You are on page 1of 14

1.

Judul ASAM dan BASA


2. Tujuan jurnal
Membuat indikator asam basa dari ekstrak bahan alam dan buatan.
Menentukan sifat larutan dengan indikator alami.
3. Hari/tanggal
pelaksanan
percobaan
Sabtu, 21 Januari 2012
4. Hari/tanggal
pengumpulan
percobaan
Sabtu, 28 Januari 2012

5. Alat/Bahan
Alat Bahan
y Plat tetes
y Pipet tetes
y Gelas kimia
y Pengaduk kaca
y Pemotong
y Serbet

Bahan Buatan Bahan alami
y Deterjen
y Asam cuka
y Air abu
y Susu fermentasi
y Larutan HCl
y Larutan NaOH
y Sabun sampo
y Alcohol 70%
y Lakmus merah
dan biru
Kulit manggis
Kunyit
Temulawak
Exsra bunga mawar
Sari kembang sepatu





























6. Teori
KONSEP ASAM BASA

A.Asam dan basa menurut Arrhenius

Kita sering menemukan rasa asam atau pahit dalam pemenuhan
kebutuhan seharihari, misal buah-buahan dan air sabun. Ketika kita makan
buah-buahan kita merasakan adanya asam sedangkan ketika kita mandi, tanpa
sengaja meminum air sabun, kita merasakan adanya basa yaitu ditandai
adanya rasa getir di lidah. Asam dan basa juga dapat kita jumpai dalam obat-
obatan, produk makanan, pertanian maupunindustri.


Konsep asam dan basa sudah dikenal sejak abad 18-an. Untuk pertama
kalinya, pada tahun 1884 seorang ilmuwan Swiss, Svante August Arrhenius,
mengemukakan suatu teori tentang asam basa. ArRheniUs berpendapat bahwa
dalam air, larutan asam dan basakan mengalami penguraian menjadi ion-
ionnya. Asam merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion hidrogen
(

). Sedangkan basa merupakan zat yang di dalam air dapat melepaskan ion
hidroksida


Asam ion hidrogen



Basa ion hidrosida



Teori ini cukup rasional, akan tetapi setelah beberapa saat, para ahli kimia
berpendapat bahwa ion

hampir tidak bias berdiri sendiri dalam larutan. Hal


ini dikarenakan ion

merupakan ion dengan jari-jari ion yang sangat kecil.


Oleh karena itu, ion

terikat dalam suatu molekul air dan sebagai ion


oksonium

sehingga reaksi yang benar untuk senyawa asam di dalam


air adalah sebagai berikut:


Asam ion oksonium



Akan tetapi, ion

lebih sering ditulis ion

, sehingga penulisannya
menjadi seperti berikut:






1. Jenis senyawa asam dan basa

a. Senyawa Asam

Berdasarkan jumlah ion

yang dapat dilepas, senyawa asam


dapat dikelompokan dalam beberapa jenis, yaitu
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang dapatmelepaskan
satu ion

.
Beberapa contoh Asam monoprotik
Rumus Nama Reaksi
Asam klorida

Asam nitrat


Asam sianida


Asam iodida

Asam Peklorat



2) Asam poliprotik, yaitusenyawa asam yang dapat melepaskan
lebih dari satu ion

.
Asam ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam diprotik dan
triprotik.

a) Asam diprotik adalah senyawa asam yang dapat
melepaskan dua ion

.
Beberapa contoh Asam diprotik
Rumus Nama Reaksi

Asam sulfat

Asam oksalat

Asam stannat

Asam zinkat

Asam tiosulfat



b) Asam triprotik adalah senyawa asam yang dapat
melepaskan tiga ion

.
Beberapa contoh Asam triprotik
Rumus Nama Reaksi

Asam arsenit

Asam arsenat

Asam aluminat

Asam borak

Asam tiosulfat




Berdasarkan kemampuan senyawa asam untuk bereaksi dengan
air membentuk ion

, senyawa asam dibedakan menjadi:




1. Asam biner, yaitu asam yang mengandung unsur H dan unsur
non logam lainnya (hidrida non logam).
Beberapa contoh Asam biner
Rumus Nama Reaksi
Asam iodida

Asam arsenat


Asam sulfida


HBr Asam brobida


Asam klorida




2. Asam oksi, yaitu asam yang mengandung unsur H, O, dan
unsur lainnya.
Beberapa contoh Asam okti
Rumus Nama Reaksi

Asam nitrat

Asam Peklorat

Asam arsenat

Asam zinkat

Asam klorida




3. Asam organik, yaitu asam yang tergolong senyawa organik

Beberapa contoh Asam organik
Rumus Nama Reaksi

Asam butanoat

Asam heksanoat

Asam oktanoat

Asam benzoate

Asam asetat





i. Asam kuat dan Asam lemah

Asam kuat adalah asam yang dapat terionisasi sempurna
atau mendekati sempurna dalam larutannya.

Bila dalam air dilarutkan asam kuat, maka
kesetimbangan air akan terganggu. Misalnya: ke dalam air
dimasukkan HCl 0,1 M, maka:


0,1M 0,1M 0,1M

Adanya ion

yang berasal dari menyebabkan


kesetimbangan air bergeser ke kiri, sehingga

dan

dari air menjadi kurang dari

. Oleh karena
itu

] dari air akan dapat diabaikan terhadap

dari
.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam larutan asam
kuat,

hanya dianggap berasal dari asam saja, sebab


ion

dari air dapat diabaikan karena terlalu kecil jika


dibanndingkan dengan

yang berasal dari HCl 0,1M.



Beberapa contoh Asam kuat
Rumus Nama Reaksi

Asam nitrat

Asam Peklorat

Asam sulfat


Asam iodida


Asam klorida



Rumus asam kuat:



Contoh soal:
1. Sebanyak 9,8 gr

(M=98) dilarutkan kedalam air sampai


volumenya 5L. tentukan konsentrasi ion

yang terdapat di
larutan tersebut.

Dik: 9,8 gr

(M=98)
V: 5L
Dit: [



Jawab:










Asam lemah adalah asam yang dalam larutannya terionisasi
sebagian.

Karena yang terionisasi hanya sebagian berarti dalam
larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion
yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang
terlarut dalam air.

Beberapa contoh Asam lemah
Rumus Nama Reaksi

Asam arsenat

Asam asetat

Asam sulfit


Asam sulfida

Asam tiosulfat





Rumus asam lemah:


Ka=konsentrasi asam



Sedangkan untuk menentukan nilai -nya dapat digunakan rumusan:



atau











B. SENYAWA BASA

Senyawa basa dapat dikelompokan berdasarkan jumlah gugus

yang dapat dilepas, yaitu basa monohidroksi dan polihidroksi.




1. Basa monohidroksi adalah senyawa basa yang dapat
melepaskan satu ion


Beberapa contoh Basa monohidroksi
Rumus Nama Reaksi
Kalium hidrosida


Natrium hidrosida


Cesium hidrosida


Lithium hidrosida


Rubidium hidrosida




2. Basa polihidroksi adalah senyawa basa yang dapat melepaskan
lebih dari satu ion

. Basa ini dapat dibagi menjadi Basa


dihidroksi dan Basa trihidroksi:
a. Basa dihidroksi, yaitu senyawa basa yang dapat
melepaskan dua ion

.
Beberapa contoh Basa dihidroksi
Rumus Nama Reaksi

magnesium hidrosida

Kalcium hidrosida

Besi(II) hidrosida

Mangan(II) hidrosida

Timbale(II) hidrosida



b. Basa trihidroksi, yaitu senyawa basa yang dapat
melepaskan tiga ion

.
Beberapa contoh Basa trihidroksi
Rumus Nama Reaksi

Alumenium hidrosida

Krom hidrosida

Besi(III) hidrosida

Mangan(III) hidrosida

antimon(II) hidrosida






i. Basa kuat dan Basa Kuat
Basa kuat adalah basa yang dalam larutannya dapat
terionisasi sempurna. Basa kuat juga akan menggeser
kesetimbangan air apabila dilarutkan ke dalamnya, yang
disebabkan adanya ion

dari basa yang terlarut tersebut.


Misalnya ke dalam air dilarutkan NaOH 0,1 M, maka:


0,1M 0,1M



Dengan adanya ion

dari NaOH kesetimbangan air akan


bergeser ke kiri. Ion

dan

dari air berkurang dan menjadi


sangat sedikit dibandingkan ion

yang berasal dari NaOH,


maka

yang berasal dari air dapat diabaikan.



Beberapa contoh Basa kuat
Rumus Nama Reaksi

Kalcium hidrosida


Kalium hidrosida


Natrium hidrosida


Lithium hidrosida


Rubidium hidrosida



Rumus basa kuat:



Contoh :
1. Tentukan konsentrasi ion

, dan dari larutan NaOH 0,01 M.


Dik: 0,01 M NaOH
Dit :

= . . . .?
Jawab/

Na0B

Na

0B








Basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi, sehingga
reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Beberapa contoh Basa lemah
Rumus Nama Reaksi

Alumenium hidrosida

Krom hidrosida

Besi(III) hidrosida


CH
3
NH
3
OH Metilamina hidrosida


C
2
H
5
NH
3
OH Etilamin hidrosida


Rumus basa lemah:


Kb=konsentrasi basa


Sedangkan untuk menentukan nilai -nya dapat digunakan rumusan:



atau





2. Teori asam basa menurut Bronsted-Lowry

Teori asam basa yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada senyawa
asam basa dalam pelarut air dikemukakan oleh Johannes N. Bronsted dan
Thomas M. Lowry yang bekerja secara terpisah pada tahun 1923. Keduanya
menyatakan bahwa reaksi asam basa melibatkan transfer proton (H+).
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan
proton (H+) kepada basa (donor proton), sedangkan basa adalah senyawa
yang dapat menerima proton (H+) dari asam (akseptor proton). Perhatikan
reaksi berikut.


Transfer proton


Asam basa



Dari reaksi di atas terlihat bahwa

memberi 1proton (

) kepada

, sehingga

bersifat sebagai asam dan

bersifat sebagai
basa. Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu asammemberikan
proton (

), maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan bertindak


sebagai basa. Sisa asam tersebut dinyatakan sebagai basa konjugasi.
Demikian pula untuk basa, jika suatu basa dapat menerima proton (

, maka
zat yang terbentuk mempunyai kemampuan sebagai asam disebut asam
konjugasi. Perhatikan reaksi di bawah ini:

pasangan asam basa konjugasi


Asam basa basa konjugasi asam konjugasi

Pasangan basa asam konjugasi


pasangan basa asam konjugasi


basa asam asam konjugasi basa konjugasi

Pasangan asam basa konjugasi

Pada reaksi tersebut terlihat bahwa H2O dapat bersifatsebagai asam dan
basa. Zat yang demikian disebut zat amfoter. Zat amfoter artinya zat yang
memiliki kemampuan untukbertindak sebagai asam atau basa. Contoh lain
yang termasukamfoter adalah

.


3. Teori Asam Basa Menurut Lewis

Teori asam basa terus berkembang dari waktu ke waktu. Pada tahun
1923, seorang ahli kimia Amerika Serikat, Gilbert N. Lewis , mengemukakan
teorinya tentang asam basa berdasarkan serah terima pasangan elektron.
Lewis berpendapat asam adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat
menerima (akseptor) pasangan elektron. Sedangkan basa didefinisikan
sebagai partikel (ion atau molekul) yang memberi (donor) pasangan elektron.
Reaksi asam basa menurut Lewis berkaitan dengan pasangan elektron yang
terjadi pada ikatan kovalen koordinasi. Perhatikan reaksi di bawah ini.



B

B

F

Bi

F
F

B
B

Bi

F
F


Pada reaksi antara BF3 dan NH3, BF3 bertindak sebagai asam,
sedangkan NH3 bertindak sebagai basa. Perhatikan pula reaksi berikut.




Pada reaksi di atas,

bertindak sebagai basa sedangkan


bertindak sebagai asam.


Teori asam basa Lewis lebih luas daripada teori asam basa Arrhenius dan
teori asam basa Bronsted-Lowry. Hal ini disebabkan
y Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut air,
pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut.
y Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa tanpa melibatkan
transfer proton

), seperti reaksi antara

dengan

.


Indikator asam basa

Indikator asam basa dan pH Harga pH suatu larutan dapat diketahui
dengan menggunakan pH-meter atau suatu indikator. pH-meter merupakan
suatu rangkaian elektronik yang dilengkapi suatu elektrode yang dirancang
khusus untuk dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur. Bila eklektrode
kaca ini dimasukkan ke dalam larutan akan timbul beda potensial yang
diakibatkan oleh adanya ion

dalam larutan. Besar beda potensial ini


menunjukkan angka yang menyatakan pH larutan tersebut.
Selain pH-meter, pH suatu larutan dapat ditentukan pula dengan suatu
indikator asambasa. Walaupun bersifat kualitatif, indikator ini sering digunakan,
karena dapat berubah warna dalam rentang pH yang relatif kecil. Perubahan
warna suatu indikator melibatkan kesetimbangan antara bentuk asam dan
bentuk basa dengan warna yang berbeda.


Indikator Perubahan warna Trayek pH
Metil jingga Merah ke kuning 3,1-4,2
Metil merah Merah ke kuning 4,4-6,2
Lakmus Merah ke biru 4,5-8,3
Brom timol biru Kuning ke biru 6,0-7,6
Fenolftalen Tak berwarna ke merah ungu 8,0-9,6


pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan menggunakan indicator
universal, yaitu campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH
suatu larutan dari perubahan warnanya.












pH Warna Indikator
Universal
pH Warna Indikator
Universal
1 Merah 8 Biru
2 Merah lebih muda 9 Biru muda
3 Merah muda 10 Ungu sangat muda
4 Merah jingga 11 Ungu muda
5 Jingga 12 Ungu tua
6 Kuning 13 Ungu tua
7 Hijau 14 Ungu tua
7. Cara
Kerja/Prosedur
y Sediakan Plat tetes yang bersih dan kering masukan ke dalam lubang
plat tetes tersebut masing-masing indicator alan dan buatan
y Kedalam masing-masing indicator yang sudah tersedia tersebut teteskan
bahan yang sudah di uji lebih kurang sebanyak tiga tetes
y Amati apa yang terjadi dan catat pengamatannya
y Ulangi percobaan di atas dengan bahan yang di uji lainnya dan amati
apa yang terjadi seperti prosedur di atas! Berikan kesimpulan yang
dilakukan!
8. Hasih
penelitian


No.
Nama bahan
diuji
Indikator
Kunyit temulawak
Bunga
kembang
sepatu
Mawar
Kulit
manggis
Lakmus
biru
Lakmus
merah
1 Larutan NaOH Merah Kuning Kuning Hitam Kuning Biru Biru
2 Larutan HCl Kuning Kuning Kuning Pick Merah Merah Merah
3 Detergen Orange Orange Kuning Coklat Kuning Biru Biru
4 Sampo Hijau
muda
Hijau
mudah
kuning Biru Kuning Biru Biru
5 Jeruk nipis Kuning Kuning Kuning Merah Kuning Merah Merah
6 Susu
fermentasi
Kuning Kuning Ungu Ungu Merah Merah Merah
7 Alkohol 70% Orange Kuning Merah Kuning Ungu Biru Merah
8 Asam cuka Orange Kuning Merah Ungu Merah Merah Merah
9 Air abu Merah Kuning Kuning Ungu Kuning Biru Biru
9. Kesimpulan

y Kunyit adalah indicator asam basa yang memiliki sifat netral.
y Temulawak adalah indicator asam basa yang memiliki sifat netral.
y Bunga kembang sepatu adalah indicator asam basa yang memiliki sifat basa.
y Mawar adalah adalah indicator asam basa yang memiliki sifat basa.
y Kulit manggis adalah indicator asam basa yang memiliki sifat asam.

y Dari semuah bahan percobaan hanya alcohol 70% yang tidak bereaksi dengan kertas
lakmus.
















10. Foto penelitian

You might also like