You are on page 1of 4

PEMFC (Sel bahan bakar tipe membran) Elektolit adalah membran pertukaran ion polimer, suhu kerjanya yaitu

600C sampai 1000C. Seperti system yang pertama digunakan dalam kapal ruang angkasa Gemini. Sel bahan bakar ini kemudian dikembangkan agak meluas dan dikenal sebagai elektrolit polimer (padat) atau sel bahan bakar membran pertukaran proton (PEMFC). 20.3.1 Tahapan Pembangunan Mayor Versi pertama dari tumpukan membran sel bahan bakar memiliki daya 1 kW dibangundi awal 1960-an oleh General Electric Co untuk pesawat ruang angkasa Gemini. Sebuah membran pertukaran ion polistirena tersulvonasi digunakan sebagai elektrolit dalam sel. Elektrodaelektrodanya berisi sekitar 4mg/cm2 katalis platina. Karena tahanan membran yang cukup besar, kerapatan arus yang kurang dari 100 mA/cm2, sedangkantegangan suatu elemen individu 0,6-0,7 V, maka daya spesifik tidak lebih dari 50mW/cm2.Karena ketahanan kimia yang cukup dari membran, total daya tahan dari tumpukan kurang dari 2000 h. Setelah masa kekenduran, penentuan perbaikan dibuat setelah tahun 1990 di daerah PEMFC. Model yang modern sekarang mencapai daya spesifik lebih dari 600-800 mW/cm2 menggunakan kurang dari 0,4 mg/cm2 katalis platina dan memberikandaya tahan beberapa puluh ribu jam. Kemajuan ini pada dasarnyadicapai karena kombinasi dua faktor: 1. Menggunakan membran pertukaran proton jenis Nafion 2. Perkembangan dalam segi pemanfaatan jauh lebih efisien pada katalis platina pada elektroda.

20.3.2 Membran Pada awal tahun 1970, Du Pont mulai komersialisasiNafion baru merekayakni membran pertukaran ion yang terdiri dari polimer asam sulfonat perfluorinat denganbackbone hidrofobik padat dari kelompok -(CF2)nyang dibentuk dengan sejumlah kelompok hidrofilik -SO3H. Backbone perfluorinat memberikan stabilitas kimia beberapa kali lebih tinggi dari membran lain yang dikenal, sehingga daya hidup sel bahan bakar bergabung seperti membran yang dapat ditingkatkan dengan dua sampai tiga perintah besar. Setelah pembasahan yang tepat dari membran, kelompok asam sulfonat memisahkan dan mengamankankonduktivitas protonik yang relatif tinggi, sekitar 0,1 S/cm pada 800Cyang tiga sampai empat kali lebih dari membran lama.

Proses produksi yang kompleks dan harga yang relatif tinggi merupakan kelemahan tertentu dari membran Nafion. Suhu untuk bekerjanya sel bahan bakar dengan membran jenis Nafion adalah 800C sampai 900C. Dengan kondisi tersebut, kelembaban harus diberikan untuk menjaga membran, yang biasanya dicapai dengan melewatkan gas-gas reaktan melalui air yang agak hangat (5100C) dari suhu saat sel bekerja, sehingga dapat menjenuhkan dengan uap air.

20.3.3 Katalis Platina Dalam sel bahan bakar membran-tipe pertama, terdapat katalis platina yang merupakan logam murni dengan konsumsi yang besar. Konsumsi yang lebih kecil dan lebih efisien penggunaan katalis platina dilakukan dengan memasukkan logam pada dispersi pembawa karbon yang tinggi. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan Vulcan XC-72 tungku hitam, yang dimungkinkan karena ketidakmurnian belerangnya, yang mengakibatkan sifat khusus pada permukaan. Konsentrasi platinum ini dalam karbon hitam platinized dilaporkan antara 10 dan 40% (berdasarkan massa), kadang-kadang bahkan lebih tinggi. Pada konsentrasi rendah luas permukaan spesifik dari platinum pada karbon setinggi 100m2 / g, sedangkan area yang tidak memungkinkan platina terdispersi pada permukaan tidak lebih tinggi dari 10 hingga 15m2 / g. Namun, pada platina dengan konsentrasi rendah, dibutuhkan lapisan katalis tebal, yang membuat pengangkutan reaktan ke hasil reaksi menjadi lebih sulit. Tingkat dispersi dan aktivitas katalitik platina tidak hanya tergantung pada konsentrasi, tetapi juga pada metode kimia atau elektrokimia yang digunakan untuk menyimpannya. Penurunan yang cukup besar dari penggunaan platina tanpa kehilangan kinerja dicapai ketika jumlah tertentu (30 sampai 40% massa) dimana proton mengkonduksi polimer ke dalam lapisan katalis aktif elektroda. Untuk akhir dari campuran karbon platina hitam dan larutan homogen dengan penanganan ultrasonik, diterapkan untuk difusi lapisan, dan membebaskan pelarut dengan paparan suhu sekitar 100C. Bagian permukaan katalis yang berada dalam kontak dengan elektrolit (yang dalam kasus ini elektrolit hanya sedikit) meningkat signifikan, karena adanya ionomer pada lapisan aktif. Perbaikan lebih lanjut dalam kontak katalis membran dapat dicapai dengan penguapan elektroda hidrogen dan oksigen dengan lapisan katalis aktif terhadap membran, yaitu selama 1-5

menit pada suhu antara 130-150C dan tekanan 15-70kg/cm2. Operasi ini menghasilkan rakitan elektroda membran tunggal (MEA) dengan ketebalan 0,7-1,2 mm.

20.3.4 Keracunan Platinum Oleh Pengotor CO dalam Hidrogen Pada kebanyakan kasus, pengoperasian sel bahan bakar tidak pada hydrogen murni tetapi pada teknik hydrogen yang dihasilkan oleh konversi bahan bakar cair seperti produk methanol atau minyak tanah. Bahkan setelah pemurnia awal. Teknik hydrogen selalu terdiri dari karbon monoksida (CO) dan sejumlah zat lainnya sebagai sisa pengotor. Bahkan kadar rendah CO pada hydrogen (kurang dari 10 ppm) menimbulkan polarisasi yang ditandai dari elektroda hydrogen. Polarisasi ini, disebabkan oleh adsorpsi spesifik yang kuat dari CO, menyebabkan keracunan dari katalis platina. Fraksi permukaan platina yang tetap bebas untuk oksidasi elektrokimia adsorpsi dan berikutnya dari hidrogen menurun tajam terhadap adsorpsi CO. Beberapa kemungkinan untuk melawan fenomenan ini adalah : 1. Ketika meningkatkan suhu kerja sel bahan bakar bakar, misalnya 1200C sampai 1300C, satu pergeseran adsorpsi kesetimbangan antara hydrogen dan CO dalam mendukung hydrogen, yang berarti konsentrasi maksimum yang lebih tinggi dapat diterima CO dalam hydrogen. Hal ini terbukti dari asam fosfor dari sel bahan bakar yang bekerja pada 1800 c sampai 2000C, dimana meskipun menggunakan katalis platina, konsenytasi CO dalam hydrogen sampai dengan 100ppm dapat diterima. Namun, pada suhu kerja di bawah 1000C, membran dalam PEMFC akan mengering dan ketahanannya naik secara drastic. 2. Lebih dapat diandalkan dan menjanjikan kemungkinan perlawanan keracunan katalis platina oleh CO adalah modifikasi katalis yang dipadukan. Hal ini dapat ditunjukkan khususnya pada katalis platina-ruthenium yang kurang peka pada keracunan CO dalam hydrogen daripada platina murni. Hal ini disebabkan oleh energy absorpsi yang jauh lebih rendah karena perbedaan struktur kristal atau keadaan elektronik paduan.

Saat ini anoda yang terdiri dari katalis platina-ruthenium digunakan pada sebagian besar sel membran sel bahan bakar yang dirancang untuk penggunaan teknik hydrogen. Semua perkembangan ini telah membantu untuk menurunkan jumlah logam platina menjadi 0,05 mg/cm2 pada elektroda hydrogen dan menjadi 0,1 mg/cm2 pada elektroda oksigen sambil

menjaga kinerja. Kekuatan densitas sel bahan bakar oksigen-hidrogen dengan membran elektroda baru disumsikan 500 sampai 700mW/cm2 ketika bekerja dengan oksigen murni bernilai tiga sampai empat kali lebih sedikit ketika bekerja dengan udara pada tekanan ambient. Saat ini PEMFC dan pembangkit tenaga listrik berdasarkan pada system yang dibangun oleh sejumlah perusahaan di Amerika dan Eropa.

You might also like