Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Low back pain (LBP) atau nyeri pinggang : suatu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan tidak enak di daerah tulang punggung bawah. 80% penduduk seumur hidupnya pernah sekali merasakan nyeri pinggang. Insidensi nyeri pinggang di negara berkembang 15-20 % dari total populasi
Penyebab LBP beragam dan multifaktorial : faktor mekanik, degenerasi, radang, neoplasma, dan penyakit sistemik. 1-3 % penyebab LBP : penyakit diskus distribusi utama terhadap terjadinya insiden LBP seumur hidup ( + 60-80%) pada masyarakat di USA
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab : 1. Nyeri pinggang spondilogenik 2. Nyeri pinggang viserogenik 3. Nyeri pinggang vaskulogenik 4. Nyeri pinggang neurogenik 5. Nyeri pinggang psikogenik Berdasarkan perjalanan penyakit : 1. Akut 2. Kronik
Anatomi Pinggang
VERTEBRA LUMBAL
sendi zygapophyseal kiri dan kanan (antara processus articularis yang berurutan) sendi interbody
Nukleus pulposus
massa semi cairan t.a. serabut kolagen dan mukopolisakarida 80% terdiri dari air
Annulus fibrosus t.a. serabut kolagen yang tersusun sebagai 10-12 10lapisan ( lamellae) Vertebral end-plate end
terdiri atas lapisan rawan (rawan hialin dan fibrokartilago) lebih melekat erat pada nukleus pulposus
Sikap normal
Lig. longitudinale mulai vertebra lumbal 1 menyempit hingga pada vertebra lumbal-5, lumballebar ligamentum ini hanya tinggal separuhnya Ketahanan di daerah posterolateral kanan dan kiri diskus semakin berkurang sehingga herniasi sering terjadi didaerah ini.
MEDULA SPINALIS
Medula spinalis
11 12
L1
L2 L3
2 3 4 5
L4
L5 S1
LLA
Nukleus pulposus
Radiks LLP
LLP
Otot
LLA
L3 L4 L5 S1
Pada pinggang terdapat jaringan-jaringan peka nyeri yaitu: - Ligamentum longitudinale anterior - Ligamentum longitudinale posterior - Otot yang spame - Dinding pembuluh darah - Radiks (akar saraf) - Kartilago dari faset - Lapisan sinovia dari faset - Kapsul dari sendi apophyse - Periosteum
Terminologi
Istilah untuk hernia nukleus pulposus (HNP) : herniated disc, prolapsed disc, sequestred disc, protruding disc, bulging disc, ruptured disc, extruded disc, soft disc dan slipped disc suatu keadaan dimana anulus fibrosus beserta nukleus pulposusnya menonjol kedalam kanalis spinalis
Banyak terjadi pada dekade 3 sampai 5, LakiLaki-laki dibanding wanita 2 : 1,6 Pada vertebra lumbalis, HNP paling banyak terjadi pada:
HNP lumbal 90% terjadi didaerah L4-L5 dan L5-S1 L4L510% sisanya terjadi didaerah L3-L4 L3-
Di daerah lumbal penonjolan dapat terjadi kearah posterolateral ataupun posterosentral Prevalensi HNP Lumbal :
kompresi radiks 1-2%. 1sciatica 1,6% (Amerika Utara) low back pain 3% (Amerika Utara)
faktor herediter mengangkat beban berat tekanan pekerjaan ketegangan fisik kerja shift malam kurang berolahraga merokok olahraga berlebihan
tekanan yang berlebihan, tekanan yang berulang, tegangan yang terus menerus pada mekanisme hydraulic (diskus intervertebalis)
atau karena kerusakan anulus fibrosus atau merupakan kombinasi dari hal-hal tersebut. hal-
Bila tekanan intradiskal tibatiba-tiba meningkat mendorong nukleus pulposus keluar HNP lumbal.
Vertebral margin
Normal
Disc extrusion
Sequestered disc
MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi klinis yang timbul tergantung lokasi HNP lumbal . HNP dapat terjadi kesegala arah, tetapi pada kenyataannya hanya ada 2 arah :
1. Ke arah postero-lateral nyeri pinggang, sciatica, posterosciatica, dan gejala dan tanda-tanda sesuai dengan radiks tandadan saraf mana yang terkena. 2. Ke arah postero-sentral : posteronyeri pinggang. sindroma kauda equina
L4
L3-L4 L3-
+/-
Biasanya Mungkin + ++
Quadrisep
L5
L4-L5 L4-
+/-
S1
L5-S1 L5-
Tengah bokong- Hipalgesi bokongpaha belakang- tumit dan belakangbetis-tumitbetis-tumitkaki lat telapak kaki laterallateral-jari 4,5
+/-
+++
DIAGNOSIS
A. Anamnesis : - LBPselalu mendahului iskialgia diskogenik - Batuk,bersin dan mengejan - Faktor trauma hampir selalu dapat ditemukan. B. Pemeriksaan klinis. - Pada posisi berdiri tampak adanya skoliosis. - Pada posisi terlentang dapat dilakukan tes provokasi sebagai berikut : 1. Tes untuk meregangkan saraf iskhiadikus. a. Tes Laseque (straight leg raising =SLR) b. Tes Laseque menyilang/crossed straight leg raising test 2. Tes untuk menaikkan tekanan intratekal. a. Tes Naffziger b. Tes Valsava.
Pemeriksaan Neurologis 1.Pemeriksaan motorik Apakah ada tanda-tanda kelemahan otot,atrofi dan fasikulasi 2. Pemeriksaan sensorik Dgn mengetahui dermatom radiks 3.Pemeriksaan refleks Bila ada kelainan pada suatu reflek tendon ini berarti gangguan pada lengkung refleknya.
C. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan radiologis. a. Foto polos vertebra b. Mielografi c. Magnetic Resonance Imaging (MRI) 2. Pemeriksaan neurofisiologi neurofisiologi 3. Pemeriksaan laboratorium. 4. Pungsi lumbal
PENATALAKSANAAN
A. Konservatif a. Tirah baring b. Medikamentosa c. Terapi fisik Berupa fisioterapi, ortose , latihan & modifikasi gaya hidup e. Penyuluhan/edukasi B. Terapi bedah Operasi segera cauda equina syndrome kehilangan fungsi nyeri radikuler hebat.
BENAR
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan terapi konservatif. Sebagian kecil berkembang menjadi kronik meskipun sudah diterapi. Pada pasien yang dioperasi : 90% membaik terutama nyeri tungkai, kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah 5%
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Alamat Pekerjaan No.CM Tgl pemeriksaan : : : : : : Ny. Kasmi 71 Tahun. Jangli Perbalan,Semarang ibu rumah tangga B 434939 9 Januari 2008
DATA SUBYEKTIF
Anamnesis (Autoanamnesis, 9 Januari 2008) Riwayat penyakit sekarang: Keluhan utama : Nyeri di punggung bawah yang menjalar ke ke-2 tungkai, terutama tungkai kanan Lokasi : Punggung bawah menjalar ke tungkai Onset : 2 bulan SMRS. Kronologi : 2 bulan SMRS saat bangun dari posisi jongkok, penderita mulai merasa nyeri kemeng dan seperti kesetrum di punggung bawah yang dirasakan menjalar hingga ke kedua tungkai, terutama sisi kanan. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri paling dirasakan penderita bila penderita membungkuk, dan berkurang bila meluruskan badan. Jika berdiri dan mulai berjalan pinggang bawah terasa kemeng. Penderita masih dapat berjalan di bantu dengan walker. Nyeri menjalar dirasakan bertambah hebat bila penderita batuk, bersin dan mengejan. Bila buang air besar menggunakan kursi yang dilubangi.
Penderita seorang ibu rumah tangga, aktivitas sehari-hari mengangkat air dengan ember, pot, dll. Penderita kemudian berobat ke dokter spesialis saraf dan disarankan untuk MRI, kemudian oleh dokter tersebut penderita dirujuk ke PRU. Di PRU penderita telah diterapi dengan pemanasaan, berenang dan setrum selama + 2 bulan. Saat ini kemeng di pinggang dan nyeri menjalar dirasakan berkurang lebih dari 50% Kualitas Kuantitas : Nyeri terasa kemeng dan seperti kesetrum : ADL mandiri
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum Tanda vital : Baik : TD : 140/90 mmHg RR : 20 x/mnt : Dalam batas normal N t : 80 x/ mnt : 37 C
Status Internus Status Neurologis GCS : E4 M6 V5 15 Kepala : Mata : pupil isokor J 3 mm / 3 mm, refleks cahaya + / + Leher : Kaku kuduk (-) Nn. kraniales : Dalam batas normal
Punggung
: Asimetris, skoliosis (+), kifosis (-), (gibus (-), tanda radang (-) ((: Nyeri tekan paravertebra (+) (+ setinggi VL3,4,5 : Nyeri gerak
+/+/-/-/-
Ekstremitas Superior Motorik : ka ki Gerakan N N Kekuatan 5 5 Tonus N N Trofi E E Refleks fisiologis + + Refleks patologis Sensibilitas : dalam batas normal
Ekstremitas Inferior
Motorik : ka ki Gerakan N Kekuatan Fleksi hip 5 5 Ekstensi lutut 5 5 Dorsofleksi ankle 5 5 Dorsofleksi ibu jari 5 5 Plantarfleksi ankle 5 5 Tonus N N Trofi E E Refleks fisiologis lutut + Refleks fisiologis tumit + Refleks patologis Klonus Sensibilitas : hipestesi sesuai dermatom segmen L3,4,5 & S1 kanan Vegetatif : dalam batas normal
Tes Provokasi : Lasegue Bragard Sikard Patrick Kontra Patrick Valsava Nafziger
: : : : : : :
> 70 -
>70 -
MRI LUMBAL
DIAGNOSIS DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : - Low back pain - Hipestesi sesuai dermatom L3,4,5 & S1 kanan Diagnosis Topis : Radiks spinalis L3,4,5 & S1 Diagnosis Etiologi : Hernia nukleus pulposus lumbalis
TERAPI
Medikamentosa Rehabilitasi medik
REHABILITASI MEDIK
1.Fisioterapi Assesment: - Kontak, pengertian baik, dan komunikasi baik. - Nyeri tekan pinggang kanan (+), nyeri gerak pinggang (+), nyeri radikuler kanan (-), tes lasegue > 70, skoliosis Program: -TENS dan IR di lumbosakral 2x/minggu 2.Okupasi terapi Assesment: - Kontak, pengertian baik, dan komunikasi baik. - Nyeri tekan pinggang kanan (+), nyeri gerak pinggang (+), nyeri radikuler kanan (-), tes lasegue > 70, skoliosis - ADL sudah bisa mandiri Program: - PBM lumbal
3. Ortotik Prostetik Assesment: - Kontak, pengertian baik, dan komunikasi baik. - Nyeri tekan pinggang kanan (+), nyeri gerak pinggang (+), nyeri radikuler kanan (-), tes lasegue > 70, skoliosis Program: - Korset lumbosacral semirigid 4. Psikologi Assesment: Kontak baik, komunikasi baik, stabilitas emosi stabil, Program: - Memberikan dukungan mental. - Memotivasi pasien agar tetap latihan dan kontrol teratur. - Memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan kepada penderita.
5. Sosial medik
Assesment:
- Pasien seorang ibu rumah tangga, tidak bekerja, biaya pengobatan ditanggung ASKES, memiliki 7 orang anak,yang sudah mandiri. - Hubungan antar keluarga baik. Penderita tinggal dengan pembantu. Anak pertama dan ke-4 tinggal bersebelahan dengan rumah penderita. Kebutuhan sehari-hari penderita disediakan anak ke-1 dan ke-4. Setiap hari anak dan cucu penderita (4 orang) selalu datang ke rumah penderita. Bila berobat penderita diantar anak ke-4, manantu atau cucunya. - Rumah: atap genteng, dinding tembok, lantai keramik, wc jongkok, PDAM, PLN, 4 kamar. - Biaya pengobatan ditanggung ASKES (almarhum suami penderita seorang tentara). Kesan: cukup.
Program:
- Memberi motivasi kepada keluarga untuk membantu memberi perawatan & rehabilitasi medik penderita selama di rumah sakit dan setelah pulang. - Modifikasi kamar mandi (WC duduk dan pegangan).
7.Terapi Wicara 7.Terapi Assesment: - Keadaan pasien kooperatif, kontak penglihatan baik, pendengaran baik, pengertian baik, pernafasan baik, kemampuan menghisap baik, mengunyah dan menelan baik. - Kemampuan bicara dan kelancaran bicara baik Program: - Saat ini tidak ada program