You are on page 1of 20

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis

Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi dan Sedang di Benua Amerika Penulis : Anggraeni Dyah S, ST
eni_ds@yahoo.com

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur

Abstract
Research Analysis The Building Morphology In Tropical Sub Area with the case study high rise and medium rise building in America continent aim to be obtainable of characteristic from typical of high building and medium residing in tropical sub climate, especially in America continent. This Research is expected can give the science for architecture world, specially as input for designer to design in the same condition. Others also upon which knowledge for public society, specially for architecture student. Research method used by the book study of concerning high rise building and medium rise building, and also study literature of concerning tropical sub climate characteristic. Is later; then conducted by analysis to case study of some high rise building and medium rise building in America continent with the function which vary. Taken by a same characteristic conclusion from some building of at case study. Result of this research is obtained by characteristic of morphology of space and building in tropical sub area, specially high rise and medium rise building is in America continent.

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

23

I. Pendahuluan
I.1. Latar Belakang Perkembangan demikian karya-karya arsitektur arsitektur yang terus sedemikian berkembang pesat, mengikuti mengakibatkan lahirnya tren arsitektur dari tahun ke tahun. Dengan perkembangan tren tersebut, untuk memberikan daya jual kepada masyarakat. Dampak dari perkembangan arsitektur tersebut adalah mulai timbulnya karya arsitektur yang bervariasi di setiap daerah. Selain mengikuti tren, karya arsitektur yang bervariasi juga disebabkan karena adanya keinginan untuk memiliki ciri khas tertentu dari setiap bangunan. Sehingga dengan fungsi bangunan yang sama, dapat dihasilkan karya arsitektur yang berbeda. Walaupun demikian, karya arsitektur yang bervariasi tersebut tetap memiliki ciri khas yang sama sesuai dengan fungsi bangunan, lokasi bangunan, ataupun kondisi iklim setempat. Dengan demikian perlu diketahui karakteristik bangunan berdasarkan kondisi tertentu untuk dijadikan sebagai acuan bagi perancang saat merancang suatu karya arsitektur. Dalam penelitian ini, penulis mempelajari karakteristik bangunan berdasarkan kondisi iklim setempat. Untuk mempersempit pembahasan, maka dipilih karakteristik bangunan bertingkat tinggi dan bertingkat sedang, khususnya di Benua Amerika yang memiliki iklim sub tropis ( daerah dengan empat musim ). I.2. Perumusan Masalah Karakteristik bangunan dapat diteliti dari berbagai sudut pandang. Dalam hal ini, penulis akan mempelajari karakteristik bangunan yang dapat dipelajari dari sisi eksterior dan interior bangunan. Dengan demikian maka akan diteliti karakteristik morfologi

24

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

ruang dan bangunan dari bangunan sub tropis bertingkat tinggi dan sedang di Benua Amerika. I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya karakteristik morfologi ruang dan bangunan dari bangunan sub tropis bertingkat tinggi dan sedang di Benua Amerika, sehingga dapat dijadikan sebagai sumbangsih ilmu bagi perancang dalam merancang karya arsitektur dengan kondisi lingkungan dan iklim yang sama.

II. Metode Penelitian


II.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi literatur dari : Bahan ajar mata kuliah Morfologi Ruang dan Bangunan pasca sarjana arsitektur. Buku-buku tentang iklim sub tropis. Web Site tentang bangunan bertingkat tinggi dan sedang, serta tentang bangunan di iklim sub tropis. 2. Studi kasus dari beberapa contoh bangunan bertingkat tinggi dan bertingkat sedang di Benua Amerika yang termasuk dalam iklim sub tropis. II.2. Metode Analisa Metode analisa yang digunakan adalah : 1. Studi pustaka mengenai bangunan bertingkat tinggi dan bertingkat sedang. 2. Studi pustaka mengenai karakteristik bangunan di iklim sub tropis.
Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

25

3. Studi kasus dari beberapa bangunan bertingkat tinggi dan bertingkat tinggi di negara-negara di Eropa yang termasuk dalam iklim sub tropis. Sebagai studi kasus dipilih beberapa contaoh bangunan dengan fungsi yang berbeda. 4. Analisa morfologi ruang dan bangunan dari studi kasus : kasus : Karakteristik morfologi pada sisi interior bangunan. Karakteristik morfologi pada sisi eksterior bangunan. Bentuk denah bangunan. Material interior dan eksterior bangunan. Detail fasade bangunan (bukaan-bukaan). Bentuk bangunan. Posisi bangunan terhadap site.

5. Kesimpulan analisa morfologi ruang dan bangunan dari studi

III. Analisa dan Pembahasan


III.1. Cast Glass Centerpiece Nama proyek Lokasi Fungsi bangunan Arsitek : Baton Rouge : Louisiana : The Louisiana State University Museum of Art and The Manship Performing Arts Center. : Schwartz/Silver Architects, Eskew + Dumez + Ripple, and Jerry M. Campbell and Associates. Peresmian bangunan : Maret 2005.

26

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

Tampak bangunan

Gambar 3.1. Tampak Muka Baton Rouge

1. Menggunakan material kaca sebagai penutup dinding pada fasade bangunan.

Gambar 3.2. Detail material kaca pada fasade bangunan

2. Entrance bangunan menggunakan . material kaca sebagai penutup dinding pada fasade bangunan

Gambar 3.3. Material kaca pada entrance bangunan

3. Penutup atap pada teras dengan pandangan ke arah sungai Mississipi.

Gambar 3.4. Penutup atap pada teras

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

27

4. Jendela pada bagian atas bangunan berfungsi sebagai pencahyaan alami untuk exhibition gallery

Gambar 3.5. Detail bukaan pada atap bangunan

5. Sistem kontrol jendela untuk memanfaatkan pencahayaan alami ke dalam bangunan

Gambar 3.6. Detail sunscreen pada atap bangunan

6. Tampilan bangunan pada malam hari

Gambar 3.7. Perspektif Baton Rouge

Denah bangunan 1. Perencanaan denah pada lantai dasar.

Gambar 3.8. Denah lantai dasar

28

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

2. Perencanaan denah pada lantai lima dengan menggunakan sistem kantilever

Gambar 3.9. Denah lantai 5

Interior bangunan 1. Interior lobby utama bangunan menggunakan material kaca sebagai elemen penutup dinding untuk memanfaatkan pencahayaan alami, pemanasan kalor matahari dan pandangan keluar.

Gambar 3.10. Detail interior lobby bangunan

III.2. Where The Law is Clear Nama proyek : The New Central Library of Law. Lokasi bangunan : The University of Hamburg, German. Fungsi bangunan : Perpustakaan untuk University of Hamburg. Arsitek : The German firm medium Achitekten, partners Klaus Roloff and Michael Ruffing.

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

29

Tampak bangunan

Gambar 3.11. Perspektif The New Central Library of law

1. Tampak selatan bangunan memiliki pandangan ke taman sesuai dengan sejarah bangunan vila di Hamburg pada abad ke-19.

Gambar 3.12. Perspektif The New Central Library of law

2. Tampak selatan menggunakan 3 warna pada material kaca sesuai dengan sejarah bangunan vila di Hamburg pada abad ke-19.

Gambar 3.13. Perspektif The New Central Library of law

30

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

3. Tampak timur bangunan menggunakan warna merah dan kuning, terutama terlihat dengan penerangan buatan pada malam hari.

Gambar 3.14. Perspektif The New Central Library of law

Denah bangunan 1. Perencanaan lantai tipikal dengan akses ruang baca pada sisi tepi bangunan.

Gambar 3.15. Denah lantai tipikal

2. Perencanaan denah lantai basement.

Gambar 3.16. Denah lantai basement

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

31

Interior bangunan 1. Perencanaan ruang baca dengan desain meja dan lampu

Gambar 3.17. Interior ruang baca

2. Interior bangunan pada tangga utama di atrium

Gambar 3.18. Interior atrium

Sistem udara alami pada bangunan 1. Sirkulasi udara pada lantai tipikal pada saat musim dingin

Gambar 3.19. Sirkulasi udara horizontal di musim dingin

2. Sirkulasi udara pada saat musim panas

Gambar 3.20. Sirkulasi udara horizontal di musim panas

32

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

3. Ventilasi udara pada siang hari di musim panas

Gambar 3.21. Sirkulasi udara vertikal siang hari di musim panas

4. Ventilasi udara pada malam hari di musim panas

Gambar 3.21. Sirkulasi udara vertikal malam hari di musim panas

5. Sirkulasi udara di lantai basement

Gambar 3.21. Sirkulasi udara vertikal basement

III.3. Atlanta Mid City Nama proyek : MidCity Lofts.

Lokasi bangunan : Atlanta, Georgia. Fungsi bangunan : Apartemen. Arsitek : Lord, Aeck & Sargent Architecture.

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

33

Tampak bangunan

Gambar 3.22. Perspektif Mid City Lofts

1.

Enterance

pada

bagian

barat

bangunan menggunakan kombinasi material granit dan kaca

Gambar 3.23. Detail enterance bangunan

2. Fasade bangunan didominasi oleh material batu granit

Gambar 3.24. Detail fasade bangunan

3. Tampak timur dan barat bangunan. Terdapat penthouse dengan ketinggian 2 lantai, agar pada saat musim dingin kalor matahari cahaya dapat matahari masuk tidak ke dalam bangunan, dan pada saat musim panas, mencapai ketinggian lantai penthouse
Gambar 3.25. Tampak timur & barat bangunan

34

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

4. Tampak selatan dan utara bangunan

Gambar 3.26. Tampak utara & selatan bangunan

5.

Bagian

lantai

atas

bangunan

dimanfaatkan untuk kolam renang dan ruang duduk

Gambar 3.27. Detail top floor

Denah bangunan 1. Perencanaan lantai tiga


Gambar 3.28. Denah lantai 2 & 3

denah

pada lantai dua dan

2. Perencanaan denah pada lantai tujuh bangunan

Gambar 3.29. Denah lantai 7

Interior bangunan 1. Interior lobby bagian barat menggunakan batu granit sebagai elemen penutup

Gambar 3.30. Interior lobby

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

35

2. Interior penthouse pada lantai dua, dengan menggunakan material kaca sebagai elemen penutup dinding, serta menggunakan konsep ruang terbuka, untuk mempermudah pemanfaatan kalor matahari pada bangunan dinding.
Gambar 3.31. Interior penthouse

3.

Lantai sebagai

atas

bangunan

dimanfaatkan dengan

ruang

berkumpul,

menerapkan konsep pemanfaatan kalor matahari masuk ke dalam bangunan melalui material kaca yang luas
Gambar 3.32. Interior lantai atas

III.4. Green Building School Nama proyek : Rinker Hall, on the campus of the University of Florida. Lokasi bangunan : Florida, Gainesville. Fungsi bangunan : Pendidikan. Arsitek Tampak bangunan : joint venture Croxton Collaborative Architects of New York and GouldEvans of Tampa.

Gambar 3.33. Perspektif Rinker Hall

36

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

1. Tampak selatan bangunan menggunakan fasade solid untuk mengurangi kalor matahari masuk ke dalam banguna pada saat musim panas

Gambar 3.34. Tampak selatan bangunan

2. Sedangkan fasade banguna pada sisi utara, barat dan timur, menggunakan kaca sebagai elemen penutup dindingnya

Denah bangunan 1. Site plan pada bangunan rinker hall, the university of Florida.

Gambar 3.35. Blok plan

2. Perencanaan denah pada lantai 1 bangunan.

Gambar 3.36. Site plan

3. Perencanaan denah pada lantai dua dan tiga bangunan. .

Gambar 3.37. Denah lantai 2 & 3

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

37

Interior bangunan 1. Pencahayaan alami di sepanjang koridor, pada bangunan Rinker Hall.

Gambar 3.38. Detail pencahayaan alami

2. Ruang kuliah juga memanfaatkan alami dari matahari. Bukaan menggunakan sunscreen pada bagian atas, untuk mengurangi kalor matahari masuk ke dalam bangunan.

Gambar 3.39. Detail pencahayaan alami

3. Skylight pencahayaan alami menggunakan sistem penerangan tidak langsung agar tidak silau, serta dapat digunakan untuk mengatur pencahayaan alami berdasarkan pergeseran matahari.
Gambar 3.39. Detail skylight

III.5. Behnisch in Boston Nama proyek : The Genzyme Center.

Lokasi bangunan : Cambridge, Massachusetts. Fungsi bangunan : Perkantoran. Arsitek : The German firm Behnisch, Behnisch & Partner.

38

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

Tampak bangunan

Gambar 3.40. Perspektif The Genzyme Center

Elemen penutup dinding pada fasade bangunan menggunakan material kaca dengan sistem double glazz fasade, untuk mengurangi kalor matahari masuk ke dalam bangunan
Gambar 3.41. Detail fasade bangunan

Interior bangunan bangunan. Dengan

1. Menggunakan sistem pencahayaan alami dari bagian atap menggunakan konsep atrium, maka pencahayaan alami dapat dimanfaatkan di setiap lantainya

Gambar 3.42. Detail pencahayaan alami

2. Interior ruang meeting dengan taman dan pandangan ke atrium serta menggunakan pencahayaan alami, memberikan kesan relaks.
Gambar 3.43. Detail pencahayaan alami

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

39

3. Elemen dinding pembatas menggunakan material transparan, bertujuan agar pencahayaan alami masih dapat dimanfaatkan pada sisi interior bangunan di bagian dalam.

Gambar 3.44. Detail pembatas ruang

Sirkulasi udara bangunan Sirkulasi udara pada bangunan dengan adanya konsep atrium.

Gambar 3.45. Sirkulasi udara vertikal

Pencahayaan alami bangunan 1. Sistem pencahayaan langsung pada daerah atrium.

Gambar 3.46. Detail pencahayaan alami

2. Sistem pencahayaan alami pada bagian atas atrium menggunakan pantulan dari kaca.

Gambar 3.47. Detail pencahayaan alami

40

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

IV. Kesimpulan
Berdasarkan analisa morfologi yang terdapat pada Bab III, dapat diambil kesimpulan beberapa karakteristik morfologi ruang dan bangunan pada bangunan bertingkat di daerah sub tropis, khususnya pada Benua Amerika. IV.1. Karakteristik Morfologi pada Eksterior Bangunan 1. Bukaan dengan ukuran besar, terutama pada sisi selatan bangunan bangunan. 2. Penggunaan material kaca sebagai elemen penutup dinding, terutama pada sisi selatan bangunan Bertujuan memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dan pemanas alami (kalor) dalam bangunan. 3. Penggunaan sunscreen, terutama pada sisi bangunan tempat jatuhnya sinar sinar matahari Bertujuan mengurangi sinar matahari langsung masuk ke dalam bangunan. 4. Penggunaan material transparan pada sebagian elemen penutup atap Bertujuan memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami pada bangunan. 5. Penggunaan sistem pencahayaan alami tidak langsung Bertujuan mengurangi silau dari sinar matahari yang digunakan sebagai pencahayaan alami pada bangunan. IV.2. Karakteristik Morfologi pada Interior Bangunan 1. Penggunaan elemen penutup dinding kaca Bertujuan memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan dan pemanasan alami. Material penutup kaca yang berada pada
Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

Bertujuan memanfaatkan sinar matahari sebagai

pencahayaan alami dan pemanas alami (kalor) dalam

41

sisi bangunan tempat jatuhnya sinar matahari menggunakan sistem double glazz atau pelapis kaca. 2. Penggunaan sistem ruang terbuka tanpa pembatas solid Bertujuan memanfaatkan sinar matahari pada sisi interior bangunan. 3. Penggunaan material transparan untuk pembatas ruang Bertujuan memanfaatkan sinar matahari pada sisi interior bangunan. 4. Bukaan pada sisi atap bangunan dingin dengan musim panas. Bertujuan untuk sirkulasi udara alami dengan sistem yang berbeda antara musim

Daftar Pustaka
1. Website : www.architectureweek.com. 2. Website : www.greatbuilding.com. 3. Materi kuliah Program Studi Arsitektur Program Pasca Sarjana Trisakti.

42

Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan Bertingkat Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika

You might also like