You are on page 1of 23

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Perkembangan Teknologi Perkembangan dunia komputer akhir-akhir ini sudah kian pesat. Komputer yang dulunya berukuran besar, maka sekarang ukurannya secarafisik sudah semakin kecil, tetapi mempunyai kinerja yang sangat tinggi. Hal ini sangat dimungkinkan oleh karena ditemukannya Integrated Circuit (IC), sehingga rangkaian komputer yang tadinya berukuran besar dapat dibuatmenjadi berukuran kecil dan sangat kompak. Tahun demi tahun orang mulai menggunakan komputer yang saat ini di kenal dengan Personal Computer (PC). Asal mulanya Personal Computer digunakan oleh masing-masing orang dan berdiri sendiri (stand alone). Komputer-komputer tersebut tidak terhubung satu sama lainnya. Namun orang kemudian berpikir bahwa pengolahan data yang bersifat stand alone tersebut dirasa sangat lambat dan tidak efisien. Untuk PC stand alone, program aplikasi harus dimuat ke masing-masing PC, dan prosesnya harus berpindahpindah PC. Kemudian timbul gagasan untuk menggabungkan beberapa PC tersebut ke dalam suatu sistem jaringan, yang mana masing-masing PC dapat mengakses data dari user yang lain di PC yang lain pula tanpa harus berjalan ke ruangan lain. Dari gagasan tersebut timbul suatu konsep teknologi jaringan komputer.

3.2 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang membentuk suatu jaringan atau mata rantai yang mana di antara komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain untuk bertukar data dan informasi, serta dikendalikan oleh suatu komputer pusat. Berdasarkan luas daerah atau wilayah yang dapat dijangkau, maka jaringan komputer dapat di golongkan ke dalam tiga jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus jangkauannya sampai 10 km. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Gambar. Contoh LAN Karakteristik LAN Karakteristik dari suatu Local Area Network (LAN) adalah sebagai berikut : y y y y y y y Ruang lingkup geografis terbatas (sampai 10 km). Berlokasi pada satu gedung ataupun satu departemen. Kecepatan pengiriman data relatif tinggi, bergantung pada jenis komponen yang digunakan. Kepemilikan dan pengoperasian oleh perusahaan yang bersangkutan. Tidak menggunakan fasilitas perusahaan telekomunikasi umum. Terdiri atas beragam komputer dan periferal pendukung. Dikendalikan/dilayani oleh suatu komputer pusat yang di sebut Server. Keistimewaan LAN Keistimewaan dari Local Area Network (LAN) adalah sebagai berikut :
y y y y y Pemakaian data, aplikasi, dan peralatan secara bersama-sama (resource sharing). Sistem informasi terpadu. Faktor keamanan data yang relatif tinggi ( multilevel security). Data dan informasi dapat tersedia setiap saat dibutuhkan, karena semuanya tersimpan di Server. Kecepatan yang tinggi dalam perolehan informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN) Jarak jangkauannya antara 10 - 50 km. Biasanya merupakan jaringan komputer antar perusahaan ataupun antar pabrik dalam satu wilayah kota.

3. Wide Area Network (WAN) Jarak jangkauannya lebih dari 50 km. Jaringan ini memiliki jangkauan yang sangat jauh, sehingga dapat mencapai seluruh bagian dunia. Di antara ketiga jenis jaringan tersebut akan di bahas satu jenis jaringan saja, yaitu Local Area Network (LAN).

3.2.1 Komponen Pembentuk Jaringan Komputer Suatu jaringan komputer terbentuk atas beberapa komponen, yaitu : Personal Computer Untuk server (komputer pusat atau central) dan workstation (terminal pemakai). Media transmisi Dapat berupa kabel maupun radio frequency yang berfungsi untuk mengalirkan data. Network Interface Card (NIC) Berfungsi sebagai pengatur proses pengiriman dan penerimaan data. Konektor Sebagai penghubung media transmisi ke peralatan. Perangkat lunak jaringan Berfungsi untuk mengatur akses data antar pemakai komputer dalam jaringan. Perangkat lunak aplikasi Program aplikasi yang digunakan untuk keperluan perusahaan tersebut. Media penyimpanan data (Storage) Berupa Harddisk yang berfungsi untuk menyimpan perangkat lunak jaringan, perangkat lunak aplikasi, dan data.

3.2.2 Terminologi Umum Ada beberapa terminologi umum yang di kenal dalam sistem komputer, yaitu : Multiuser Adalah suatu terminal pasif berupa Video Display Unit (VDU) dan keyboard yang terhubung ke komputer pengolah pusat. Terminal-terminal tersebut tidak memiliki unit pengolah Central Processing Unit (CPU) sendiri. Semua pengolahan data dilakukan di komputer pusat yang biasa di sebut host. Multitasking Adalah suatu terminal aktif yang dilengkapi mikroprosesor, yang memiliki kemampuan untuk melakukan beberapa proses sekaligus dalam waktu yang relatif bersamaan. Multiprogramming Adalah suatu terminal aktif yang dilengkapi mikroprosesor, yang dapat mengerjakan beberapa program sekaligus dalam waktu yang relative bersamaan. Multiprocessor Adalah teminal aktif dengan lebih dari satu mikroprosesor yang berbeda fungsi. Terdiri dari Asymmetric Multiprocessor dan Symmetric Multiprocessor. Stand Alone Adalah terminal aktif yang memiliki mikroprosesor dan berdiri sendiri (tidak terhubung ke jaringan). 3.3 Topologi Jaringan Topologi adalah bentuk hubungan dari suatu jaringan (map of network). Topologi jika ditinjau dari segi keberadaannya dapat diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, yaitu : Physical Topology Menjelaskan hubungan perkabelan dan lokasi node atau workstation. Logical Topology Menjelaskan aliran message/data dari satu user ke user lainnya dalam jaringan. Jika dilihat secara umum, maka topologi terdiri dari beberapa jenis antara lain:

1. Topologi Bus Pada topologi bus, semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang hendak dikirimkan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya. Keuntungan dan kerugian topologi bus adalah sebagai berikut : Keuntungan : Mudah dikembangkan. Jarak LAN tidak terbatas. Keterandalan jaringan tinggi. Kecepatan pengiriman tinggi. Jumlah terminal dapat ditambah ataupun dikurangi tanpa mengganggu operasi yang telah berjalan. Tidak diperlukan pengendali pusat. Kondusif untuk konfigurasi jaringan pada gedung bertingkat. Kerugian : Jika lalu lintas data terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan (congestion). Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada pemasangan jarak jauh. Operasional jaringan LAN bergantung pada setiap terminal.

Gambar. Topologi Bus 2. Topologi Star Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-terminal lain terhubung ke terminal pusat tersebut dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang akan berkomunikasi. Keuntungan dan kerugian topologi star adalah sebagai berikut : Keuntungan : Keterandalan terbesar diantara topologi yang lain. Mudah dikembangkan. Keamanan data tinggi. Kemudahan akses ke jaringan LAN lain. Kerugian : Lalu lintas data yang padat dapat mnyebabkan jaringan lambat. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

Gambar. Topologi Star 3. Topologi Ring LAN pada topologi ring terdiri dari terminal-terminal yang membentuk hubungan seperti cincin (ring). Bentuk topologi ring secara fisik sebenarnya adalah "Star" (Physical Topology), tetapi secara logic adalah "Ring" (Logical Topology). Setiap informasi yang diperoleh, diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi diputar lagi sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminalnya saling bergantungan, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal seluruh jaringan akan terganggu. Keuntungan dan kerugian topologi ring adalah sebagai berikut : Keuntungan : Laju data (transfer rate) tinggi. Dapat melayani lalu lintas data yang padat. Tidak diperlukan Host, relatif lebih murah. Dapat melayani berbagai media pengirim. Komunikasi antar terminal mudah Waktu yang diperlukan untuk mengakses data optimal. Kerugian : Penambahan atau pengurangan terminal sangat sulit. Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikan kerja seluruh jaringan. Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode pengisolasian kesalahan. Kerusakan pada salah satu terminal dapat mengakibatkan kelumpuhan jaringan. Tidak kondusif untuk pengiriman suara, gambar, dan data.

Gambar. Topologi Ring 3.2.3 IP Address Masing-masing host memiliki IP address untuk mengindentifikasi suatu host dalam melakukan proses koneksi dalam jaringan TCP/IP. Sedangkan masing-masing IP address didalamnya terdapat Network ID dan Host ID (lihat Tabel): Network ID menunjukan letak atau tempat system berada yang terdapat dalam IP Router dalam jaringan fisik yang sama. Host ID, ini lebih di kenal dengan workstation, server, router, dan Host TCP/IP yang lainnya dalam suatu jaringan. Suatu IP address terdiri dari 32 bit yang bekerja dalam suatu urutan waktu. Dari 32 bit kemudian dipecah menjadi 8bit atau lebih dikenal dengan oktet di mana masing-masing octet dikonversikan dalam bilangan decimal yang berkisar antara 0 sampai 255 (lihat Gambar ).

Gambar .Struktur IP Address.

Untuk memudahkan manajemen IP address dari satu host, IP address dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas A, B, C seperti pada Tabel 3.1 sedangkan untuk kelas D dan E merupakan kelas IP address untuk keperluan penelitian.

Tabel 3.1. Perbandingan Network ID. KELAS IP A B C Network ID 1.0.0.0 128.0.0.0 192.0.0.0 Host ID 126.0.0.0 191.255.0.0 223.255.255.0

3.3 Switch Switch adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segmentasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC ) switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga dinamakan multi-port bridge. switch dapat dikatakan sebagai multi port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

Gambar. Switch 3.4 Router

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network ( LAN ). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari Router dan Switch (lihat Gambar 3.8) misalnya dalam suatu jalanan. Router merupakan penghubung antar jalan. Masing masing rumah . berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol, dan router jenis itu disebut juga dengan IP router. Selain IP router, ada lagi Apple Talk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau membagi sebuah jaringan besar kedalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda ( seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain dapat menghubungkan computer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan computer dengan kaberl UTP ), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya Ethernet ke token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL ). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan local ke koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang di pancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. Jenis-jenis Router : 1. Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki table routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

2. Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat table routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

3.5 Virtual Local Area Networking (VLAN)

Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen)

sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak (software), sehingga walaupun komputer tersebut berpindah tempat, tetapi ia tetap berada pada jaringan Dengan menggunakan VLAN, kita dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat

mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda.

Gambar. Contoh VLAN

3.5.1 Manfaat VLAN

Pengguna produktivitas dan kemampuan beradaptasi jaringan merupakan pendorong utama untuk pertumbuhan bisnis dan sukses. Pelaksana teknologi VLAN memungkinkan jaringan untuk lebih fleksibel mendukung tujuan bisnis. Manfaat utama menggunakan VLAN adalah sebagai berikut: 1. Security keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya. 2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. 3. Higher performance pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas paket yang tidak dibutuhkan dalam jaringan. 4. Broadcast storm mitigation pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain. 5. Improved IT staff efficiency VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama. 6. Simpler project or application management VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

3.5.2 VLAN ID Ranges a. Normal Range VLAN (1 1005) digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah. Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN. ID 1, 1002 - 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan. Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.

VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.

b. Extended Range VLANs (1006 4094) memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal. Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range. Disimpan dalam NVRAM (file running configuration). VTP tidak bekerja di sini.

Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.

3.5.3 Terminologi VLAN

1. Data VLAN VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.

Gambar. Data VLAN

2. VLAN default Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.

Catatan: Beberapa administrator jaringan menggunakan "VLAN default" untuk berarti VLAN selain VLAN 1 didefinisikan oleh administrator jaringan sebagai VLAN bahwa semua port yang ditugaskan untuk ketika mereka tidak digunakan.

Gambar. VLAN default

3. Native VLAN Sebuah VLAN asli ditugaskan ke port trunk 802.1Q. Sebuah port trunk 802.1Q mendukung lalu lintas yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) serta lalu lintas yang tidak datang dari sebuah VLAN (untagged lalu lintas). Port trunk 802.1Q menempatkan untagged lalu lintas pada VLAN asli.

Gambar. VLAN native

4. Manajemen VLAN Sebuah VLAN manajemen adalah setiap VLAN mengkonfigurasi untuk mengakses kemampuan manajemen dari switch. VLAN 1 akan melayani sebagai VLAN manajemen jika Anda tidak secara proaktif menentukan VLAN unik untuk melayani sebagai VLAN manajemen. Menetapkan VLAN manajemen alamat IP dan subnet mask. Switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP. Karena konfigurasi out-of-the-box sebuah switch Cisco memiliki VLAN 1 sebagai VLAN default, terlihat bahwa VLAN 1 akan menjadi pilihan yang buruk sebagai VLAN manajemen.

Gambar. VLAN management 5. Voice VLAN

VLAN dikhusukan untuk komunikasi data suara. Diperlukan untuk mendukung Voice over IP (VoIP) saat menerima panggilan darurat dan tiba-tiba kualitas transmisi degradasi begitu banyak yang tidak dapat mengerti apa yang dikatakan penelepon. Sehingga lintas VoIP membutuhkan: y y y y Pertanggungan bandwidth untuk memastikan kualitas suara. Transmisi prioritas di atas jenis lalu lintas jaringan. Kemampuan untuk diteruskan di sekitar daerah padat pada jaringan. Delay kurang dari 150 milidetik (ms) di seluruh jaringan.

Untuk memenuhi persyaratan ini, seluruh jaringan harus dirancang untuk mendukung VoIP. Rincian cara mengkonfigurasi jaringan untuk mendukung VoIP berada di luar lingkup kursus, tetapi berguna untuk meringkas bagaimana VLAN suara berfungsi antara switch, telepon IP Cisco, dan komputer.

Gambar. IP phone 3.5.4 Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu: a. Static VLAN port switch dikonfigurasi secara manual. Contoh Konfigurasi: SwUtama#config Terminal Enter configuration commands, one per line. End with CTRL/Z. SwUtama(config)#VLAN 10 SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa SwUtama(config-vlan)#exit

SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2 SwUtama(config-if)#switchport mode access SwUtama(config-if)#switchport access VLAN 10

b. Dynamic VLAN Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusus yang disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN? secara dinamis berdasar pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.

c. Voice VLAN - port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone yang terhubung. Konfigurasi: SwUtama(config)#VLAN 120 SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice SwUtama(config-vlan)#exit SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3 SwUtama(config-if)#switchport voice VLAN 120

3.5.6 Jenis VLAN Berdasarkan perbedaan pemberian membership, maka VLAN bisa dibagi menjadi lima : 1. Port based Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP). 2. MAC based Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address . Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat computer itu berada 3. Protocol based

Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. 4. IP Subnet Address based Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN 5. Authentication based Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x .

Sedangkan dari tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi atas 3 yaitu : 1. Trunk Link 2. Access Link 3. Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access)

Prinsip Kerja VLAN Terbagi atas: 1. Filtering Database Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN. Terdiri dari: a. Static Entries y Static Filtering Entries

Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang atau juga di masukkan ke dalam dinamic entries y Static Registration Entries

Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim ke suatu jaringan VLAN dan port yang bertanggung jawab untuk jaringan VLAN tersebut. b. Dynamic Entries y Dynamic Filtering Entries

Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang y Group Registration Entries

Mespesifisifikasikan apakah suatu data yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentu akan dikirim/diteruskan atau tidak y Dynamic Registration Entries

Menspesifikasikan port yang bertanggung jawab untuk suatu jaringan VLAN

3.6 VLAN Trunk Batang adalah link point-to-point diantara satu atau lebih antarmuka saklar Ethernet dan perangkat lain jaringan, seperti router atau switch. Batang Ethernet membawa lalu lintas dari beberapa VLAN melalui link tunggal. Sebuah VLAN trunk memungkinkan Anda untuk memperluas VLAN melintasi seluruh jaringan. Cisco mendukung IEEE 802.1Q untuk mengkoordinasikan batang tentang Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet interface. Anda akan belajar tentang 802.1Q kemudian dalam bagian ini. Sebuah VLAN trunk bukan milik suatu VLAN tertentu, melainkan adalah saluran untuk VLAN antara switch dan router.

Gambar. Contoh tanpa VLAN trunks

Gambar. Contoh VLAN trunks

3.7 Packet Tracer Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas. Software Packet Tracer yang digunakan adalah versi 4.1 dapat dijalankan dengan OS Windows. Spesifikasi PC yang disarankan adalah : Pentium ., RAM / Memory : .., dengan display VGA yang tinggi. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer

Gambar 3.2. Tampilan Awal Packet Tracer

3. Pilih Device yang digunakan, drag ke tengah layar.

Gambar 3.3. Beberapa jenis device pada Packet Tracer

4. Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang sesuai. Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.

Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut : 1) Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through : a. Router Switch b. Router Hub c. PC Switch d. PC Hub 2) Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over : a. Router - Router b. Router PC c. Switch - Switch d. Switch Hub 3) Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over

Gambar 3.4. Jenis kabel penghubung

5. Konfigurasi masing-masing device Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.

Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface). Contoh konfigurasi dengan mode GUI Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.

Gambar. Konfigurasi dengan mode GUI Contoh konfigurasi dengan mode CLI Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu CLI. Ketik perintah sesuai dengan format yang disediakan oleh Cisco.

Gambar. Konfigurasi dengan mode CLI

You might also like