologis (babinski) +/+ Suspensi vertikal kedua kaki tangan menggantung (lemah) Suspensi horizontal : posisi anggota tubuh lemah mirip inverted U ATNR (+), reflek Morro (+)

Apakah Assesment kita sebagai dokter menghadapi problem ini ???????

Normal developmental
Perkembangan anak dinilai pada 4 area : Gross motor activity ( kemampuan motorik kasar) Fine motor and vision ( kemampuan motorik halus, penglihatan) hearing and speech (kemampuan bicara mendengar ) social behavior and play (adaptasi psikososial) Maturitas perkembangan normal neuromuskuler anak bersifat : -Bertahap - berurutan - sinkronisasi ke 4 area (saling berpengaruh )

6 minggu Sosial Hearing & speech Vission Gross motor Warning sign 6 9 bln Social Hearing & speech Fine motor, Vission

senyum, responsif terhadap stimulasi tertarik suara ibu, terkejut pada suara wajah mengikuti benda 90 reflek primitif delay dari item atas reflek primitif asimetrik reflek primitif abnormal

Gross motor

perlihatkan objek ke ibu, melihat bayangan kaca respon panggilan namanya. Ucapan ma, da 9 bln dobel silabel/buble mama dada, paham arti tidak kemajuan pegangan dari telapak tangan ke jemari ketrampilan jari-jari memungut benda (9 bln), memindah kirikanan (7bln), menopang sebagian BB pada kaki saat diberdirikan, berbalikbalik, saat tengkurap : kepala diangkat, tumpuan BB pada kedua tangan, terlentang : kepala fleksi usaha mendorong trunkus ke posisi duduk. 7 bln duduk tanpa ditopang, 9 bln merangkak dan mencoba berdiri, keterlambatan respon sosial, kurangnya respon dan vokal, babble (-), reflek asimetri, refelak primitif menetap

Warning sign

12 bln Social datang bila dipanggil, tahu meminta, menemukan mainan, da-da, memberi mainannya, mengerti arti kata sederhana (mama, dada, menggeleng) membuang/melempar benda, memperhatikan benda jatuh mengambil serpihan di lantai, menjepit dg 2 jari belajar jalan, berkeliling/berputar dg berpegangan, berputar untuk duduk tidak ada bable yang jelas sd umur 10 bln, memegang benda dekat dg mata, reflek grap imatur, asimetri reflek, tidak dapat menopang BB (lambat duduk, berdiri)

Hearing & speech Fine motor, Vission

Gross motor

Warning sign

Pemeriksaan Neurologis pada bayi


tonus otot (tahanan otot terhadap regangan)
kontrol motorik Pemeriksaan saraf kranialis

Tonus otot
Tonus fasik : tahanan otot untuk bergerak (extensi/fleksi) dan kemampuan reflek tendon/reflek fisiologi anggota gerak mudah diluruskan kemudian fleksi kembali bayi baru lahir posisi anggota gerak semiflexi Tonus postural/postur tubuh : Tahanan untuk mempertahankan sikap/posisi tubuh melawan gravitasi suspensi horizontal suspensi vertikal reaksi tarikan

Suspensi horizontal Mengangkat bayi pada dadanya posisi horizontal bayi mengangkat kepala dengan fleksi anggota gerak menahan gaya berat Suspensi vertikal mengangkat bayi dengan tangan pemeriksa di ketiak bayi kepala tetapt tegak digaris tengah dan fleksi pada semua anggota gerak Reaksi tarikan telunjuk kita ditelapak tangan bayi, biarkan tangannya menggegam erat tangan bayi kita genggam, kemudian perlahan kedua lengan kita tarik ke arah duduk kepala ikut terangkat mengikuti gerakan ke arah duduk atau kepala tidak tertinggal (head lag) kedua siku, lutut , pergelanagan kaki bayi fleksi

Tahapan perkembangan motorik kasar dimulai dengan adanya reflek primitif yang bersifat perlindungan pada bayi perkembangan postur (posisi tubuh) dan lokomosi (gerakan) 1. reflek primitif  reflek Morro  Reflek leher tonik asimetrik (ATNR) respon tarikan  reaksi menopang  reaksi melangkah  reflek penempatan  reflek genggam plantar  reflek babinski Menghilang sekitar umur 6 bln 2. reflek postural reaksi rightig (3-9 bln), protektif (parasut & Propping/extensi) pada 7-9bln, & ekuilibrium pertahankan postur thd erubahan posisi(4-6bln) 3. Gerak yang bertujuan muncul reflek yang lebih sempurna, berkembangnya kemampuan lokomasi

Tahapan perkembangan/maturasi Saraf Motorik


reflek primitif Ciri maturasi Saraf Motorik :
sefalokaudal proximodixtal

reflek postural

ketrampilan kasar yang lebih halus/rumit

Motorik kasar :

Gerak yang bertujuan

Mengangkat kepala Miring Tengkurap Duduk Merangkak Berdiri berjalan

Motorik halus : Meraih benda Menggaruk benda Menggenggam Memindah benda Menjepit benda

ASSESMENT : Tonus otot : Normal/hipotoni/hipertoni Reflek primitif : Normal/abnormal Posturnya : Normal/abnormal

Perkembangan : reflek Landau, reflek parasut

GANGGUAN PERKEMBANGAN SARAF PADA ANAK Mental Retardation Cerebral Palsy Severe learning difficulties (Gangguan belajar berat) Autism Severe deafness (Tuli berat) Blind/partially sighted Myelomeningocele Spina Bifida Malformasi SSP : Hidrosefalus, Malformasi Kistik, Kranioskisis, Kraniosinostosis, Mikrosefali

Floppy Infant
Penampilan hipotoni pada bayi Frog posture head lag suspensi vertikal seperti U terbalik Etiologi : Sentral atau perifer prognosis tidak baik CP

Cerebral Palsy
Gangguan non progresif otak yang sedang berkembang menyebabkan kelainan gerak dan postur tubuh, dengan berbagai penyebab dan berbagai tipe disfungsi neurologik Etiologi : - Problem Antenatal care - BBLR - Genetik - Problem Post natal

- Asfiksia Presentasi Klinis : - Floppy Infant - Keterlambatan motorik - Hemiplegi/diplegi/ - gagal tumbuh - gait (toe walking - persistent drooling with speech delay

Hambatan yang menyertai Cerebral Palsy : melakukan aktivitas sehari2 : mandi, cebok, berpakaian, makan, kemampuan mobilitas : duduk, berdiri, berjalan kemampuan beradaptasi/bersosialisasi dengan lingkungan (prasekolah, sekolah, masyarakat) Kelainan yang dapat menyertai CP : 60 % retardasi mental juling 30%, abnormalitas visual 20 % hearing loss 20%, biasanya speech delay/abnormal kesulitan belajar dan masalah perilaku gangguan menelan, regurgitasi, refluk

Retardasi Mental
WHO 1992 : Keadaan mental yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai dengan hendaya (impairment) ketrampilan (kecakapan, skills) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, sosial. AAMD : Dimana intelegensia umum berfungsi dibawah rata-rata, yang bermula sewaktu masa perkembangan dan disertai gangguan tingkah laku penyesuaian Boderline IQ 85-115 (Slow Leaner) Klasifikasi menurut American Psychiatric Association 1994 : a. Retardasi mental ringan : IQ 50-55 sampai sekitar 70 b. Retardasi mental sedang : 35-40 sampai sekitar 50-55 c. Retardasi mental berat : IQ 20-25 sampai sekitar 35-40 d. Retardasi mental sangat berat : IQ < 20-25 10 % Retardasi mental sedang trainable/ dapat dilatih optimal kls 2 SD

85 % Retardasi mental ringan educable/dapat dididik dapat mandiri dalam aktifitas rutin (mandi, makan, berpakaian, BAB/BAK) optimal kls 6 SD dapat berdikari melakukan kerja praktis 10 % Retardasi mental sedang trainable/ dapat dilatih optimal kls 2 SD disebut Imbesil sulit berdikari , harus dalam supervisi 3-4 % Retardasi mental berat Sulit berkomunikasi, tidak mandiri mampu kerja sederhana dalam pengawasan ketat 1-2 % Retardasi mental sangat berat Kemampuan sangat terbatas komunikasi dan mobilitas sangat terbatas

Anak Bermasalah 1. Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktifitas (GPPH) Attention Deficit Hyperactivity Disorder 2. Gangguan Tingkah Laku 3. Autism Infantil 4. Terlambat Bicara

SILAHKAN KASUS DIPELAJARI SECARA MANDIRI BERUSAHA KERAS ADALAH YANG TERBAIK BERDOA ADALAH WAJIB

You might also like