Professional Documents
Culture Documents
( ) :
) :
(
) :
(
:
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Kembali dari mimbar jum'at ini kami mewasiatkan kepada diri kami pribadi dan jama'ah sekalian
untuk bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Dan marilah kita bertakwa kepada
Allah di dalam kehidupan dunia yang fana ini terutama saat menempuh seluruh ujian yang
menerpa kita, sebagaimana disebutkan dalam salah satu firman Allah ,
(Dialah Dzat Yang) Menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. (Q.S. Al-Mulk: 2)
Sungguh, Kami telah Memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak); maka laksanakanlah
shalat karena Tuhan-mu, dan berkurbanlah (sebagai ibada dan mendekatkan diri kepada Allah);
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (Q.S. AlKautsar: 1-3)
Demikian pula dalam sebuah riwayat dari Aisyah Radhiallaahu'anha bahwa Nabi selalu
bangun malam untuk menunaikan shalat sampai-sampai kedua kaki beliau bengkak. Maka beliau
(Aisyah Radhiallaahu'anha) bertanya, Mengapa engkau lakukan ini wahai Rasulullah,
bukankah Allah telah mengampuni kesalahan Anda baik yang sudah lampau maupun yang akan
datang? Lalu beliau menjawab,
Salahkah aku jika manjadi hamba yang bersyukur? (H.R. Muslim)
Berkaitan dengan sabar dalam menghadapi musibah, maka Allah telah berfirman,
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan
menemui Tuhan-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Q.S. Al-Baqarah: 45-46)
Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan Ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu ingkar kepada-Ku. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S.
Al-Baqarah: 152-153)
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,
Demikianlah bahwa shalat merupakan perwujudan yang paling nyata atas sikap sabar dan syukur.
Sebagaimana pula dalam kehidupan di dunia yang berputar bagaikan roda, suatu saat kita
mendapatkan musibah setelah itu mendapatkan nikmat, demikian seterusnya. Maka sikap sabar
dan syukur akan tetap selalu kita butuhkan dan selama itu pula shalat akan tetap bernilai penting.
Hal ini telah tersirat dalam firman Allah ,
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan; sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja kerjas
(untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhan-mu lah engkau berharap. (Q.S. Al-Insyirah:
5-8)
Khutbah Kedua
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumulah,
Hikmah terbesar dalam penyertaan shalat dalam sabar dan syukur adalah agar seorang hamba
dapat bermunajat langsung kepada Allah dalam mengadukan setiap ujian yang menimpanya.
Karena shalat adalah media yang langsung menghubungkan antara seorang hamba dengan RabbNya sehingga dengan shalat tersebut seorang hamba akan mendapatkan bimbingan dan arahan
serta merasakan kesempurnaan rasa syukur dan sabar atas setiap ujian yang menimpanya.
Munajat kepada Allah dalam shalat akan menghilangkan kegalauan, keresahan, kegelisahan
akibat ujian yang berupa musibah. Demikian pula shalat akan menghilangkan sifat-sifat angkuh,
sombong dan berbangga diri yang disebabkan oleh ujian yang berupa nikmat dunia atau keta'atan.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk menjalani ujian-ujian dalam
kehidupan ini dengan shalat, sabar dan syukur. Dan semoga Allah memberikan taufik kepada
kita semua untuk menjadikan ketiganya sebagai amalan tetap sampai maut menjemput kita.
.
.
.
.
.
.
Diadaptasi dari Rubrik Ruhiyah, Majalah Islam ar-risalah No. 96/Vol. VIII/12 Jumadal Akhir Rajab 1430 H/Juni
2009