You are on page 1of 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Suma nur (1987) keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.Di mana sasaran keselamatan kerja adalah segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara.

Menurut Suma nur (1987) kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja di sini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, terdapat dua permasalahan penting yaitu:
(1) Kecelakaan akibat langsung pekerjaan, (2) Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan.

Tujuan dari upaya kesehatan kerja adalah untuk: Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. Memelihara dan mempergunakan sumber produksi secara aman dan efisien (Sama nur, 1992).

Secara filosofi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur (Depnaker RI, 1993).

Terjadinya kecelakaan kerja merupakan rangkaian yang berkaitan satu dengan yang lainnya, faktor penyebab kecelakaan kerja antara lain (H.W. Heinrich, 1980):
Ancestry dan Social Environment Fault of person Unsafe actions anda unsafe conditions Accident Injuri

Alat Pelindung Diri


Menurut Suma mur (1992) alat pelindung diri merupakan cara terakhir yang harus dilakukan untuk mencegah kecelakaan apabila program pengendalian lain tidak mungkin dilaksanakan, artinya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja hendaknya dianalisis sedemikian rupa sehingga sistem kerja tidak mendatangkan akibat negatif terhadap para pekerja. Namun jika pencegahan lainnya tidak dapat diefektifkan maka alat pelindung dirilah yang akan dilakukan.

Alat pelindung diri yang sering digunakan antara lain: 1. Helmet, melindungi kepala terhadap kemungkinan tertimpa benda jatuh atau menghindari cedera kepala akibat benturan benda berat, 2. Earplug/earmuff, sebagai alat pelindung telinga karena bekerja di daerah kebisingan akibat penggerindaan dan pemukulan, 3. Sarung tangan, melindungi jari dan tangan pekerja dari goresan, benturan dan pengaruh sinar las. Sarung tangan terbuat dari kain yang nyaman serta memungkinkan jari dan tangan bergerak bebas. Untuk melindungi dari pengaruh sinar las maka sarung tangan terbuat dari kulit, 4. Masker, untuk melindungi wajah dari pengaruh sinar pada waktu bekerja, 5. Apron, baju panjang dari bahan karet timbal dengan daya serap radiasi.

Menurut Sama mur (1986) syarat-syarat alat pelindung diri yang dipergunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Enak dipakai pada kondisi pekerja yang sesuai dengan disain alat, 2. Tidak mengganggu kerja, dalam arti alat pelindung diri ini harus sesuai dengan tubuh pemakainya dan tidak menyulitkan gerak pengguna, 3. Memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya yang khusus sebagaimana alat pelindung tersebut didesain, 4. Harus tahan lama, 5. Mudah dibersihkan dan dirawat pekerja, 6. Harus ada disain, konstruksi, pengujian dan penggunaan APD yang sesuai standar.

You might also like