You are on page 1of 19

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SERBA USAHA PERWIRA SETDA KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK

AKSES DATA OBJEK DALAM BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

NASKAH PUBLIKASI

Di ajukan oleh : Mochamad Rizki Pratama 07.11.1705

Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

ANALYSIS AND DESIGN of KOPERASI SERBA USAHA PERWIRA SETDA PURBALINGGA INFORMATION SYSTEM USING DATA ACCESS OBJECT IN JAVA PROGRAMMING LANGUAGE

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SERBA USAHA PERWIRA SETDA KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKSES DATA OBJEK DALAM BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

Mochamad Rizki Pratama Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT Applications to be in the design and the build is an application that is built on top of the Java platform that can run on different operating systems. By using a correct method in the code writing phase, the applications in the wake of course has a great scalability. Allround cooperative efforts of the "OFFICERS" do a lot of recording of transactions every member. Therefore, the need for a solution in the coding phase for the application can be run in accordance with its function. Applications that will be built, using a technique called DAO (Data Access Object) is used by programmers to develop applications that are quite large. Because by using this technique, the process between application and database, used as a separate layer. Not involved with the process logic and rules of existing bussiness. Data Access Object (DAO) is part modeling techniques in the Java programming language to access data into the database. Actually many of the techniques used. But in this study, using the DAO (Data Access Object). Applications that will be built, covering data recording member, savings and loan process will be undertaken by members. As well as efforts in path, losses and gains in the can by the cooperative to manufacture journals and books each year. Keywords: Java, Data Access Object, Database

1. Pendahuluan Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang keuangan maka, perlu peningkatan pelayanan yang memadai. Salah satu contoh fasilitas pelayanan masyarakat yang diperlukan baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan adalah sistem pelayanan keuangan. Sistem pelayanan keuangan yang ada pada pelayanan koperasi, banyak dijumpai permasalahan. Permasalahan yang harus dicari jalan keluar untuk memperoleh kemudahankemudahan dalam memberikan pelayanan keuangan pada masyarakat. Fasilitas pelayanan yang ada, merupakan salah satu hal yang penting dalam memenuhi permintaan pelayanan bagi keuangan masyarakat, yang memerlukan pelayanan keuangan dari lapisan mana saja, dengan mutu pelayanan yang baik. Salah satu tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dengan ditingkatkannya pelayanan terhadap anggota, maka diharapkan meningkatkan profesionalitas independensi sebagai pelayanan masyarakat dalam bidang keuangan. Dengan struktur pemodalan yang lebih kokoh,penerangan prudential dan pengendalian resiko yang lebih baik serta dukungan dari semua pihak. Keberhasilan-keberhasilan itu tentunya tidak terlepas dari sistem informasi yang bersifat relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu. Selain itu semua teknologi yang diterapkan juga mempengaruhi. Semua itu menjadi faktor pendukung untuk mencapai laba, karena tujuan koperasi umumnya adalah mencari laba yang maksimal, mempertahankan kelangsungan hidup dan mengejar pertumbuhan dalam usahanya. Saat ini, banyak koperasi yang menggunakan sistem manual dalam mengelola administrasi,yakni mencatat di buku atau lembar dokumen koperasi. Misalnya data anggota, besar pinjaman, angsuran yang dibayar, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai masalah tersebut, perlu adanya penerapan teknologi agar proses transaksi bisnis di dalammnya bisa berjalan secara efektif dan efisien.

2. Analisis 2.1 Analisis Kelemahan Sistem Analisa untuk mengetahui kelemahan sistem menggunakan analisisi PIECES yang meliputi Performance o Dalam melakukan proses simpan pinjam. Memerlukan waktu yang tidak sedikit. Karena hal ini di sebabkan oleh pencatatan transksi yang dilakukan secara manual. o o Data tidak dapat lansung di proses oleh bagian bendahara koperasi jika semua transaksi belum selesai. Masih memungkinkan anggota koperasi yang belum mempunyai no anggota bisa melakukan proses simpan pinjam.

Information o Informasi yang di hasilkan bisa saja tidak akurat, karena disebabkan data di catat secara manual dan bisa saja terjadi kesalahan pemprosesan data yang di akibatkan kesalahan manusia(human error). o Data yang di catat secara manual rentan terjadi masalah, memungkinkan data yang sama di tangkap atau di simpan di banyak tempat

o Informasi yang kadang tidak tepat dalam penggunaannya.


Economy o Biaya yang di keluarkan tidak dapat di prediksi terlebih dahulu. Contohnya kartu pinjaman anggota yang harus di cetak sesuai dengan jumlah anggota yang ada. Jumlah anggota yang akan bergabung, tidak bisa di prediksi terlebih dahulu untuk menghitung anggaran kertas yang dikeluarkan untuk mencetak kartu anggota.

Control o Sistem pencatatan transaksi secara manual akan sulit dilakukan kontrol, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan yang sangat besar yang di sebabkan oleh kesalahan manusia (human error).

Efficiency o Sistem kerja tidak effesien, karena banyaknya kertas yang harus di cetak untuk di laporkan ke pihak-pihak terkait. Contohnya kartu simpanan anggota yang harus di cetak di kontrol oleh bendahara koperasi. o Banyaknya prosedur yang harus di lakukan sebelum anggota melakukan proses simpan pinjam. Karena pengurus koperasi harus mencari terlebih dahulu, datadata history mengenai anggota koperasi tersebut.

o Proses pencatatan transaksi kurang effesiensi karena perlu melakukan


dokumentasi secara manual.

Service o Kepuasaan karyawan akan meningkat ketika semua proses di dibantu dengan sistem berbasis komputer.

o Proses tunggu anggota menjadi semakin berkurang, karena proses transaksi


bisa berjalan dengan cepat. Hal ini meningkatkan kepuasan anggota.

3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem yang di lakukan meliputi tiga tahap yaitu :

Perancangan proses Perancangan basis data Perancangan interface atau antar muka Perancangan proses disajikan dalam bentuk diagram-diagram UML yang meliputi

usecase diagram, class diagram dan squence diagram. Perancangan basis data dilakukan dengan teknik normalisasi agar menghasilkan tabel-table di dalam basis data. Perancangan interface atau antar muka, dilakukan dengan membuat sketsa antar muka siste yang ada.

4. Hasil dan Pembahasan

Form ini merupakan Form utama yang terdiri dari menu-menu untuk mengakses fiture yang ada, misalnya Manajemen data Anggota, Manajemen simpanan dan pinjaman anggota dll. Form utama, akan muncul ketika proses login di atas berjalan dengan sukses. Jika tidak, user akan diminta memasukan username dan password sampai bernilai benar. Di dalam pembuatannya, Form utama ini menggunakan swingx yang bisa di download di swinglabs.org. khususnya menu-menu yang ada di sebelah kiri, menggunakan JXTaskPane bawaan dari swingx. Berikut adalah tampilan Form utama dari aplikasi koperasi ini.

Gambar 4.1

Form Utama

Form utama terdiri dari beberapa menu, meliputi : 1. Menu Data Master Menu ini digunakan untuk melakukan manajemen terhadap sumber daya yang ada dalam koperasi, misalnya merekam data anggota, menghapus serta menambah data instansi yang akan menjadi anggota koperasi 2. Menu Transaksi Menu ini berisi segala transaski yang ada di koperasi, misalnya proses simpan pinjam anggota di lakukan pada menu ini. 3. Menu Laporan Menu laporan merupakan menu yang digunakan untuk mencetak laporan dari hasil transaksi yang terjadi di dalam sistem, misalnya mencetak laporan besar pinjaman anggota, mencetak laporan potongan anggota tiap bulan sampai pada laporan besarnya jumlah pinjaman anggota di masing-masing dinas pemerintahan yang tergabung sebagai anggota koperasi ini. Di dalam menu ini, user atau pengurus koperasi, dapat melihat lansung besarnya simpanan anggota berdasarkan nomor anggotanya. Fitur ini sangat membantu pengurus koperasi, untuk melihat besarnya simpanan manasuka serta simpanan pokok masing-masing anggota. Biasanya untuk melakukan hal tersebut, pengurus koperasi membuat kartu simpanan anggota untuk mengingat besarnya simpanan anggota pada bulan-bulan sebelumnya. Dengan adanya laporan simpanan anggota, hal itu tidak perlu di lakukan lagi. 4. Menu Konfigurasi Menu Konfigurasi digunakan untuk melakukan konfigurasi terhadap besarnya jumlah pinjaman anggota berdasarkan tahun. Bisanya jumlah pinjaman pokok anggota di tahun 2009, berbeda dengan jumlah pinjaman pokok anggota pada tahun 2010. 5. Menu Form Menu ini digunakan untuk melakukan proses logout dan keluar dari aplikasi ketika user sudah tidak ingin menggunakannya.

4.2.4

Form Data Instansi Di dalam form ini, pengurus koperasi dapat menambahkan dinas

pemerintahan yang menjadi anggotanya. Jenis instansi yang ada di bagi dua,yaitu instansi pemerintahan dan bukan pemerintahan. Diharapkan kedepannya, aplikasi ini dapat merekam transaksi bisnis walau instansi tersebut bukan dari pemerintah

Gambar 4.2

Form Data Instansi

4.2.5

Form Manajemen Data Anggota Di dalam Form ini, user melakukan manajemen terhadap anggota yang ada,

data yang dimasukan divalidasi berdasarkan NIP yang dimiliki setiap anggota. Dengan adanya NIP, pegawai negeri yang sudah pensiun tidak dapat lagi melakukan proses simpan pinjam di dalam koperasi ini. Sistem akan menolak, jika tanggal lahir anggota melebihi batas pensiun yang telah di tetapkan oleh pemerintah.

Gambar 4.3

Form Manajemen Data Anggota

4.2.6

Form Simpanan Anggota Koperasi dan Laporan Simpanan Anggota Di dalam form ini, user melakukan manajemen terhadap simpanan anggota.

Ketika user akan melakukan input no anggota, maka akan muncul form baru lagi yang berisi seluruh anggota yang yang telah di inputkan di menu anggota. Setelah itu, user memasukan besarnya pinjaman beserta tanggal pinjam anggota.

Gambar 4.4

Form Simpanan Anggota

Setelah data terekam, maka suatu saat sangat dibutuhkan untuk melihat besarnya jumlah simpanan anggota. Proses transaksi simpan pinjam di koperasi ini, sangatlah berbeda dengan koperasi pada umumnya. Perbedaanya adalah, anggota tidak perlu datang ke kantor koperasi untuk melakukan simpanan. Ketika seorang pegawai negeri sipil terdaftar sebagai anggota koperasi. Dia tinggal menyebutkan saja jumlah simpanan manasuka yang di inginkan. Maka secara otomatis, jumlahnya akan bertambah seiring dengan lama pinjaman yang di ambil. Untuk melihat jumlah

simpanan manasuka dan wajib anggota, dapat di lihat di menu laporan simpanan anggota.

Gambar 4.5

Laporan Rincian Simpanan dan Besar Simpanan Anggota

Laporan di atas merupakan rincian dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan manasuka yang di dapat anggota tiap bulannya. Pada pojok kiri atas terdapat jumlah simpanan manasuka dan simpanan wajib anggota. Simpanan manasuka inilah yang terkadang di ambil oleh anggota koperasi pada periode tertentu khususnya pada saat menjelang hari raya idul fitri.

4.2.7

Form Pinjaman Anggota Pada Form pinjaman anggota ini, user atau pengurus koperasi melakukan

manajemen terhadap pinjaman anggota. Ketika melakukan jumlah pinjaman dan lama pinjaman, secara otomatis sistem akan lansung melakukan kalkulasi data terhadap angsuran pokok, angsuran bunga serta jumlah potongan gaji anggota koperasi tiap bulannya.

Gambar 4.6

Form Pinjaman Anggota

Setiap anggota yang melakukan proses simpan pinjam di koperasi ini, akan di potong gaji tetapnya sebagai pegawai negeri sesuai dengan jumlah potongan yang muncul pada laporan pinjaman anggota di bawah ini.

Gambar 4.7

Laporan Pinjaman Anggota

Laporan ini, akan di kirim ke bagian bendahara dinas yang di kelola oleh bendahara koperasi di masing-masing dinasnya. Setiap bulan jumlah potongannya akan sama, yang berbeda hanya jumlah angsurannya. Setiap bulan sebelum melaporkan jumlah potongan anggota. Pengurus koperasi melakun export data untuk melakukan update terhadap jumlah ansurannya.

4.2.8

Rekapitulasi Potongan Simpanan dan Angsuran Anggota Form ini merupakan laporan yang di cetak oleh bagian keuangan koperasi,

untuk di laporkan kepada Bank Pemerintah Daerah (BPD) JATENG. Laporan ini berisi tentang besarnya jumlah pinjaman anggota di masing-masing dinas pemerintah.

Gambar 4.8

Laporan Rekapitulasi potongan Simpanan

4.2.9

Rekapitulasi Jumlah Simpanan Form ini berisi tentang rincian besarnya pinjaman masing-masing dinas.

Yang akan di tindaklanjuti oleh bendahara dinas terkait. Rekapitulasi Jumlah simpanan hampir sama dengan rekapitulasi jumlah setoran yang akan di bawa ke BPD Jateng.

Gambar 4.9

Rekapitulasi Jumlah Setoran

4.2.10 Form Pembagian Prosentase SHU Di dalam form ini, pengurus koperasi menentukan prosentase pembagian SHU berdasarkan peraturan yang sudah di tentukan.

Gambar 4.10 Form Pembagian Prosentase SHU

4.2.11 Form Manajemen SHU Koperasi Pengurus koperasi, setiap tahunnya disibukan dengan perhitungan sisa hasil usaha. Dengan menggunakan sistem baru, user atau pengurus koperasi tinggal melakukan input data sisa hasil usaha yang ada dari proses transaksi simpan pinjam anggota yang masuk ke pendapatan dikurangi dengan transaksi pengeluaran yang ada.

Gambar 4.11 Form Manajemen SHU Koperasi

4.3 Proses Instalasi Program Sistem yang baru, di bangun dengan menggunakan bahasa pemrograman java. Ekstensi file yang di hasilkan berupa *.jar. jadi aplikasi bersifat portable dan lansung bisa di jalankan dengan catatan Java Development Kit(JDK) dan Database, telah ada di komputer lokal.

Gambar 4.12 Struktur file aplikasi


5. Kesimpulan 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang di ambil dari penelitian ini adalah 1. Teknik DAO sangat berguna dalam pengembangan aplikasi yang mempunyai sklabilitas yang besar. 2. Implementasi Teknik DAO memungkinkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi tanpa harus merubah model serta kelas DAO yang telah ada dan bahkan menggunakan ulang kelas DAO yang telah dibuat sebelumnya. 3. Aplikasi yang di bangun sangat membantu pengurus koperasi dalam melakukan manajemen terhadap segala transaksi bisnis di dalam koperasi. 5.2 Saran Untuk menambah kualitas penelitian dan pengembangan aplikasi kedepannya, ada beberapa saran untuk aplikasi koperasi yang sudah di bangun ini 1. Menggunakan ORM (Object Relational Mapping) agar pengembangan aplikasi selanjutnya bisa berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Basis Data menggunakan tipe INNoDB dan bukan MyIsam seperti basis data yang digunakan sekarang. 3. Masih kurang nya fiture-fiture seperti menentukan profit dan benefit koperasi

You might also like