You are on page 1of 15

PERHITUNGAN PERENCANAAN PEMBEBANAN JEMBATAN

( GIRDER RANGKA GIRDER )

Perhitungan pembebanan pada jembatan ini meliputi perhitungan pada elemenelemen sebagai berikut: 1. PEMBEBANAN GIRDER

Meliputi :
-

Beban Merata Kendaraan Kecil ( di atas lantai jembatan) qLL = 0,9 T/m2

Beban Merata Orang ( di atas trotoar ) qLL = 0,5 T/m2

Beban Garis ( di atas lantai jembatan ) PLL = 4,9 T/m

Beban Mati Merata ( berat konstruksi ) = qDL Beban Angin = WL

Spesifikasi Desain: Panjang bentang Lebar Lebar lajur Trotoar Lebar Tebal Panjang Perkerasan Aspal Lebar Tebal Panjang Pelat Beton Lebar :9m :7m : 6 cm : 7,5 m : 1m : 25 cm : 7,5 m : 7,5 m :9m : 7 m ( 2 lajur 2 arah tak terbagi )

Tebal anjang Railing dan Sandaran

: : 7,5 m

Girder Baja IWF 400 x 400 x 13 x 21 Berat: 0,172 T/m (BJ 37, Fy 240 M a) Diafragma Baja IWF 300 x 150 x 11 x 16 Berat : 0,0367 T/m (BJ 37, Fy 240 M a) BJ Bet n BJ Aspal BJ Air Hujan : 2,4 T/m3 : 2,2 T/m3 : 1 T/m3

PE

1.) Beban merata kendaraan kecil ( banyak di atas lantai) qLL = 0,9 T/m2 ketetapan untuk L 30 m
7m 5,5 m

0,45 T/m2
0,75 m

0,9 T/m2

0,45 T/m2
0,75 m

2.) Beban merata pejalan kaki ( banyak di atas trotoar ) qLL = 0,5 T/m2

3.) Beban garis ( di atas lantai jembatan) PLL = 4,9 T/m dinaikan sebesar grafik hubungan faktor pengali beban kejut % dengan bentang jembatan

Berdasarkan grafik dengan bentang 7,5 m diperoleh faktor pengali beban kejut 40% B r kenaikan = 40% x 4,9 = 1,96 t/m

PLL = 4,9 t/m + ( 40% x 4,9 ) = 4,9 + 1,96 = 6,86 t/m

7m 5,5 m

3,43 T/m
0,75 m

6,86 T/m

3,43 T/m
0,75 m

4.) Beban mati merata ( berat konstruksi ) qDL = Pelat beton Perkerasan Trotoar =L x t x Bj beton =L x t x Bj aspal =L x t x Bj beton =1 x 0,2 x 2,4 = 0,48 t/m

=1 x 0,07 x 2,2 = 0,154 t/m =1 x 0,25 x 2,4 = 0,6 t/m =0,02 t/m =1 x 0,06 x 1 = 0,06 t/m =0,172 t/m = 0,0367 t/m qDL = 1,523 t/m +

Railing dan sandaran Air hujan =L x t x Bj

Berat Sendiri Girder Baja Berat Sendiri Diafragm B

5.) Beban Angin ( WL ) Kondisi : 1.) Keadaan tanpa beban hidup Tew = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab

b/d = 9 / 11 = 8,182 diperoleh b/d 6,0 maka Cw = 1,25

Ab = d x L = 1,1 x 7,5 = 8,25 m2

Lokasi pendirian jembatan direncanakan jauh dari laut, dengan mengacu peraturan LRFD, Maka diperoleh V = 30 m/s Tew = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab Tew = 0,0006 x 1,25 x (302) x 8,25 Tew = 5,57 kN Tew = 0,557 T Dijadikan beban merata pada girder = 0,557 x (1/7,5) = 0,074 t/m

Tew masuk = 100% = 0,074 t/m Tew keluar = 50 % = 0,074 x 0,5 = 0,037 t/m

2.) Keadaan dengan beban hidup Tew = 0,0012 x Cw x (Vw2 ) x H kend x L gird ( bekerja pada kendaraan)

Ketetapan: Cw untuk kendaraan= 1,2

Untuk jembatan yang jauh dari laut dengan bentang > 5m dan mempergunakan batas ultimate, Vw = 30 m/s

H kendaraan = 2 m L girder = 7,5 m

Tew = 0,0012 x 1,2 x (302) x 2 x 7,5 = 19,44 kN = 1,944 T ( Terpusat ) Dijadikan area load ( u/ angin yang bekerja pada kendaraan ) = Tew / ( L lajur x L gird ) = 1,944 / ( 7 x 7,5 ) = 0,037 t/m2

Tew yang bekerja pada jembatan = Tew pada kondisi 1( kondisi tanpa beban hidup)

Tew = 0,074 t/m

2m

Tew masuk = 50% = 0,074 x 0,5 = 0,037 t/m Tew keluar = 25% = 0,074 x 0,25 = 0,0185 t/m

PE BEBANAN RANGKA

Meliputi: Beban merata kendaraan kecil ( di atas lantai jembatan ) qLL = 0,9 T/m2 Beban merata orang ( di atas trotoar ) qLL = 0,5 T/m2 Beban garis ( di atas lantai jembatan )

PLL = 4,9 T/m


-

Beban mati merata ( berat konstruksi ) = qDL Beban angin ( bekerja pada rangka baja ) ( WL ) Spesifikasi Desain : Panjang bentang Lebar Lebar lajur Rangka Baja B 37, FY 240 MPA, IWF 400 x 400 x 13 x 21 Tinggi rangka Jumlah segmen Railing dan sandaran Trotoar Lebar Tebal Panjang Perkerasan Lebar Tebal Panjang Pelat beton Lebar Tebal Panjang :9m : 20 cm : 35 m :7m : 7 cm : 35 m :1m : 25cm : 35 m : 5,4 m : 7 (@5m) : 35 m :9m : 7 m ( 2/2 UD )

Balok memanjang (Baja) IWF 200 x 200 x 6 x 16 BERAT : 0,0499 T/m ( BJ 37, FY 240 MPA ) Balok melintang (Baja) IWF 250 x 250 x 7 x 17 BERAT : 0,0724 T/m ( BJ 37, FY 240 MPA )

BJ Beton BJ Aspal

: 2,4 T/m3 : 2,2 T/m3

PERHITUNGAN : 1.) Beban merata kendaraan kecil: Untuk bentang, L qLL = 0,9 x qLL = 0,9 x qLL = 0,9 x 0,93 qLL = 0,836 t/m2
7m 5,5 0,836m 2 T/m

30 m, maka   
2

0,418 T/m2

0,418 T/m2

2.) Beban merata orang qLL = 0,5 t/m2

3.) Beban garis PLL = 4,9 T/m dinaikan sebesar grafik hubungan faktor pengali beban kejut % dengan bentang jembatan

Berdasarkan grafik dengan bentang 35 m diperoleh faktor pengali beban kejut 40% Besar kenaikan = 40% x 4,9 = 1,96 t/m PLL = 4,9 t/m + ( 40% x 4,9 ) = 4,9 + 1,96 = 6,86 t/m

4.) Beban mati merata qDL = Pelat beton Perkerasan Trotoar Railing dan sand Air hujan =L x t x Bj =1 x 0,06 x 1 =L x t x Bj beton =L x t x Bj aspal =L x t x Bj beton =1 x 0,2 x 2,4 = 0,48 t/m

=1 x 0,07 x 2,2 = 0,154 t/m =1 x 0,25 x 2,4 = 0,6 t/m = 0,02 t/m = 0,06 t/m = 0,0499 t/m = 0,0724 t/m = 0,4 x 5,4 x 7,7 = 16,632 t/m

Berat Sendiri Balok memanjang Baja Berat Sendiri Balok melintang Baja Rangka baja

qDL = 18,07 t/m 5.) Beban Angin (WL) Kondisi : a. Tanpa ada beban hidup Tew = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab ( bekerja pada rangka )

b/d = 9 / 5,4 = 1,67 b/ d antara 1 - 2 maka Cw = hasil interpolasi = 1,737

Vw ditentukan sebesar 30 m/s ( karena lokasi jembatan jauh dari laut, dengan mengacu pada sistim LRFD )  

Ab = Ab = 162 m2

Tew = 0,0006 x 1,737 x (30 ) x 16 = 151,95 kN Tew = 151,95 / 13 = 11,70 kN = 1,17 t

Tew

asuk = 30% = 0,3 x 1,17 = 0,351 t

Tew kelua = 15% = 0,15 x 1,17 = 0,176 t

b. Dengan beban hidup

Tew = 0,001 x Cw x (Vw ) x H kend x L ang ( beke a pada kenda aan)

Cw = 1,2 Vw = 30 m/s H kendaraan = 2m L rangka = 35 m

Tew = 0,001 x 1, x (30 ) x

Di adikan a ea load ( u/ angin yang beke a pada kenda aan ) = Tew / ( L la u x L gi d ) = 9,07 / ( 7 x 35 ) = 0,037 t/

x 35 = 90,7 kN = 9,07 T ( Te pusat )

Tew yang bekerja pada jembatan sama dengan Tew pada kondisi 1 kondisi tanpa beban hidup) Tew = 1,17 t/

Tew

asuk = 15% = 1,17 x 0,15 = 0, 57 t/

Tew kelua = 7,5% = 1,17 x 0,075 = 0,088 t/

3.

PEMBEBANAN PADA PILAR

Meliputi :
-

Beban tumbukan benda hanyutan (Tef) Beban tekanan air mengalir (Tefw) Beban gempa (Teq)

SPESIFIKASI DESAIN :
-

Tipe pilar Badan pilar

: perancah : bulat

Pire head beton bertulang fc 35 Panjang Lebar Tebal : 10 m : 2,1 m : 0,95 m

Badan pilar beton bertulang fc 35 1,7 M Tinggi : 8,5 m

2 buah kolom dalam satu pilar, tanpa pengaku


-

Pile caps beto bertulang fc 35 Panjang : 10 m

Lebar Tebal
-

:3m : 1,6 m

Pondasi sumuran beton bertulang fc 35 2M Tinggi :5m : 2,4 T/m3

4 buah dalam satu pile caps


-

BJ beton

PERHITUNGAN : 1. Beban tumbukan benda hanyutan

Tef = (M x (Va )) / d

M = massa batang kayu = 2 t Untuk Vs tidak diketahui, Va ( kecepatan air permukaan) = 3 m/s Untuk pilar beton perancah d = lendutan statis = 0,15 m

Tef = (

x (3 )) / 0,15

Tef = 1 0 kN Tef = 1 Ton

. Beban tekanan air mengalir MENURUT PPJR

Tefw = Ah = k x Va

Untuk Vs tidak diketahui, Va = 3 m/dt Untuk bentuk depan pilar bulat, k = 0,035

Tefw = 0,035 x (3 ) = 0,315 t/

MENURUT BMS ( BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM)

Tefw = 0,5 x Cd x (Vs ) x Ad

Cd = koefisien seret ( pilar bulat ) = 0,7 Vs = kecepatan rata-rata Vs = Va : 1,4 = 3 : 1,4 = 2,14 Tinggi pilar yang terkena air banjir t = 3,525 m pilar = 1,7 m Ad = t x pilar Ad = 3,525 x 1,7 = 5,9925 m2

Tefw = 0,5 x 0,7 x ( ,14 ) x 5,99 5 Tefw = 9,605 kN = 0,9605 t Tefw = 0,9605 x (1/3,5 5) = 0, 7 t/

3. Beban gempa Teq = C x I x S x Wt

I = faktor kepentingan = 1,2 ( jembatan memuat lebih 2000 kend/hari, jembatan pada jalan utama atau jalan arteri dan jembatan dimana tidak ada rute alternatif )

S = faktor tipe bangunan = 1 Jembatan tipe B ( jembatan daktail, bangunan atas terpisah dengan bangunan bawah ) Jembatan dengan daerah sendi beton bertulang atau baja (diperoleh nilai s = 1,0 F) Nilai F diambil minimal = 1, karena jumlah sendi plastis (n) = 0 1,0F = 1 x 1 = 1

WTP = DL + DL ta bahan + setangah be at pila (KN) DL x a ea =


-

pelat beton = 9 x 3,75 x 0,2 x 2,4 perkerasan = 7 x 0,07 x 3,75 x 2,2 trotoar railing = 1 x 0,25 x 3,75 x 2,4 = 0,02 x 3,75

= 16,2 T = 4,043 T = 2,25 T = 0,075 T = 1,575 T = 5,805 T = 0,485 T + DL = 30,443 T

air hujan = 7 x 0,06 x 3,75 x 1 BS girder = 0,172 x 3,75 x 9 Bs diafragma = 0,0367 x 9 x 1,5 Total

DL y a ea =
-

pelat beton = 9 x 17,5 x 0,2 x 2,4 perkerasan = 7 x 0,07 x 17,5 x 2,2 trotoar railing = 1 x 0,25 x 17,5 x 2,4 = 0,02 x 17,5

= 75,6 T = 18,865 T = 10,5 T = 0,35 T = 7,35 T = 7,86 T = 5,068 T = 249,48 T

air hujan = 7 x 0,06 x 17,5 x 1 BS BP BS BL rangka Total




= 0,0499 x 17,5 x 9 = 0,0724 x 17,5 x 4

DL

= 375,073 T

A angka

= = 81 m2

V angka

= 81 x0,4 = 32,4 m3 x 50 % = 16,2 m3

Be at angka = 16,2 x 7,7 = 124,74 x 2 = 249,48 T DL TOTAL = 375,073 + 30,443 = 405, 516 T DL Ta bahan = 10 T Setengah Be at Pila = 0,95 x 10 x 2,1 x 2,4 = 47,88 T

= 3,14 x (0,85)2 x 4,25

= 9,642 x 2,4 = 23,14 x 2 = 46,28 T Be at Setengah Pila = 47,88 + 46,28 = 94,16 WTP = 405 + 516 + 94,16 = 499,676 T G = 9,81 m/dt2

Menghitung waktu geta (T)


-

Kekakuan Pila (kp)


o Elastisitas beton (E)
 

o Ine sia Pena pang Kolo


  

(I)

o Be ada pada dae ah dengan zona ge pa =3 o Da i g afik didapat koefisien gese dasa ge pa ( C ) = 0,15 o Fakto Kepentingan ( I )

Te

asuk klasifikasi e batan 1 dengan nilai I = 1,

o Fakto Tipe Bangunan ( S )

Te

asuk tipe e batan B dengan dae ah sendi beton

be tulang atau ba a dengan nilai S = 1.F di ana F = 1, aka S =1. Teq = C. S. I. Wt = 0,15. 1. 1,2.Wt = 0,18 Wt kN

You might also like