You are on page 1of 15

riday, December 23, 2011

Komunikasi empatik, adalah komunikasi dimana kita menempatkan diri pada hati komunikan (Masyarakat, demonstran, dll). Menempatkan diri kita pada posisi hati, perasaan, fikiran komunikan akan menghasilkan harmonisasi komunikasi yang pada akhirnya dapat saling memahami. Untuk maksud tersebut, memahami fikiran, perasaan dan karakter komunikan adalah salah satu kuncinya.

Menurut Helen Keller, untuk memiliki mata yang indah, seseorang harus berusaha melihat apa yang baik dalam diri orang lain. Artinya kualitas mata sangat mempengaruhi kualitas determinasi penilaian kita terhadap diri orang lain. Ini juga berarti, mata seseorang bisa mencerminkan nilai pribadi orang bersangkutan. Berkaitan dengan hal ini, Ralp Waldo Emerson mengungkapkan, mata seseorang berbicara banyak hal seperti lidah, keuntungannya adalah bahasa mata tidak membutuhkan kamus, namun bisa dipahami di seluruh dunia. Penggambaran mata sebagai cerminan karakter ada di seluruh budaya dunia. Di Indonesia misalnya, tokoh-tokoh wayang golek bervariasi bentuk matanya tergantung karakter tokoh tersebut. Demikian juga pada sandiwara Golek Cina, tokoh-tokoh yang berkarakter beda

matanya berbeda pula. Bahkan dalam simbolisme religius, tokoh jahat si pengembara (masihid dajjal) digambarkan dengan matanya yang cuma satu. Penulis Pernah menganalisis mata dari calon presiden, dan hasilnya sudah dipublikasikan lewat milist, facebook dan lain sebagainya sebagai berikut :

DARI MATA, KITA BACA APA YANG ADA DALAM DADA Mata Mega : menunjukan orang yang jujur, tegas, lugas dan PD, Kuat Tekad Mata SBY : menunjukan Rendah hati, Penuh keragu-raguan dan skeptis , penurut Mata JK : menunjukan Cerdik, permisif, kurang emphatic, Over PD , ambisius Anda Bebas Memilih Yang Mana, Pastikan memilih yang terbaik menurut Anda. Perhatikan Mata Capres cawapres ketika berbicara, anda bisa melihat isi hati dan kepalanya. Itu adalah salah satu contoh bagaimana memahami karakter orang melalui pandangan mata. Secara garis besar, untuk memahami karakter orang ada beberapa cara : 1. Bahasa Verbal 2. Bahasa Tubuh 3. Topo grafi wajah 4. Grafologi 5. Anatomi Tangan dan jari-jari 6. Dll. 1. Bahasa Verbal Perhatikan percakapan pada video berikut : Bahasa menunjukan bangsa. Pribahasa ini sangat tepat untuk menggambarkan bahwa bahasa, kualitas bahasa, pilihan kata-kata dalam berbahasa secara lisan maupun tulisan dapat mencerminkan karakter penuturnya atau penulisnya. Steven R. Covey dalam bukunya 7 Habits tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif mebedakan bahasa orang yang proaktif dan reaktif sebagai berikut : Bahasa Yang Reaktif

Tidak ada yang dapat saya lakukan Memang sudah begitulah saya Ia membuatku begitu marah Mereka tidak akan mengizinkan itu Saya terpaksa melakukan itu Saya tidak bias Saya harus Seandainya saya Bahasa Proaktif Mari kita lihat alternative yang kita miliki Saya dapat memilih pendekatan yang berbeda Saya mengendalikan perasaan saya sendiri Saya dapat memberikan presentasi yang efektif Saya akan memilih respons yang sesuai Saya meilih Saya lebih suka Saya akan Sementara itu lama tidaknya menahan bunyi desis ketika bicara bias menunjukan orientasi seksual seseorang. Apakah dia memiliki orientasi hetero, atau homo maupun bisexual. Hasil research fonetic ini sangat membantu kita untuk berinteraksi atau tidak berinteraksi lebih jauh dengan lebih tepat. 2.Bahasa Tubuh

Gerald I Nierenberg dan Hendry H. Calero dalam bukunya Membaca Pikiran Orang Deperti Membaca Buku menyakatakan, bahwa sebelum manusia bias berbicara ia akan selalu menggunakan bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi, ia akan menunjuk benda yang diinginkannya, memalingkan muka bila tidak menginginkan sesuatu, tertarik pada sebuah benda, ia akan menunjukan hal ini pada orang yang lebih dewasa dengan cara mendekatkan tubuhnya (baik dengan merangkak atau berjalan) kea rah benda tersebut lalu mencoba meraihnya. Besitu banyak bahasa tubuh yang kita lakukan sehari-hari baik yang kita sadari maupun tidak.

Banyak manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari dan memahami bahasa tubuh yang disampaikan seseorang. Basik disertai ucapan maupun tidak. Kita akan bias mengetahui apakah orang yang kita ajak bicara tertarik dengan bahan pembicaraan yang kita sodorkan, yaitu dengan melihat reaksinya melalui bahasa tubuh yang ia sampaikan . Dari reaksi bahasa tubuh yang dia berikan., kita bias mengambil keputusan apakah kita akan terus melanjutkan pembicaraa atau sebaiknya kita menghentikannya, dan memulai kembali pada saat yang lebih tepat. Contoh dari bahasa tubuh yang hamper sama di seluruh dunia adalah nahasa tubuh mengusap Dagu yang menunjukan berfikir atau mengevaluasi. Sikap seperti ini seakan ingin mengatakan : nah, izinkan aku mempertimbangkan . Ini terjadi ketika orang-orang sedang melakukan proses pengambilan keputusan. Barangkali dengan setiap film barat terdapat sebu8ah adegan yang di dalamnya ada seorang dokter berjnaggut sedang mengusap dagunya berkata, Saya tidak tahu, Marshall, jika itu adalah cara yang terbaik untuk mengatasi masalah mereka. Di dalam drama musical Fiddler on The Roof, tiap kali Tevye berfikir tentang sesuatu yang penting ia selalu mengusap janggutnya. Dalam buku karya Henry Siddon yang berjudul Rhetorical Gestures mengatakan bahwa, sikap ini menandakan seorang lelaki bijak yang sedang membuat penilaian. 3. Wajah

Selain mata seperti yang telah diterangkan di atas, bagian awajah sep[erti bentuk alis, jarak antara dua alis, bentuk hidung, bentuk telinga, bentuk bibir, dan bentuk wajah itu sendiri terrmasuk bentuk leher dapat menjadi basis penilaian karakter dasar orang bersangkutan. Sebagai contoh, jarak alis yang cukup leber menandakan orang yang memiliokinya memiliki karakter cukup sabar. Bentuk telinga yang lebar, termasuk katagori orang yang mau mendengarkan, sementara itu, bentunk hidung yang mbetet , seperti blukang atau terong, ada ciri dari seorang yang memiliki nafsu seksual besar. dan sebagainya. Wajah dengan bentuk bundar, cenderung menggambarkan seorang yang sangat gemar makan, sementara mereka yang berdagu kokoh menggambarkan sorang yang punya prinsip kuat dll. 4.Tangan

David Brandon Jones dalam bukunya Your Hand and Your Career mrnjelaskan tentang tangan dan karakter seseorang. Ia menjelaskan bahwa Secara tradisional , kejujuran dan ketidakjujuran telah diperlihatkan dengan tingkat kelurusan jari-jarinya, tetapi segi yang diambil ini tanpa data-data yang lain nampaknya belum cukup untuk membuat keseimbangan antara seorang dengan orang yang lain. Sementara itu, ketidak jujuran (Cheryl) ditunjukan dengan keseluruhan tangan yang kurus, dan pecah-pecah. Data yang penting dartangan pendusta ini adalah : Dingin, susunan sangat bagus, kekenyalan keras, warna telapak tangan merah pucat, kukukuku panjang putih, garis tangan merah pucat hamper putih, Ukiran jari tangan, sering dijadikan untuk penilaian bakat seseorang, seperti yang berukir iondah, dia berbakat seni, yang memiliki tyelunjuk besar, dia berbakat menjadi pemimpin, Demikian juga garis-garisnya. Garis di bawak ujung jari kelingking merupakan garis nikah, mereka yang emiliki garis lenih dari satu, cenderung memiliki kemauan untuk berbagai Cinta dsb. Demikian juga tebal tipisnya, akan mmenunjukan besar kecilnya dorongan untuk itu. Morfologi tangan, bentuk logam, api, kayu atau air, memberikan karakter kecenderungan pada berbagai gangguan kesehatan. Rabaan tangan saat bersalaman juga dapat meunjukan indikasi karakter pemiliknya. Pegangan yang ringan dan dingin, adalah tangan seorang yang egois dsb. 5. Grafologi

Kita sering melmbaca iklan rekruitmen karyawan di massmedia dengan mensyaratkan lamaran ditulis tangan. Syarat ini bukan main-main, pencari tenaga kerja yang mensyaratakan lamaran dengan tulisan tanganh biasanya ingin menyeleksi awal dari puluhan ribu pelamar melalui tulisan tangannya (grafologi). Dari tulisan tangan dan juga tanda tangan dapat diidentifikasi karakter penulisnya. Apakah dia konsisten, disiplin, stabilitas emosinya, daya artistiknya, kepercayaan dirinya dll. Tulisan yang bentuk husuf-hurufnya konstans dinyatakan sebagai penulisnya memilik kestabilan dan disiplin yang bagus. Sementara tulisan yang keluar dari kaidah-kaidah semerstinya, menunjukan karakter semaunya sendiri. Guratan garis tulisan yang sangat berbekas menunjukan karakter emosi yang kuat (stress dll). Untuk memahami karakter ini kadang bias dilakukan saat bersalaman, menyilakan duduk atau menawarkan minuman. Ketika seorang ditawari minuman panas atau dingin, maka pilihan panas atau dingin juga menunjukan karakter pribadinya. Dengan mengenal karakter lawan bicara, maka kita dapat menyiasati bagaimana bisa berkomunikasi dengannya agar bisa seia sekata, yang berahir pada saling memahami. tidak terjadi misscomunication. Sudah barang tentu jika kita menjumpai kekurangan-kekurang dalam karakter orang lain tugas kita adalah menerimanya dengan jujur. Menurut Plato, menerima dengan jujur kekurangan-kekurangan orang lain dan kita mencintainya, adalah

cinta sejati.

Bisa memberikan cinta sejati pada orang lain ? Mari kita coba. The Holistic Leadership Center, siap membantu meningkatkan kemampuan komunikasi emphatik anda.

Menunggu Implementasi Permendiknas 28/2010 Tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala Sekolah
By Amal Maliki - Posted on 24 Desember 2011

Sab, 24/12/2011 - 18: Amal Maliki oined: 05/10/2010 Pokok-Pokok Pikiran Atas Lahirnya Permendiknas 28/2010 Tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala Sekolah Oleh : Amal Maliki Sekarang ini banyak kepala sekolah yang terekrut tidak memiliki kompetensi sebagaimana tercantum dalam Permendiknas 13/2007 tentang kepala sekolah, yaitu harus memiliki kompetensi : 1) Kepribadian, 2) Manajerial, 3) Kewirausahaan, 4) Supervisi, dan 5) Sosial. Kebanyakan dari mereka (para kepala sekolah) masih merupakan produk dari sebuah keinginan politik seorang kandidat calon kepala daerah (Bupati/Walikota) yang berhasil memenangkan pertarungan dalam Pemilukada. Yang lebih ironis lagi adalah keinginan politik tersebut sangat dipengaruhi oleh pasukan-pasukan yang merasa sangat berjasa dengan atribut "Tim Sukses" atau "Sponsor" atas kemenangan sang calon kandidat dan mengabaikan

aturan-aturan yang berlaku. Saya sebagai seorang kepala sekolah merasa sangat miris dengan kondisi seperti di atas karena masih banyak temana-teman guru yang berpotensi dan punya kompetensi harus kecewa karena tidak terakomodir dalam rekrutmen kepala sekolah. karena itu saya sangat berharap ada perubahan yang signifikan terhadap carut-marut ini. Dan akhirnya gayungpun bersambut ketika saya diberi kesempatan mengikuti Diklat Trainer Calon Kepala Sekolah tanggal 1 s.d 7 Desember di kabupaten Kolaka, saya mendapat pengetahun tambahan tentang Permendiknas 28/2010 tentang penugasan guru menjadi kepala sekolah. Tulisan ini mengungkap pokok-pokok pikiran saya tentang Permendiknas 28/2010 yang terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu 1) Pra penugasan calon kepala sekolah, 2) Penugasan sebagai kepala sekolah, dan 3) Pasca penugasan kepala sekolah. 1. Pra Kepala Sekolah Calon kepala sekolah adalah guru. Karena itu teman-teman guru yang berpotensi menjadi kepala sekolah tetaplah bekerja dengan baik dengan penuh ketulusan. Anda harus selalu memposisikan diri sebagai bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di sekolah bukan justru menjadi bagian dari masalah yang ada di sekolah. Anda juga harus selalu optimis untuk merubah keadaan paling tidak dimulai dari diri Anda sendiri, dari yang kecil-kecil, dan dari sekarang juga. Yakinlah bahwa dengan bekal ini, Anda akan menjadi sosok manusia yang berkiprah dalam memajukan pembangunan bangsa di bidang pendidikan. Lahirnya Permendiknas 28/2010 merupakan energi tambahan bagi teman-teman guru yang mungkin selama ini banyak terkuras dengan carut-marutnya dunia pendidikan di era otonomi daerah, terutama rekrutmen kepala sekolah yang tidak berdasarkan Permendiknas 17/2007. Dalam Permendiknas 28/2010 seorang calon kepala sekolah akan diusulkan oleh kepala sekolah/Pengawas ke Dinas Keb/Kota sepanjang memenuhi syarat-syarat berikut : a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi; c. berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan pertama sebagai kepala sekolah/madrasah; d. sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter Pemerintah; e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku; f. memiliki sertifikat pendidik; h. pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenis dan jenjang sekolah/madrasah masing-masing, kecuali di taman kanak-kanak/raudhatul athfal/taman kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB) memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA/TKLB; i. memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/c bagi guru pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK inpasing; j. memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur penilaian lainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan k. memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun terakhir.

Setelah syarat-syarat administrasi di atas dipenuhi dilanjutkan dengan seleksi akademik berupa penilaian kepemimpinan dan penguasaan awal kompetensi kepala sekolah. Setelah lulus seleksi akademik akan dilanjutkan dengan Diklat calon kepala sekolah di lembaga terakreditasi minimal 100 jam dan praktek lapangan minimal 3 bulan. Jika lulus Diklat akan diberi sertifikat kepala sekolah dan tercatat di database nasional dan diberi nomor unik oleh menteri atau lembaga yang ditunjuk. Jadi pada tahap pra kepala sekolah ini, teman-teman akan memiliki sebuah legalitas berupa "Sertifikat" kepala sekolah dan InsyaAllah jika Allah menghendaki akan menjadi seorang kepala sekolah yang amanah dan profesional. Sehingga rekrutmen kepala sekolah di era otonomi daerah ini tidak lagi didasarkan atas "like" or "dislike" apalagi hanya berdasarkan titipan berupa "Pesan Sponsor". 2. Penugasan Kepala Sekolah Jika Anda telah menjadi seorang kepala sekolah, maka jadilah kepala sekolah yang amanah dan profesional. Karena seorang kepala sekolah merupakan "The Key Person" dalam menyukseskan kemajuan sekolah. Berikut ini saya petikkan beberapa pendapat para ahli tentang posisi seorang kepala sekolah, yaitu : De Roche (1987) mengatakan bahwa tidak ada sekolah yang baik tanpa kepala sekolah yang baik. Karena itu wajar kalau dikatakan "the key person" keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah adalah kepala sekolah. Sementara pendapat lain tentang kekepalasekolahan menurut Sergiovanni (1987) adalah tidak ada sekolah yang baik tanpa kepala sekolah yang baik. Karena itu wajar kalau dikatakan "the key person" keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah adalah kepala sekolah. Tentang kepala sekolah sebagai the key person ini juga datang dari Prof.DR. Ibrahim Bafadhal (KaPokja Penyusunan Standar Pengembangan Mutu Kepala Sekolah). Informasi dari beliau tentangKesimpulan Hasil penelitian kekepalasekolahan : adalah Keberadaan kepala sekolah yang mampu memerankan dirinya secara efektif dan efisien dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi terwujudnya kualitas atau mutu sekolah. Tidak ada sekolah yang baik tanpa kepala sekolah yang baik. Wajar kalau dikatakan "the key person" keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah adalah kepala sekolah. Dalam Permendiknas 28/2010, dinyataan bahwa seorang kepala sekolah akan diberi 1 (satu) kali masa tugas selama 4 (empat) tahun. Masa tugas ini dapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa tugas jika memiliki prestasi minimal "Baik" berdasarkan penilaian kinerja. Tugas kepala sekolah memang tidak ringan. Karena itu, teman-teman yang mendapat amanah ini harus berusaha menampilkan kinerja maksimal sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan. Selama proses penugasan kepala sekolah penilaian kinerja akan dilakukan secara berkala setiap tahun dan kumulutif selama 4 (empat) tahun oleh pengawas dan atasan langsung. Jika ternyata dalam perjalanan memimpin sekolah Anda harus dimutasi, maka ketentuannya adalah minimal Anda telah bertugas selama 2 (dua) tahun. Tetapi Anda juga bisa diberhentikan jika : a. atas permohonan sendiri; b. masa penugasan berakhir; c. telah mencapai batas usia pensiun jabatan fungsional guru; d. diangkat pada jabatan lain; e. dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat; f. dinilai berkinerja kurang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 g. berhalangan tetap; h. tugas belajar sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan;dan/atau

i. meninggal dunia. Selama bertugas menjadi kepala sekolah Anda akan berkesempatan mengikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diatur oleh Direktur jendral 3. Pasca Kepala Sekolah Setelah selesai menjalankan amanah sebagai kepala sekolah, Anda dapat kembali jadi guru. Jika Anda masih berminat menjadi kepala sekolah, maka harus melewati sekurang-kurangnya 1 (satu) kali masa tugas dan memiliki prestasi yang istimewa. Permendiknas 28/2011 sudah sangat jelas dan seharusnya semua pihak menghormati serta menjalankannya dengan sepenuh hati demi perubahan atas carut marutnya pendidikan kita. Bagi pemegang otoritas di daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) saya berharap membuka ruang dan akses untuk memperkuat regulasi yang ada dengan regulasi di daerah demi kemajuan pendidikan di daerah. Kemajuan bangsa harus dimulai dari kemajuan di daerah, dan kemajuan di daerah harus dimulai dari perubahan di dunia pendidikan. Sebelum saya tutup tulisan ini, saya mengutip kata bijak dari seorang yang bijak : " Jika seorang dokter salah mendiagnosa pasiennya, maka yang merasakan akibatnya hanyalah pasien tersebut. Tapi jika seorang menejer pendidikan salah memenej pendidikan, maka yang akan hancur adalah satu generasi. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Tidak ada tendensi lain atas tulisan ini melainkan hanya untuk perubahan dan kemajuan pendidikan di negeri dan daerah yang kita cintai bersama. Salam Amal Maliki

KESEIMBANGAN DALAM BELAJAR


By ujang akrom - Posted on 15 Desember 2011 akhir akhir moral para pemuda kita seakan-akan menunjukan kemunduran, dengan bukti banyak tindakan yang kurang patut di contoh, sebagai contoh ringannya sikap murid terhadap gurunya kurang hormat dan kurang respek.mungkin saja hal tersebut kurang pemantauan dari awal pembentukan karakter : 1. Pendidikan Awal Pendidikan awal ini di dapat dari keluarga, ketika awal pembentukan ini anak di bekali dengan pendidikan agama yang cukup, seperti sopan santun, akhlak mulia dan moral yang kuat, maka pendidikan ini akan terus membekas pada anak untuk bekal di kemudian hari 2. Pengaruh lingkungan atau pergaulan. Pemilihan lingkungan yang baik merupakan pendidikan lanjutan ketika anak sudah bisa berinteraksi dengan orang sekitar, karna seseorang bisa saja mengadopsi prilaku orang-orang yang berada di sekitarnya,

3. Media massa. akhir-akhir ini media masa sering sekali menampilkan hal-hal yang terlalu lebih terbuka, di samping itu juga di dalam internet banyak menyajikan sesuatu yang belum waktunya di konsumsi oleh anak-anak di bawah umur, yang efeknya mereka meniru-nirukan hal yang kurang pantas 4. Pendidikan Formal dengan kemajuan jaman ini dunia pendidikan ingin sekali berpartisipasi dalam kemajuan, sehingga untuk setiap sekolah seolah-olah ingin menonjolkan pelajaran unggulan, tetapi sanyangnya pelajaran unggulan tersebut bukanlah pelajaran Pendidikan Agama, malah pendidikan agama seakan-akan di jadikan pelajaran yang biasa saja. karna untuk pelajaran Pendidikan Agama hanya 2 jam. maka penyerapan pelajaran ini kurang optimal. kesimpulan. Pendidikan Agama sangatlah Penting untuk bekal hidup ketika menghadapi masyarakat, karna tanpa pendidikan Agama orang yang pintarpun akan lebih sering terjerumus dalam noda kehidupan.

Hpku Teman Belajarku (M-Learning)


y

13 replies [11 baru] [Entri terakhir] Rab, 23/11/2011 - 18:55

aIi Sahbana Offline Joined: 01/08/2009

I. Latar Belakang Jumlah pengguna HP di Indonesia tercatat sebanyak 116 juta (Wireless Intelligent, per September 2008) dan menempati urutan ke-6 terbanyak di dunia. Namun kenyataan di lapangan ternyata belum seperti kondisi ideal yang diharapkan. Dari sejumlah pengguna mobile di Indonesia ternyata sebagian besar hanya diperuntukkan untuk telepon, SMS dan chatting. Belum banyak yang digunakan untuk pemanfaatan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Tantangan yang ada adalah belum banyak tersedia konten-konten pembelajaran berbasis mobile yang bisa diakses secara luas.

Kebanyakan konten yang beredar di pasaran masih didominasi konten hiburan, Kenyataan ini memunculkan kebutuhan akan adanya pengembangan-pengembangan konten/aplikasi berbasis perangkat bergerak yang lebih banyak, beragam, murah dan mudah diakses. Disadari atau tidak memang segala sesuatu di dunia ini selalu hadir dalam dua sisi (positif dan negatif), tak terkecuali telepon selular, tinggal bagaimana kita mengelola agar sisi positif berperan lebih disbanding sisi negatifnya. Kiranya kita sepakat bahwa kecepatan dan ketepatan akses komunikasi tentulah merupakan hal yang sangat positif bagi para pelajar dan siapa saja yang hidup di jaman ini. Di samping hal positif seperti tersebut di atas, kehadiran telepon selular juga mengandung konsekwensi logis dengan berbagai dampak negatifnya. Bagaimana tidak? Pengguna telepon selular selaku konsumen kini telah sedemikian dimanjakan oleh segudang fasilitas mudah dan murah yang ditawarkan produsen untuk dapat mengakses informasi global tanpa batas, sehingga siswa yang nota bene belum cukup memiliki perisai atau bekal mental yang memadai, cenderung lebih suka melihat, membaca bahkan mengambil sajian yang terlalu vulgar yang bertentangan dengan nilai budaya dan ajaran agama semacam foto dan video seronok/porno yang terdapat di internet. Hal inilah yang sering dijadikan alasan keprihatinan akan maraknya penggunaan ponsel yang kini menjadi salah satu trend kehidupan modern.(m-edukasi.net) Tetapi andaikan kita secara bersama-sama bergandengan tangan memberi pengertian dan membuat pilihan dengan berinovasi membuat konten-konten ponsel yang baik dan bermanfaat tentu lambat laun, ini merupakan sarana belajar yang efektif dan menyenangkan. Sehingga sarana komunikasi yang familier dan dibutuhkan ini merupakan salah satu pilihan bagi para pelajar untuk menambah pengetahuan dan bukannya menjadi momok bagi dunia pendidikan.

II. Permasalahan Keinginan yang kuat untuk memajukan pendidikan melalui teknologi tepat guna adalah menjadi pertimbangan utama diajukannya ide ini, penguasaan pemanfaatan teknologi informasi dikalangan pendidikan baik guru maupun siswa harus terus diupayakan, permasalahan yang ada saat ini menjadi tantangan, masalah yang ingin diatasi ada dua yaitu:

1. Belum adanya usaha yang intensif dan terprogram dalam pemanfaatan Hp di lingkungan pendidikan. 2. Belum banyak konten Hp untuk pendidikan yang mudah, murah dan bisa di akses secara luas III. Cara mengatasinya: Sosialisasi dan memberi contoh aplikasi pemanfaatan HP untuk belajar melalui seminar, workshop, dan videotelekonferensi, serta melakukan publikasi dan menyebarluaskan hasilnya melalui berbagai media. 1. Seminar Sosialisasi Pemanfaatan Hp Yang Sehat

Seminar ini utamanya ditujukan untuk siswa diharapkan dari seminar ini akan tumbuh kesadaran akan pemanfaatan Hp yang sehat, metode penyampaian materi akan digunakan pendekatan psikologi remaja dan disampaikan oleh motivator yang akrab dengan pemanfaatan media utamanya Hp, dengan pendekatan spiritual relegi diharapkan pesan-pesan dalam seminar akan diterima peserta. 2. Workshop Pembuatan Video Pembelajaran 3gp

Kegiatan strategis ini ditujukan untuk guru supaya timbul minat dan punya kemampuan untuk membuat video pembelajaran utamanya saat di kelas, rekaman video dikelas ini akan bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi guru, manajemen sekolah dan pengawas pendidikan, sehingga mutu pembelajaran bisa terus ditingkatkan 3. Kuisioner Perlu Nggak ? Hp untuk Pelajar

Jajak pendapat ini bertujuan untuk mendapatkan data yang otentik dari koresponden pelaku pemakai Hp di lingkungan pendidikan, mulai dari siswa, guru, manajemen sekolah, pengawas pendidikan, wali murid, dan juga konsultan pendidikan. Hasil kuisioner akan kami komunikasikan kepada penentu kebijakan serta pembuat aturan pemakaian Hp di sekolah. Selain itu di lakukan testimoni dari beberapa Stake Holder. 4. Lomba Cipta Video Pembelajaran 3gp

Melalui lomba ini diharapkan setelah masa program ini berakhir (1 tahun) dihasilkan lebih dari 1000 video pembelajaran, dan kita publikasikan melalui media cetak dan elektronik utamanya diwilayah Kediri, serta menyebarluaskan supaya bisa dinikmati secara gratis melalui media off line dan media online yaitu internet. IV. Pelaksana, Waktu, Lokasi, Kontak Person dan Sponsor
y

Pelaksana : 1000guru (Kediri) Gerakan 1000guru adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bersifat nonprofit, indipenden, dan terbuka. Spirit dari lembaga ini adalah gerakan atau tindakan bahwa semua orang bisa menjadi guru dan berkontribusi untuk meningkatkan level pendidikan di Indonesia. Kegiatan utamanya adalah pembelajaran jarak jauh oleh guru relawan 1000guru kepada para siswa dengan memanfaatkan teknologi video telekonferensi. Dan membuat video pembelajaran yang bisa di download secara gratis melalui 1000guru.net Waktu Januari s/d Desember 2012 (1 tahun)

Lokasi Kegiatan SMA/MA/SMK wilayah Kabupaten dan Kota Kediri

Kontak Person

72 1024x768 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} a) Nama Lengkap b) Pekerjaan d) Telpon e) E-mail
y

: Ali Sahbana, S.Si : Guru TIK.MAN II Kediri Kota Kediri. : 081335794007 : asahbana@yahoo.co.id

Sponsor Ford Fundation

NB : Bagi Sekolah atau Lembaga yang berminat mengadakan kegiatan Pemanfaatan Hp untuk pembelajaran seperti diatas kami siap membantu. 72 1024x768 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:"";

mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} a) Nama Lengkap b) Pekerjaan d) Telpon e) E-mail
y

: Ali Sahbana, S.Si : Guru TIK.MAN II Kediri Kota Kediri. : 081335794007 : asahbana@yahoo.co.id

Sponsor Ford Fundation

NB : Bagi Sekolah atau Lembaga yang berminat mengadakan kegiatan Pemanfaatan Hp untuk pembelajaran kami siap membantu.

You might also like